Bab 2. Queen kesayangan oma

***

Di negara I, tepatnya di kediaman Bella dan Mark.

Masih ingat dengan Bella?

Beginilah penampilan Bella ketika di rumah, sama seperti ibu - ibu umumnya, kaos oblong tanpa make up, tapi tampak cantik alami dan natural kan..?

" Queen sayang... nanti di rumah oma... kamu ga boleh nakal dan merepotkan oma dan opa mu ya! " ucap Bella khawatir terhadap putri semata wayangnya.

" iya mami ku yang paling cantik..." bujuk Queen yang tak ambil pusing dengan ke khawatirkan Mami nya.

"pi... tolong nasehati wanita pujaan mu agar tak terlalu mengkhawatirkan mertua kesayangannya." rayu Queen salah paham akan maksud Bella sambil merangkul Mark.

" Ya... putri kesayangan papi..." balas Mark membujuk putri kesayangannya, agar tak berubah pikiran untuk menemani oma nya di negara I.

"Mark ku sayang... kau terlalu memanjakannya. Lihat saja kelakuannya sekarang!" tukas Bella kesal dengan swaminya.

"Bukan begitu honey.. aku hanya bersikap bijaksana terhadap ketiga wanita yang kusayangi. Kau, mami dan putri kita Queen" jawab Mark mencoba membujuk Bella, wanita yang paling ia cintai.

"ku harap kau mengerti posisiku honey..." ucap Mark kemudian, sambil mengecup kening Bella.

" Hmmm... mami papi jangan lupa kalau aku masih di sini bersama kalian, belum di kediaman oma." protes Queen kepada kedua orang tua nya yang selalu bersikap mesra tanpa melihat situasi dan kondisi.

"atau jangan - jangan ini alasan kalian mengirim ku ke sisi oma opa agar kalian puas bermesraan tanpa ada aku yang mengganggu, agar kalian bisa membuat adik untuk ku kemudian melupakan ku?" keluh Queen egois.

" nenek... mami papi sudah tak menyayangi ku lagi..." teriak Queen merengek sedih kemudian berlari ke kamar nenek nya, nyonya Rosa.

Flash Back

Dari dulu, Queen memang tidak mau punya adik. ia khawatir kasih sayang nya terbagi. Maklum saja, Queen anak yang terlahir akibat one night Bella dan Mark, sejak di dalam kandungan sampai berusia lima tahun ia tak merasakan kasih sayang ayah. Hal itulah yang membuat Queen seperti mengidap syndrome Complex Father.

Di usia nya yang telah memasuki lima belas tahun, Queen tidak pernah berpacaran, meski tidak sedikit pria yang menyukai nya dan rela melakukan atraksi untuk menyata kan cinta terhadap diri nya, tetapi tidak satu pun yang ia terima, karena di mata Queen, belum ada sosok laki - laki yang tampan, baik, pintar, pekerja keras seperti papi Mark kesayangan nya.

Flash Back off

**

Akhir nya, setelah melalui perdebatan hangat karena kesalah pahaman antara ibu dan anak. Bella dan mama Rossa harus melepas kan kepergian Mark untuk mengantar kan Queen ke rumah oma opa nya di negara I.

"Ma... Aku merasa ada yang hilang ma... " keluh Bella kepada mama Rossa.

" Ya nak... mama juga merasakan hal yang sama, tanpa Queen, kita akan kesepian. Tetapi, ini demi kebaikan nya nak. agar Queen lebih mandiri dan bisa bersikap dewasa seperti kamu nak" bujuk mama Rossa menasehati putri semata wayang nya.

" terima kasih ma... setidak nya, demi kebaikan nya ma..." ucap Bella sambil memeluk mama Rossa.

" Ya nak... kau tak sendirian merindukan nya, ada mama di samping mu, yang juga merindukan nya " balas Mama Rossa sambil membalas pelukan Bella.

" yuk, kita pulang!" ajak mama Rossa.

"Ok ma..." jawab Bella yang sudah merasa tenang.

***

Beberapa jam kemudian akhirnya pesawat yang di tumpangi Mark dan Queen pun, akhirnya mendarat di bandara Chang* Air port.

" Queen... Queen... bangun sayang... sudah sampai" ucap Mark membangun kan Queen yang memang tertidur pulas pada saat penerbangan berlangsung.

"argghh.... hoam..." ucap Queen menguap sambil merentang kan kedua belah tangan kanan dan kiri nya.

"ayo sayang kita turun" ucap Mark dengan penuh kesabaran terhadap putri semata wayang nya yang saat ini telah menginjak usia remaja.

Mereka berdua pun segera turun dari pesawat kemudian di jemput oleh supir keluarga Mark.

"kit.... tin.. tin.." bunyi klakson mobil yang membawa Mark dan Queen di depan pintu gerbang Mansion keluarga Chow.

Mendengar suara klakson mobil, nyonya Laura yang tak sabar dengan kedatangan cucu satu - satu nya segera bergegas menuju Teras depan rumah. Nampak sekali senyum sumringah dari wanita cantik yang sekarang tak muda lagi, karena usianya telah memasuki usia setengah abad.

"oma...." teriak Queen sambil berlari memeluk oma kesayangan nya.

" Queen ku sayang... " Jawab oma membalas peluk kan Queen.

" hmmm... kau hanya merindukan cucu mu saja mih? tak merindu kan anak sulung mu? " goda Mark kepada nyonya Laura sambil tertawa kecil

" hmmm... seperti nya semakin berumur, kau semakin hobby menggoda wanita tua seperti ku Mark. " balas nyonya Laura.

" kau tetap cantik koq mih... " gombal Mark menyenangkan hati wanita yang telah melahir kan nya.

" hmmm... pantas saja rumah tangga mu tetap harmonis sampai saat ini, rupa nya kau menuruni sifat papi mu Mark." ucap nyonya Laura.

" Ya... kau memang darah daging ku Mark.. pria di keluarga Chow memang harus bersikap lembut dan menghormati wanita " bela tuan Chow sambil memeluk putra sulung kebanggaan nya.

" sehat pih? " tanya Mark kemudian membalas pelukan papi nya.

"Ya anak ku. syukur lah kau kelihatan tampak bahagia Mark" puji Tuan Chow.

" begitu lah pi... Bella memanja kan ku dengan cinta dan kasih sayang" jawab Mark yang merasa bangga dan beruntung telah menikahi Bella.

Mereka berempat pun melanjutkan obrolan hangat di dalam ruang keluarga.

***

Sampai di sini dulu update hari ini.

Insha Allah lanjut bsok ya!

terima kasih atas like sebagai tanda jejak telah membaca. Terimakasih juga atas komentar dan give nya agar penulis lebih semangat lagi dalam berkarya🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!