Helena Remora adalah seorang wanita dengan kekayaan yang tak di ragukan lagi, meski kekayaan nya masih di bawah keluarga Allexander tapi popularitas nya tidak bisa di ragukan. Dia adalah wanita yang sangat menggilai pesona Mark Allexander, meski Helena adalah wanita cantik dan pintar dalam bidang bisnis. Tak sekali pun Mark melirik Helena.
"Kira-kira kita sampai Mansion Dady ku jam berapa?" Tanya Helena pada salah satu anak buah nya.
"Sekitar jam 9 malam Nona." Jawab salah satu anak buah Helena.
"Ahhh, lama sekali." Keluh Helena.
"Maaf Nona, apa Nona masih mengharapkan tuan Mark." Tanya Nion asisten pribadi nya.
Nion bukan hanya sekedar asisten biasa, dia adala anak dari keluarga Leonardo. Orang terkaya setelah keluarga Allexander, Nion menyembuyikan identitas aslinya dari Helena karena dia ingin mendekati Helena dengan pesona nya bukan dengan embel-embel kekayaan Leonardo. Namun sayang Helena tak sekalipun memandang Nion sebagai laki-laki tapi menganggap nya sebagai sahabat.
"Tentu aku akan mengejar nya sampai aku mendapatkan nya." Ucap Helena.
Perkataan Helena sedikit menjadi cambukan bagi Nion, bagaimana tidak sakit melihat wanita yang di cintai tetapi tak sedikit pun memandang ke arah Nion.
"Apa kau tak bisa melihat betapa aku mencintai mu, semua pengorbanan ku?" Gumam Nion dalam hati.
"Nion apa kau tidak ada niatan menikah, kau sudah menjadi asisten ku kurang lebih 5 tahun tapi tak pernah aku melihat mu jalan dengan wanita." Ucap Helena.
"Bagaiman aku bisa mencari calon istri jika yang ku idamkan ada di depan ku, tapi tak pernah sedikitpun memandang ku." Gumam Nion dalam hati.
"Hey.. Aku sedang bicara dengan mu.'' Helena menepuk punggung Nion.
"Emmmm, itu Nona aku hanya belum menemukan yang pas.'' Elak Nion, Nion tersenyum ke arah Helena.
"Ohhh, apa kau mau aku kenalkan dengan teman wanita ku. Siapa tau cocok.'' Helena tersenyum mengejek.
"Apa Nona pikir aku tidak bisa mencari calon istri sendiri." Niom memajukan bibir nya.
Yah, meski setatus mereka adalah atasan dan bawahan tapi mereka tetep bersikap seperti teman saat sedang berdua.
"Iya aku percaya dengan mu, lalau seperti apa tipe wanita mu.'' Tanya Helena lagi.
"Seperti apa ya?" Ledek Niom, "Tentu seperti mu Helena Remora.'' Benak Nion.
"Ahhhh, sudahlah aku mau tidur dulu." Ucap Helena seraya memejamkan mata lentik nya.
Niom hanya tersenyum melihat tingkah menggemaskan atasan nya itu.
Ke esokan hari nya, Mark di sibukan dengan Fay putri semata wayang nya yang ngotot ingin membuat bubur untuk Micell. Setelah Mark mengatakan pada Fay bahwa Micell sempat masuk rumah sakit. Anak manis itu memutuskan untuk menjenguk dan membawkan bubur ayam untuk Micell.
"Fay apa tidak sebaik nya bibi saja yang memaskan.'' Ucapa Mark pada putri nya.
No pipi, Fay mau mebuatkan bubur nya sendiri.'' Fay bersikukuh ingin membuatkan sendiri bubur ayam untuk Micell.
Mark tak masalah jika Fay ingin membuat bubur ayam sendiri untuk Micell, Tapi yang membuat Mark kesal adalah Yang memasak harus diri nya sedang Fay hanya menyuruh ini itu.
"Ayo Pipi ini sudah jam 7 pagi waktu nya Momy Micell sarapan dan minum obat." Cerocos Fay.
"Astaga! ini adalah hari libur ku tapi coba lihat putri ku lebih mementingkan gadis aneh itu daripada Pipi nya sendiri." Cicit Mark.
"Pipi bicara apa?" Fay memasang wajah galak.
"Tidak sayang, ini 5 menit lagi selesai.'' Mark tersenyum pada putri nya jangan sampai bendera perang berkibar di tengah-tengah dia dan putri nya.
Setelah Mark menyelesaikan masakan nya, dia memasukan semua bubur ayam kedalam kotak makan untuk di bawa ke apartemen Micell.
"Sudah selesai ya Pi?" Tanya Fay.
"Sudah tuan putri." Ucap Mark.
Mark dan putri nya berangkat menuju parteman Micell, sebenar nya Mark malas sekali bertemu dengan Micell tapi bagaimana lagi jika tidak di turuti kemauan putri nya bisa-bisa dia di musuhi selama berhari-hari.
"Nah sudah sampai tuan putri." Ucap Mark sembari mematikan mesin mobil nya setelah memarkirkan Mobil nya dengan benar.
"Ayo Pipi, Fay sudah tidak sabar lagi ingin bertemu dengan Momy Micell." Fay nampak gembira sekali.
"Iya sayang nya Pipi." Jawab Mark.
Mark masuk ke halaman Apartemen Micell, menekan bell rumah Micell.
"Siapa yang bertamu pagi sekali?" Gumam Micell.
