Langkah pertama baru di langkahkan, tercium aroma bunga kantil dan kemenyan pekat dari sajen-sajen yang terbakar, membuat bulu kuduk berdiri merinding.
Tanpa di sangka - sangka.
Prakkkkkk !!!!! ....
Wawan menendang sajen-sajen tersebut.
"Warga sini goblok banget sih, masih percaya sama yang begituan "ucap Wawan sambil menginjak injak sisa sajen yang sudah hancur berantakan.
Seketika suara-suara hewan di hutan itu menjerit-jerit seakan terdengar ketakutan, seolah menandakan sesuatu yang buruk akan segera terjadi.
Tiba-tiba angin bertiup dengan begitu kencangnya, menghantam tubuh hingga menerbangkan dedaunan kering yang berserakan di tanah.
Pohon yang menjulang tinggi begitu rapat, seakan saling mengikat antara satu dahan dan dahan lainnya, sehingga sinar matahari tidak di ijinkan untuk menyelinap masuk sekedar menyentuh tanah hutan tersebut.
Suara-suara serangga bersahut-sahutan,
Jangkrik dan hewan-hewan hutan lainnya terdengar menjerit-jerit begitu bising memekakkan telinga, memberikan isyarat kepada kami, untuk secepatnya keluar dari dalam hutan itu.
"Gila nih hutan tinggi-tinggi banget pohonnya" Wawan sambil melihat keatas perpohonan.
" Lu lagi nyari jodoh lu ya? " celetuk Boy mengerjai Wawan.
"Lu pikir gua kaga suka manusia apa !? Lu jodohin gua sama monyet !! gara-gara lu nih As tadi bilang gua sama monyet aja " ucap Wawan mencairkan suasana.
Asma dan kawan - kawan pun tertawa mendengar ucapan Wawan yang mencairkan suasana saat itu.
Langkah mereka seketika terhenti, terlihat kabut yang sangat tebal berputar-putar di hadapan mereka .
"Edan ada yang bakar sampah apa ya ?? Tebal banget kabut nya " ucap Juni melihat dengan seksama.
"Ah ini normal kok, nama nya juga hutan yang jarang di jamah manusia" jawab Dewo.
"Yudah yuk lanjut " ajak Dewo untuk segera bergerak masuk.
Sambil berpegang tangan satu sama lainnya, mereka berjalan menembus kabut tebal yang ada di hadapan mereka.
"Kok kabutnya gak hilang-hilang ya ? " Fira bertanya gelisah.
"Ia nih, udah cukup lama loh kita di dalam kabut " sambung Asma.
"Udah jangan panik ikutin aja intruksi yang di depan" potong Dodi.
"Wan, Boy, Jun " Dodi memanggil seolah memastikan keadaan mereka baik-baik saja.
Mereka pun memberi sahutan
"YOOOOO"
Setelah beberapa waktu terjebak di dalam kepungan asap, mereka pun berhasil keluar dari kabut asap dengan begitu legahnya.
"Huhhh legah" ucap Dodi dan kawan-kawan
Sambil sedikit membungkuk memegangi lutut kakinya.
Tiba-tiba Fira berkata.
"Kaya nya ada yang aneh deh " Fira menghitung kembali rombongan .
"Juni mana ?? " Teriak Fira bingung.
Mereka pun menoleh-noleh dan mencari-cari keberadaan Juni ke segala arah .
Saling bersahut-sahutan mereka berteriak sekuat-kuatnya.
Teriakan mereka menggema memantul di setiap sudut hutan yang begitu sunyi .
"JUN!!! , JUN!!! , JUNI!!!"
Namun teriakan dan upaya mereka tidak sedikit pun membuahkan hasil.
Dengan begitu khawatir Dodi memutuskan untuk mengajak rombongan kembali mencari keberadaan Juni .
"Kita harus temuin teman kita , apapun resikonya " ucap Dodi
Tanpa perdebatan, rombongan dengan sepakat menyetujui ajakan Dodi .
Sesaat rombongan ingin kembali ke jalur awal yang di lalui, seketika jalan itu berubah dan berganti menjadi tebing yang terjal dan begitu curam, di penuhi oleh tumbuhan-tumbuhan liar dan bebatuan yang begitu cadas, terlihat juga dua pohon beringin tua kering sejajar menyerupai bentuk gapura, seperti pintu masuk untuk memasuki suatu desa atau daerah, dan juga banyak terlihat kuburan-kuburan tua terbengkalai yang hanya tertancap patok tanpa nama.
