Julia ibu tiri

...(Aku Sherry. Gadis yang mengalami sebuah takdir aneh. Jiwaku tertukar dengan seorang gadis lain. Saat ini jiwaku sedang terperangkap dalam tubuh seorang gadis bernama, Vermouth. )...

.......

.......

.......

"Ada apa ini!??" teriak Ibu tiri marah. Bola matanya melebar merah. "Kenapa pelayan bisa ada di kursi meja makan?!" lanjutnya masih dengan raut wajah menyeramkan.

Ijah langsung berdiri menjauh dari meja makan. Piring yang masih ada nasinya di biarkan di atas meja. Dia ketakutan. Sherry menoleh ke belakang. Ibu tiri itu mendelik menyeramkan.

"Kamu tidak paham kalau pelayan itu tidak boleh makan di atas meja ini?!" Tangan Ibu tiri menunjuk Sherry kemudian menunjuk meja makan dengan marah. Sherry hanya diam.

Nih nyonya keterlaluan deh. Jadi ini yang membuat Ijah tidak mau makan bareng. Yah, mungkin ini sih sepertinya di diary Vermouth Tau ah lupa. Sangat mirip dengan kejadian di sinetron kesukaan Ibu di rumah.

Bi Sarah datang dari belakang bersama Elda.

Merasa dia yang menyebabkan pelayan itu di marahi, Sherry berdiri.

"Maaf Ma. Sher ... ee ... Ve tidak tahu. Ve yang ngajak ijah makan di sini." Dengan mode lemah lembut layaknya tuan putri, Sherry meminta maaf.

Aduh, hampir saja aku menyebut namaku sendiri. Aku belum terbiasa dengan nama tubuh ini.

"Kau bilang tidak tahu?!" Ibu tiri mendekatkan wajahnya yang menyeramkan ke wajah Sherry. Seperti gambar pas di zoom, mukanya jadi terlihat besar di mata Sherry. Mata Sherry berkedip mencoba menetralisir pandangan yang terkontaminasi.

Rugi aku memakai mode putri salju yang baik hati dan lemah lembut.

"Elda! Aku sudah bilang, suruh dia selalu mengingat peraturan Nona di keluarga ini! Bu Sarah, sebaiknya kau tertibkan para pelayan di rumah ini!" teriak ibu tiri memberi perintah dengan marah.

Elda memandang geram. Sepertinya dia tidak takut sama nenek sihir itu. Patut di acungi jempol. Bi Sarah memegang tangan Elda. Seakan menyuruh Elda menahan emosi.

"Saya paham, Nyonya ...," ujar Bi Sarah menunduk sopan. Beliau bersikap tenang menghadapi nenek sihir itu. Melihat sejarah Bi Sarah di rumah ini wajar dia setenang itu. Beliau sudah bersama mama Ve jauh sebelum ada Ibu tiri.

"Memang sudah dari bibitnya yang tidak unggul makanya jadi begini," ucap Ibu tiri sadis lalu dia pergi. Sherry yakin itu berkaitan dengan mama tubuh gadis yang di pakainya.

"Aku mau pergi berbelanja. Ingat, bereskan semuanya!" lalu Ibu tiri pergi.

"Sudah cepet bereskan piring kamu. Kalau masih lapar, makan di rumah belakang. Elda tetap disini menemani Nona Vermouth," kata Bi Sarah tegas memberi perintah.

Elda mengangguk. Ijah yang ketakutan segera menyambar piringnya dan pergi ke rumah belakang. Lebih tepatnya kamar. Ada dua kamar yang kecil untuk para pelayan yang tinggal di rumah ini. Kamar itu di letakkan di tanah belakang rumah besar ini.

"Nona..." Elda memanggil gadis itu pelan. Dia menunduk. Elda adalah pelayan khusus untuk membantu Vermouth dalam sehari-hari karena kondisi Vermouth yang lemah.

Perkataan tentang mamanya tadi pasti sangat menyakitkan. Saat ini dia pasti sangat sedih, ujar Elda prihatin. Dia tahu gadis kaya ini di tinggal mamanya mulai kecil.

"Elda," panggil Sherry lirih

"Iya, Nona..." jawab Elda lembut.

Dia pasti ingin menangis, pikir Elda. Perempuan muda ini sudah tahu kebiasaan-kebiasaan nona mudanya.

Sherry mendongak. Matanya merah.

Pasti dia mencoba menahan tangis. Pasti dia belajar untuk kuat. Elda ikut merasakan pedihnya hidup gadis ini.

"Ada sesuatu yang bergerak di bawah," ujar nona muda.

"Ya?" Elda mengedip berulang-ulang. Dia tidak mendengar dengan jelas apa yang dikatakan nonanya.

