Hari itu,
Senin, 07 Juni 1999 pukul 21:00 WIB
Kringgggg.... Kringgg......
Suara telpon rumah berbunyi nyaring. Tak lama kemudian, terdengar langkah kaki berjalan mendekat ke arah telpon rumah yang sedang berdering.
" Halo selamat malam " ibu menjawab panggilan telpon.
"Oh ada .. ibu panggilkan dulu ya"
" Dodi, Dodi ini teman kamu nelpon " teriak ibu dari lantai bawah.
" Iya Bu " sahut Dodi yang mendengar panggilan dari sang ibu dengan sedikit berlari menuruni tangga lantai dua rumahnya.
Ibu menaruh gagang telpon di samping vas bunga yang ada di atas meja.
" Halo, maaf siapa ni? " Dodi bertanya dalam telpon
" Apa kabar Broooo, ini gua Juni kawan sekolah lu " jawab seseorang di dalam telpon.
" Juni anak IPS lll ? Hahaha tumben banget Jun nelpon setelah dua tahun kita gak saling berkabar " tanya Dodi merasa senang mendengar kembali suara teman lamanya.
" Baik bro kabar gua, oh iya Dod kawan-kawan geng sekelas kita ngajakin reunian nih, sekalian kita kumpul-kumpul, udah lama juga kan kita gak ketemu teman-teman lainnya?? " ujar Juni meyakinkan.
" Emm apaan nih kumpul-kumpul doang ?? " tanya Dodi penasaran.
" Gak kumpul doang, lo masih ada peralatan untuk ngecampkan?, kita ada rencana ngecamp 2 hari, dan kita semua gak mau tau lo harus ikut " ucap Juni memaksa.
" Haha iya gua usahain dateng , kapan rencana kumpul dan di mana titik kumpulnya?" tanya Dodi makin ingin tahu.
"12 Juni hari Sabtu jam 13:00, di depan pintu masuk gunung Sukma Hilang " jawab juni.
" Oh ia cinta lama lu juga ikut, pokoknya lu udah gua bilang hadir ke teman-teman lainnya, mereka semua udah gak sabar untuk kumpul lagi, dan gak ada alesan ya !! Sabtu jam 13:00 kita udah kumpul " ucap juni menambahkan.
Tuuuuuutttttt ...... Telpon pun terputus ....
Dodi pun menutup telpon dan mulai menaiki tangga menuju kamarnya. Belum sampai Dodi di dalam kamar, tiba tiba telpon berdering lagi.
Kringggg .... Kringggg ....
Suara telpon kembali berbunyi .
(Ngerjain banget sih lu jun) gumam Dodi dalam hati .
" Halo " Dodi mengangkat telpon.
" Jangan cah bagus jangan " terdengar suara berat wanita tua dari dalam saluran telpon.
" Maaf halo ini siapa ?? " Dodi penasaran.
Tuttttttttttttt....
Telpon kembali terputus. Tanpa curiga dan berpikir sedang dikerjai oleh seseorang, Dodi kemudian menutup telpon dan segera menuju kamarnya.
****
12 Juni 1999 pukul 10:00 WIB
Dodi mempersiapkan kepergiannya menuju lokasi yang sudah dijanjikan oleh teman-teman nya .
"Do kamu mau naik gunung lagi? " tanya ibu sambil mencuci piring di wastafel dapur yang dekat dengan meja makan.
"Enggak Bu, hanya jelajah alam saja kok, ada apa Bu ??" Dodi kembali bertanya sambil mengikat tali sepatunya .
"Tidak apa-apa , ibu cuman pesan ke kamu , jaga diri jangan berbuat yang aneh-aneh saat di alam bebas, ingat saling menghargai satu sama lain " pesan ibu kepada Dodi dengan suara-suara piring yang sedang dicuci.
Tas carrier pun sudah di punggung. Sambil mencium tangan ibunya, Dodi berpamitan.
"Bu aku pamit ya, doain aja tidak terjadi apa-apa " ucap Dodi sambil melangkah keluar pintu rumahnya .
...****...
Sesampainya di terminal Krui Lampung barat.
Dodi menunggu bus untuk keberangkatannya menuju desa Sumber Agung.
