Apa aku sudah mati?

Micell mulai sadar dari pingsan nya, Dia mencium bau etanol yang sangat kuat.

"Apa aku sudah mati? apa di syurga ada etanol." Gumam Micell, mata nya belum terbuka sempurna.

"Kau sudah sadar?" Tanya Mark yang menyadari bahwa Micell sudah siuman.

"Apa aku benar di syurga, aku melihat malaikat." Gumam Micell lirih, tapi meski lirih Mark dapat mendengar dengan jelas. Sebab posisi Mark sangat dekat dengan Micell.

"Kau bicara apa?" Sungut Mark, Mark kesal karna sejak Micell sadar dia hanya mengucapkan kata-kata yang sama.

"Pak Mark?" Micell menajamkan pandangan nya, melihat sekeliling ruangan yang bernuansa serba putih itu.

"Iya ini saya, dan kamu bukan sedang di syurga tapi kamu sedang ada di rumah sakit." Jelas Mark.

"Bagiaimana bisa saya di rumah sakit pak? bukan nya saya sedang ada di gudang bawah." Tanya Micell heran, karena seingat nya dia sedang berada di gudang ruang bawah sendirian.

Flashback on.

Mark yang membutuhkan bantuan Micell menghubungi nomor sambungan Micell, tapi aneh nya tidak ada jawaban sama sekali. Membuat Mark penasaran sebenar nya sekretaris nya itu sedang apa di ruangan nya.

"Kenapa dia tidah ada di ruangan nya?" Gumam Mark saat masuk keruangan sekretaris nya.

"Apa dia sedang di toilet?" Gumam nya lagi.

Karena Mark tidak menemukan Micell akhir nya dia kembali keruangan nya dengan rasa kesal.

"Kemana sebenarnya anak itu." Dengus Mark.

Taklama Pak Ucup sang OB masuk ke ruangan Mark untuk mengantar secangkir teh hangat.

"Permisi pak ini teh hangat nya pak." Pak ucup meletakan secangkir teh hangat di meja kerja Mark.

"Terimaksih pak," ucap Marak yang di angguki Pak Ucup."Maaf apa bapak lihat Micell sekretaris saya?" Sambung Mark.

"Oh Mbak Micell, tadi sekitar jam 9 pagi Bu Wulan menitip pesan kepada saya agar menyampaikan kepada Mbak Micell bahwa Mbak Micell di suruh ke gudang bawah pak." Jelas Pak Ucup.

Mark yang mendengar penuturan Pak Ucup merasa ada yang tidak beres, bagaimana tidak. Gudang itukan sudah lama tidak terpakai bahkan sudah hampir 5 tahun terbengkalai.

"Apa bapak yakin?" Mar memastikan bahwa apa yang di dengar nya tidak salah.

"Iya pak, apa MBak Micell belum kembali pak ini sudah jam 11 siang pak." Pak Ucup sedikit khawatir dengan ke adaan gadis baik yang memberinya bekala makan siang itu.

"Kalau begitu tolong panggil satpam dan suruh mereka untuk ke gudang bawah ya pak." Perintah Mark kepada Pak Ucup sebelum dia pergi menuju gudang bawah lebih dulu.

Mark berjalan dengan tergesa membuat semua karyawan merasa heran dengan tingkah boss nya itu.

"Pak Mark kenapa ya berjalan dengan buru-buru, mau kemana dia kenapa meuju lantai dasar."Gumam salah satu karyawan di kantor Mark.

"Entahlah, urus saja urusan mu janagan mengurusi urusan orang lain." Jawab karyawan lain.

Sesampai nya di depan gedung bawah Mark samar samar mendengar seseorang sedang bergumam.

"Tuhan tolong saya kirimkan manusia siapa saja untuk menyelamatkan hudup saya, jika laki-laki maka saya akan menikah dengan nya jika dia perempuan maka saya akan mengangkatnya menjadi saudara. Uhuukkk Uhukkk." Suara perempuan sedang begumam.

Bruakkkk!!!!! pintu gudang itu di dobrak Mark dari luar, netra Mark menangkap siluet tubuh gadis yang dia kenal.

"Micell, bangun." Mark menepuk pipi Micel, Namun Micell tetap tah sadarkan diri.

"Pak ada apa ini?" Tanya petugas ke amanan.

"Tolong hubungi ambulan cepat!" Printah Mark, Mark mengangkat tubuh Micell untuk meninggalakan gudang tua itu.

"Tolong periksa CCTV yang ada di depan gudang ini dan laporkan kepada saya." Ucap Mark kepada anak buah nya sebelum pergi meninggalkan gudang bawah.

