Buku diary

...(Aku Sherry. Gadis yang mengalami sebuah takdir aneh. Jiwaku tertukar dengan seorang gadis lain. Saat ini jiwaku sedang terperangkap dalam tubuh seorang gadis bernama, Vermouth. )...

.......

.......

.......

Karena belum pulih, Sherry hanya berada kamar. Waktu ini dia gunakan untuk mencari petunjuk. Coba mempelajari barang milik tubuhnya yang mungkin bisa membantunya. Hh... Sherry merasa lelah dan lemas, karena itu dia merebahkan diri di kursi.

Kalau aku berada dalam tubuh ini, bisa saja jiwa Vermouth juga berada dalam tubuhku. Bukankah biasanya seperti itu?

Karena berpikir terlalu keras Sherry merasa pusing. Otaknya tidak mampu di ajak berpikir.

Tubuh ini sangat lemah. Tidak berdaya. Dia butuh banyak asupan gizi. Bukankah dia orang kaya? Kenapa bisa kekurangan gizi?

Sherry mengernyit. Melihat ada sebuah buku tanpa judul di antara buku cerita dongeng.

Bukankah aku sudah menyusuri rak itu. Oh, karena tidak mempunyai judul aku sengaja melewatkannya. Sebentar lagi deh aku merasa sangat capek...

Setelah beberapa menit Sherry berdiri dan mendekati rak buku. Mengambil buku berwarna mint seperti dinding kamar. Lalu membawanya ke sofa. Membuka halaman pertama. Ternyata itu bukan buku dongeng melainkan buku diary Vermouth. Semuanya tentang penghuni rumah ini ada di rumah ini. Sherry mulai paham keadaaan rumah ini. Juga orang-orangnya. Sherry terlelap di atas sofa dengan buku diary di tangannya

Entah sudah berapa hari Sherry berada dalam tubuh Vermouth. Karena tubuhnya masih lemah Sherry baru bisa jalan tanpa sempoyongan hari ini. Sherry membuka pintu kamar untuk pertama kalinya. Mencoba keluar kamar dengan tubuh barunya.

Ternyata kamar ada di lantai 2. Interior rumah ini rupanya mengusung tipe transisional. Dimana tipe interior yang menggabungkan dua gaya modern dan tradisional. Sherry turun melewati tangga langsung menuju ruang tengah. Ada seorang nyonya cantik di depan meja telepon. Dia sedang berbincang dengan riangnya. Melihat Sherry keluar, dia menoleh. Melihat sekilas dan kembali berbincang.

"Sepertinya kau sudah sehat," kata nyonya tadi angkuh. Melihat sikapnya yang seperti tuan rumah berarti dia nyonya muda. Istri kedua papa Vermouth. Alias Ibu Tiri. Benar juga. Di buku diary Vermouth tertulis : Dia sudah seperti nyonya besar yang hidup lama di rumah ini.

"Ya."

"Segeralah berangkat ke sekolah. Jangan buang buang uang papa dengan bolos lama," bibir itu mengucapkan kalimat itu dengan sangat menyebalkan.

Hah?

Buang buang uang dia bilang. Bolos?Bukannya kemarin tubuh ini sedang dalam kondisi tidak fit? Karena aku merasa selalu mual dan ingin muntah. Juga pusing sering menyerang. Dan lagi Vermouth hampir mati tau!

"Ya," jawab Sherry singkat.

Wajah cantik jadi percuma karena mulut seperti itu. Sherry coba mencari kamar mandi. Karena enggak mungkin menanyakan dimana kamar mandi di dalam rumah sendiri. Celingukan ke kanan kiri.

"Nona Ve mau ke kamar mandi?" tanya Bibi Sarah yang tiba-tiba muncul di belakang. Jelas membuat Sherry kaget dan gugup.  Jadi dia mengangguk saja. Walaupun sebenarnya tidak ingin ke kamar mandi hanya ingin tahu saja. Bibi Sarah membimbing Sherry tanpa bertanya.

Setelah selesai dari kamar mandi Sherry kembali berkelana mencari dapur. Dengan mengikuti aroma masakan yang mengudara akhirnya bisa menemukan dapur. Di dapur ada 2 pelayan bernama Ijah dan Elda.

"Nona sudah baikan?" tanya Ijah. Sherry tersenyum.

