Eps 13

Seperti biasa, pagi ini Safira bersiap untuk pergi ke kebun teh dengan para tetangga yang sebentar lagi akan lewat ke rumahnya untuk menuju kebun teh dengan melewati sawah-sawah.

"Mama, Qiran ikut ya" ucap Qirani

"Rai juga ikut" timpal Raiyan

"Day ngga ikut ma, mau ke rumah Nin sama nini, hari ini uncle Abizar dan aunty Caca pulang kata Nin" ucap Dayyan.

"Oh iya ya hari ini aunty Caca pulang, gimana kalau kalian ikut nini aja, ya?" saran Safira pada Qirani dan Raiyan yang dari tadi terus membuntutinya karena ingin ikut ke kebun teh.

"Ngga mau, mau sama mama" jawab Raiyan yang langsung di angguki Qirani.

Ni Eti yang melihat itu pun langsung angkat bicara.

"Kalian ikut nini aja ke rumah Nin, nanti kita mancing di tambaknya aki dan main layang-layang, gimana? Biar mamanya kerja dulu" bujuk ni Eti.

Meskipun dengan setengah hati tapi mereka tetap mengangguk untuk ikut dengan ni Eti. Kini Safira bisa berangkat kerja dengan tenang.

"Terima kasih nini" ucap Safira, dan ni Eti pun tersenyum lembut.

***

Siang ini Abizar dan Caca sudah sampai di kampung halamannya, mereka di sambut ria oleh ke tiga anak kembar itu.

"Assalamu'alaikum" sapa Abizar dan Caca bersamaan.

"Wa'alaikum salam" ucap semua orang yang ada di rumah itu, dengan si kembar yang langsung menghampiri mereka dan memeluk kaki Abizar dan Caca.

"Uncle, kami rindu" ucap Qirani memeluk kaki Abizar.

"Uncle juga rindu kalian" ucap Abizar yang sudah berjongkok untuk menyetarakan tinggi badannya.

"Gak ada yang kangen sama aunty?" tanya Caca pura-pura merajuk.

"Kami juga kangen ko" ucap Dayyan yang segera memeluk Caca yang sudah berjongkok.

"Aunty juga kangen kalian, ya sudah kita masuk rumah dulu yu" ajak Caca menggandeng tangan Dayyan, Raiyan di gandeng oleh Abizar dengan Qirani di pangkuannya.

Mereka pun beriringan masuk ke rumah itu, Abizar dan Caca segera menyalami orang tua dan nenek mereka.

"Gimana kabar kalian?" tanya pa Bambang.

"Alhamdulillah kami sehat pa" jawab Abizar.

"Kuliah kamu lancar, Ca?" tanya bu Resti.

"Alhamdulillah lancar bu, kampus di sana juga bagus, Caca suka kuliah di kampus itu" ucap Caca antusias.

"Kalau usaha kamu gimana Bi?" tanya pa Bambang.

"Alhamdulillah pa, lancar. Malah aku ada niat buat buka cabang di daerah yang dekat perkantoran. Hanya saja masih bingung" terang Abizar. Mereka sedang duduk bersantai sambil melepas rindu, sedangkan si kembar tengah tidur siang setelah di bacakan buku cerita oleh Caca.

"Alhamdulillah kalau semuanya bisa berjalan lancar bi. Tapi kamu bingung kenapa?" tanya ni Eti ikut bertanya.

"Kalau aku buka cabang di sana, siapa yang akan mengawasi di tempat sekarang, sedangkan Caca gax akan bisa stay di sana terus. Kalau pun Caca yang pegang kendali di restoran cabang, aku rasa gak akan bisa. Soalnya jaraknya cukup jauh dari kampus Caca" terang Abizar.

Caca yang mendengarkan ucapan kakaknya pun ikut mengangguk'an kepalanya, karena sebelumnya mereka pernah membahas ini berdua.

"Apa kamu gak punya orang yang bisa kamu percayai buat megang kendali di restoran cabang mu itu?" tanya pa Bambang.

"Aku cuma takut kejadian dulu terulang lagi pa" jawab Abizar pelan. Karena ia pernah di kecewakan oleh orang kepercayaannya yang membawa kabur uang restorannya dulu, meskipun kini orang itu tengah mendapatkan hukuman atas tindakannya. Tapi dia masih merasa was-was.

"Gimana kalau kamu minta tolong sama Safira aja, bi? Dia pasti gak akan keberatan. Lagi pula kami juga sudah mengenalnya lama, jadi menurut ibu kita bisa mempercayakan cabang restoran itu padanya" saran bu Resti yang mendapat anggukan dari semua anggota keluarganya.

"Iya Bi, bpa setuju sama saran ibu" ucap pa Bambang.

"Iya, nanti biar nini bantu ngomong dan bujuk Safira" ucap ni Eti.

"Baiklah, kalau kalian sudah setuju. Mudah-mudahan Safira nya juga mau" ucap Abizar berharap.

"Ngomong-ngomong dari tadi aku tak melihatnya si kembar juga dari pagi di sini, apa Safira sehat?" tanya Abizar.

"Dia sehat, sekarang kayanya lagi jalan pulang. Tadi pagi dia ikut metik daun teh di kebun milik juragan Tarno" jawab ni Eti.