Micell baru saja selesai mandi, dia hanya mengenakan celana pendek di atas lutut dengan kaos oversize berwarna putih sedang rambut nya dicepol asal ke atas.
Momy Micell." Teriak Fay saat pintu terbuka dan menampakkan wajah Micell.
"Fay sayang, Momy kangen loh sama Fay." Micell memeluk tubuh mungil Fay.
"Ehemmm." Dehem Mark.
"Ehhh Pak, silahkan masuk pak.'' Micell mempersilahkan Mark dan Fay untuk masuk ke dalam apartemen nya.
"Momy, Fay bawakan bubur untuk Momy. Kata Pipi, Momy sedang sakit ya." Fay menunjukkan wajah sedih nya.
"Momy tak apa sayang, terimakasih ya Bubur ayam nya." Micell mengelus kepala Fay.
"Fay sudah makan pagi belum." Tanya Micell.
Fay yang di tanya hanya menggelengkan, karena sangking senang nya ingin menjenguk Micell. Fay sampai tidak sempat untuk sarapan.
"Ya sudah, makan dulu ya. Pak mari sarapan dulu." Tawar Micell.
Mark hanya menganggukan kepala nya, dia ingin menolak tapi belum menolak putri nya sudah memelototi Mark.
"Fay duduk di sini ya." Micell menarik kursi untuk di duduki Fay.
Micell menyendok kan nasi dan lauk untuk Mark dan Fay.
"Momy boleh tidak Fay di suapai." Tanya lirih Fay.
Belum juga Micell menjawab Mark sudah menyela perkataan putri nya.
"Fay kan sudah besar jadi jangan menyusahkan orang dewasa, Fay bisa makan sendiri." Ucap Mark tanpa memikirkan perasaan putri nya.
Begitulah Mark mendidik Fay keras dan tegas, Mark berharap putri nya menjadi pribadi yang mandiri dan tak diremehkan karena dia tidak punya ibu.
"Iya Pi." Jawan Fay, Fay namapak kecewa dengan jawaban Pipi nya.
"Apa-apaan mausia arrogan ini, apa dia mendidik anak nya untuk menjadi robot." Gumam Micell dalam hati.
"Fay biar Momy yang suapi ya.'' Micell mengambil alih piring berisi nasi beserta lauk dari hadapan Fay.
Mark yang ingin marah tapi dia urungkan karena melihat wajah putri nya yang begitu bahagia.
"Aaaaa, buka milut nya anak cantik." Micell mengarahkan suapan pertama ke arah mulut Fay.
"Emmmm, enak Momy." Jawab girang Fay.
Makan pagi hari ini cukup berbeda bagi Fay, karena untuk pertama kali nya dia di suapi oleh wanita yang di panggil nya Momy. Tapi berbeda dengan pandangan Pipi nya, Mark merasa kedekatan Micell dan Fay harus di batasi.
Setelah makan pagi selesai Mark mengajak Fay untuk pamit pulang.
"Fay ayo kita pulang, Momy mu kan sudah tidak apa-apa." Ucap Mark pada Fay.
"Tidak Pi, Fay mau di sini mau temani Momy." Fay menolak untuk di ajak pulang Mark.
"Tidak Fay kita harus pulang." Ucap Mark dengan nada lebih tinggi.
"Biarkan Fay di sini pak." Ucap Micell menyela.
"Kau dengar ya, kau itu bukan siapa-siapa dan takkan pernah mejadi apa-apa di hidup putri ku!" Bentak Mark.
"Pipi jangan marahi Momy Micel.'' Ucap Fay tak terima melihat wanita yang di sebut nya Momy di bentak Pipi nya.
Dia bukan Momy mu, Mimi mu sudah meninggal Fay Allexander." Ucap Mark tanpa sadar.
Fay bersembunyi di balik tubuh Micell dia merasa bahwa perkataan Pipi nya sudah keterlaluan.
"Cukup pak, apa bapak tidak tau anak bapak sudah ketakutan. apakah begini cara bapak mendidik Fay." Micell tak terima melihat anak sekecil Fay di sakiti perasaan nya.
"Baiklah jika Fay mau di sini, di sini saja dan jangan pulang." Mark yang sudah emosi meninggalkan apartemen Micell.
Setelah Mark pergi Micell memeluk tubuh Fay yang gemetar karena ini pertama kali nya Mark terang terangan mengatakan bahwa Mimi nya sudah meninggal.
"Sini sayang peluk Momy, jangan menangis ya di sini ada Momy Micell.'' Micel berusaha untuk menenangkan Fay.
"Pipi jahat Momy, Pipi tidak sayang Fay lagi." Gumam Faya.
"Tidak sayang Pipi nya Fay sayang kok sama Fay, percaya deh sama Momy mungkin tadi Pipi nya Fay hanya sedikit ada masalah di kantor jadi terbawa suasana." Hibur Micell.
"Apa benar Momy?'' Tanya Fay.
"Tentu Pipi Fay sangat menyayangi Fay melebihi apapun." Micell mengecup kening Fay.
Micell sangat kasihan melihat Fay yang masih kecil sudah harus di tinggal Mimi nya terlebih lagi dengan Pipi yang agak arrogan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
💜bucinnya taehyung💜
semoga nion dpt perempuan yg lebih baik yaaaa
2021-12-04
2
Bzaa
duhhhh kasian bingit fay...
2021-11-26
1
Li Yut
Mark horor...
2021-11-11
1