"Iya wajah Nona sudah tidak pucat lagi. Tapi masih harus gemukin badan," kata Elda.

Benar. Tapi kalian kan tiap hari kasih aku bubur. Mana bisa gemuk..

"Nona mau makan apa?" tanya Ijah lagi

"Tidak. Aku masih merasa kenyang dengan bubur." Wajah pelayan itu kecewa dan sedih.

Yang enggak mau makan itu aku. Kenapa dia jadi yang sedih. Lagian ngasih bubur doang mana berselera makan.

"Ayam pedas, deh!" jawab Sherry asal.

"Benar nona minta ayam pedas?" Ijah merasa tidak yakin.

"I-iya..."

"Waahhhh ... Nona ... Akhirnya...." Sungguh respon yang sangat di luar dugaan. Sherry mengerjapkan mata bingung. Wajah pelayan itu terharu.

Hah?! Terharu??? Mengapa kata ayam pedas bisa membuat dia terharu.

"Elda... Nona Vermouth minta di buatkan ayam pedas. Itu suatu kehormatan bagi saya." Elda tersenyum.

What?! Bisa membuatkan tubuh ini ayam pedas adalah suatu kehormatan? Menakjubkan. Wahai pemilik tubuh, kau benar-benar seorang putri.

Sherry akhirnya ikutan tersenyum melihat tingkah pelayan itu.

Seandainya keajaiban ini ada di rumahku. Di rumah, Ibu bisa mendelik marah bila aku minta ini itu saat mau makan. Atau ibu bakal diam pura-pura tidak tahu dan mulai membereskan makanan yang ada di meja. Semuanya di letakkan dalam bufet makanan dan di kunci. Biar aku merasakan rasanya tidak makan.

Ah Ibu ... aku jadi kangen. Gimana kabar Ibu? Apa Ibu juga memikirkanku?

Sherry hendak meneteskan air mata kalau tidak cepat sadar dia ada dimana sekarang. Dan setelah menunggu akhirnya ayam pedas itu muncul. Bagai bintang utama, dia sangat mencolok di mata. Sherry hampir meneteskan air liur saat masakan itu di hidangkan di atas meja makan. Sherry hendak mengajak Bi Sarah makan bareng tapi Beliau tidak ada di situ. Dan Elda juga sudah pergi.

"Dan... I-jah." Sherry terbata mengeja nama pelayan muda yang memasak tadi. Sherry sempat lupa nama pelayan itu. Dan ini semua karena kerja kerasnya belajar dari diary tubuh yang di tinggalinya. Sherry mencoba mengenal penghuni rumah besar ini dari sana. Diary itu seperti jurnal. Hampir semua kegiatan Vermouth tertulis disana. Gadis itu cukup tertutup dalam kehidupannya. Dan itu semua dia tuangkan dalam buku.

"Ayo kita makan bareng Ijah," ajak Sherry ramah.

"Tidak Nona. Terima kasih. Saya tidak boleh makan disini," tolak Ijah dengan sopan.

"Kenapa?" tanya Sherry polos. Ijah heran. Kemudian Sherry sadar Ijah menatapnya heran. "Oh, pasti karena itu ya...," kata Sherry sok tahu. "Sudahlah tidak apa-apa. Pasti kamu jadi lapar juga kan, melihat ayam pedas ini?" goda Sherry sedikit memaksa.

"Tidak Nona, terima kasih. Melihat Nona makan dengan lahap saja saya sudah kenyang..." ujar Ijah tulus.

"Tidak ada manusia bisa kenyang hanya dengan melihat. Ayo sini..." Sherry menarik lengan Ijah supaya duduk. Karena di tarik paksa Ijah menurut.

"Nih, kamu bisa ambil sendiri nasi dan ayamnya." Sherry meletakkan piring di depan Ijah. Akhirnya dengan paksaan dia ikut makan juga. Sepertinya masakannya sangat lezat. Buktinya Sherry sudah menghabiskan tiga potong ayam pedas dengan ukuran sedang.

Aku harus makan banyak kalau memang harus berada dalam tubuh ini. Aku harus menyehatkan tubuh lemah ini dulu supaya tidak tumbang saat berjuang. Walaupun ada buku diary Vermouth, tidak tahu karakter dan watak apalagi yang akan muncul kedepannya. Meskipun si Vermouth ini orang tertutup dan kurang bersosialisasi bisa saja dia punya suatu hal yang tidak dia tulis dalam buku diary.

