"emmmmhhhh" sebuah tangan besar membelai rambut Kena, lelaki yang bertelanjang dada hanya mengenakan handuk di pinggangnya.
"dasar brengsek, bajingan" ujar kena mengumpat, namun matanya terpejam. dia, Rey hanya diam mematung namun saat Kena membalikan tubuhnya, wajah cantik dan manis milik perempuan itu membangkitkan gairahnya ingatan semalam sangat mengganggunya.
"aku memang bajingan" katanya, lalu mulai menghujani perempuan itu dengan ciuman.
"engh" Kena mencengkram rambut Rey, mimpi yang terasa sangat nyata. dia bahkan membusungkan dadanya saat sentuhan demi sentuhan lelaki itu membuatnya sangat frustasi.
"oh ayolah jangan menggodaku" katanya, matanya masih terpejam namun tubuhnya menggeliat bagai cacing kepanasan dibawah kurungan tubuh kekar milik Rey, Kena meminta lebih.
"kau yang memintanya sayang" sejurus kemudian lelaki itu membuka 3 kancing kemeja yang tersisa milik Kena, meloloskan rok span selutut berwarna hitam, ia terpana melihat keindahan di hadapannya. semalam ia tidak melihatnya hanya menikmatinya.
"ah, R..rey" lelaki itu tersadar, Kena memanggil namanya dia mengingatnya dia menginginkannya, dengan cepat kembali menguasai tubuh mulus itu.
15 menit berlalu, Rey masih berpacu tubuhnya kuat bahkan miliknya juga kuat rasanya satu kali menyemburkan benih di rahim Kena tidaklah cukup, miliknya selalu menginginkannya lagi dan lagi.
"tidurlah sayang, aku akan datang pada orang tuamu" kata lelaki itu, mengecup kening Kena lalu memeluknya dengan erat.
23.12
Kena mengucek bola matanya, rasanya tubuhnya sangat lelah mimpinya tadi sangat membuatnya kelelahan. Hingga kedua bola mata itu kembali terpejam tanpa membuat tubuh kena bergerak.
"jadi?" diluar kamar Rey duduk bersama Vanya.
"aku laki laki normal Vanya, disuguhkan perempuan cantik dengan tubuh indah seperti Kena siapa bisa menolak? berdua didalam kamar dibawah kendali obat perangsang" jelas Rey, ia menegak segelas wain dengan cepat.
"obat perangsang? jadi maksudmu ada yang ingin menjebak mu tapi kau malah tidur dengan Kena?" Rey mengangguk membenarkan opini Vanya,
"beruntungnya perempuan itu Kena dia masih perawan, aku yakin itu sulit memasukinya dan saat aku bangun ada darah segar di atas kasur" jelasnya, Vanya menghela nafas kasar, bagaimana ini?
"kau harus bertanggung jawab Rey, Kena perempuan baik baik kau tahu dia adalah anak tunggal rasanya ngga etis merusak kebahagiaan sebuah keluarga dengan melempar kotoran tepat di depan muka" ujar Vanya, Rey lelaki itu menatap tak percaya namun niatnya memang akan mempertanggung jawabkan perbuatannya.
"aku akan menikahinya"
"dia trauma di tinggal nikah dimasa lalu, dan menikah setelah hamil bukan pilihan Rey, papanya Kena adalah pribadi over protective itu terjadi karena Kena anak tunggal semua laki laki yang dekat dengannya akan kalah telak lalu mereka memilih menghilang" jelas Vanya, Rey hanya memperhatikan setiap ucapan yang keluar dari mulut Vanya.
"tugasmu membantuku, bagaimana caranya membuat papanya Kena bisa menerimaku dan bagaimana caranya meyakinkan Kena bahwa aku serius ingin bertanggung jawab" jelas Rey, Vanya sedikit berpikir.
"buatlah seolah olah pertemuan kalian tidak sengaja, dan buatlah kesan yang baik mungkin setelah itu akan mengalir seperti semestinya" jelas Vanya, keduanya berdiskusi bagaimana cara mengambil hati papanya Kena.
setelah menemukan cara yang tepat, keduanya berisitirahat Rey kembali kedalam kamar, melihat tubuh Kena ditutupi selimut tebal membuatnya kembali bangkit, namun ia menahannya mengambil posisi dan tidur di samping Kena.
"kau cantik, kau selalu membuatku menginginkanmu lebih, aku akan menikahi mu secepatnya" gumam Rey, ia membelai rambut Kena mendaratkan kecupan lalu memejamkan matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Yuni Aqilla
semangat thor💪💪💪
2022-01-09
0