Desa pertama yang mengantarnya untuk transit menuju gunung Sukma Hilang.
Sembari menunggu bus yang akan di naikinya berangkat, Dodi pergi menuju warung di pinggir terminal untuk memesan segelas kopi panas, peneman sebatang rokok yang ia nikmati sebelum memulai perjalanan.
Terlihat wanita tua memakai baju kembang-kembang panjang berwarna ungu terong menghampiri.
Dengan jalan yang tergopoh-gopoh ia menghampiri Dodi yang tak sabar untuk memesan segelas kopi.
"Mau beli apa cah Bagussss " suara nya lirih sembari memainkan jari-jemarinya.
"Kopi Mbah , jangan terlalu manis ya " jawab Dodi tersenyum ramah.
Wanita tua itu lalu dengan perlahan menuju perapian, dan segera memasak air rebusan di panci yang terlihat sangat begitu hitam , seakan tidak pernah di cuci dalam waktu yang begitu lama.
....
Sudah habis rokok berbatang-batang, namun kopi pesanannya belum juga datang. Sesekali Dodi memainkan jari - jarinya di meja, seolah-olah sudah mulai bosan menunggu kopi pesanannya.
Dengan sedikit menoleh-noleh ke arah perapian, Dodi melihat-lihat apakah kopi pesananya sudah selesai dibuatkan.
Namun tidak terlihat adanya secangkir kopi panas mau pun keberadaan wanita tua tersebut.
Yang ada hanya air yang mendidih dan api yang menggeliat menjilat-jilat pantat panci yang menghitam.
Dengan penasaran Dodi bertanya-tanya
"Kemana wanita tua itu ?? Apakah dia lupa dengan kopi pesananku"
Sesekali Dodi menoleh ke arah belakang, untuk memastikan mobil bus yang akan ia naiki masih menunggu penumpang lainnya.
Dan tak di sangka-sangka wanita tua tersebut sudah berdiri tepat di samping perapian. Sambil memanggil - manggil, seolah ada yang ingin segera di sampaikan olehnya.
"Nak, nak sini ..." Panggil wanita tua tersebut dengan suara berbisik sambil melihat sekitaran warungnya.
Dodi yang merasa bingung dengan tingkah aneh wanita tua tersebut lantas merasa begitu kikuk, bertanya-tanya dalam hati "apa yang diinginkan wanita tua itu" gumam Dodi dalam hati.
Dodi yang merasa penasaran mulai melangkah mendekati. Wanita tua itu hanya berdiri diam mematung menunggu di samping perapian.
Dari wajah nya yang terlihat begitu resah, seakan ada sesuatu yang ingin segera ia sampaikan. Matanya berputar melirik memperhatikan keadaan sekitar, memastikan tidak ada orang lain yang berada di sana kecuali mereka berdua.
Tangan kanannya segera ditempelkan di samping pipinya, dengan perlahan mendekatkan bibirnya pada telinga Dodi dan membisikkan kata.
" JANGAN MASUK KABUT " ucap wanita tua itu dengan nada pelan dan lirih hampir tak terdengar.
Dodi saat itu merasa begitu kebingungan , apa yang dimaksudkan oleh wanita tua tersebut ??.
Seolah tidak terjadi apa-apa, wanita tua itu dengan santainya mengambil sapu lidi yang ada di dekatnya, sambil melantunkan tembang-tembang Jawa kuno yang terasa asing di telinga Dodi.
Ana kidung rumekso ing wengie
Teguh hayu luputa ing lara
Luputa bilahi kabeh
Jim setan datan purun
paneluhan tan ana wani
Niwah panggawe ala
Gunaning wong luput
Geni atemahan tirta
Maling adoh tan ana ngarah ing mami
Guna duduk pan sirno
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Bintang kejora
Gak tau artinya tuh tembang, pake bahasa jawa & tdk ada translate nya 🤭🤭
2021-11-23
0
𝕹𝖚𝖗𝖚𝖘𝖞𝖘𝖞𝖎𝖋𝖆
Jangan pergi, Dodi. Tu udah di kasih peringatan sama nenek nya..
2021-10-04
1
Mas Adam
semangat
2021-09-29
1