Eps 17

Sudah lewat beberapa hari sejak kedatangan Arselo ke desa itu. Pekerjaannya pun lancar, bahkan dia juga mempekerjakan para pemuda yang ada di desa itu untuk membantu menjalankan proyeknya. Tak terasa hari beranjak siang, sebentar lagi waktunya para pekerja istirahat dan Arselo pun mulai beranjak pergi menuju kantin dadakan yang ia bangun khusus untuk para pekerja selama proyek itu berlangsung. Saking asyiknya ia berjalan sambil mengabadikan suasana di sana lewat video, ia tak sengaja menyerempet anak kecil yang tengah membawa sebuah kantong plastik kecil, hingga kantong plastik itu jatuh ke pinggir area sawah yang tanahnya masih basah karena baru selesai di garap.

Bruk...

"Yah, nasi buat mama jatuh. Kotor lagi" ucap anak itu menunduk sambil berusaha menjangkau kantong itu dengan tangan kecilnya.

"Aduh, maaf De. Om gak sengaja" ucap Arselo membantu mengambilkan kantong plastik itu.

"Biar om ganti makanannya ya?" tanya Arselo sambil jongkok menyetarakan tinggi badannya dengan anak kecil itu, anak itu mengangkat wajahnya dan menatap wajah Arselo dengan tatapan yang hampir menangis.

Deg ...

"Mata itu, mata yang sama dengan milikku dan kakek" batin Arselo.

Anak itu masih diam menatap Arselo.

"Bagaimana? Apa kamu gak keberatan om gantiin makanan kamu?" tanya Arselo lagi.

"Iya, boleh om. Maaf sudah merepotkan" ucap anak kecil itu sambil mengangguk'an kepalanya pelan.

"Gak ngerepotin, om yang salah jalan gak hati-hati tadi, yu kita ke kantin yang ada di sebelah sana" ajak Arselo menunjukan sebuah bangunan kecil dengan tenda-tenda, dan banyak kursi juga meja panjang.

Anak kecil itu pun mengangguk lagi.

"Kalau om boleh tahu, nama kamu siapa?"

"Nama saya Raiyan om. Kalau nama om'nya siapa?"

"Nama yang bagus. Nama om Arselo, panggil aja om El"

"Oh, salam kenal om El".

"Salam kenal juga Raiyan" ucap Arselo sembari mengelus pucuk kepala Raiyan. Dan lagi-lagi perasaan damai itu ia dapatkan, perasaan hangat dengan sejuta kerinduan.

Saat mereka hendak melangkah menuju bangunan kantin tiba-tiba seorang anak kecil berlari ke arah mereka.

"Rai, tadi kenapa ninggalin Abang? Kenapa balik arah lagi, mamahkan lagi ada di sawah haji Udin, arahnya ke sana !!! Dan itu kenapa kantongnya kotor? Kamu lari-larian lagi ya? Apa kamu terluka?" tanya beruntun anak itu pada Raiyan.

Arselo sempat terbengong dengan banyak pertanyaan yang di lontarkan anak kecil itu pada Raiyan.

"Aih, Abang ini kalau bertanya itu satu-satu. Males jawab akh" ucap Raiyan ringan.

"Ikh, Rai kebiasaan orang nanya gak pernah di jawab, dosa loh" ucap anak itu lagi.

Arselo yang melihat itu tersenyum kecil, dalam hatinya bertanya "Mungkinkah mereka kembar?" matanya juga sama, yang membedakan hanya anak itu memiliki bekas luka di salah satu pelipisnya.

"Tadi kantong plastik yang aku bawa jatuh Abang, gak sengaja kesenggol om ini" jawab Raiyan menjelaskan "Kita sekarang mau ke kantin yang ada di sana, om ini mau gantiin makanan kita" sambungnya lagi.

Anak itu mendongkakkan kepalanya untuk menatap pria dewasa yang tengah bersama saudaranya. Arselo yang merasa di tatap pun berjongkok lagi di hadapan anak itu.

