Malik Ramiro Nugraha adalah seorang pemuda berusia tiga puluh tahun anak pengusaha kaya raya di jakarta, pewaris salah satu perusahaan Surya Nugraha sekaligus anak bungsu dan anak laki-laki satu-satunya di keluarga Nugraha.
Malik mempunyai dua kakak perempuan, mereka berdua sudah berkeluarga dan memimpin perusahaannya masing - masing. Sekarang tibalah waktunya untuk Malik untuk membangun rumah tangga bersama Aleta.
Aleta Quenby Elvina gadis berusia dua puluh lima tahun berprofesi sebagi model majalah feshion, yang di pacari oleh malik tiga tahun belakangan ini dan besok adalah hari dimana mereka akan meresmikan hubungan mereka menjadi sebuah ikatan cinta yang resmi sebuah pernikahan yang akan menyatukan mereka berdua selamanya.
Meski usia mereka terpaut cukup jauh dan latar belakang profesi yang berbeda, mereka berdua tetap saja menjadi pasangan yang romantis bahkan banyak media yang menyorot hubungan mereka berdua.
Tapi sahabat Malik yang bernama Mario sangat tidak menyukai hubungan malik dan Aleta. Mario tidak suka dengan Aleta yang terlihat seperti wanita liar dan kurang menghargai Malik. Aleta terlalu fokus pada karirnya dan kurang meluangkan waktu untuk Malik. Berulang kali Mario menasehati Malik tapi semua nasihat Mario tidak di acuhkan oleh Malik, Malik terlalu cinta pada Aleta sehingga apapun masukan dari orang-orang sekitarnya tidak di indahkan oleh Malik.
...*********...
Malik bersiap-siap akan pergi bertemu dengan Aleta,Aleta mengajak malik untuk bertemu di Cafe tempat faforit mereka berdua. padahal mereka sedang menjalankan sebuah tradisi pinyitan yang melarang mereka untuk bertemu namun tetap saja Aleta dan Malik saling bertemu secara diam-diam.
"Malik, kamu mau kemana? "tanya Sinta melihat Malik menuruni tangga dengan pakaian yang sudah rapi.
" Aku ingin pergi sebentar ma"jawab Malik meraih kunci mobil yang bergantung di dekat ruang keluarga.
"Kamu mau bertemu dengan Aleta?" tebak Sinta yang di senyumi oleh malik kemudian Malik berlari pergi ke luar rumah karna tidak ingin mendengan omelan dari mama tercintanya itu.
Sinta hanya menggeleng-gelengkan kepalanya seolah-olah memaklumi prilaku anak laki-laki satu-satunya itu.
...*********...
Malik memarkirkan mobilnya di depan kafe kemudian masuk dan mencari keberadaan Aleta.
"Sayang.... "Panggil gadis yang tengah duduk di dekat jendela Cafe.
Malik melihat ke arah gadis tersebut kemudian menghampirinya. Gadis itu adalah Aleta kekasih yang sangat ia cintai.
" Kamu kenapa mengajakku untuk bertemu seperti ini ?, Harusnya kau istirahat sekarang. Lagipula kita akan menghabiskan waktu seharian besok. " Ucap Malik setelah duduk di kursi kafe di depan Aleta.
"Aku sangat merindukanmu, aku tidak bisa menahannya" ucap Aleta mengeluarkan senyuman khasnya.
Aleta meraih tangan malik lalu menyandarkan kepalanya di lengan berotot malik.
"Aku juga." balas malik mengusap puncak kepala aleta.
Aleta menghela nafas panjang, wajahnya terlihat murung membuat malik hawatir di buatnya.
"Kau kenapa?apa ada masalah? "tanya Malik melihat gelagat Aleta yang aneh.
"Aku hanya takut kehilanganmu. "ucap Aleta berkaca-kaca.
" Ck..." malik tertawa "besok kita akan menikah kau tidak akan pernah kehilanganku. Setelah akad di ucapkan kita tidak akan terpisahkan lagi."
"Namun tetap saja aku takut jika pernikahan kita besok tidak sesuai dengan harapan kita. "
Malik terdiam heran dengan maksud perkataan Aleta karna akir - akir ini hubungan mereka baik - baik saja walau minggu lalu mereka sempat bertengkar karna sebuah tawaran Model dari sebuah perusahaan yang mengharuskan Aleta untuk berangkat ke swiss untuk pemotretan fashion hasil disainer terkenal di sana.
Namun masalah itu sudah selesai karna Malik mampu meluluhkan hati Aleta supaya tidak menerima tawaran itu dan akirnya mereka bisa berbaikan lagi.
"kenpa kau berbicara seperti itu? Apa ada hal lain yang mengganggumu? "Malik memandang Aleta penuh tanda tanya.
Aleta menggeleng" Tidak. Tidak ada yang menggangguku. Mungkin karna besok adalah hari yang selama ini kita nantikan,aku menjadi gugup dan cemas tidak jelas seperti ini. "jawab Aleta membalas tatapan Malik dengan penuh harap.
Bisakah kau berjanji padaku?kau tidak akan meninggalkanku jika nantinya pernikahan ini tidak sesuai dengan harapan kita."
"Kau bicara apa, kau tidak boleh berbicara seperti itu. Pernikahan ini akan sesuai dengan rencana kita!"
"Bisakah kau berjanji saja, aku baru akan tenang jika kau mengikat janji denganku! "paksa aleta mengacungkan jari kelingkingnya.
