Tiba-tiba wanita tua itu menjerit-jerit dengan tingkah yang aneh .
"MATI!!!!!!!!!!!!! KALO KOE ORAK NGEH , MATI !!!!!" ( MATI !!!!! KALO KAMU TIDAK MENGERTI , MATI !!!!!! )
Dodi terkejut sejadi-jadinya, ia melangkah mundur sambil memperhatikan tingkah aneh wanita tua tersebut, di tariknya tas Carrier yang di taruh di samping meja tempat yang ia duduki sebelumnya.
Dodi berlari meninggalkan warung kopi itu, menuju bus dan segera meduduki kursi penumpang yang sudah ia pesan sebelumnya.
Dengan sedikit rasa kaget akan kejadian yang baru ia alami, Dodi mencoba menenangkan dirinya dengan menarik nafas yang dalam .
Heemmmmmhuuuhh... ( Bunyi nafas )
Klakson mobil bus berbunyi.
Tooonnnnn... Tooonnnnn ....
Pertanda bus akan segera menggerakan roda-rodanya untuk segera berjalan meninggalkan terminal menuju perhentian berikutnya.
Kacang kacang minumnya pak minumnya ,
Suara pedagang gaduh di dalam mobil bus yang aku tumpangi, sambil menyenderkan kepalanya di jendela kaca mobil bus, Dodi masih merasa bingung dan menerka-nerka tentang kejadian apa yang baru ia alami.
Sementara itu di bibir pintu masuk gunung Sukma hilang.
Sudah berkumpul Boy, Juni, Wawan, Fira dan Asma.
''Mana ini Dewo dan Dodi" sambil melihat jam tangan Juni berharap - harap cemas.
Jam menunjukan 13:30 siang.
"Udah tunggu aja, kan sudah janji mereka pasti datang " ucap Boy.
Terlihat Wawan yang sedang asik menggoda para wanita.
"Gila Lo semua pada tambah cantik sekarang" Wawan mencoba menggoda Fira dan Asma.
"Apa si lo wan, gk berubah lo ya masih aja gatel " jawab Fira dengan ketus.
"Tapi lo suka kan ?" jawab Wawan kembali dengan memainkan alis matanya.
" ih noh sana sama monyet di hutan" celetuk asma.
"Monyet mah sama Boy aja " jawab Wawan yang tidak mau di jodohkan dengan seekor monyet.
Saat sedang saling bercanda satu dan lainnya, terlihat Dewo dari kejauhan dengan santainya menghampiri.
"Halo my friend, lama tidak berjumpa " dari kejauhan Dewo melambaikan tangannya sambil berteriak.
Juni, Boy dan Wawan pun membalas lambaian tangan dari Dewo sambil tertawa senang.
"Bawa mie rebus gk ?? " Tanya Juni.
" Bawa dong " jawab Dewo.
"Kalo rokok bawa jugakan ?? ""Boy memotong pembicaraan .
"Aman" Dewo kembali menjawab.
Mereka pun duduk di gubuk kecil pos pertama, sembari bercengkrama bercerita kembali akan masa-masa sekolah dulu, sekaligus menunggu kedatangan Dodi yang belum kunjung terlihat batang hidungnya.
(Di sisi lain )
Di perjalanan Dodi yang tertidur, di bangunkan kernet bus yang menagih ongkos perjalanan,
dengan mata yang masih lengket Dodi merogoh kantung celananya.
Dodi mengeluarkan secarik uang membayar ongkos perjalanan pada kernet bus tersebut lalu bertanya.
"Udah sampe mana ya mas?? " tanya Dodi pada kernet bus.
"Pringsewu mas" jawab kernet bus tersebut sambil melangkah menarik ongkos penumpang lainnya.
Dodi lantas melihat ke arah jendela kaca bus.
Betapa kaget nya Dodi setengah sadar, melihat wanita tua yang berbaju panjang bercorak kemabang-kembang itu berdiri di pinggir jalan sambil melambaikan tangannya.
(Gila kok nenek itu bisa di sana ) Dodi bertanya tanya . "Bagai mana bisa seorang wanita yang sudah tua bisa berada di sana dengan cepat, ataukah hanya mirip perawakannya saja ?" Dodi memperhatikan dengan seksama dari jendela hingga ujung bus dan tak terlihat.
Pungkas cerita ...
Dodi datang dengan menaiki motor tua, ojek dari warga sekitar .
Mereka pun serempak berdiri dan melambaikan tangan.
"Oi Dod " teriak mereka sambil melambai-lambaikan tangan.
Terlihat Dodi turun dengan membayar jasa ongkos ojek perjalan yang mengantarnya sampai lokasi di mana tempat teman-temannya yang sudah berkumpul.
Tak sabar Dodi segera bergegas menyambangi teman-temannya.
"Gila banyak berubah nya lo, lama gk keliatan"
Ucap Dewo sambil memukul-mukul lengan tangan Dodi.
"Lo juga Wo tambah gemuk aja sekarang "" balas Dodi seolah tidak ingin kalah memuji.
Terlihat asma curi - curi pandang kepada dodi dengan senyum-senyum kecil.
"Ya sudah, semua sudah berkumpul ayok kita berdoa dan masuk ke dalam" ujar Juni mewakili semua agar segera bersiap .
Mereka pun mempersiapkan diri dengan melakukan ritual berdoa bersama, dan mulai berjalan memasuki pintu masuk yang terbuat dari tumpukan batu menyerupai candi pada jaman kerajaan. Terlihat di bawah pintu masuk susunan-susunan kembang yang tersusun rapih di atas piring tanah liat, yang di hiasi kendi dan dua gelas kopi hitam, terdapat juga dupa yang masih terbakar mengeluarkan asap seperti baru saja ada yang menaruh sesajen di pintu masuk tersebut .
Ini awal mula dari kengerian itu di mulai .....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Bintang kejora
Sebenarnya Dodi sdh dpt peringatan dr awal, tp dia tdk menyadarinya.
Spt kata Author, ini awal dr kengerian yg akan terjadi.
Deg²an neh bacanya..
2021-11-23
0
Fiah msi probolinggo
salam kak Dosy, aku dah mampir nih
salam semangat ya kak 🙏🙏🙏
2021-10-06
0
Annisa alma
bakalan serem nih ceritanya
2021-09-24
2