Flashback off.

"Ja-jadi yang menolong saya adalah bapak.'' Ucap Micell.

Mark hanya menganggukan kepala nya, Mark mendudukan tubuh nya di kursi yang berada di samping branka Micell.

"Sebenar nya apa yang kamu lakukan di sana?" Tanya Mark.

"Tadi nya saya di perintah Bu Wulan untuk ke gudang bawah, tapi sesampai nya di sana saya tidak mendapati orang sama sekalai. Sampai-sampai ada seseorang yang mengunci saya di dalam pak." Jelas Micell.

"Ya sudah kau istirahat saja, saya harus kembali ke kantor untuk memeriksa rekaman CCTV gudang bawah." Mark beranjak dari duduk nya dan berjalan meninggalkan Kamar rawat Micell.

"Celaka kalau papa tau aku masuk rumah sakit, bisa-bisa aku di suruh pulang ini. Aku harus pulang ke apartemen saja.'' Micell meminta bantuan suster untuk melepas infus nya, dan berganti pakain lalu pergi meninggalkan kamar rawat inap nya.

Sedang Mark yang sudah berada di kantor nya di buat kesal dengan karyawan nya.

"Apa bagaimana bisa rekaman CCTV itu tidak ada." Tanya Mark dengan kesal.

"Maaf pak saya juga tidak tau, sebab di sini memang tidak ada yang mencurigakan. Kemungkinan pada saat kejadian CCTV sedang error atau di sengaja di matikan." Jelas salah satu karyawan yang mengecek CCTV di ruangan itu.

Mark yang tidak mendapat rekaman CCTV itu memutuskan untuk kembali kerumah sakit melihat ke adaan Micel.

Micell yang sudah kabur dari rumah sakit sedang berada di kamar nya, iya merasakan tubuh nya lemas serta kepala nya yang sangat pusing.

"Kenapa kepala ku sepusing ini, tadi bahkan saat aku berlari dari rumah sakit keadaan ku masih baik-baik saja.'' Gumam Micell.

Micell ingin merebahkan tubuh nya di atas ranjang tempat tidur nya, tapi bell rumah nya berbunyi.

"Siapa yang bertamu? aku tidak memiliki janji sama sekali dengan orang lain." Gumam Micell, Micell berjalan degan memegangi tembok.

"Apa kau gila! berani nya kau kabur." Bentak Mark.

Micell yang tak tahan dengan rasa pusing nya seketika ambruk tepat di depan Mark.

"Hey.. Kau jangan bercanda, bangun jangan membuat ku tambah pusing." Mark menepuk nepuk pipi Micell.

Karena Micell tak kunjung sadar, Mark terpaksa membawa masuk Micell ke dalam kamar nya.

"Dosa apa aku sebenar nya, sampai sampai aku harus mengurus wanita menyebalkan ini." Gumam Mark.

"Emmm, air.." Gumam Micell.

"Kau sudah sadar." Tanya Mark.

Mark yang tau bahwa Micell sedang kehausan, dia meraih gelas berisi air di atas nakas di samping ranjang Micell.

"Pak Mark, bagaiman bisa bapak ada di rumah saya.'' Tanya Micell.

"Kau bodoh atau bagaimana, kau kabur tanpa membayar tagihan rumah sakit. Tadi saat aku di kantor suster rumah sakit menelvon dan mengatakan bahwa kau kabur tanpa membayar tagihan." Kesal Mark.

Tadi memang Mark akan ke rumaha sakit untuk melihat ke adaan Micell, tapi belum dia melajukan kendaraan nya. Petugas Resepsionis menelvon Mark dan memberi tahu bahwa Micell kabur tanpa membayar tagihan rumah sakit.

"Hehehe, maaf pak.'' Cengir Micell.

"Apa kau tinggal di rumah sendirian?" Tanya Mark, karena sedari tadi dia tidak melihat orang kecuali Micell.

Iya pak saya tinggal di sini sendiri." Jawab Micell,"Pak terimakasih bapak sudah menyelamatkan saya." Ucap Micell.

"Kau karyawan ku, dan aku tak mau jika ada berita yang tidak bagus mengenai perusahaan ku.'' Ucap Mark.

Micell hanya memandang wajah Mark dengan kagum, entah pesona apa yang membuat Micell menyukai wajah Mark. Menurut Micell wajah Mark seperti Suga BTS.

"Apa yang kau lihat!" Sentak Mark, lagi dan lagi Mark menganggap aneh Micell.

Sedang di Negara lain seorang wanita tengah mempersiapkan kepulangan nya ke negara asal nya.

