Keesokan harinya, Raina sudah bersiap akan pergi ke perusahaan X, tidak lupa ia mengikat rambutnya yang dulu panjang terurai kini hanya tinggal kunciran yang menjadi andalan nya setiap hari. Ya begitulah keadaan Raina dua tahun belakangan ini, dia tidak lagi memikirkan diri untuk ke salon perawatan atau berbelanja seperti dulu, uangnya sekarang hanya cukup untuk membiayai hidupnya dan juga Claudia, untuk sekolah Claudia dan ditabung untuk masa depan mereka.
Angkot sudah tiba di persimpangan jalan, Raina jarang sekali memesan taksi online untuk lebih mengirit biaya hidupnya.
"Jalan Pak!" Raina juga memberi tahu supir angkot kemana dia akan pergi.
Meski rambut Raina hanya di kuncir satu, tetapi pakaian yang di gunakan Raina sangatlah formal seperti pada umumnya orang melamar pekerjaan.
Setibanya di Perusahaan X, dengan percaya diri langsung saja Raina masuk ke ruangan dimana orang juga mengantri untuk ngelamar pekerjaan, akan tetapi setibanya di dalam, Raina sangat terkejut karena melihat sosok HRD yang menseleksi calon karyawan adalah Indira orang yang telah merebut kekasihnya dulu, Raina terlihat sangat gugup, ia takut karena Indira pasti akan mempersulit dirinya untuk bekerja. Ternyata Indira juga melihat Raina dari kejauhan dan tersenyum licik.
Tiba saatnya satu persatu pelamar langsung di wawancarai, hanya dengan bermodalkan ijazah SMA karena Raina belum lulus kuliah, ia mengajukan lamaran sebagai administrasi, Indira yang mengetahui hal itu menertawainya dengan sangat kejam,
"Ha..Ha..Ha.. Mana mungkin orang yang gak berpendidikan kayak kamu layak bekerja di perusahaan yang berkelas seperti ini, kalau iya pun gak mungkin dengan posisi yang bagus, gak tau malu banget ya kamu, sadar diri dong," hina Indira.
Raina tetap berusaha sabar walaupun saat ini ia juga menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di dalam ruangan tersebut. Dia hanya mengucapkan terima kasih dan pergi.
"Hem kesel banget deh, kenapa sih udah dua tahun masih aja kelakuan Indira gak berubah, Emang apa lagi sih yang sekarang buat dia benci sama aku, aku udah gak sekaya dulu, gak populer, pacar juga udah di ambil kan? mau apa lagi," gumam Raina kesal.
Kini semua calon pekerja sudah pulang ke rumah masing-masing dan menunggu kabar berikutnya.
"Mama kenapa, kenapa sepertinya Mama kelihatan lesu, capek banget ya Ma aktivitas hari ini....?" Claudia bertanya karena dari tadi ia melihat mamanya terdiam duduk di dalam kamar.
"Iya sayang mama cuma kecapean aja, sekarang kita istirahat tidur ya, kamu juga capek kan dan besok harus bangun pagi ke sekolah," jawab Raina.
"Oke Ma, selamat malam," ucap Claudia dan Raina pun membalas nya.
...
Keesokan harinya Raina menerima panggilan telepon dari nomor yang tidak di kenal, yang ternyata adalah Indira.
"Halo Assalammualaikum" ucap Raina saat menjawab telepon tersebut.
"Halo, udah ya Raina aku langsung aja malas mau basa basi, kalau kamu masih minat bekerja di perusahaan X, mendingan jam 9 kamu datang tempat waktu ke kantor," ucap Indira angkuh.
"kamu serius In? makasih banyak ya, aku pasti akan datang tepat waktu," ucap Raina.
"iya," jawab Indira jutek.
Lalu Telepon terputus. Indira lah yang menelpon Raina sebagai HRD di perusahaan X.
"Indira ternyata baik juga. Mungkin dia udah sadar kalau aku gak ada salah sama dia," gumam Raina sambil tersenyum.