"Oh gitu" sahut Abizar.

"Abang kangen ya sama teh Fira?" tanya Caca iseng yang membuat salah satu telinga Abizar memerah.

"Kamu ngomong apa sich Ca, emangnya kamu sendiri gak kangen gitu sama Safira?" tanya balik Abizar untuk menutupi ke gugupan nya.

Bukan hal aneh, karena semua anggota keluarganya mengetahui kalau selama ini Abizar mempunyai perasaan lebih pada Safira tapi di antara mereka tak ada yang mau ikut campur tentang masalah itu, mereka percaya jika memang jodoh gak akan kemana.

Jika memang Safira adalah jodoh baiknya Abizar tentu mereka akan menerimanya karena mereka pun sudah menyayangi anak-anak Safira seperti cucu dan keponakannya sendiri. Dan kalau pun Abizar dan Safira tidak berjodoh, mereka tak akan keberatan karena perasaan memang gak akan pernah bisa di paksakan.

"Caca juga kangen ko" ucapnya pelan.

Tak lama kemudian ketiga anak kembar itu pun bangun dan meminta untuk pulang sekarang, apa lagi Qirani sampai nangis tersedu-sedu.

"Qiran mau ke mama" ucapnya di sela-sela tangisannya, ia di gendong oleh Abizar.

"Iya iya, kita pulang sekarang ya. Tapi Qiran harus berhenti dulu nangisnya, kan malu di lihat orang di jalan" ucap Abizar sambil mengelus punggung Qirani yang sedang ia gendong.

Setelah Qirani tenang, barulah mereka berangkat ke menuju rumah ni Eti. beruntung saat mereka sampai Safira tengah menjemur pakaian yang tadi ia pakai ke kebun teh, ia juga sudah selesai mandi.

Safira melihat ni Eti dan Caca yang menggandeng si kembar Dayyan dan Raiyan sedangkan Qirani di gendong oleh Abizar, segera menghampiri mereka.

"Kamu baru pulang Fir?" tanya ni Eti.

"Iya ni, udah satu jam yang lalu ko, tadinya habis ini mau nyusul ke sana" jawab Safira.

"Qiran kenapa sayang?" tanya Safira lembut yang sudah mengambil alih Qirani dari gendongan Abizar.

"Qiran kangen mama, mama lama pulangnya" ucap Qirani sambil memeluk leher Safira.

"Iya maafkan mama ya, kalau mama kelamaan ninggalin kalian" terang Safira.

"Fir, gimana kabar kamu?" tanya Abizar setelah melihat Qirani yang sudah tenang di pangkuan mamanya.

"Alhamdulillah, aku sehat bang" jawab Safira "Abang sendiri gimana kabarnya?" tanya balik Safira.

"Alhamdulillah kabar ku juga baik" jawab Abizar.

Kini mereka tengah duduk di bangku panjang depan rumah, sedangkan ni Eti dan Caca sudah membawa Dayyan dan Raiyan masuk ke rumah.

Hening melingkupi ke duanya, Abizar merasa canggung sedangkan Safira bingung karena tak punya bahan pembicaraan. Hingga...

"Fir, kamu mau gak ikut Abang ke kota untuk membantuku menjalankan restoran cabang yang akan segera aku buka".

Terpopuler

Comments

Samsuna

Samsuna

Safira am abizar aj

2022-01-29

0

fajar indarti

fajar indarti

maunya safira sama abizar aj...tapi jodoh safira ada ditangan mb'otor dan pasti jodohnya arselo yg sayangnya free sex 🤧

2022-01-28

1

Dwi setya Iriana

Dwi setya Iriana

mau ya fir mau ya fir mau ya fir mau mau mau ya😉😉😉😉😉

2022-01-28

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 97
99 Eps 98
100 Eps 99
101 Eps 100
102 Eps 101
103 Eps 102
104 Eps 103
105 Eps 104
106 Eps 105
107 Eps 106
108 Eps 107
109 Eps 108
110 Eps 109
111 Bab 110
112 Eps 111
113 Eps 112
114 Eps 113
115 Eps 114
116 Eps 115
117 Eps 116
118 Eps 117
119 Eps 118
120 Eps 119
121 Eps 120
122 Eps 121
123 Eps 122
124 Eps 123
125 Eps 124
126 Eps 125
127 Eps 126
128 Eps 127
129 Eps 128
130 Bab 129
131 Bonchap El dan Fira
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Eps 1
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 97
99
Eps 98
100
Eps 99
101
Eps 100
102
Eps 101
103
Eps 102
104
Eps 103
105
Eps 104
106
Eps 105
107
Eps 106
108
Eps 107
109
Eps 108
110
Eps 109
111
Bab 110
112
Eps 111
113
Eps 112
114
Eps 113
115
Eps 114
116
Eps 115
117
Eps 116
118
Eps 117
119
Eps 118
120
Eps 119
121
Eps 120
122
Eps 121
123
Eps 122
124
Eps 123
125
Eps 124
126
Eps 125
127
Eps 126
128
Eps 127
129
Eps 128
130
Bab 129
131
Bonchap El dan Fira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!