Mereka semua merasa terheran-heran dengan apa yang sedang mereka alami.
"Kenapa ada tebing di sini ?? Bukan nya tadi ini jalan setapak yang di penuhi kabut ?? " Ucap Dewo kebingungan.
"Itu kuburan ya ?? " Tanya asma menunjuk ke arah pohong beringin tua .
"Ia sepertinya itu kuburan, tapi bagai mana caranya kita bisa disini " jawab Dewo sambil memperhatikan sekitar .
Mereka yang masih dalam keadaan bingung bersama-sama mengitari tebing tersebut, dengan memperhatikan sekitar mencari-cari jalan pertama yang mereka lewati hingga bisa berada di sana.
"ini aneh!! , tapi sebaiknya kita cari alternatif jalan lain" ujar Dewo sambil melihat keadaan sekitar.
Mereka yang sepakat akan instruksi dari Dewo, langsung berjalan memutar mencari alternatif jalan lainya.
Mereka masih merasa kebingungan akan hal yang barusan saja terjadi ....
Suasana sangat terasa aneh dan ganjil saat itu.
Tak satu pun dari mereka yang mengeluarkan suara, hanya terus berjalan dan terus berjalan.
"Ini serius udah magrib ?? " Tanya Fira memecah keheningan .
Seketika mereka melihat sekeliling dan melihat keadaan suasana yang sangat aneh.
"ini beneran gak sih udah magrib??? " tanya Fira lagi .
Wawan pun melihat jam tangan yang ia pakai, jam masih menunjukkan pukul 15:03 sore.
...Catatan : ( di alam gaib tidak ada siang maupun malam ,, melainkan suasana seperti magrib yang menjelang malam ,, yang tidak gelap dan tidak terang ) ...
Boy mencoba menenangkan suasana kala itu.
"hutan ini kan rimbun banget, matahari saja gak bisa masuk sampai sini, makanya terlihat seperti magrib kan" ucap Boy menenangkan para wanita yang semakin terlihat gelisah .
Dodi merasakan ada kejanggalan yang tidak beres.
Kembali Dodi teringat ucapan wanita tua di warung kopi terminal Krui tersebut.
Tak berhenti mereka terus berjalan .
Jauh terlihat dua sosok pria dan wanita tua , dengan topi caping khas petani turun dari atas gunung sambil menggendong kayu bakar.
Rombongan pun menegur sapa saat saling berpapasan .
"Mari mbah " tegur salah satu dari rombongan .
Namun teguran dari mereka tidak mendapatkan sebuah respon .
Mereka hanya terdiam menunduk dan berlalu begitu saja .
Setelah saling melewati satu sama lain , Dodi yang berjalan paling belakang dari rombongan menoleh untuk memastikan kedua orang tua tersebut .
Betapa bingungnya Dodi .
Terlihat pria dan wanita tua itu berdiri kaku menatap rombongan yang sedang melanjutkan perjalanan.
Pria tua itu seketika membisiki telinga wanita tua tersebut .
Mereka menyeringai bersama, seperti bahagia sambil menatap ke arah rombongan kami.
Dodi pun membuang pandangannya , mencoba tetap berfikir positif dan meneruskan perjalanan bersama teman-temannya.
Tanpa di harapkan terdengar suara wanita menyanyikan tembang Jawa yang terdengar begitu merdu, tidak tau dari mana asal suara sinden tersebut, suaranya seakan begitu dekat dengan rombongan Dodi dan kawan-kawannya.
Rombongan yang penasaran langsung menghentikan langkahnya, mencari-cari dari mana sumber suara sinden tersebut.
"Dengar suara perempuan nyanyi gak?? " tanya Asma bertanya - tanya kepada rombongan.
Fira menjawab
"Ia seperti suara wanita lagi nyinden "
(Terdengar suara sinden itu semakin terdengar jelas )
Tidak berselang waktu lama, terdengar suara-suara pria dan wanita yang begitu heboh santer terdengar, seakan-akan sedang adanya pertunjukan yang berlangsung begitu meriah. Terdengar suara-suara tawa, teriakan, hingga siulan, yang terdengar sangat begitu hingar bingar.
"Kok seperti ada acara sih ??" Tanya Fira sambil menari-nari kecil mengikuti tabuhan gendang.
"Ia aku juga dengernya seperti ada acara kesenian tradisional ya " Asma menambahkan dengan wajah yang terlihat fokus mendengarkan.
"Sudah sebaik nya kita lanjutkan perjalanan saja yuk " jawab Dodi yang sudah merasa adanya keganjilan dengan hutan itu.
