Bab 5. job tambahan Peter

***

Pagi yang cerah, secerah hati Queen yang akan memulai hari pertama nya ke sekolah.

"cekrek... cekrek..." Suara pengambilan poto melalui handphone lazim nya anak zaman now dalam merepost di status IG untuk di abadikan dan di pamerkan. (hayo... siapa yang merasa? jangan tersinggung ya! karena Author ga ada maksud nyinggung cuma nyindir😅🏃‍♀️)

tuh dia hasil jepretan Queen, cute kan?

Melihat hal tersebut, Peter hanya tertawa geli dalam hati, ia tak menyangka, keponakan yang dulu kecil ternyata sudah menjadi gadis remaja yang cantik dan cute.

Tapi entah kenapa, setiap melihat Queen, Peter selalu muncul ide ingin menjahili Queen, padahal biasa nya Peter selalu bersikap tebar pesona kepada wanita lain dan selalu jaim bahkan pada mami nya sendiri pun.

Terhadap Queen, Peter merasa seperti ada perasaan nyaman dan sangat dekat, padahal faktanya, intensitas Peter ketemu dengan Queen selama bisa di hitung dengan jari, meski mereka mempunyai hubungan om dan keponakan. Maklum, mungkin demi menghindari Bella agar tak terlalu kecewa dan lekas move on.

"Hmmm... Ude selesai belum narsis nya?" tanya Peter kepada keponakkan nya yang saat ini asyik selfie.

" What? sejak kapan om duduk di situ? " bukan nya menjawab, Queen malah balik tanya karena terkejut melihat pose om nya yang menggoda imannya😂

"sejak oma mu menugas kan ku mengantarkan mu ke sekolah di hari pertama mu." jelas Peter.

"trus... om setuju? memang om ga ke kantor?" cecar Queen yang khawatir di jahili om nya yang menurut nya mencuriga kan.

" hari ini tak ada acara penting di kantor, lagi pula anggap saja cuci mata untuk ku, karena di sekolah mu banyak gadis - gadis yang masih segar" ucap Peter sambil mengedipkan satu matanya untuk menggoda Queen.

" Hih.. " desis Queen ngeri, melihat ekspresi om nya yang kumat ganjen nya.

Melihat respon Queen yang ketakutan, membuat Peter tertawa dalam hati.

Queen pun segera bersiap - siap dan pamit kepada nyonya Laura dan Tuan Chow sebagai sopan santun kepada oma dan opa nya.

***

Setiba nya di sekolah Queen...

Queen sengaja menjaga jarak dari om Peter nya, karena ia sadar om Peter memang tampan, dan saat menginjak kan kaki keluar dari mobil saja, tidak sedikit murid wanita yang memperhati kan mereka, bahkan ada yang tak segan - segan mendekati Peter. Peterpun bukan menghindar, ia malah bersikap tebar pesona dengan mengeluarkan senyuman manis nya. Maklum di kalangan wanita, Peter memang kekasih impian mereka, meski bukan aktor terkenal, tetapi siapa sih yang tak kenal Peter, putra kedua pewaris keluarga Chow, pengusaha muda sukses, mengikuti jejak kakaknya Mark Chow.

"Hmmm... hanya wanita bodoh yang jatuh cinta padanya" gumam Queen yang merasa terabaikan, padahal ia sangat butuh bimbingan karena hari ini hari pertamanya sekolah dan di negara asing pula, meski negara tersebut negara asal papa nya sih.

"bruk... " tiba- tiba saja Queen bertabrak kan dengan pemuda seusia nya yang saat itu lari terburu - buru.

" maaf nona..." sesal pemuda tersebut.

" Ya, gak apa pa koq. " ucap Queen tersenyum karena yang menabrak nya pria tampan, dan memang tak ada yang luka.

" ok..." jawab pria tersebut sambil melanjut kan lari nya dan meninggal kan Queen.

**

selang beberapa menit, akhir nya Queen tiba di kelas nya. Seperti biasa, sebagai formalitas, Queen pun memper kenal kan diri.

" pagi semua, namaku Queen, aku pindahan dari negara I dan usiaku 15 tahun " perkenalan Queen.

guru pun segera mempersilah kan Queen untuk duduk di kursi kosong di dekat tembok belakang.

" Lusi... " ucap gadis sebelah nya memperkenal kan diri.

"Queen, senang berkenalan dengan mu" balas Queen tersenyum bahagia, karena akhir nya ia mempunyai teman untuk menghilang kan kecanggungan nya, karena masih belum terbiasa dengan suasana sekolah yang baru.

***

sementara di waktu yang sama dan lain tempat. Peter yang telah kembali ke aktivitas kantor. ia nampak senyum - senyum sendiri mengingat kejadian tadi pagi ketika Queen selfie dengan memonyong kan bibir nya di hp.

" hahaha... rupanya seperti itu gaya anak gadis zaman sekarang." gumam nya, karena meski bukan orang yang gaptek, tapi Peter jarang sekali update status di sosmed.

Tak lama kemudian hp Peter pun berdering, tak lain dan tak bukan panggilan dari mami kesayangan nya yaitu nyonya Laura, yang mengkhawatir kan cucu nya dan meminta Peter untuk menjemput Queen sekolah sekitar pukul 3 sore nanti.

" hmmm... seperti nya Queen di sini, tidak hanya menemani mami saja, melainkan menambah job ku" gumam Peter sambil menepuk jidatnya karena menyesali ide nya menyuruh Queen tinggal di sini.

***

wkwkwk... senjata makan tuan, itu yang di rasakan Peter Chow sang CASANOVA.

kira - kira gimana nasib wanita - wanita teman kencan Peter ya, kebagian waktu gak ya?

yuk baca bab selanjut nya!

trima kasih atas like sebagai tanda baca dan penyemangat untuk Author🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!