Sesampainya di Perusahaan X, Raina dan karyawan yang sudah di terima langsung menemui HRD untuk menandatangi kontrak di bagian masing-masing mereka ditempatkan. Raina sangat terkejut ternyata Indira menempatinya di bagian Cleaning Service. Itu memang niat Indira yang ingin menjatuhkan dan mempermalukan Raina sejak awal.
Raina terus berpikir, kalau ia menolak bagaimana ia akan melanjutkan kuliahnya dan bagaimana kelak hidup Claudia. Akhirnya dengan lapang dada Raina menerima dan menandatangani kontrak tersebut.
"Gitu dong, lama amat mikirnya, ini aja udah bagus kan? besok udah mulai kerja jangan lupa tepat waktu datang nya," Ucap Indira dengan sombongnya dan memberi seragam untuk Raina.
Raina malas menggubrisnya dan langsung pergi begitu saja.
"Hei gak tau makasih banget sih, main pergi aja," teriak Indira namun tetap tidak di gubris oleh Raina, akan tetapi hati Indira tampaknya sangat puas.
Hari pun berlalu. Raina yang selalu ikhlas menjalani pekerjaannya dengan tekun sehingga mendapat penghargaan sebagai Cleaning Service terbaik di kantor. Raina juga di angkat sebagai ketua cleaning service karena ketua sebelumnya mengundurkan diri karena sudah tua dan sakit-sakitan. Gajinya juga lumayan dari pada sewaktu ia bekerja di cafe dulu, meskipun Raina baru 3 bulan bekerja di Perusahaan X. Raina selalu mendapatkan bonus tambahan karena absen dan kerjanya yang bagus.
Setidaknya kehidupan mereka sekarang mulai membaik. Kuliah Raina, sekolah Claudia semua lancar. Stella juga sekarang sudah sukses dengan menjadi sekretaris. Mereka bertiga juga sudah pindah ke rumah yang lebih bagus dan besar, terdapat 3 kamar beserta furniture yang mereka beli untuk mereka gunakan di rumah baru yang mereka sewa.
Sepulang dari kantor, Raina dengan sangat gembira langsung menuju toko kue untuk membelikan kue kesukaan Stella dan juga Claudia. Raina ingin membagikan kebahagiaan untuk orang-orang yang dicintainya itu.
Raina juga sudah mulai kembali kuliah, namum Raina mengambil kuliah sore yang satu Minggunya hanya beberapa kali pertemuan, dikhususkan untuk para mahasiswa/i yg bekerja sambil kuliah, hari ini dia tidak ke kampus, jadi punya waktu untuk pergi membeli kue dengan gaji yang baru ia dapat.
Seperti biasa sampai di rumah hanya ada Claudia yang menunggunya di rumah. Claudia sudah bisa di tinggal di rumah sendiri tanpa harus di titipkan lagi ke rumah tetangga, ia juga sudah bisa membantu membereskan rumah di saat mama dan tantenya sibuk kuliah dan bekerja. Stella sedang bekerja lembur saat itu.
"Claudia Sayang Mama pulang, liat nih apa yang Mama bawain buat kamu," Claudia yang sedang belajar di kamar langsung ke dapur karena mendengar Raina memanggil dirinya.
"Maafin aku ya Na gak tau kalau Mama udah pulang, soalnya aku lagi buat PR tadi. Mama bawain aku apa..?" Tanya Claudia
"Gak papa sayang, rajin banget sih anak Mama belajar jam segini, ini kue kesukaan kamu dan yg satu lagi kue kesukaannya tante Stella" jawab Raina.
"Wah makasih ya Ma," ucap Claudia senang, lalu memakan kuenya.
Raina mengangguk dan tersenyum. Raina sangat bahagia sekali melihat Claudia sangat bahagia dengan hal-hal kecil yang udah dia lakukan dan berikan.
"sayang, Mama masuk kamar dulu ya bersih-bersih, kamu lanjutin makan kue ya, kalau gak abis simpan aja di kulkas," ucap Raina.
"Mama gak mau makan kue dulu...?" Tanya Claudia.
"Gak sayang, Mama udah kenyang," jawab Raina lalu berjalan menuju kamar.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments