"Lily tidak akan melakukannya, Mbak!" Sergah Lily setelah Lidya menjelaskan tugas yang harus ia lakukan.
"Kau sudah mengatakan padaku kalau kau bersedia, Lily! Kau tidak bisa menolakku!" Lidya menggebrak meja dan mendelik pada Lily yang tak bisa lagi berkutik.
"Lakukan atau aku tidak akn membiayai pengobatan bapak!" Ancam Lidya sekali lagi yang semakin membuat Lily tak punya pilihan.
"Tapi bagaimana kalau nanti ada saksi? Lily tidak mau masuk penjara," cicit Lily nyaris tanpa suara dengan ekspresi wajah yang hamoir menangis.
"Aku sudah memikirkannya denagn detail! Asal kau melakukan sesuai petunjukku, tidak akan ada saksi! Kau tidak akan dipenjara!" Lidya ikut berbisik pada Lily dan berusaha meyakinkan adik tirinya tersebut.
"Tapi kenapa Mbak ingin melakukannya? Mas Ifan suaminya Mbak Lidya," Lily mengingatkan Lidya.
Lidya tertawa sinis.
"Suami brengsek!"
"Ifan sudah selingkuh dengan banyak wanita! Dia bisa saja punya anak dengan wanita lain, lalu aku akan kehilangan hak waris jika Ifan punya anak bersama wanita lain!"
"Kenapa Mbak tidak hamil saja kalau begitu?" Lily memberikan ide lain.
"Aku tidak bisa hamil! Aku sudah berusaha, Ly! Tapi aku tidak bisa hamil" sekarang Lidya ganti menangis.
Lily buru-buru menggenggam tangan kakak tirinya tersebut demi menyalurkan kekuatan.
"Lakukan saja, lau aku akan membiayai semua uang pengobatan Bapak!" Lidya menghapus kasar airmatanya, lalu menuding ke arah Lily.
"Pria brengsek dan baj*ngan seperti Ifan harus dimusnahkan dari dunia ini!" Ucap Lidya lagi dengan berapi-api.
"Mbak," Lily masih merasa keberatan.
Apa bedanya Lily dengan seorang pembunuh jika ia melakukan rencana Lidya?
Mungkin Lily tidak akan dipenjara, namun Lily akan menanggung rasa bersalah seumur hidup setelahnya.
"Lakukan atau bapak tidak selamat!" Ancam Lidya sekali lagi yang semakin membuat Lily tak punya pilihan.
"Tidak bisakah Mbak Lidya memikirkan rencana lain?" Lily memohon sekali lagi.
"Tidak ada rencana lain! Lakukan besok malam, atau aku tidak akan membiayai pengobatan Bapak sepeser pun!" Ancam Lidya sekali lagi.
"Tapi itu Bapak kandung Mbak Lidya! Tidak Bisakah Mbak Lidya sedikit peduli?" Suara Lily kian memelas.
"Aku sudah peduli! Aku akan melunasi semuanya dan kau hanya perlu melakukan pekerjaanmu!" Jawab Lidya enteng.
"Lalu kenapa bukan Mbak Lidya sendiri saja yang melakukannya?" Sergah Lily emosi.
"Aku tidak mau menjadi seorang pembunuh," jawab Lidya yang sontak membuat Lily tak habis pikir.
Egois sekali kakak tiri Lily ini.
"Lakukan atau bapak tak selamat!" Lidya menyodorkan sebuah kunci mobil pada Lily sebelum bangkit berdiri dan meninggalkan Lily yang pikirannya begitu kalut.
****
Jam menunjukkan hampir tengah malam.
Seperti yang dikatakan oleh Mbak Lidya, mobil Mas Ifan terlihat keluar meninggalkan sebuah kelab malam. Lily membuntuti mobil warna hitam tersebut dan sedikit menjaga jarak. Suasana jalan sedikit lengang mungkin karena ini sudah malam dan hujan juga turun dengan lebat. Beberapa kali petir terdengar menyambar di langit malam.