"Hay adik manis, maaf ya om gak sengaja menabrak adik kamu sehingga dia menjatuhkan makannya" ucap Arselo.

Arselo menatap anak yang berdiri di hadapannya, matanya sama, hanya saja anak itu mempunyai aura dingin yang ia pancarkan untuk orang asing seperti Arselo.

Anak itu diam, tak menanggapi ucapan Arselo sehingga membuatnya salah tingkah, Arselo hanya mampu tersenyum sambil menggaruk pelipisnya yang tidak gatal.

Raiyan yang melihat kakaknya hanya diam setelah mendengar penjelasan Arselo pun segera menarik tangan kakaknya untuk ikut bersama mereka.

"Ayo bang, ikut dulu ganti makanan mama. Nanti mama tungguin kita lama" ajak Raiyan pada anak itu.

Arselo pun mengikuti langkah anak kecil itu dari belakang. Saat ini ia berfikir "Mungkinkan ada turis asing yang tinggal di desa itu? Tapi dia jelas mengatakan mamanya sedang bekerja dan tengah menunggu makanan yang akan mereka antarkan. Lalu apakah ayah mereka bule? Karena anak-anak itu berbeda dengan anak-anak yang sempat ia temui selama di desa itu". Sekarang dia sedikit penasaran, dan akan bertanya pada Arsela nanti malam niatnya.

Mereka pun sampai di kantin itu, Arselo bergegas meminta bu Rumini untuk membungkus kan makanan baru untuk mengganti makanan anak-anak yang sudah rusak itu.

"Lho, Dayyan? Raiyan? Kenapa kalian disini?" tanya bu Rumini pada kedua anak-anak itu.

Raiyan pun menceritakan apa yang ia alami pada bu Rumini. Bu Rumini pun mengangguk dan memberikan kantong plastik yang berisikan makanan baru.

"Ini, cepatlah susul mama mu, kasian dia pasti udah nungguin dari tadi" ucap bu Rumini.

"Terimakasih bu Rum om El" ucap Raiyan "Kami pamit dulu" lanjutnya lagi sebelum berlalu keluar dari kantin itu.

Arselo pun mengangguk, kemudian dia meminta bu Rum membuatkannya kopi hitam tanpa gula dan mengantarkan ke mejanya.

"Apa ibu mengenal mereka?" tanya Arselo saat bu Rumini datang untuk memberikan pesanannya.

"Meraka Dayyan dan Raiyan kakaknya Qirani, anak kembarnya teh Fira, Cucu ni Eti" jawab bu Rumini.

"Mereka kembar triplet?" tanyanya lagi.

"Iya pak. Tapi saya gak tau suaminya teh Fira, soalnya teh Fira waktu ke desa ini udah lagi ngandung dan cuma bilang janda cerai, tapi suaminya gak tau kalau teh Fira lagi hamil" jelas bu Rumini.

Ada rasa sesak yang menelusup ke dalam relung hatinya, tapi coba ia tepis.

"Oh gitu, kasihan juga mereka ya, padahal mereka anak tampan dan lucu. Malah saya kira pertamanya mereka itu turis yang lagi berlibur, wajah mereka bule" ucap Arselo mengatakan pendapatnya sambil tersenyum.

"Kalau saya mah waktu pertama kali lihat bapak, saya kira bapak adalah ayahnya si kembar yang sedang mencari anak-anak dan istrinya karena bapak dan si kembar itu mirip, hanya saja warna rambut kalian berbeda" ucap bu Rumini nyeplos, ia segera menutup mulut dengan tangannya.

"Maaf pak, saya sudah berbicara kelewatan" ucap bu Rumini pelan.

Arselo yang mendengar itu lantas menyurutkan senyumnya "Apa mereka sangat terlihat mirip denganku?" tanya Arselo.

