Happy reading jangan lupa untuk tekan like ya, terima kasih.
♥️
Setelah berpisah dengan Erik, Damar melajukan mobilnya pulang ke rumah. Tiba di rumah Damar melihat Danu sedang duduk di ruang keluarga.
“Assalamu'alaikum, Yah,” salam Damar ketika melewati Danu yang tengah menyaksikan tayangan berita.
“Wa'alaikumsalam, tumben pulang cepat?” jawab Danu.
“Iya Yah. Lala sudah pulang, Yah?” tanya Damar menanyakan adiknya.
“Sudah dia ada di kamar, dari tadi siang belum keluar kamar,” jawab Danu melihat ke arah pintu kamar Ella.
“Tolong panggilkan Ella, Bi Nani. Suruh makan malam bersama,” perintah Damar pada Bi Nani, salah satu ART di rumahnya yang berusia kurang lebih 45 tahun.
“Baik Den,” ucap Bi Nani lalu segera menaiki tangga menuju kamar Ella.
Bi Nani segera mengetuk pintu kamar Ella saat ia tiba di lantai dua. “Non, Nona Ella, dipanggil Tuan Besar makan malam Non, itu sudah ditunggu Den Damar juga,” panggil Bi Nani seiring suara ketukan pintu.
Karena tidak mendengar jawaban dari dalam, Bi Nani langsung membuka pintu, yang kebetulan tidak dikunci oleh pemilik kamar. Betapa terkejutnya Bi Nani, saat melihat tubuh Ella terbaring lemah, dengan wajah pucat pasi di ranjang.
“Astaghfirullah, Non, kok wajahnya pucat gitu? Non sakit ya? bibi panggilkan Tuan Besar ya?” ucap Bi Nani panik. Tanpa mendengar jawaban Ella, ia segera berlalu turun ke bawah, untuk memberitahu tuan besarnya kalau Nona Ella sakit.
Tak lama kemudian Damar dan Danu masuk ke kamar Ella. Wajah panik menghampiri kedua pria tersebut, saat melihat kondisi Ella.
“Dek. Adek sakit?” tanya Damar pada Ella berusaha menempelkan telapak tangannya ke dahi Riella.
“Iya Kak, perut Lala sakit, Kak,” jawab Ella sambil memegang perutnya.
“Kita ke rumah sakit ya?” tawar Danu yang panik melihat wajah pucat Ella.
“Nggak usah Yah, ini cuma disminore aja, nanti juga sembuh,” ucap Ella yang masih terbaring di tempat tidurnya.
“Nggak La, kita ke rumah sakit sekarang Kakak telepon Erik dulu,” sahut Damar sambil meraih ponselnya.
Tut. Tut. Tut terdengar nada tunggu telepon Damar, menunggu pemilik untuk segera mengangkatnya. Selang dua kali panggilan, pemilik telepon akhirnya mengangkat ponselnya.
“Ya Mar ada apa? Baru tadi ketemu, masih kangen, memangnya?” canda Erik di ujung telepon.
“Lo masih di rumah sakit?” tanya Damar tanpa menjawab candaan Erik.
“Ya, kenapa?”
“Lala sakit perut, gue bawa ke sana ya?” ucap Damar panik. Membuat lelaki di ujung telepon ikut khawatir dengan kondisi Ella.
“Iya, langsung aja ke UGD ya, gue tunggu di sana,” jawab Erik.
Setelah mendapat kepastian dari Erik, Damar segera menutup teleponnya. Bersiap untuk membawa Ella masuk ke dalam mobil.
“Ayo La, masih kuat jalan, kan?” tanya Damar.
“Masih Kak,” jawab Ella lemah. Namun, baru berjalan dua langkah Ella sudah pinsan di depan Damar.
“Cepat angkat Mar, biar Ayah bilang Pak Tarno buat siapin mobil!” perintah Danu yang terdengar semakin panik.
