Eps 16

Menjelang malam hari, Arselo baru sampai di desa itu. Benar kata papahnya, desa itu sangat jauh dari keramaian bahkan saat malam hari suasananya sangat hening, sehingga suara katak yang bersahutan di tengah sawah pun sampai terdengar ke rumah dinas Arsela yang bahkan letaknya lumayan jauh dari pesawahan.

"Sel, kamu gak takut kalau sendirian malem-malem di rumah ini?"

"Kenapa harus takut bang? Biasa aja kali, malah aku betah di sini"

"Ya kali aja gitu ada penduduk yang berniat jahat, tahu kamu tinggal sendirian, bisa aja kan?"

"Hmmmm, entahlah. Tapi selama ini aku tinggal baik-baik aja, belum pernah ada masalah apa-apa tuh"

"Kamu seyakin itu?"

"Iya, tentu saja. Abang tinggal di sini berapa lama?"

"Kurang lebih sampai proyek itu rampung dan mulai beroperasi"

"Memangnya kira-kira akan makan waktu berapa lama bang?"

"Kalau gak ada kendala, insyaallah tiga bulan juga udah beres"

"Hmmmm, kalau gak salah hitung itu berarti bersamaan dengan habisnya masa tugas ku di sini bang"

"Memangnya berapa lama kamu di tugasin di sini?"

"Lima tahun"

"Wah, lama juga ya"

"Iya, begitulah. Ngomong-ngomong apa Abang yakin tentang kehamilan Vivi?"

"Entahlah, aku belum memastikannya lagi. Meskipun dia bilang sudah melakukan tes DNA itu tapi aku belum terlalu percaya".

"Lalu kenapa Abang mau nikahin dia?"

"Hey, aku ini sedang belajar memperbaiki diri. Jadi rasanya wajar-wajar saja aku mempertanggung jawabkan perbuatan ku itu"

"Aku dengar dari papa, Abang gak serumah sama dia ya?"

"Ya, memang nggak. Aku berniat menikahi dia setelah dia melahirkan dan setelah aku melakukan tes DNA ulang"

"Menikahi dia lagi?"

"Iya"

"Apa kau mencintainya?"

"Entahlah, meskipun saat ini aku belum memiliki perasaan itu, tapi gak menutup kemungkinan di lain hari kan?"

"Iya juga sih, ya terserah Abang aja. Aku cuma bisa do'akan yang terbaik aja"

"Kamu sendiri gimana sama si Sofyan? Masih lanjut?"

"Apa sih bang, emang kita pernah jadian?"

"Wah, ternyata kalian masih jalan di tempat ya? Hahaha"

"Apa sih Abang ini, ada-ada aja. Udah akh aku mau tidur duluan, Abang juga cepat tidur!!!"

Arsela berlalu meninggalkan Arselo yang masih duduk di depan tv sambil menertawakan adik kembarnya.

Arselo yang kini duduk sendirian merasa merinding karena ia mendengar suara aneh, lantas ia pun segera mematikan tv dan bergegas menuju kamarnya yang berada tepat di samping kamar Arsela. Nyatanya yang Arselo dengar itu adalah suara ular yang tengah memakan katak di sawah, tapi karena ia tak pernah mendengar suara seperti itu makanya ia merasa ketakutan.

Malam semakin larut, Arselo yang merasa tubuhnya sangat kelelahan pun tertidur dengan pulas, hingga suara ketukan pintu dan suara tangisan anak kecil terdengar jelas di teras rumah itu lantas membangunkannya dari tidur nyenyak nya. Saat ia hendak keluar untuk melihatnya ternyata Arsela sudah berada di antara mereka, sepasang paruh baya tengah menggendong anak kecil yang sedang menangis tak karuan. Mereka masih berusaha untuk menenangkan anak itu, Arselo yang tergerak hatinya langsung menghampiri sepasang paruh baya itu.

"Cucunya kenapa bu?" tanya Arselo

"Maaf mas, mengganggu waktu istirahatnya. Ini cucu saya tiba-tiba badannya panas sejak isya, padahal pas magrib dia masih bermain dengan kakak-kakaknya" ucap ibu itu.

"Boleh saya gendong cucu ibu? Siapa tahu tangisannya bisa berhenti" ucap Arselo

"Kalau gitu maaf merepotkan ya mas" ucap ibu itu sambil menyerahkan cucunya pada Arselo.

Deg...

Entah kenapa baru kali ini Arselo merasakan hatinya menghangat saat memeluk anak kecil itu, seperti ada kerinduan yang membuncah dalam hatinya hingga ia tak sadar menitikkan air matanya. Begitu pula dengan anak kecil yang menangis sedari tadi pun berangsur mereda, seperti seseorang yang sudah merasa nyaman.

Arsela datang dengan membawa beberapa macam obat-obatan di tangannya.

"Teh Fira nya kemana bu?" tanya Arsela.

"Fira lagi nenangin kakak-kakaknya yang nangis mau ikut tadi, jadi ibu sama bapa yang bawa Qiran kesini" ucap bu Eti.

"Oh, tapi Day sama Rai gak apa-apa kan bu?" tanya Arsela khawatir.

"Day sama Rai gak apa-apa dokter" jawab bu Eti sembari menerima obat yang di berikan Arsela.

Sedangkan pak Bambang yang melihat Qirani sudah berhenti nangis dan mulai tertidur pun merasa bersyukur.

"Terima kasih ya mas, berkat mas cucu saya sudah berhenti menangis" ucap pa Bambang tulus.

"Sama-sama pa, lagian saya juga gak tega melihat tangisan pilu anak kecil kaya tadi" jawab Arselo.

"Iya mas, dan maaf gara-gara kami waktu istirahat mas jadi ke ganggu" ucap pa Bambang sembari mengambil Qirani yang sudah tertidur lagi.

Arselo merasa ada sesuatu yang saat Qirani sudah berpindah dari tangannya ke tangan pa Bambang, tapi ia tak tahu perasaan asing apa itu, tiba-tiba saja ia merasa hampa.

"Terimakasih bu dokter, maaf kami malam-malam mengganggu waktu istirahatnya. Kami pamit pulang dulu dokter, masnya juga terima kasih banyak" ucap bu Resti pamit sebelum meninggalkan kediaman Arsela dan Arselo.

"Sama-sama bu, gak apa-apa itu tugas saya. Semoga Qiran cepat sembuh ya bu" ucap Arsela.

"Amin" ucap pa Bambang dan bu Resti bersama.

Sedangkan Arselo hanya tersenyum dan mengangguk, matanya terus mengikuti anak kecil yang baru saja ia gendong, yang kini telah berpindah ke gendongan bu Resti sebelum mereka menaiki motornya dan berlalu dari hadapan mereka.

Bahkan saat mereka sudah tak terlihat pun Arselo masih diam di tempat ia berdiri, Arsela yang merasa aneh pun menghampiri saudaranya.

"Bang!" ucap Arsela, tapi Arselo masih diam.

"Bang Selo!!" masih diam.

"Abang sadar dong!!!" kini ucapan Arsela sedikit meninggi disertai tepukan dibahu Arselo yang cukup kencang.

"Astagfirullah, Sel. Kamu ngagetin aja" sergah Arselo ia bahkan sampai berjingkat saking kagetnya.

"Laillahaillah, Abang ngelamun'in apa sih? Sampai aku panggil gak denger" tanya Arsela.

"Ngelamun? Ngelamun'in apaan coba" tanya balik Arselo.

"Ya mana ku tahu bang. Udah masuk yu" ajak Arsela sambil menarik lengan saudara kembarnya itu.

***

Safira merasa was-was malam ini, karena demam yang di derita Qirani semakin menjadi. Ia bingung, begitu pun ni Eti di tambah Dayyan dan Raiyan yang tak mau di tinggal olehnya, sehingga ia terpaksa menelpon pa Bambang dan bu Resti untuk membawa Qirani berobat.