Apa pendengaranku yang salah?

Elda menyibak rambutnya ke belakang telinga. Mencoba mendengarkan dengan jelas kalimat barusan.

Sepertinya Nona mengatakan sesuatu...

"Ada sesuatu yang bergerak dibawah! Dan aku yakin itu kecoa!" teriak Sherry panik. Lalu dia berdiri di atas kursi. "Ada kecoa Elda! Cepat usir sebelum dia terbang!" Baru saja gadis ini bicara untuk berhati-hati, kecoa itu terbang. Terbang secara acak hingga membuatnya panik.

"Aaahh! Kecoa sialan!" teriak Sherry histeris. Dia paling tidak suka dengan serangga. Geli.

Elda mematung. Bola mata Elda masih membelalak kaget dengan apa yang di lakukan nonanya. Bibirnya menganga tercengang dengan kejadian ini. Dia seperti melihat hal aneh sekarang.

Perempuan muda itu membiarkan nona mudanya panik sendiri. Dia tidak percaya apa yang di lihatnya barusan. Nona itu berteriak, memaki, dan bertingkah aneh. Tidak mungkin seorang Ve seperti itu. Mata Elda masih menatap gadis muda yang sudah di temaninya bertahun-tahun. Gadis yang tutur kata dan tingkahnya lembut itu berubah.

"Elda, bantu aku! Cepat usir kecoa ituuuu!! Sherry merengek dengan berteriak. Seperti bangun dari tidur Elda kaget. Sebelum Elda bertindak, kecoa itu sudah kabur lewat pintu belakang. Sherry menurunkan kakinya perlahan. Sesekali dia bergidik. Rupanya dia sangat membenci kecoa. "Kenapa ada kecoa, sih. Kenapa?" tanya Sherry dengan mata berkaca-kaca. Dia sempat ketakutan tadi.

"Hiii .... " Gadis ini bergidik karena geli membayangkan kecoa tadi terbang. "Bisa-bisanya rumah besar dan bagus ini ada kecoa," omel Sherry lalu meraih ayam pedas lagi. Memakannya dengan tenang tanpa sadar bahwa Elda sedang memperhatikan dirinya. Setelah beberapa gigitan, gadis ini baru menyadari sesuatu.

Deg! Sherry merasa ada yang sedang menatapnya tajam.

"Nona siapa?" tanya Elda tegang. Sherry tidak jadi meneruskan makan ayam di tangannya. Dengan perlahan ayam yang sangat menggugah selera itu di taruh di atas piring saji. Dia mulai mencoba menata sikap.

Iya, ya ... Barusan karakterku sendiri yang keluar. Mana ada kata makian pula. Aku kelepasan. Mana bisa aku bersikap biasa saat ada serangga menggelikan itu. Hiii....

Tak masalah kan? Kenapa harus di tutupi.

Hhh ...

Sherry berdiri menuju washtafel. Dia memakan ayam dengan tangan kosong tadi. Lalu mencuci dan mengelap tangan basahnya. Elda tetap menegang di belakang kursi makan. Memperhatikan gerak gerik Sherry yang di anggap nona muda.

"Aku bukan Vermouth." Sherry memulai dengan pengakuan. Langkah pertama memperkenalkan pada orang lain bahwa di bukan nona muda kaya. Dia adalah Sherry Anugrah.

Enggak ada orang yang akan percaya. Jadi aku ngomong begitu juga gak penting. Paling banter di anggap gila.

Sengaja dia merendahkan suara. Walaupun tahu Ibu tiri pergi keluar tadi bersama Lily pengikut setianya. Dia perlu berhati-hati.

"Bagaimana bisa Anda bukan nona Ve?" Elda masih bicara sopan.

"Aku juga tidak tahu, tapi aku benar bukan nona mudamu," sahut Sherry. Elda mengerutkan kening.

"Kita bicara di tempat lain," pinta Elda. Dia berjalan keluar dari dapur menuju ke ruang tengah, sementara gadis ini mengikutinya di belakang. Ternyata Elda mengajak ke kamar Ve di lantai dua. Setelah sampai di sana, pintu segera di kunci oleh Elda. Dia takut ada orang yang mendadak masuk dan mendengar percakapan mereka.

"Nona tidak ingat siapa, diri Nona?" tanya Elda hati hati dan pelan.

"Emmm ... bukan. Bukan tidak ingat, tapi aku itu bukan Ve."