Setelah itu, Danu dan Damar diantar Pak Tarno pergi ke rumah sakit tempat Erik. Meski sempat di serng kemacetan, tapi beruntungnya Pak Tarno pintar mencari jalan tikus. Sampai di rumah sakit Ella langsung dibawa ke UGD dan ditangani lnagsung oleh Erik.
Danu dan Damar terlihat sangat khawatir dengan kondisi Ella, karena sebelumnya dia belum pernah seperti ini. Mereka tidak mau duduk manis menunggu Erik keluar ruang UGD. Setelah tiga puluh menit memeriksa, Erik keluar dan berjalan menghampiri Danu dan Damar.
“Gimana Nak Erik, apa Lala baik- baik saja?” tanya Danu yang sudah berdiri di depan Erik.
“Apa Lala sering seperti itu, Om?” tanya Erik memastikan.
“Tidak, baru kali ini, ada apa dengan Lala apa ada yang serius,” potong Damar yang juga khawatir dengan kondisi Ella.
“Besuk kita periksa lebih lanjut ya Om, Erik belum bisa memastikan hasil pastinya, tapi sepertinya ada kista di rahim Lala, jadi untuk detailnya besuk kita periksa lewat USG,” jelas Erik, “malam ini biar Lala di observasi dulu ya Om, mengingat kondisinya yang masih lemah, dan butuh penanganan,” lanjut Erik.
“Baiklah, lakukan yang terbaik untuk Lala!” perintah Danu.
“Pasti Om, kita pindahkan Lala ke kamar dulu ya biar Om Danu dan Damar juga bisa beristirahat,” ucap Erik.
“Baik, terima kasih Nak Erik,” ucap ayah Danu.
Setelah itu Ella segera dipindahkan ke ruang perawatan, ditemani oleh Danu dan Damar yang selalu setia mendampinginya.
***
Pagi hari, cahaya memasuki jendela kamar ruangan Ella, sinarnya menyilaukan mata Ella, membuat gadis cantik itu terbangun dari tidurnya. Ia melihat ke arah kanan dan kiri tempatnya tidur, matanya memangkap sang ayah tidur di sofa dan Damar tidur di kursi samping brankar yang dia tempati.
“Kak,” panggil Ella membangunkan Damar. Damar merasa terganggu karena suara panggilan Ella, mulai mengerjapkan matanya.
“Eh La, udah bangun gimana masih sakit perutnya?” tanya Damar dengan kasih sayang, lalu Ella hanya menjawab dengan gelengan kepala.
“Kakak panggilkan dokter dulu ya?” ucap Damar, lalu segera keluar meninggalkan Ella untuk menemui Erik.
Setelah beberapa menit, Damar datang bersama Erik selaku dokter yang kemarin menangani Ella. Dia sengaja menginap di rumah sakit demi menjaga adik sahabatnya itu.
“Pagi Ella ... bagian mana yang masih sakit?” tanya Erik saat melihat Ella duduk di brankarnya.
“Sudah nggak ada Dok, cuma kadang masih nyeri saja,” ucap Ella menjelaskan.
“Oke, lebih baik Ella sarapan dulu ya! nanti jam sembilan akan ada suster Riza yang akan menjemput Ella, untuk pemeriksaan lebih lanjut, kita akan melakukan USG,” ucap Erik menjelaskan.
“Dok, memang tidak ada dokter wanita ya?” tanya Ella yg merasa risih karena ditangani oleh Erik.
“Tidak ada, kebetulan dokter kandungan di sini cowok semua, kamu jangan khawatir La, nanti ada suster Riza yang akan membantu, jadi saya cuma menjelaskan saja,” jelas Erik yang paham kekhawatiran Ella.
“Baiklah ...” jawab Ella dengan nada kecewa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 327 Episodes
Comments
dini0532
Ini Ella mau jd dokter kandungan biar sama kaya Erik ya?
2023-07-13
0
untung pas jalanan macet gak di sulap sama pak Tarno prok prok prok jadi apa 🤣🤣🤣🤣
2021-10-08
0
Fhebrie
knp banyak cwok yg mau jd dr ka dungan ya..
2021-08-19
0