** Setelah kepamitan Mark Chow, di Mansion kediaman keluarga Chow.
" oma... om peter koq belum pulang sih?" tanya Queen karena kangen dengan om, adik dari ayah nya yang seingat nya sangat baik dan juga tampan. (Wew... padahal setahu Author Bella dan Mark ga ganjen deh, hmmm...ketularan dari mama Fee nih😅🙏)
" hmmm... om mu itu pulang nya ketika kita sudah asyik bermimpi." jawab oma tak mau ambil pusing dengan anak bungsu nya yang selalu buat ulah.
" maksud oma?" tanya Queen tak paham pembicaraan nyonya Laura.
" sudahlah sayang... oma bisa darah tinggi jika membicara kan tentang om kesayangan mu itu." ucap oma mengalihkan pembicaraan kepada cucu kesayangan nya itu.
" hmmm... oma... ku sayang... om kesayangan ku ternyata anak nakal. Nanti ku omeli ketika om sampai, bahkan jika perlu, aku jewer telinga nya oma." hibur Queen kepada oma yang terlihat kesal mengingat Peter Chow.
nyonya Laura hanya tersenyum dan tertawa melihat celoteh cucu kesayangan nya yang saat ini sudah tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik.
" oma senang kau tinggal di sini sayang... setidak nya oma merasa senang, karena selama ini selalu mengingin kan anak perempuan, tetapi Tuhan belum memberikan nya. papa dan om mu punya kesibuk kan masing - masing. " keluh nyonya Laura sambil menonton drama kesukaan nya.
Queen pun menghampiri nyonya Laura kemudian memeluk nya dan berkata " Ya oma... mulai saat ini, aku akan menemani oma dan opa."
" terima kasih sayang." jawab nyonya Laura.
Tuan Chow tak menyangka cucu nya saat ini sudah beranjak remaja dan memiliki pemikiran yang dewasa seperti Bella, menantu nya.
" tidak hanya paras mu saja yang mirip dengan papamu Queen, tetapi sikap mu yang sangat menyayangi omamu juga menurun dari papamu. " ucap tuan Chow sambil tersenyum mengelus rambut cucu nya.
"hmmm... benar kah oma? Padahal papa selalu bilang aku mirip mama" sanggah Queen.
" tidak sayang, tampang imut mu itu mirip sekali papa mu ketika seusianya, hanya saja kamu versi wanita, papa mu versi lelaki" guyon oma yang kembali ceria seperti dulu lagi, karena aura Queen.
" Hmmm... honey... aku senang melihat mu kembali ceria lagi seperti dulu. kau dan cucu kita juga seperti buku yang sama, namun tahun terbit yang berbeda." balas tuan Chow sambil berguyon terhadap istri tercintanya.
Queen dan nyonya Laura yang mendengar hal itu, tidak merasa tersinggung, mereka berdua malah saling tatap lalu kemudian tertawa bersama.
***
Keesok kan paginya ketika di meja makan.
" mari makan..." ucap opa memimpin makan
" opa... kita tidak menunggu om Peter turun dulu?" tanya Queen yang penasaran tentang keadaan om kesayangannya.
" tidak perlu, baru tadi pagi jam 3 pagi ia pulang, mungkin sekarang masih tertidur pulas sayang.." jawab oma.
"hmmm..." respon queen sambil mengerutkan dahi tak percaya.
Baru saja Queen ingin memasukkan sepotong roti ke dalam mulut nya tiba-tiba saja Peter mengagetkan penghuni meja makan tersebut.
" hey... gadis kecil, kau tak ingin menunggu om mu untuk sarapan?" ucap Peter sambil mengacak rambut Queen.
" om..." respon Queen kesal, karena ia sengaja menata rambut nya agar tertata rapi dan cantik, karena hari ini hari pertama ia melihat- lihat sekolah yang cocok dengan nya bersama oma, tapi... dirusak oleh om Peter yang tak lain om kesayangan sekaligus om menyebalkan nya untuk saat ini.
" hmmm... wajah kesal mu sangat imut Queen" puji Peter menggoda keponakan nya yang sudah semakin besar menurut nya.
Tentu saja Queen yang masih kesal tiba-tiba saja berubah menjadi salah tingkah karena pujian itu terlontar dari mulut om kesayangan nya. laki-laki yang ia kagumi dari kecil setelah ayah nya.
" sudah lah Peter, jangan menggoda keponakan mu lagi. queen sudah remaja, dan kau juga bukan anak kecil lagi sekarang." omel nyonya Laura karena melihat raut muka Queen memerah, nyonya Laura khawatir Queen ngambek dan merasa tak nyaman akan sikap Peter, lalu Queen berubah pikiran, dan ingin kembali ke rumah orang tuanya lagi.
" Ya mih... maaf ya Queen, om hanya bercanda saja, karena sudah lama tak jumpa. " sesal Peter sambil memasang wajah imutnya.
"Ya om" jawab Queen singkat.
"hmmm... sebagai hukuman karena kau telah membuat kekacauan pagi ini, kau dihukum menjadi supir mengantar kami melihat-lihat sekolah yang cocok untuk Queen." titan nyonya Laura kepada anak bungsu nakal nya.
"tapi mih... aku sengaja bangun pagi meski pulang jam 3 pagi, itu karena hari ini di kantor ada rapat nih." kilah Peter.
" telepon sekretaris mu sekarang untuk memending rapat mu jam 2 sore saja. " perintah nyonya Laura.
"jam 2 mih? tanya Peter tak percaya.
"Ya jam 2, setelah kamu menemani kami mencari sekolah kemudian makan siang." tegas Nyonya Laura.
" ok mih. " ucap Peter menyetujui perintah nyonya Laura.
Menyaksikan perintah oma dan om nya, Queen hanya tersenyum geli, karena om nya seperti anak kecil yang takut pada induk nya.
" hehehe... rasakan itu om nakalku" batin Queen mengumpat peter.
***
Umur gak menjamin kedewasaan ya pembaca yang budiman... dan seperti pada umumnya, dalam nya laut bisa di ukur, tapi dalam nya hati siapa tati😅
mau tahu kelanjutan nya?
Yuk baca bab berikutnya!
Terima kasih atas jempol nya, sebagai tanda jejak pembaca dan komen nya sebagai penyemangat Author🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments