Hari ini Micell harus bangun pagi untuk membuat makanan pesanan Fay karena kemarin dia sudah berjanji akan membuatkan bekal nya untuk di sekolah.
Jam menunjukan pukul 6 pagi, Micell harus bergegas berangkat menuju sekolah Fay. Beruntung sekolah Fay tidak terlalu jauh dari kantor nya.
"Kotak bekal Fay sudah, kotak bekal ku juga sudah. Susu untu Fay juga sudah, baiklah saat nya berangkat." Sehabis Micell mengabsen satu persatu barang bawaan nya, Micell bergegas untuk pergi menuju ke sekolah Fay sebelum pergi ke Kantor nya.
Sedang gadis manis itu, mengomeli Papi nya lantaran belum bersiap untuk mengantar nya ke sekolah.
"Pipi lama sekali si." Kesal Fay.
"Iya ini sudah selesai, sebenar nya ada acar apa di sekolah sayang. Tidak biasa nya berangkat sepagi ini.'' Mark bertanya pada putri kecil nya yang sedari tadi memasang wajah galak.
"Pipi tidak perlu tau pokok nya ayo berangkat." Fay berbicara dengan berkacak pinggang.
''Oke sayang, ayo kita berangkat." Mark membawakan tas kecil berwarna biru milik Fay dan berjalan di belakang anak nya menuju ke mobil.
Hanya butuh waktu 45 menit untuk sampai ke sekolah Fay dari Mansion Mark.
Fay berteriak kegirangan saat mata lentik nya menangkap sesosok wanita yang baru dia kenal kemarin.
"Pipi itu Momy." Tunjuk Fay ke arah Micell.
Iya, alasan Fay berangkat pagi-pagi sekali karena kemarin Micell akan ke sekolah untuk mengantar bekal makan siang nya.
"Momy siapa sayang.'' Tanya Mark, Mark belum menyadari bahwa Micell sekretaris baru yang menyebalkan itu sudah berdiri di depan gerbang sekolah anak nya.
"Itu Pipi, Momy Micell." Jelas Fay.
Mark mengalihkan pandnagan nya mencari manusia yang bernama Micell yang membuat nya di omeli Fay sedari pagi tadi.
"Jadi gara-gara dia aku kena omel pagi-pagi.'' Gumam Mark dalam hati.
Mark membukakan Fay pintu mobil dan menggenggam tangan Fay untuk menyebrang, mereka berjalan menuju gerbang sekolah Fay.
"Momy Micell." Panggil Fay, Fay berlari kearah Micell.
"Jangan lari-lari sayang." Ucap Micell.
Mark merasa heran dengan sikap Fay yang menjadi akrab dengan Micell, sebab dia tau bahwa putri nya susah sekali untuk dekat dengan orang baru.
"Kenpa kau ada di sekolah putri ku sepagi ini." Mark mentap sinis pada Micel.
"Maaf pak saya kemari untuk menepati janji saya pada Fay." Ucap Micell.
"Ya Tuhan tanpan sekali manusia satu ini." Gumam Micell dalam hati.
Micell menatap wajah tampan Mark tanpa berkedip sedetik pun, itu membuat Mark merasa tidak nyaman.
"Kenpa dia, kenpa menatap ku seperti menatap barang diskon di pasaran." Gumam Mark dalam hati.
Fay yang merasa di abaikan, meraih tangan Micell dan menggoyang kan nya.
"Momy kenapa Fay di abaikan?'' Rajuk Fay.
"Maaf kan Momy sayang, oh iya ini bekal makan siang mu. Di dalam nya ada susu dan buah mangga.'' Micell menyerahkan kotak bekal yang dia bawa dari rumah kepada Fay.
"Wah banyak sekali Momy, terimaksih ya Mom." Fay tersenyum ke arah Micell dengan sangat manis.
"Sama-sama anak manis." Micell mengusap kepala Fay dengan lembut.
Mark merasakan kehangatan dalam hati nya saat melihat interaksi antara Micell dan Fay.
"Momy berangkat ke kantor dulu ya sayang." Micell mencium kening Fay.
"Dahh Momy." Fay melambaikan tangan nya ke arah Micel.
"Dadahh, belajar yang rajin ya." Ucap Micell sebelum benar-benar pergi meninggalkan Fay dan Mark.
"Ya sudah pipi, Fay masuk dulu ya." Pamit Fay.
"Belajar yang rajin ya nak." Mark mengecup kening Fay.
Setelah melihat anak nya masuk ke kelas nya, Mark berbalik dan berjalan menuju mobil nya.