Saat mereka asyik makan. Pintu ruang makan terbuka. Ibu tiri masuk dengan wajah murka.

"Ada apa ini?!" tanya Nyonya Julia berang.

Terpopuler

Comments

Eni Purwanti

Eni Purwanti

ayo Sherry lawan ibu tiri yang selalu kejam😄😄😄😄😄

2022-07-25

0

Yovi Zakaria

Yovi Zakaria

tambahkan ke favorit maaf ya thor. bukan daru awal

2021-08-23

2

Kustri

Kustri

❤️ajah

2021-07-15

1

lihat semua
Episodes
1 Tokoh
2 Kamar yang asing
3 Buku diary
4 Julia ibu tiri
5 Elda
6 Masuk sekolah
7 Relly
8 Hansel
9 Aska
10 Meyakinkan Aska
11 Gio
12 Daniel
13 Cowok yang di sukai Ve
14 Perbedaan
15 Pencarian Aska
16 Sherry dan Aska bertemu
17 Malaikat penyelamat
18 Berkunjung ke kantor
19 Daniel curiga
20 Tugas Ibu tiri
21 Mulai percaya
22 Penggemar Relly
23 Gadis yang berubah
24 Rambut aneh
25 Mencoba bertanggung jawab
26 Ve.
27 Cuci piring
28 Orang spesial
29 Sikap Daniel
30 Hansel muncul di kelas
31 Tidak perlu khawatir
32 Edgar
33 Mulut sok
34 Keributan di cafe
35 Pahlawan datang
36 Siapa kamu?
37 Ada apa dengan hatiku?
38 Damaiku
39 Abstrak
40 Aku berharap
41 Takdir aneh yang di terima
42 Sherry bercerita
43 Bertemu Hansel
44 Pertanyaan itu lagi
45 Adikku tercinta
46 Raut wajah memohon
47 Egois
48 Vermouth_Yang di takutkan Aska
49 Kemunculan di ambang pintu
50 Lindungi Sherry
51 Tidak ada pilihan
52 Jadi pendengar yang baik
53 Tangisan itu
54 Tutup matamu
55 Pesta kantor
56 Penyelamat
57 Kejadian itu
58 Pendapatku tentangmu
59 Bagaimana dengan dirimu
60 Singgah dan menetap di hati
61 Bunga Matahari
62 Rekor di ruang latihan
63 Damai dan bentrok
64 Hansel tahu
65 Penelusuran
66 Penelusuran
67 Identitas Sherry
68 Titik terang
69 Ini hanya mimpi
70 Ketemu
71 Mencari mobil yang di kenal
72 Vermouth_Meminta bantuan
73 Vermouth_Amplop putih
74 Vermouth_Cemas
75 Vermouth_Dimana kamu?
76 Vermout_Dongeng gelap
77 Lari
78 Vermouth_Kekhawatiran Aska
79 Vermouth_Mereka berdua
80 Vermouth_Si pengganggu yang di sayangi
81 Vermouth_Jiwa kebingungan
82 Vermouth_Kecewa
83 Hidup baru
84 Takdir
85 Nama yang sama
86 Perasaan hampa
87 Gelisah menghilang
88 Tindakan kriminal
89 Di kejar
90 Undangan untuk Gio
91 Kesepakatan
92 Waspada
93 Vermouth_Rencana Gio
94 Pesta
95 Akhirnya Menemukanmu
96 Vermouth_Rasa takut
97 Vermouth_Cerita Sherry
98 Vermouth_Kembali
99 Hansel sadar
100 Vermouth_Hati yang terluka
101 Vermouth_Kesedihan Ve
102 Vermouth_Menghilang
103 Vermouth_Rencana
104 Vermouth_Mencari berkas
105 Vermouth_Julia
106 Vermouth_Pengakuan Relly
107 Vermouth_Pendekatan
108 Vermouth_Altar persembahan
109 Vermouth_Menunjukkan diri
110 Vermouth_Yang terpenting adalah saudaraku
111 Vermouth_Tertunda
112 Vermouth_Bertamu
113 Vermouth_Di luar rencana
114 Vermouth_Provokasi
115 Vermouth_Pasukan penyelamat
116 Vermouth_Penolong Ve
117 Vermouth_Rahasia Henry
118 Vermouth_Usai
119 Vermouth_Bingung
120 Vermouth_Rumah Ve
