Tepat jam 07:15 Windu sudah berada di depan halaman rumah Beno, ia mempercepat proses makan malam nya yang biasanya pukul 8 selesai namun malam ini berbeda hanya untuk pergi ke rumah sahabatnya itu,
"Tok...tok..."
".Beno...!!"
Salah seorang Art di rumah Beno langsung membuka pintu depan di mana Windu berada,
"Ceklek...."
"Malam bi Minah!! Beno nya ada gak??"
"Malam non cantik, silakan masuk den Beno dan tuan sedang makan malam"
"Makasih bibi, Windu masuk dulu ya"
"Iya non ayo masuk"
Windu berjalan dengan cepat menuju meja makan di mana Beno dan sang papa berada,
"Malam om...malam Beno.."
Sambil tersenyum Windu mulai menyapa kedua orang yang ada di hadapannya,
"Malam juga windu"
"Prett...sok manis Lo Ndu.."
"Hmmm..sirik tanda tak mampu.."
"Ayo ambil langsung piringnya , dinner sama-sama Windu"
"Hmmm..."
Om Tama pun langsung meletakan sebuah piring tepat di hadapan windu,
"Aduhh..perut gue udah kenyang bangettt, tapi kalau gue tolak!! gue kasihan sama om Tama yang udah susah payah taruh piring untuk gue,"
Akhirnya dengan terpaksa ia mulai menyendok sedikit nasi di atas piringnya, dan mengambil sepotong ayam semur yang ada di hadapannya,
"Lho...Windu kok sedikit makannya??? ini.... ayo makan, pakai lauknya yang banyak Windu, biar kenyang,"
Om Tama pun mulai memasukan beraneka ragam lauk pauk di dalam piring Windu,
"Huft...mampus gue!!"
Demi perasaan cinta nya kepada Om Tama, dengan bersusah payah Windu berusaha untuk menghabiskan semua makanan yang ada di atas piringnya,
Beno yang melihat tingkah Windu langsung tersenyum melihat tingkah sahabatnya itu,
"Hehehw..pasti windu udah kenyang banget,..mana mungkin Tante Via ngizinin dia keluar kalau belum makan malam"
Dengan perlahan tapi pasti akhirnya Windu berhasil mengabiskan nasi serta lauk yang ada di atas piringnya,
"Eghhhhhh" Dengan keras Windu mengeluarkan sendawa nya di hadapan Om Tama dan Beno,
"Hehehe...maaf ya Om??"
"Heheh...kamu udah kenyang Windu, iya gak papa, santai aja Ndu, kita kan keluarga,!!"
Windu langsung terdiam, di dalam hati ia merasa senang karena Om Tama sudah menganggap nya lebih dari sekedar orang luar,
Beno yang juga sudah menyelesaikan makan malamnya langsung beranjak dari duduknya,
"Uhuk..uhukk..."
"Lo kenapa Ndu?? "
"Beno langsung mengisi gelas Windu yang telah kosong,
"Minum dulu Ndu!! "
Windu langsung mengedip-ngedip kan sebelah matanya ke arah Beno,
"Apa?? .....mata Lo sakit??"
"Benoooooo...."
"Hmmm...iyaaaa...gue tahu" akhirnya Beno kembali duduk di kursi makan tersebut,
"Pa..??"
"Iya ada apa Ben??"
"Kemarin papa dan mbak Rere pergi kemana?"
"Owh , Papa ada urusan meeting Ben,...
tumben kamu tanya-tanya tentang Rere, hmmmm kamu naksir sama sekretaris papa ya?? "
"Hmmmm, ya engg"
"Iya Om..Beno naksir sama mbak Rere, kan mbak Rere cantik om!!, makanya Beno mau tanya-tanya tentang mbak Rere"
"Hehehehe...kamu telat Ben, Rere udah punya tunangan, bulan depan dia bakal nikah"
"Memang kamu suka yang lebih dewasa Ben?? apa kamu gak suka dengan Windu??"
"Uhuk..uhuk...uhuk.."
Dengan sigap Om Tama langsung mengambilkan air minum untuk Windu dan Beno yang terbatuk-batuk secara berbarengan,
"Hahahaha..hahah... bisa ya batuk nya barengan gitu".
Beno dan Windu hanya saling lihat dan langsung memalingkan mukanya ke arah yang berlawanan,
"Hmmm..yang aku mau itu Om Tama, bukan Beno Om..."
Setelah mendengarkan langsung fakta tentang hubungan Om Tama dan sang sekretaris akhirnya Windu merasa lega dan senang, dengan jawaban yang memuaskan untuk dirinya itu maka ia pun izin pamit untuk pulang ke rumahnya,
Ia berjalan dengan sedikit membungkukkan badannya karena ia merasakan perutnya sangat tegang karena kekenyangan,
"Huft..kayanya gue harus lari keliling perumahan 1 putaran, kalau enggak engap banget ni rasanya perut,"
Windu pun mulai berlari pelan di malam hari itu dengan mengitari perumahan mereka yang lumayan luas,
***
Keesokan paginya Windu terbangun telat karena merasakan badannya yang pegal-pegal karena berolahraga di malam hari,
"Windu...cepat bangun...siap-siap...makanya kalau malam itu jangan nge-game Ndu!!"
"Iya Tan...tpi badan windu pegal semua Tan!!"
"Memang kamu ngapain tadi malam Ndu?? kok bisa pegal??"
"Windu abis lari keliling perumahan Tan!!"
"What???? ngapain mesti malam Ndu??? kaya gak ada kerjaan aja."
"Hmmm.. Windu engap karena kekenyangan Tan!! di rumah Beno Windu di ajak makan malam lagi!!"
"Windu..Windu.." sang tante menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah unik sang keponakan kesayangan
"kalau sudah kenyang ya gak usah di paksakan, akhirnya kamu sendiri yang menderita,"
"Iya Tan..besok-besok windu gak mau lagi!! pagi ini windu bakal puasa Tan!! "
"Benaran tuh?? kamu bisa puasa??"
"Bisa donk...ya udah Windu siap-siap dulu Tan... takut telat..."Dengan langkah seribu Windu langsung masuk ke dalam kamarnya,
"Hmmmm, Windu..windu..Semoga kamu bisa menjadi wanita yang mandiri, dan bisa membanggakan kedua Alm, ayah dan bunda kamu,"
Tante Via pun mulai bersiap untuk berangkat menuju ke kantornya,
Windu yang sudah sampai di lorong sekolah langsung berlari kencang, karena bel masuk telah berbunyi,
"Hu..hu..hu.. Capek..."
Windu yang sudah duduk di samping Beno langsung mengambil buku di dalam tas nya, dan mulai mengipas- ngipas wajahnya, yang penuh keringat,
"Kenapa Lo?? abis Marathon??"
"As.....em Lo...gue telat bangun tahu, mana Tante Via pergi duluan, terus gue kerumah Lo..Lo nya udah berangkat...jad...iii....
gue naik ojol ke sini!!"
"Wkwkwkw..wkkwkwk.."
"Plak"
Sebuah buku langsung melayang ke wajah tampan Beno,
"Ajimmmm...."
"Wkwkwk" Windu langsung membalas Beno dengan balik mentertawai nya,
Dan seketika kelas menjadi hening saat sang guru sudah berada di dalam kelas,
Bersambung....✍️✍️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
.
suka
2021-12-29
0
Nike Mila Sari
ceritanya bagus, ngak bosanin
2021-10-08
1
bina sabrina
aku jg like
2021-09-17
2