Tiba-tiba.
"Masss mampir toh"
Kami serempak menoleh ke arah kiri di mana suara panggilan itu berasal, terlihat wanita muda berusia sekitar 23 tahun, kulitnya sawo matang memakai gaun putih dengan bando berhiasakan bunga mawar merah, tak luput dari pandangan, sepatu balet putih penghias kakinya yang terlihat jenjang.
Tidak tahu dari mana asalnya.
Terlihat juga gubuk kecil berdindingkan anyaman bambu yang berdiri kokoh di depan mata kami, berpagarkan ranting-ranting pohon terkesan begitu sederhana. Asap putih terlihat menyeruak tipis keluar dari selah-selah atap rumah yang masih terbuat dari ilalang liar.
"Ayok mas mampir ngopi dulu" ucap wanita muda itu, mengajak kami untuk menyambangi dan minum kopi di kediamannya.
"Boleh mba " ucap Wawan tersenyum girang sambil mengusap tangannya.
"Wan jangan " ucap Dodi merasa curiga .
"Kenapa?? ada tawaran kopi kok malah di tolak " ucap Wawan membantah.
"Udah jangan firasat gua gak enak " ucap Dodi kembali .
Dari pintu rumah tersebut keluarlah pria tua bertelanjang dada, hanya menggunakan celana pendek hitam yang tak melebihi lututnya.
Tulang-tulang dadanya terlihat begitu menonjol, terlihat pula kornea matanya yang mulai putih memudar karna usia tua.
Saat Wawan menoleh kembali ke arah wanita muda itu, terlihat senyuman yang begitu manis terpancar dari wajahnya, membuat pria mana saja akan jatuh hati pada parasnya yang begitu cantik.
Namun keanehan mulai terjadi, senyum manis wanita itu semakin lama semakin terlihat mengerikan, perlahan-lahan memanjang dan merobek bibirnya hingga ke ujung telinga.
Wawan terhentak jatuh ke belakang, kami semua melihat betapa seramnya senyuman diwajah wanita muda tersebut.
Tidak habis di situ saja. Kekagetan kami belum selesai, pria tua itu tertawa terbahak-bahak menertawai kami yang sedang begitu ketakutan.
"AAAAAAA!!!!!!!" teriak para wanita melihat pemandangan yang sungguh tidak masuk akal.
"Semuanya lari" teriak Boy sambil menarik Wawan yang sedang terjerembab di tanah.
Dengan mengambil langkah seribu tanpa tentu arah, kami berlari menjauhi pria tua dan wanita muda tersebut.
"Doa Doa baca Doa" ucap Dewo sambil berlari ketakutan.
" Allahumma laka shumtu wa bika amantu " teriak Wawan membaca doa berbuka puasa sambil berlari secepat - cepatnya.
Kami terus berlari menjauhi sosok-sosok yang mengerikan tersebut, berlari menjauh menerobos masuk makin jauh kedalam rimbunnya hutan.
kami yang sudah jauh dan merasa lebih aman segera berhenti dan terduduk lemas di tanah, dan ada pula yang membaringkan tubuhnya karna merasa begitu kelelahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
🦆 Wega kwek kwek 🦆
seperti ngerasa naik gunung lagi nih ....waktu SMA dulu sering mendaki tapi hari itu hari akhirku naik gunung gara2 dari pos satu sudah digandoli anak kecil (ghoib)dia nangis GK ngebolehin aku naik akhirnya dipos tiga aku turun lagi karena gak kuat digandoli terus ....eh sepulang dari gunung ada yang ikut sampai rumah....ada arwah yang ikut pulang sampe sekarang dia GK ngebolehin naik gunung demi kebaikan ku.
2022-03-24
0
roez_dha
muncul di beranda,,,coba nyimak....kebetulan sy penyuka genre speti ini disamping genre dark romance,,detektip2 an....disamping itu latarnya mengingatkan sama teman2 kerja dlu yg berasal dr Krui,Liwa dan skitarnya....set waktu pun THN 99 sy kelas 3 SLTA....ini pemeran sy anggap hampir seangkatan sy yah.....skarang udah tua sy🤭
2022-02-27
0
Bintang kejora
Sptnya Wawan yg memulai kekacauan shg tjd byk kejanggalan.
Dia salah krn menendang sesajen² tsb, dia tdk sadar tlah membuat marah makhluk kasat mata yg merasa terganggu akan tindakannya itu.
Makin horor neh kyanya 🙈🙈🙈
2021-11-23
0