Sedih.

Pagi ini hari sangat cerah, suara burung bernyanyi di taman depan rumah, Azka terlihat fres,. Sambil komat kamit entah bacaan apa yang di baca.

" He..he..he" Tawa Laila bergurau di dapur dengan para bibik.

" Hay, merah jambu, kecilkan volume zoommu, ini hari minggu santai, santai.!" Suruh Azka lalu mengigit apel.

" Kau makan sambil komat kamit baca mantra apa si..h, jangan-jangan kau akan memeletku" Kata Laila berjalan ke depan Azka, dengan membawa masakan ke meja makan.

Dengan jailnya Azka memasang kaki kanannya di depan kaki Laila.

" Aku sudah tau, lain kali kalau menjebak pakai trik," Kata Laila menatap ke Azka, mereka berjarak satu meter.

Azka meniup wajah Laila , wajah cantik itu tersembur buah apel yang habis di kunyah Azka, Laila melotot.

" Ampun merah jambu, aku tersedak, sumpah suwer, beneran," Bujuk Azka.

Laila menyiram Azka dengan sayur bening yang di bawanya.

" Woi...." Teriak Azka,. Azka terkejut tapi terus tertawa.

Laila ikut tertawa.

Azka menaiki sepeda untuk pergi ke kamar galau kamar nomer 16, yang jauh nya 500 meter dari kamar biasanya. memakai kaos warna putih dan celana hitam sedengkul, tapi harus ganti setelah di guyur Laila,.

'Walau di guyur, demi cinta pun aku rela di guyur apa pun'

Azka ganti baju, Ia rebahan dan mainan ponsel, nonton Spongebob.,

"Entah kenapa hari ini denganku, ya Allah,." Azka meletakkan ponselnya, dan memejamkan mata.

"Den den den,Azka!! " Panggil pak Ahmad, dengan teriak dan tersengal-sengal,.

"Ada apa pak.?." Jawab malas Azka.

"Ada nyonya !"Jawab pak Ahmad,.

"Mami ?" Ucap azka langsung duduk, karna kaget, dan semangat.

"Iya den!,." Jelas pak Ahmad.

"Kenapa gak bilang dari tadi,. " Azka lari., melewati sepeda dan kembali mengambil sepeda lalu menaiki.

mengayun sepeda dengan keras, rasa yang tak sabar dan bahagia.

"Sekian lama, aku menunggu.., " Air mata Azka berjatuhan di pipinya.

Menjatuhkan sepeda, lalu melihat wanita cantik, modis, dengan penuh perhiasan mahal, berdiri di hadapannya , rasa bahagia,. untuk Azka.

"Ma...!," Panggil dengan suara pecah.

" Peluk mami,." Suruh mami Sofia,.

Azka berlari dengan keras memeluk

maminya , dan tak ingin melepaskan.

Satu menit.

"Cukup Azka!, mami harus pergi lagi,." Kata Sofia melepaskan pelukan Azka, Azka melepas secara perlahan.

"Ini membuktikan mami kangen kamu!, tapi maaf sayang, mami harus pergi lagi, kamu harus, sehat untuk mami " Terang Sofia.

"Lebih baik gak usah kemari kalau hanya beberapa menit " Kata Azka kesal.

" Aku serba salah, nggak datang salah , datang salah,. Maumu apa sih Azka,! kamu itu udah dewasa, Berfikiran lah yang luas,., jangan jadi anak mami " Bentak Sofia.

"Satu hari saja.Ma .! , untuk aku.., ! , " Air mata berlinang di ruang tamu, semua bersembunyi dan menangis, Laila yang menyaksikan juga merasa kasian.

"Maaf Azka , tidak bisa! " Maminya berjalan cepat , Azka duduk lemas di lantai,.

Pak Ahmad mendatanginya dan memeluk Azka, air mata Laila jatuh membasahi cadar nya.

"O..., nenek lampir, mana bisa dia berbuat seperti itu," Ucap Azka dengan keras, berusaha menghibur diri sendiri, .

Ruang tamu hening karna berjatuhan airmata.

"den den,.. hiks.." tangis pak Adi.

azka berdiri, menghapus air matanya.

"Jangan lebbay pak,! badan besar tapi cengeng, " Berusaha Tegar dan menghibur semua.

"A.......hg" Teriak Azka.

"Lega den ?" Tanya pak Agus.

"Belum, ...hee.he... ayo berpelukan, " mereka berenam, berpelukan Azka ,Adi, Ahmad, Agus,pak Ali , pak Teguh,.

Azka bernyanyi

"Tingki ,Wingki, Dipsi , Lala , Po, teletabis," Azka sadar di saksikan Laila,.

"Pak!, udah pak malu, " Melepaskan pelukan , Azka berteriak.