"Bu maaf, bisa tolong bawa Qirani berobat? Sejak habis isya tadi dia demam, udah di kompres tapi demamnya malah semakin bertambah" ucap Safira saat pa Bambang dan bu Resti sampai di rumah ni Eti.

"Aduh, panas banget. Kenapa gak telpon dari tadi?" tanya bu Resti sembari memeriksa panasnya badan Qirani.

"Ya udah yu kita bawa ke dokter dulu Fir" ajak pa Bambang.

"Kami kamu ikut mama" ucap Dayyan dan Raiyan bersama.

"Kalian tunggu di sini sama Nini dan Nin, biar mama sama Aki bawa Qirani berobat dulu ya" ucap ni Eti.

"Gak mau, mau sama mama" jawab Dayyan hendak menangis.

"Ya udah Fir, ibu sama bapa aja yang bawa Qirani berobat, kamu tunggu di sini sama anak-anak" ucap bu Resti.

"Kalau gitu, maaf ya bu. Fira sudah repotin ibu" ucap Safira menyerahkan Qirani ke pada bu Resti.

"Iya gak apa-apa" ucap bi Resti sebelum pergi dengan pak Bambang.

Setelah kepergian pa Bambang dan bu Resti, Safira pun menenangkan kedua anak laki-lakinya.

"Ma, apa Qiran akan lama?" tanya Dayyan.

"Ngga, cuma sebentar di periksa sama bu dokter, habis itu pulang lagi" jawab Safira.

Ni Eti pun kembali ke kamarnya setelah kepergian bu Resti dan pa Bambang.

"Semoga Qiran cepat sembuh ya ma" ucap Raiyan menimpali.

"Amin, sekarang kalian tenang dan segera tidur lagi ya. Mama gak akan kemana-mana ko" ucap Safira menenangkan ke dua anaknya itu.

"Baik, ma" jawab ke duanya. Mereka pun mulai tidur dan Safira pun ke ruang tengah untuk menunggu pa Bambang dan bu Resti pulang membawa Qirani.

Terpopuler

Comments

Dwi setya Iriana

Dwi setya Iriana

qirani ketemu sama.papa.kandungnya dan sudah di gendong pula,eeee kok aku deg2an ya.

2022-01-28

0

Atik Karlina

Atik Karlina

aku mampir Thor

2022-01-24

1

Moms El Vio

Moms El Vio

Aduhhh makinmm deg2ann

2022-01-16

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 97
99 Eps 98
100 Eps 99
101 Eps 100
102 Eps 101
103 Eps 102
104 Eps 103
105 Eps 104
106 Eps 105
107 Eps 106
108 Eps 107
109 Eps 108
110 Eps 109
111 Bab 110
112 Eps 111
113 Eps 112
114 Eps 113
115 Eps 114
116 Eps 115
117 Eps 116
118 Eps 117
119 Eps 118
120 Eps 119
121 Eps 120
122 Eps 121
123 Eps 122
124 Eps 123
125 Eps 124
126 Eps 125
127 Eps 126
128 Eps 127
129 Eps 128
130 Bab 129
131 Bonchap El dan Fira
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Eps 1
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 97
99
Eps 98
100
Eps 99
101
Eps 100
102
Eps 101
103
Eps 102
104
Eps 103
105
Eps 104
106
Eps 105
107
Eps 106
108
Eps 107
109
Eps 108
110
Eps 109
111
Bab 110
112
Eps 111
113
Eps 112
114
Eps 113
115
Eps 114
116
Eps 115
117
Eps 116
118
Eps 117
119
Eps 118
120
Eps 119
121
Eps 120
122
Eps 121
123
Eps 122
124
Eps 123
125
Eps 124
126
Eps 125
127
Eps 126
128
Eps 127
129
Eps 128
130
Bab 129
131
Bonchap El dan Fira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!