Yang suka jangan lupa tinggalkan jempolnya.
♥️
Sebulan telah berlalu, masa ospek Maba telah berakhir. Dan hari ini adalah hari dimulainya pelajaran baru bagi Maba UI tempat Ella menimba ilmu.
“Ayah ..., sebentar lagi Ayah, Lala masih ngantuk nih ..., 5 menit lagi ya?” tawar Ella karena merasa tidurnya terganggu.
“Lala Sayang, anak gadis Ayah yang cantik nggak boleh malas dong, masak kalah sama Kak Damar, dia udah nungguin di meja makan itu lho ...,” ucap Danu pada Ella.
Mau tidak mau, akhirnya Ella menuruti permintaan ayahnya. Dia mulai membuka mata, disambut dengan sorot matahari menyinari wajahnya.
“ Iya ... iya. Lala bangun, tapi gendong ya, ke kamar mandinya,” minta Ella yang masih selalu manja dengan Danu.
“Aish ... gadis Ayah ini,” ucap Danu sambil mencubit pipi Lala, tapi tetap saja ia menggendong Lala ke kamar mandi.
Walaupun umur Danu sudah 55 tahun, tapi dia tetap kuat dan gagah, karena selalu mengatur gaya hidupnya supaya sehat dan kuat. Setelah meninggalkan Ella di kamar mandi Danu segera keluar kamar, menemui anak lelakinya.
Setelah hampir tiga puluh menit, Ella turun dari lantai dua menuju meja makan. Matanya melihat ke arah meja makan, ada Damar dan ayahnya yang sudah menunggunya untuk sarapan bersama.
“Pagi Ayah, pagi Kak Damar,” sapa Ella sambil mencium pipi kanan dan pipi kiri ayahnya.
“Pagi juga, Sayang,” jawab Danu singkat.
“La, hari ini kamu berangkat sama Kakak, ya? Kakak sekalian mau ketemu teman Kakak yang jadi dosen di sana,” ucap Damar tanpa membalas sapaan Ella.
“Harus ya Kak? Nanti kalau dikira aku pacar Kakak gimana?” tanya Ella.
“Bagus dong, biar gak ada yang dekati Adek kakak, yang bawel ini.” Damar tertawa sambil mencubit pipi Ella.
“Ih, nyebelin, sakit tau!” keluh Ella sambil mengusap pipi bekas cubitan Damar. “Terus nanti Lala pulangnya bagaimana?” sambungnya bertanya, karena bingung akan pulang dengan siapa.
“Nanti pulangnya Kakak jemput deh atau bareng sama Sashi,” jawab Damar.
“Ok baiklah, berangkat sekarang aja yuk, Kak! Udah mau telat nih, tau sendiri Jakarta macetnya kaya apa,” ajak Ella saat melihat jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 7 pagi, sedangkan Damar hanya menjawab dengan anggukan kepala.
“Lala berangkat dulu ya, Yah,” pamit Ella, mencium punggung tangan Danu.
“Iya, belajar yang bener, kalau gak bener nanti Ayah nikahkan kamu!” canda ayah Danu mengusap rambut Ella.
“Ih, Ayah! Kak Damar aja belum nemu jodohnya, masak langsung Lala yang mau dinikahkan,” jawab Ella sedikit menekuk pipinya.
“Ye ..., enak aja. Udah dapat kali Kakak, cuma belum waktunya saja buat dikenalin sama kamu,” sahut Damar.
“Ya sudah sana berangkat keburu telat adekmu!” timp Danu saat keributan kedua anaknya.
“Oke Ayah, Assalamu'alaikum,” salam Ella dan Damar pamit pada Danu.
“Wa'alaikumsalam,” jawab Danu dengan mata berkaca-kaca. Ia tentang perjuangannya, membesarkan sepasang anaknya itu. Bagaimana dia bisa melewati masa-masa sulit menjadi ayah sekaligus ibu bagi kedua anaknya. Dan dia juga harus mencari nafkah untuk keluarganya, dulu dia mulai mengawalinya dengan membangun usaha kontraktor kecil-kecilan hingga akhirnya sekarang sudah menjadi besar dan ia serahkan pada Damar.
“Kamu lihat Dinda, mereka anak kita. Anak yang kau titipkan kepadaku. Andai kau berada di sini, pasti kau juga akan bangga kepada mereka, aku hebat kan sudah menjadi ayah sekaligus ibu bagi mereka? tunggu aku Dinda sayang,” ucap lirih Danu, tanpa ia sadari airmatanya sudah mengalir membasahi pipinya yang sudah banyak keriput halus.
Sebenarnya banyak wanita yang menawarkan diri untuk menjadi ibu sambung bagi kedua anaknnya, mengingat istrinya yang meninggal saat melahirkan Ella, dan Damar saat itu baru berusia 10 tahun. Tapi Danu bersikukuh tidak ingin menikah lagi, karena dia begitu mencintai mendiang istrinya, jadi lebih baik ia merawat sendiri dengan dibantu oleh ibu mertuanya. Sampai kemudian Ella berumur 10 tahun ibu mertuanya meninggal, sedangkan ke dua orangtua Danu sudah meninggal sejak Damar berusia 5 tahun. Walaupun tumbuh tanpa kasih sayang seorang ibu, Danu berusaha memberikan kasih sayang yang melimpah kepada kedua anaknya, terutama kepada Ella. Meskipun Dinda meninggal karena melahirkan Ella tapi Danu tidak pernah menyesali ataupun menyalahkan Ella.
.
.
.
.
🌺“Cinta Ayah itu terkadang tak terlihat karena ia memang tak pandai untuk menunjukkan.”🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 327 Episodes
Comments
Itha Fitra
ttangga q malah,istri msih sakit aja dia udh nikah lg
2024-04-21
0
Wulandari Indah
skr blm 1th istri meninggal sdh pada nikah lagi 😀😀mah , kal novel ini ayah nya hebatt salut deh 👍
2023-04-26
0
Rey Sungkar
kalo aja ayah kaya ayah Danu pasti gw seneng banget
2021-08-30
0