"Ya orang-orang juga berfikir seperti itu pak" cicit bu Rumini lagi "Maaf pak, saya pamit ke belakang dulu. Orang-orang sudah mulai berdatangan" sambung bu Rumini sebelum kembali ke tempatnya semula.

Arselo pun mengangguk, membiarkan bu Rumini melanjutkan pekerjaannya melayani para pekerja yang akan makan siang.

***

Siang itu Safira tengah bekerja di sawah milik Haji Udin, tadi pagi sebelum berangkat ia meminta di bawakan makan siang pada dua anak laki-lakinya. Sedangkan Qirani ia larang untuk ikut ke sawah dulu, khawatir panasnya akan kambuh.

Tapi hari ini mereka sepertinya datang terlambat, karena biasanya mereka akan datang saat adzan duhur, tapi sampai saat ini mereka belum sampai. Safira pun akhirnya shalat dulu di gardu yang berada dekat sawah itu sembari menunggu anak-anaknya datang, hingga saat Safira selesai shalat pun anak-anaknya belum terlihat.

"Apa mereka lupa untuk ke sawah ini ya?" tanya Safira pada dirinya sendiri "Lebih baik aku segera menyelesaikan pekerjaan ini dan segera pulang" sambung Safira lagi. Saat hendak mengganti bajunya lagi dengan baju kotor bekas tadi sebelum shalat Safira mendengar teriakan anak-anaknya.

"Mama" panggil Dayyan.

"Mama" panggil Raiyan.

"Kalian datang? Mama kira kalian lupa" tanya Safira.

"Ngga lupa ma, cuma tadi ada sedikit insiden" ucap Raiyan.

"Insiden? Ada apa?" tanya Safira lagi.

Raiyan pun membicarakan tentang pertemuannya dengan Arselo.

"Apa kau sudah berterima kasih pada om El itu?" tanya Safira setelah mendengarkan cerita Raiyan.

"Sudah ma" ucap Raiyan.

"Tapi ma, om El itu mirip Abang Day"

Terpopuler

Comments

Dwi setya Iriana

Dwi setya Iriana

heeemmmm mulai deh semakin deg2an.

2022-01-28

1

Maya Lestari

Maya Lestari

aku gak setuju kali arselo nantinya yang bakal jadi suami safira aku maunya sama abizain

2022-01-20

1

Dhianra Rara

Dhianra Rara

walaupun feeling saya Arselo akan melamar Safira, Tapi saya lebih Suka SAFIRA vs ABIZAN

2022-01-17

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 97
99 Eps 98
100 Eps 99
101 Eps 100
102 Eps 101
103 Eps 102
104 Eps 103
105 Eps 104
106 Eps 105
107 Eps 106
108 Eps 107
109 Eps 108
110 Eps 109
111 Bab 110
112 Eps 111
113 Eps 112
114 Eps 113
115 Eps 114
116 Eps 115
117 Eps 116
118 Eps 117
119 Eps 118
120 Eps 119
121 Eps 120
122 Eps 121
123 Eps 122
124 Eps 123
125 Eps 124
126 Eps 125
127 Eps 126
128 Eps 127
129 Eps 128
130 Bab 129
131 Bonchap El dan Fira
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Eps 1
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 97
99
Eps 98
100
Eps 99
101
Eps 100
102
Eps 101
103
Eps 102
104
Eps 103
105
Eps 104
106
Eps 105
107
Eps 106
108
Eps 107
109
Eps 108
110
Eps 109
111
Bab 110
112
Eps 111
113
Eps 112
114
Eps 113
115
Eps 114
116
Eps 115
117
Eps 116
118
Eps 117
119
Eps 118
120
Eps 119
121
Eps 120
122
Eps 121
123
Eps 122
124
Eps 123
125
Eps 124
126
Eps 125
127
Eps 126
128
Eps 127
129
Eps 128
130
Bab 129
131
Bonchap El dan Fira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!