"Nona Helena, pesawat sudah siap." Ucap salah satu bawahan Helena.

"Baiklah ayo kita berangkat, aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengan dia." Helena menyeringai.

Terpopuler

Comments

Siti Azzani

Siti Azzani

ya Allah Thor..
suami aing, author.... bawa bawa bisa nya...😌😌😌

2022-02-28

1

ꪶꫝNOVI HI

ꪶꫝNOVI HI

siapa lagi Helena..

2021-11-10

3

Fety Fatimah

Fety Fatimah

Suga BTS knp bukan Kim taeyung😀😀😀

2021-11-07

1

lihat semua
Episodes
1 CEO Ku Tampan
2 Sudah punya istri
3 Wanita Baik
4 Apa aku sudah mati?
5 Cinta tak berbalas
6 Jangan pergi Mom
7 Tidur bersama Momy
8 Keegoisan cinta
9 Mantan Tunangan
10 Penghinaan
11 Sahabat lama
12 Rencana Fay
13 Hari Nion dan Helena
14 Rencana Perjodohan
15 Menghawatirkan Mu
16 Merasa cemburu
17 Kepulangan Micell
18 Duda meresahkan
19 Tidur bersama
20 Otak kotor
21 Tamparan
22 Dapatnya Duda
23 Sebuah Restu
24 Kepergian Natasya
25 Penculikan
26 Menemukan Fay
27 Kehamilan Helena
28 Trauma Micell
29 Calon jagoan Briyan
30 Wanita yang sama
31 Bagi-bagi susu
32 Gadis nakal
33 Rinjani
34 Mau punya dedek bayi
35 Terjadi lagi
36 Kepanikan Leonardo
37 Om tidak punya uang
38 Sedang bermain
39 Dia kembali
40 Bertahan
41 Tamu bulanan
42 Kaleng kosong
43 Permintaan Rinjani
44 Milik Ku
45 Kecelakaan pesawat
46 Perang dingin
47 Pacar pura-pura
48 Terbongkar
49 Om Sugar
50 Pernyataan cinta Dimas
51 Gadis ceroboh
52 Baju Maid
53 Sweety
54 Nikah dadakan
55 Bertemu calon mertua
56 Zane Allexander
57 Zane dan Zidney [Gadis cupu]
58 Zane dan Zidney [Gadis langka]
59 Zane dan Zidney [Pertolongan]
60 Zane dan Zidney [Rumah Zidney]
61 Zane dan Zidney [Burung kakak tua]
62 Zane dan Zidney [Insiden yang sama]
63 Zane dan Zidney [Memperhatikan Mu]
64 Zade dan Zidney [Penderitaan Luna]
65 Zane dan Zidney [Pengorbanan Luna]
66 Zane dan Zidney [Kami tidak lihat]
67 Zane dan Zidney [Masalalu Killian]
68 Zane dan Zidney [Rahasia Zidney]
69 Zane dan Zidney [Flashback part 1]
70 Zane dan Zidney [Flashback part 2]
71 Zane dan Zidney [Flashback end]
72 Zane dan Zidney [Kesialan Mark]
73 Zane dan Zidney [Belanja baju]
74 Zane dan Zidney [Sahabat Zay]
75 Zane dan Zidney [Surat dari Zay]
76 Zane dan Zidney [Tipudaya Mita]
77 Zane dan Zidney [Jadian dadakan]
78 Zane dan Zidney [Jelek dan bodoh]
79 Zade dan Zidney [Sewa hotel]
80 Zane dan Zidney [Menginap di rumah Zane]
81 Zane dan Zidney [Pengakuan Luna]
82 Zane dan Zidney [Mobil 2M]
83 Zane dan Zidne [Pacar Luna]
84 Zane dan Zidney [Tertangkap basah]
85 Zane dan Zidney [Nikah muda]
86 Zane dan Zidney [Kecelakaan Luna]
87 Zane dan Zidney [Kematian Viona]
88 Zane dan Zidney [Kepergian Killian]
89 Zane dan Zidney [Malam pertama]
90 Zane dan Zidney [End]
91 Pengumuman
92 Komen
93 [Season 2]
94 [Season 2]
95 [Season 2]
96 [Season 2]
97 [Season 2]
98 [Season 2]
99 [Season 2]
100 [Season 2]
101 [Season 2]
102 [Season 2]
103 [Season 2]
104 [Season 2]
105 [Season 2]
106 [Season 2]
107 [Season 2]
108 [Season 2]
109 [Season 2]
110 [Season 2]
111 [Season 2]
112 [Season 2]
113 [Season 2]
114 [Season 2]
115 [Season 2]
116 [Season 2]
117 [Season 2]
118 [Season 2]
119 [Season 2]
120 [Season 2]
121 [Season 2]
122 [Season 2]
123 [Seasson 2]
124 Karya terbaru
125 Season 2 (Madam Letta)
126 Season 2 (Madam Letta)
Episodes