"Tidak mungkin Anda bukan nona Ve. Kenapa nona adalah orang lain padahal tubuh ini milik Anda sendiri?" Elda memberi penjelasan yang memang benar adanya. Sherry bingung hendak menjelaskan semua. Tangannya mulai menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Nona pura-pura hilang ingatan ya? Nona tidak ingin ingat dengan apa yang telah terjadi di rumah ini?" terka Elda.

"Tidak. Gimana jelasinnya ya ... Aku orang lain yang terjebak dalam tubuh ini." Sherry berusaha menjelaskan. Elda masih menganggap Nona di depannya berpura-pura. "Aku juga enggak paham bagaimana jiwa ku ada dalam tubuh ini," lanjut Sherry. Elda masih diam sambil terus memperhatikan gadis di depannya secara seksama.

"Tidak masuk akal," pungkas Elda. Setengah berdecih pelan.

"Aku juga yakin ini tidak masuk akal. Tapi inilah kenyataannya." Sherry merentangkan kedua tangannya. Menunjukkan ketidakmasukakalan yang di alaminya.

Terpopuler

Comments

Abizar zayra aLkiaana

Abizar zayra aLkiaana

entahlah gw masih blum paham ama ini cerita😅

2023-05-12

0

Eni Purwanti

Eni Purwanti

boleh nih buat menghancurkan ibu tiri yang arogan😄😄😄😄

2022-07-25

0

syafika

syafika

setelah baca Asha akhirnya tertarik mampir kesini

2021-07-18

1

lihat semua
Episodes
1 Tokoh
2 Kamar yang asing
3 Buku diary
4 Julia ibu tiri
5 Elda
6 Masuk sekolah
7 Relly
8 Hansel
9 Aska
10 Meyakinkan Aska
11 Gio
12 Daniel
13 Cowok yang di sukai Ve
14 Perbedaan
15 Pencarian Aska
16 Sherry dan Aska bertemu
17 Malaikat penyelamat
18 Berkunjung ke kantor
19 Daniel curiga
20 Tugas Ibu tiri
21 Mulai percaya
22 Penggemar Relly
23 Gadis yang berubah
24 Rambut aneh
25 Mencoba bertanggung jawab
26 Ve.
27 Cuci piring
28 Orang spesial
29 Sikap Daniel
30 Hansel muncul di kelas
31 Tidak perlu khawatir
32 Edgar
33 Mulut sok
34 Keributan di cafe
35 Pahlawan datang
36 Siapa kamu?
37 Ada apa dengan hatiku?
38 Damaiku
39 Abstrak
40 Aku berharap
41 Takdir aneh yang di terima
42 Sherry bercerita
43 Bertemu Hansel
44 Pertanyaan itu lagi
45 Adikku tercinta
46 Raut wajah memohon
47 Egois
48 Vermouth_Yang di takutkan Aska
49 Kemunculan di ambang pintu
50 Lindungi Sherry
51 Tidak ada pilihan
52 Jadi pendengar yang baik
53 Tangisan itu
54 Tutup matamu
55 Pesta kantor
56 Penyelamat
57 Kejadian itu
58 Pendapatku tentangmu
59 Bagaimana dengan dirimu
60 Singgah dan menetap di hati
61 Bunga Matahari
62 Rekor di ruang latihan
63 Damai dan bentrok
64 Hansel tahu
65 Penelusuran
66 Penelusuran
67 Identitas Sherry
68 Titik terang
69 Ini hanya mimpi
70 Ketemu
71 Mencari mobil yang di kenal
72 Vermouth_Meminta bantuan
73 Vermouth_Amplop putih
74 Vermouth_Cemas
75 Vermouth_Dimana kamu?
76 Vermout_Dongeng gelap
77 Lari
78 Vermouth_Kekhawatiran Aska
79 Vermouth_Mereka berdua
80 Vermouth_Si pengganggu yang di sayangi
81 Vermouth_Jiwa kebingungan
82 Vermouth_Kecewa
83 Hidup baru
84 Takdir
85 Nama yang sama
86 Perasaan hampa
87 Gelisah menghilang
88 Tindakan kriminal
89 Di kejar
90 Undangan untuk Gio
91 Kesepakatan
92 Waspada
93 Vermouth_Rencana Gio
94 Pesta
95 Akhirnya Menemukanmu
96 Vermouth_Rasa takut
97 Vermouth_Cerita Sherry
98 Vermouth_Kembali
99 Hansel sadar
100 Vermouth_Hati yang terluka
101 Vermouth_Kesedihan Ve
102 Vermouth_Menghilang
103 Vermouth_Rencana
104 Vermouth_Mencari berkas