"Jangan sampai terlewat lokasinya!" Pesan Mbak Lidya terus terngiang di kepala Lily. Mereka sudah hampir sampai di lokasi dimana Lily harus menabrak mobil mas Ifan, lalu mendorongnya hingga ke jurang di sisi jalan. Sidanya biarkan alam yang bekerja.
Lily memejamkan matanya sejenak dan menekan pedal gas dengan kuat menyusul mobil Mas Ifan.
Braaaak!
Mobil yang dikemudikan Lily menabrak mobil hitam mas Ifan hingga terpelanting ke tepi jurang.
Mobil belum masuk ke jurang. Lily hendak pergi, namun ponselnya tiba-tiba berbunyi.
"Mbak Lidya!" Lily mengangkat panggilan.
"Dorong mobil itu sampai masuk jurang, Ly!"
"Tidak, Mbak! Lily tidak bisa melakukannya," Lily menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Lakukan atau bapak tidak akan selamat!" Ancam Lidya dari seberang telepon.
"Tunggu!"
"Ada penumpang lain di mobil itu, Mbak!" Lily samar-samar melihat seorang perempuan yang mengeluarkan kepalanya dari jendela mobil.
"Itu jal*ng selingkuhan Ifan! Cepat dorong mobil itu sebelum dia keluar!" Perintah Lidya galak dari ujung telepon.
"Tidak, Mbak! Lily akan menolongnya dulu," Lily hendak keluar dari mobil saat tiba-tiba Lidya sudah masuk ke dalam mobil yang dikemudikan Lily.
Apa?
Jadi sejak tadi Mbak Lidya ikut membuntuti mobil Mas Ifan?
"Injak gasnya!" Perintah Lidya dari samping tempat duduk Lily.
"Enggak!" Lily menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Injak sekarang atau bapakmu akan mati!" Teriak Lidya yang langsung membuat Lily refleks menginjak pedal gas.
Mobil kembali menghantam mobil Mas Ifan yang sudah berada di tepi jurang. Wanita yang tadi sudah hampir keluar akhirnya terjun bebas bersama mobil mas Ifan ke dasar jurang sedalam empat puluh meter dari jalan raya.
Lily menginjak rem tepat waktu dan Mbak Lidya langsung bertepuk tangan penuh kemenangan.
"Kau memang adikku yang terbaik, Lily!"
"Ayo kita pulang!" Mbak Lidya mengajak Lily keluar dari mobil, dan dua wanita tersebut berlari menuju ke mobil Lidya yang terparkir tak jauh dari tempat kejadian.
"Mami!" Teguran serta tepukan dari Alsya membuyarkan lamunan Lily tentang kejadian pembunuhan yang ia lakukan beberapa bulan lalu.
Buru-buru Lily menyembunyikan foto Alsya dan Mami kandungnya yang tadi ia temukan ke bawah bantal.
"Mami melamun?" Tanya Alsya seraya naik ke atas tempat tidur Lily.
Lily menatap wajah polos Alsya.
Baru semalam Lily menemukan surat kabar lama itu, lalu membaca fakta tentang korban kecelakaan yang direncanakan oleh Mbak Lidya waktu itu. Selain Mas Ifan yang merupakan pengusaha muda di bidang property, satu korban lagi bernama Emma Oktavia, seorang manajer periklanan sekaligus seorang ibu dari seorang putri.
Seorang putri!
Emma adalah mami kandung Alsya.
Bocah kecil yang kini ada di depan Lily.
Dan Lily sudah membunuhnya.
Lily sudah membunuh mami kandung Alsya!
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir.
Jangan lupa like biar othornya bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
BRRTI EMMA MMG SELINGKUH DGN IFAN, DN LIDYA DENDAM..
2023-05-18
0
Sulaiman Efendy
APA IFAN SELINGKUH DGN EMMA.. KNP DIA KLUAR MALAM2 DGN ALASAN KTEMU KLIEN.. BSA JDI KTEMU IFAN
2023-05-18
0
noname
berarti Emma selingkuh sama Ifan?
2021-11-29
0