" Baiklah." Malik menyatukan jari kelingking mereka berdua sebagai bukti jika perjanjian yang mereka buat telah sah dan tidak boleh di ingkari. "Aku tidak akan meninggalkanmu apapun yang terjadi. Sekalipun pernikahan besok gagal aku akan mencarimu dan menikahimu lagi. Kita akan membuat pesta pernikahan lagi dan lagi sampai kita di persatukan. Apakah kau sudah puas?" tanya malik mencoba membual untuk menenangkan aleta.
" Hm...Aku sudh tenang sekarang berkat ucapanmu." jawab aleta tersenyum sembari memeluk malik.
" I love yo bee. "
" Love you to buu!"
...*********...
Ayu membaringkan tubuhnya di atas kasur kamarnya kali ini bukan kamar kos tapi kamar yang ada di rumah Nirmala. Nirmala memaksa ayu untuk tetap tinggal di rumahnya setidaknya sampai acara pernikahan adiknya besok usai mau bagaimana lagi ayu tidak bisa lagi menolak permintaan Nirmala terlibih setelah pembicaraan mereka tadi siang.
Ayu memandang langit-langit kamar, pikirannya sekarang sedang melayang-layang ada rasa bersalah namun juga ada rasa lega di hati ayusetelah sedikit mencurahkan isi hatinya tadi.Ayu sangat lega terlebih mendengar pengakuan Oma Sinta dan Nirmala yang mebuat Ayu merasa senang. Namun tetap saja ayu merasa bersalah karna sudah mengecewakna Nirmala dan Oma Sinta sampai-sampai membuat mereka meneteskan air mata.
"Harusnya aku tidak mengakuinya tadi. Kenapa hatiku sangat mudah tersentuh dan selalu mengatakan apapun yang aku rasakan." batin Ayu mengomeli dirinya sendiri.
Kini ayu malah merasa canggung bahkan untuk keluar kamar pun ayu tidak sanggup saat ini.
Ceklek...
Bunyi pintu yang terbuka secara tiba-tiba membuat ayu spontan untuk duduk dan melihat ke arah orang yang sudah berdiri di depan pintu.
"Olif! ." kejut ayu melihat adik kecilnya itu masuk.ayu mendekati olif lalu memegang kedua pundaknya "Harusnya kau mengetuk pintu dulu jika ingin masuk ke kamar siaoaoun itu. Kau mengerti?" ucap ayu menasehati.
"hehehe maaf kak. Abisnya Olif buru-buru jadi lupa mau ketuk pintu" jawab Olif cengegesan tanpa beranjak dari posisi berdirinya.
"kamu ada apa ke kamar kakak??" tanya Ayu merapikan hijabnya.
"Mama menyuruhku untuk memanghil kakak makna malam di bawah. Mama bilang kakak harus cepat jika tidak ingin kehabisan! jelas Olif sedikit mengacam sembari beranjak dari kamar Ayu.
Ayu tau ancaman itu bukan dari mamanya namun berasal dari Olif . Olif dan ayu memang selalu begitu mereka sangat akrap makannya Olif tidak segan-segan untuk mengancam seperti itu walaupun selalu mengatas namakan mamanya.
Ayu merapikan pakainya kemudian pergi ke ruangan yang di suruh oleh adik tersayangnya tadi.
"Ayu kenapa kau lama sekali? Kasihan papamu, cacing di perutnya sudah berdemo dari tadi. "ucap Nirmala yang sedang menyendok nasi ke piring.
Radit yang merasa terzolimi langsung memandang Nirmala dengan wajah cemberut.
" Memangnya benar pa? Kalau memang seperti itu aku akan sangat merasa bersalah..?" goda Ayu yang telah duduk di samping olif.
" Tidak tidak, kau ini..."jawab Radit meraih piring yang di sodorkan Nirmala.
"Bagaimana pekerjaannu?apakah kau senang. Kalau tidak papa akan membawamu paksa dari sana dan menyuruhmu untuk bekerja di perusahaan papa!" ucao Radit diiringi dengan ancaman.
"Alhamdulillah ayu senang, ayu sangat menyukainya." Radit mengangguk-nganguk.
"Besok kita akan berangkat dari subuh, kita akan membantu oma dan keluarga yang lain di sana. Tidak ada yang boleh terlambat. " pinta Nirmala sembari menyuap nasi ke dalam mulutnya.
"Tuh kak ayu, kalo kak ayu telat kita tinggalin, biar kak ayu jalan kaki. "ancam Olif lagi padahal yang sering bangun telat adalah olif tapi tetap saja Ayu yang di ancamnya.
" kalo kamu telat kak ayu tidak akan membangunkanmu, biar kamu di tinggal dan jalan kaki ke rumah oma! "bisik ayu namun masih bisa terdengar jelas oleh orang-orang yang ada di meja makan. Perkataan ayu membuat seisi meja tertawa namun tidak dengan Olif yang memasang wajah cemberut.
" Kak ayu curang!" cemberut olif.
.
.
.
.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
lucky gril
ayu yg angkuh
2022-02-11
0
Shinta Teja
5thn mah gak jauh Thor ..
saya Ama suami aja jarak umurnya 12thn...🙂
2022-01-24
0
Ratna Dewi Dewi
minyak ehhh nyimakk...😂
2021-10-03
0