Updated 126 Episodes

1
CEO Ku Tampan
2
Sudah punya istri
3
Wanita Baik
4
Apa aku sudah mati?
5
Cinta tak berbalas
6
Jangan pergi Mom
7
Tidur bersama Momy
8
Keegoisan cinta
9
Mantan Tunangan
10
Penghinaan
11
Sahabat lama
12
Rencana Fay
13
Hari Nion dan Helena
14
Rencana Perjodohan
15
Menghawatirkan Mu
16
Merasa cemburu
17
Kepulangan Micell
18
Duda meresahkan
19
Tidur bersama
20
Otak kotor
21
Tamparan
22
Dapatnya Duda
23
Sebuah Restu
24
Kepergian Natasya
25
Penculikan
26
Menemukan Fay
27
Kehamilan Helena
28
Trauma Micell
29
Calon jagoan Briyan
30
Wanita yang sama
31
Bagi-bagi susu
32
Gadis nakal
33
Rinjani
34
Mau punya dedek bayi
35
Terjadi lagi
36
Kepanikan Leonardo
37
Om tidak punya uang
38
Sedang bermain
39
Dia kembali
40
Bertahan
41
Tamu bulanan
42
Kaleng kosong
43
Permintaan Rinjani
44
Milik Ku
45
Kecelakaan pesawat
46
Perang dingin
47
Pacar pura-pura
48
Terbongkar
49
Om Sugar
50
Pernyataan cinta Dimas
51
Gadis ceroboh
52
Baju Maid
53
Sweety
54
Nikah dadakan
55
Bertemu calon mertua
56
Zane Allexander
57
Zane dan Zidney [Gadis cupu]
58
Zane dan Zidney [Gadis langka]
59
Zane dan Zidney [Pertolongan]
60
Zane dan Zidney [Rumah Zidney]
61
Zane dan Zidney [Burung kakak tua]
62
Zane dan Zidney [Insiden yang sama]
63
Zane dan Zidney [Memperhatikan Mu]
64
Zade dan Zidney [Penderitaan Luna]
65
Zane dan Zidney [Pengorbanan Luna]
66
Zane dan Zidney [Kami tidak lihat]
67
Zane dan Zidney [Masalalu Killian]
68
Zane dan Zidney [Rahasia Zidney]
69
Zane dan Zidney [Flashback part 1]
70
Zane dan Zidney [Flashback part 2]
71
Zane dan Zidney [Flashback end]
72
Zane dan Zidney [Kesialan Mark]
73
Zane dan Zidney [Belanja baju]
74
Zane dan Zidney [Sahabat Zay]
75
Zane dan Zidney [Surat dari Zay]
76
Zane dan Zidney [Tipudaya Mita]
77
Zane dan Zidney [Jadian dadakan]
78
Zane dan Zidney [Jelek dan bodoh]
79
Zade dan Zidney [Sewa hotel]
80
Zane dan Zidney [Menginap di rumah Zane]
81
Zane dan Zidney [Pengakuan Luna]
82
Zane dan Zidney [Mobil 2M]
83
Zane dan Zidne [Pacar Luna]
84
Zane dan Zidney [Tertangkap basah]
85
Zane dan Zidney [Nikah muda]
86
Zane dan Zidney [Kecelakaan Luna]
87
Zane dan Zidney [Kematian Viona]
88
Zane dan Zidney [Kepergian Killian]
89
Zane dan Zidney [Malam pertama]
90
Zane dan Zidney [End]
91
Pengumuman
92
Komen
93
[Season 2]
94
[Season 2]
95
[Season 2]
96
[Season 2]
97
[Season 2]
98
[Season 2]
99
[Season 2]
100
[Season 2]
101
[Season 2]
102
[Season 2]
103
[Season 2]
104
[Season 2]
105
[Season 2]
106
[Season 2]
107
[Season 2]
108
[Season 2]
109
[Season 2]
110
[Season 2]
111
[Season 2]
112
[Season 2]
113
[Season 2]
114
[Season 2]
115
[Season 2]
116
[Season 2]
117
[Season 2]
118
[Season 2]
119
[Season 2]
120
[Season 2]
121
[Season 2]
122
[Season 2]
123
[Seasson 2]
124
Karya terbaru
125
Season 2 (Madam Letta)
126
Season 2 (Madam Letta)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!