121 Vermouth_Tekad Relly
122 Vermouth_Nasehat
123 Vermouth_Kembali
124 Vermouth_Inilah Waktunya
125 Vermouth_Mencuri start
126 Vermouth_Takdir Sherry
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Tokoh
2
Kamar yang asing
3
Buku diary
4
Julia ibu tiri
5
Elda
6
Masuk sekolah
7
Relly
8
Hansel
9
Aska
10
Meyakinkan Aska
11
Gio
12
Daniel
13
Cowok yang di sukai Ve
14
Perbedaan
15
Pencarian Aska
16
Sherry dan Aska bertemu
17
Malaikat penyelamat
18
Berkunjung ke kantor
19
Daniel curiga
20
Tugas Ibu tiri
21
Mulai percaya
22
Penggemar Relly
23
Gadis yang berubah
24
Rambut aneh
25
Mencoba bertanggung jawab
26
Ve.
27
Cuci piring
28
Orang spesial
29
Sikap Daniel
30
Hansel muncul di kelas
31
Tidak perlu khawatir
32
Edgar
33
Mulut sok
34
Keributan di cafe
35
Pahlawan datang
36
Siapa kamu?
37
Ada apa dengan hatiku?
38
Damaiku
39
Abstrak
40
Aku berharap
41
Takdir aneh yang di terima
42
Sherry bercerita
43
Bertemu Hansel
44
Pertanyaan itu lagi
45
Adikku tercinta
46
Raut wajah memohon
47
Egois
48
Vermouth_Yang di takutkan Aska
49
Kemunculan di ambang pintu
50
Lindungi Sherry
51
Tidak ada pilihan
52
Jadi pendengar yang baik
53
Tangisan itu
54
Tutup matamu
55
Pesta kantor
56
Penyelamat
57
Kejadian itu
58
Pendapatku tentangmu
59
Bagaimana dengan dirimu
60
Singgah dan menetap di hati
61
Bunga Matahari
62
Rekor di ruang latihan
63
Damai dan bentrok
64
Hansel tahu
65
Penelusuran
66
Penelusuran
67
Identitas Sherry
68
Titik terang
69
Ini hanya mimpi
70
Ketemu
71
Mencari mobil yang di kenal
72
Vermouth_Meminta bantuan
73
Vermouth_Amplop putih
74
Vermouth_Cemas
75
Vermouth_Dimana kamu?
76
Vermout_Dongeng gelap
77
Lari
78
Vermouth_Kekhawatiran Aska
79
Vermouth_Mereka berdua
80
Vermouth_Si pengganggu yang di sayangi
81
Vermouth_Jiwa kebingungan
82
Vermouth_Kecewa
83
Hidup baru
84
Takdir
85
Nama yang sama
86
Perasaan hampa
87
Gelisah menghilang
88
Tindakan kriminal
89
Di kejar
90
Undangan untuk Gio
91
Kesepakatan
92
Waspada
93
Vermouth_Rencana Gio
94
Pesta
95
Akhirnya Menemukanmu
96
Vermouth_Rasa takut
97
Vermouth_Cerita Sherry
98
Vermouth_Kembali
99
Hansel sadar
100
Vermouth_Hati yang terluka
101
Vermouth_Kesedihan Ve
102
Vermouth_Menghilang
103
Vermouth_Rencana
104
Vermouth_Mencari berkas
105
Vermouth_Julia
106
Vermouth_Pengakuan Relly
107
Vermouth_Pendekatan
108
Vermouth_Altar persembahan
109
Vermouth_Menunjukkan diri
110
Vermouth_Yang terpenting adalah saudaraku
111
Vermouth_Tertunda
112
Vermouth_Bertamu
113
Vermouth_Di luar rencana
114
Vermouth_Provokasi
115
Vermouth_Pasukan penyelamat
116
Vermouth_Penolong Ve
117
Vermouth_Rahasia Henry
118
Vermouth_Usai
119
Vermouth_Bingung
120
Vermouth_Rumah Ve
121
Vermouth_Tekad Relly
122
Vermouth_Nasehat
123
Vermouth_Kembali
124
Vermouth_Inilah Waktunya
125
Vermouth_Mencuri start
126
Vermouth_Takdir Sherry

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!