Mark melajukan kendaraan nya, namun tak berapa lama Mark melihat Micell berdiri di pinggir jalan.
Mark menepikan mobil nya tepat di depan Micell.
"Naiklah." Ucap Mark tanpa melihat ke arah Micell.
"Tidak usah pak, saya bisa naik taxi." Tolak Micell.
"Cepatlah atau kau mau aku pecat." Ancam Mark.
"Boss macam apa dia, bisa nya hanya mengancam." Gumama Micell dalam hati.
Micell yang tak mau menjadi pengangguran dan menjadi beban keluarga pun, pasrah naik ke mobil Boss nya.
Setelah Micell naik ke dalam mobil, Mark melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang.
"Terimkasih." Ucap Mark tiba-tiba.
Micell yang mendengar ucapan terimkasih dari mulut Boss nya yang dingin itu, menoleh ke arah Mark.
"Untuk apa Pak?" Tanya Micell, karena Micell merasa diam saja dari tadi.
"Untuk bekal yang kamu bawakan untuk Fay." Jawab Mark.
"Sama-sama Pak, saya tidak merasa keberatan." Ucap Micell.
Beberapa menit kemudian Micell dan Mark tiba di kantor, tepat di depan loby kantor mereka turun. Semua nampak biasa saja karena pemandangan dimana seorang CEO satu mobil dengan Sekretaris nya itu wajar bagi karyawan lain. Tapi berbeda jika yang memandang itu adalah Wulan.
Wanita itu menatap tak suka dengan kedekatan antara Micell dan Mark.
"Aku salah, aku kira Micell tidak akan bisa mendekati Mark. Aku tidak bisa tinggal diam aku harus membuat Micell di pecat dari perusahaan ini." Gumam Wulan dalam hati.
Di depan ruangan Micell, gadis itu mengucapkan terimaksih atas tumpangan yang di berikan oleh Mark.
"Terimakasih Pak atas tumpangan nya." Ucap Micell
"Iya tidak masalah."Mark menjawab dengan nada datar. Berlalu pergi ke ruangan nya tanpa menatap wajah Micell.
Micell memulai pekerjaan nya, Masuklah OB untuk memberitahu bahwa dia di suruh ke gudang bawah.
"Selamat pagi Mbak Micell." Ucap pak Ucup.
"Pagi pak Ucup, ada apa pak? saya tidak pesan makan atau minum." Tanya Micell, sebab pak Ucup bertugas mengantar makanan atau minum bagi karyawan yang bekerja di kantor Mark.
"Tidak Mbak tadi Ibu Wulan nitip pesan sama saya, kalau Mbak Micell di suruh ke gudang bawah." Ucap laki-laki yang berumur sekitar 50 tahun itu.
Micell tak menaruh curiga sama sekali dengan perintah yang di berikan Wulan.
"Baiklah pak saya akan kesana." Ucap Micell.
Pak Ucup pamit untuk kembali keruangan OB, tapi saat dia ingin membuka pintu tiba-tiba Micell memanggil kembali.
"Pak Ucup tunggu." Panggil Micell.
"Ada apa Mbak?" Tanya Pak Udin.
"Ini untuk makan siang bapak, tadi saya masak banyak pak." Micell memberikan kotak bekal nya pada Pak Ucup.
Pak Ucup menerima dengan senang hati, "makasih ya Mbak Micell" Ucap Pak Ucup.
Micell hanyan tersenyum dan menganggukan kepala nya. Setelah kepergian Pak Ucup Micell langsung menuju ke gudang bawah.
"Apa benar ini gudang nya." Micell nampak bingung dengan gudang itu karena gudang itu seperti tempat yang terlupakan penuh dengan debu dan gelap.
Saat Micell berjalan masuk kedalam gudang kira-kira lima langkah dari pintu masuk, dan bruakkkk suara pintu yang tertutup kencang.
"Ahh! siapa di luar, tolong buka pintu nya di sini masih ada orang." Micell berteriak dan menggedor pintu itu dengan kuat.
"Tolong! jangan bercanda!" Teriak Micell.
Micell terjebak di dalam gudang sudah selama 2 jam, dia merasa pusing dan nafas nya merasa sesak karena di dalam gudang tidak ada udara bersih.
"Tuhan apa ini akhir hidup ku, jika kau memberi ku kesempatan hidup aku janji akan menjadi gadis baik." Ucap Micell sebelum pingsan tak sadarkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Khoirun Nisa
keren
2022-01-25
0
Bzaa
duhhhhh knp ada aja tokoh antagonis nya ya😁
2021-11-26
1
VANESHA ANDRIANI
kayak anak sma aja....
2021-11-13
1