"Bibi..k, jangan nonton ini bukan drakor,. sana kerja.!" Suruh Azka,. Bibik-bibik mencar,

Azka melihat ke Laila, "ini bukan tontonan, ! liat apa kamu, " Setelah menegur Laila, Azka pergi ke kolam renang,.

"Hari ini adalah hari yang tragis dan menyedihkan, kenapa?, Ya Allah harus hari ini, Dasar mami gak tau di untung, masih untung di beri anak, tapi malah di bengkalaikan memang aku barang , sku antik mi, tidak ada yang sekonyol aku,.

Sungguh tidak enak , ngomong sendiri. aku semakin gila karna ini, ", azka mencelupkan wajah kekolam dan berteriak, " Ha....." Hingga air begelembung ,.

"Aku tak memahami duka mu, " kata

Laila tiba-tiba di belakang Azka, dengan handuk.

"Siapa yang menyuruhmu kemari ?" Tanya Azka.

"Aku tidak menyuruhmu, memahami duka ku!, dan tidak usah rempong " Jutek Azka.

"Aku merasa berhutang, berhutang omongan, kau memberiku semangat, dan aku anggap itu hutang.,"..Hibur Laila.

"Aku enggak mau kamu masuk dalam lingkaran hidup ku, (azka gengsi amat sih kamu) sini,!" merebut handuk.

"Maaf tapi itu handuk ku !" Saut Laila,.

Azka melempar handuk

" Ambil, bilang dong,! lagian itu pasti murah " (azka kenapa kamu kepedean .) bicara dalam hati berjalan cepat,.

"Iya murah, tapi ini milik rumah ini" Jawab cepat Laila, Azka berhenti berjalan lalu menoleh, tapi bingung ia lari.

"Ane..h BGT he he..,." Gumam Laila dengan tersenyum..

Azka menelpon Salwa

" Mbak, kapan pulang,?"

" Empat hari lagi, kenapa?, kamu tidak keberatankan Laila di situ, ?" Kata Salwa,.

"O enggak mbak!, yaudah." Azka menutup telpon.

"Mbak salwa? !" Tanya Laila.

" I..h, kenapa kamu sukanya ngagetin!, empat hari lagi, " Kata Azka, hendak pergi,.

"Lebih baik aku pulang, aku udah biasa berangkat ke kampus sendiri ,!" Jelas Laila.

Azka terdiam 'apa kehendakku menahan mu untuk tetap tinggal '.Fikirnya.

" Terserah, tunggu,! bagaimana kalau ajak anak panti, menginap di sini selama empat hari," Ajak Azka tiba-tiba.

'Modus, biar dia tetap tinggal '

"Apa !" Laila sangat terkejut.

"Rumah ini sangat besar, bagaimana jika yang sebelah sana, satu hektar di berikan ke panti,. Jadi panti juga boleh , bagaimana menurut mu, !" Jelas azka, Laila bengong,.

"Hay , malah melamun,..." Azka menepuk tangan,.

Laila tersadar dari lamunannya, dan masih heran.

" Apa niat mu,.?" Tanya Laila.

"Apa maksud mu?, Ya membantulah, lagian rumah segede ini, orangnya hanya lima belas orang, jika yang ujung ku berikan kepanti , aku masih punya tanah yang sangat luas, agar ada manfaatnya, " Jelas Azka lalu menatap Laila, saling diam sejenak..,

" Ha ha ha...jangan jangan kau? merah jambu , kau kagum kan, bilang saja jangan hanya jadi pengagum rahasia,!" .Mata mereka bertemu dalam satu pandangan, Laila menepis.

"Apa tuan halu level tujuh !, naksir

anda, bukan dari 10 nilai, anda masih nomer kosong, jadi simpan harapan yang ada di awang awang," Kata Laila pergi.

" Yang kabur dia salting, he he.." Ejek Azka dengan sura keras.

" Bahasa manusia atau penghuni planet, yang dia katakan, jika aku di beri nilai nol, tiada arti nya..., dasar Azka , bodoh,.".

"Den aden, orang paling kaya tapi sukanya, ngomong sendiri,. " Saut pak Ahmad,.

"saking pusingnya kebanyakan uang, Pak , Pak jantung ku dag dig dug der, seperti dapat sesuatu yang," belum selesai bicara.

" Aden jatuh cinta,!" Saut cepat Ahmad.

" Tidak,. Tapi iya..." Azka pergi .

"Eh ganteng ganteng nyleneh, kasian sekali kamu, den.." Kata Ahmad geleng geleng, "Toh, ikut ngomong sendiri , Astagfirullah.."

,...Bersambung...

Terpopuler

Comments

auroria wati

auroria wati

menurutku bagus ceritanya

2020-10-02

1

Yhu Nitha

Yhu Nitha

like amp sini dlu ya thor

feedback ke karya ku juga

2020-07-13

0

Sasya Angel

Sasya Angel

lanjut

2020-07-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!