105 Vermouth_Julia
106 Vermouth_Pengakuan Relly
107 Vermouth_Pendekatan
108 Vermouth_Altar persembahan
109 Vermouth_Menunjukkan diri
110 Vermouth_Yang terpenting adalah saudaraku
111 Vermouth_Tertunda
112 Vermouth_Bertamu
113 Vermouth_Di luar rencana
114 Vermouth_Provokasi
115 Vermouth_Pasukan penyelamat
116 Vermouth_Penolong Ve
117 Vermouth_Rahasia Henry
118 Vermouth_Usai
119 Vermouth_Bingung
120 Vermouth_Rumah Ve
121 Vermouth_Tekad Relly
122 Vermouth_Nasehat
123 Vermouth_Kembali
124 Vermouth_Inilah Waktunya
125 Vermouth_Mencuri start
126 Vermouth_Takdir Sherry
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Tokoh
2
Kamar yang asing
3
Buku diary
4
Julia ibu tiri
5
Elda
6
Masuk sekolah
7
Relly
8
Hansel
9
Aska
10
Meyakinkan Aska
11
Gio
12
Daniel
13
Cowok yang di sukai Ve
14
Perbedaan
15
Pencarian Aska
16
Sherry dan Aska bertemu
17
Malaikat penyelamat
18
Berkunjung ke kantor
19
Daniel curiga
20
Tugas Ibu tiri
21
Mulai percaya
22
Penggemar Relly
23
Gadis yang berubah
24
Rambut aneh
25
Mencoba bertanggung jawab
26
Ve.
27
Cuci piring
28
Orang spesial
29
Sikap Daniel
30
Hansel muncul di kelas
31
Tidak perlu khawatir
32
Edgar
33
Mulut sok
34
Keributan di cafe
35
Pahlawan datang
36
Siapa kamu?
37
Ada apa dengan hatiku?
38
Damaiku
39
Abstrak
40
Aku berharap
41
Takdir aneh yang di terima
42
Sherry bercerita
43
Bertemu Hansel
44
Pertanyaan itu lagi
45
Adikku tercinta
46
Raut wajah memohon
47
Egois
48
Vermouth_Yang di takutkan Aska
49
Kemunculan di ambang pintu
50
Lindungi Sherry
51
Tidak ada pilihan
52
Jadi pendengar yang baik
53
Tangisan itu
54
Tutup matamu
55
Pesta kantor
56
Penyelamat
57
Kejadian itu
58
Pendapatku tentangmu
59
Bagaimana dengan dirimu
60
Singgah dan menetap di hati
61
Bunga Matahari
62
Rekor di ruang latihan
63
Damai dan bentrok
64
Hansel tahu
65
Penelusuran
66
Penelusuran
67
Identitas Sherry
68
Titik terang
69
Ini hanya mimpi
70
Ketemu
71
Mencari mobil yang di kenal
72
Vermouth_Meminta bantuan
73
Vermouth_Amplop putih
74
Vermouth_Cemas
75
Vermouth_Dimana kamu?
76
Vermout_Dongeng gelap
77
Lari
78
Vermouth_Kekhawatiran Aska
79
Vermouth_Mereka berdua
80
Vermouth_Si pengganggu yang di sayangi
81
Vermouth_Jiwa kebingungan
82
Vermouth_Kecewa
83
Hidup baru
84
Takdir
85
Nama yang sama
86
Perasaan hampa
87
Gelisah menghilang
88
Tindakan kriminal
89
Di kejar
90
Undangan untuk Gio
91
Kesepakatan
92
Waspada
93
Vermouth_Rencana Gio
94
Pesta
95
Akhirnya Menemukanmu
96
Vermouth_Rasa takut
97
Vermouth_Cerita Sherry
98
Vermouth_Kembali
99
Hansel sadar
100
Vermouth_Hati yang terluka
101
Vermouth_Kesedihan Ve
102
Vermouth_Menghilang
103
Vermouth_Rencana
104
Vermouth_Mencari berkas
105
Vermouth_Julia
106
Vermouth_Pengakuan Relly
107
Vermouth_Pendekatan
108
Vermouth_Altar persembahan
109
Vermouth_Menunjukkan diri
110
Vermouth_Yang terpenting adalah saudaraku
111
Vermouth_Tertunda
112
Vermouth_Bertamu
113
Vermouth_Di luar rencana
114
Vermouth_Provokasi
115
Vermouth_Pasukan penyelamat
116
Vermouth_Penolong Ve
117
Vermouth_Rahasia Henry
118
Vermouth_Usai
119
Vermouth_Bingung
120
Vermouth_Rumah Ve
121
Vermouth_Tekad Relly
122
Vermouth_Nasehat
123
Vermouth_Kembali
124
Vermouth_Inilah Waktunya
125
Vermouth_Mencuri start
126
Vermouth_Takdir Sherry

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!