Bab 16 : Kecelakaan Nenek Dahlia.

Suasana kamar nenek Dahlia terasa canggung, Nenek Dahlia menatap tajam ke arah putra pertamanya itu.

"Jadi apa sebenarnya yang kau inginkan? Kau menginginkan warisan dari ku?" Tanya Nenek Dahlia dengan nada marah.

"Ibu.. Bukan seperti itu, tapi saat pengurus mu menelpon ku dia mengatakan jika kau sedang sekarat dan aku sangat khawatir." Jelas Pak Candra.

"Apa yang sebenarnya kau khawatirkan? Aku atau kau mengkhawatirkan jatah warisan." Ucap nenek Dahlia kepada Pak Candra.

"Tolonglah ibu, perusahaan ku sedang di ambang ke hancuran. Dan aku menginginkan warisan ku di berikan lebih cepat dan sedikit lebih banyak.." Pinta Pak Candra.

"Dasar kau tak tahu malu, kau anak durhaka dan tak berbakti kepada ku. Dan dengan mudahnya kau meminta warisan kepada ku?" Ucap Nenek Dahlia dengan marah.

Dia tak habis pikir dengan putra pertamanya itu, di kepalanya hanyalah uang-uang dan uang tak ada yang lain selain hal itu.

"Tapi ibu aku adalah putra mu.." Ucapnya.

"Salim juga putra ku, dan aku tak akan melakukan hal bodoh seperti yang di lakukan oleh ayah mu dulu.." Ucapnya.

"Tapi ibu, lagi pula Salim tinggal di luar negeri dia pasti tak membutuhkan harta warisan itu. Dan dia hidup enak di sana."

"Sebaiknya kau pergi dari sini, kepala ku pusing oleh tingkah laku mu itu." Ucap nenek Dahlia sambil memijat pelipisnya.

"Tapi ibu..."

"Ku bilang pergi.." Teriaknya.

Mendengar hal itu Candra langsung segera pergi meninggalkan kamar Nenek Dahlia, dia sudah tak memiliki banyak waktu lagi. Dia harus segera mendapatkan harta warisan itu jika tidak perusahaan nya akan berada di ambang kehancuran.

Clarissa yang melihat ayahnya baru saja keluar dari kamar Neneknya pun langsung bersembunyi, Clarissa yakin ada sesuatu hal penting yang mereka bicarakan.

"Apa yang kau rencanakan lagi, ayah..." Gumam Clarissa sambil terus melihat ayahnya yang mulai berjalan menjauh.

Di dalam kamar, Bu Rani sudah menunggu kedatangan suaminya.

"Bagaimana, Mas? Apa ibu setuju memberikan warisan mu sekarang?"

"Jangankan setuju, dia malah memaki-maki diri ku." Jawabnya.

"Lantas bagaimana ini? Perusahaan kita harus membutuhkan banyak dana.."

"Kamu diam saja, aku memiliki banyak cara. Jadi kita harus berpura-pura bahwa keadaan kita baik-baik saja. Apa kau mengerti?"

"Iya, Mas. Aku Mengerti."

Clarisa yang berada di kamar tidurnya pun terus memikirkan apa yang di bicarakan oleh ayahnya dan juga neneknya karena dari raut wajah ayahnya dia terlihat kesal.

Kemudian Clarissa langsung mengambil handphone milik nya, dia melihat foto-foto nya bersama Brian. Entah kenapa hatinya merasakan kehampaan saat mengetahui jika Brian telah pergi dari rumahnya.

"Apa yang kau pikirkan, Clarissa. Kau seorang wanita kaya, kau tak perlu memikirkan pria gigolo itu. Aku pasti bisa mencari gigolo yang lebih sempurna dari pada pria itu.." Gumam Clarissa.

Tapi meski mengatakan hal itu, Clarissa tak bisa membohongi dirinya sendiri. Dia sangat merindukan sentuhan dari sosok Brian.

Tak ingin ambil pusing, Clarissa langsung menemukan matanya dan segera tidur.

Keesokan harinya...

Clarissa terbangun karena mendengar suara berisik dari luar, "Ada apa sih? Pagi-pagi sudah berisik seperti ini?" Gumamnya sambil bangkit dari tempat duduknya.

Kemudian Clarissa langsung bertanya kepada salah seorang pelayan.

"Ada apa ini?" Tanya nya.

"Nyonya..."

"Ada apa dengan nenek?" Tanya Clarissa panik

"Nyonya Dahlia terjatuh dari tangga, dan sekarang dia sedang di bawa ke rumah sakit." Jelasnya.

"Jatuh dari tangga? bagaimana bisa?"

"Saya tidak tahu, tapi tadi pagi salah satu pelayan sudah menemukan Nyonya Dahlia tergeletak di lantai dengan bersimbah darah." Jawabnya.

Bagai di sambar petir di siang bolong, Clarissa langsung terdiam. Matanya jelas memancarkan rasa khawatir.

Dengan cepat Clarissa segera kembali ke kamar untuk mengganti pakaiannya. Dia akan menyusul Nenek nya yang masih berada di rumah sakit.

"Clarissa, apa kau mau pergi ke rumah sakit?" Tanya Pak Salim kepada keponakan itu.

"Iya, Paman." Jawabnya.

"Bolehkah, Paman dan bibi ikut?" Tanya nya.

"Tentu saja.." Jawab Clarissa.

Kemudian Clarissa berserta Paman dan bibinya pun segera pergi ke rumah sakit untuk melihat kondisi dari Nenek Dahlia.

Di rumah sakit sudah ada Pak Candra dan keluarganya, Clarissa menatap tajam ke arah ayahnya itu. Terlihat tetesan air mata keluar dari mata Pak Candra.

"Ayah, bagaimana bisa nenek menjadi seperti ini?" Tanya Clarissa.

"Ayah pun tak tahu.. Tapi salah satu pelayan telah melihat pelaku yang mendorong Nenek. Dan biarkan polisi yang mengurus hal itu." Jawab Pak Candra.

"Jadi Nenek di dorong seseorang? Dan siapa pelakunya?" Tanya Clarissa.

"Ayah masih belum tahu, jadi kita serahkan semuanya kepada pihak yang berwajib." Jawab Pak Candra.

Clarissa langsung terduduk lemas, dia tak menyangka wanita sebaik Nenek bisa di celakai oleh orang.

Kemudian seorang dokter pun keluar dari ruang rawat Nenek Dahlia.

"Dokter bagaimana keadaan ibu saya?" Tanya Pak Candra.

"Keadaan nya sangat kritis, luka di kepalanya cukup parah. Dan sekarang beliau masih berada dalam masa-masa kritis, kita hanya bisa berdoa agar Tuhan memberikan sebuah keajaiban." Jawabnya.

Mendengar ucapan dokter, Clarissa langsung sedih. Dia tak bisa menyembunyikan air matanya, Neneknya adalah orang yang paling berharga di dunia ini. Dan dia belum siap untuk kehilangan sosok itu.

Qiqi yang melihat keponakannya menangis pun langsung menghampiri nya dan memeluknya, Clarissa sedikit kaget saat ada seseorang yang memeluknya.

"Menangis lah, Clarissa.." Ucap nya.

Clarissa yang mendengar hal itu pun hanya bisa menangis di pelukan Bibi nya itu, Clarissa merasakan kehangatan saat di peluk oleh wanita berstatus bibinya.

Qiqi pun hanya bisa diam sambil mengelus rambut Clarissa, entah kenapa dia merasakan perasaan yang aneh saat memeluk keponakannya itu. Dia seperti tak ingin melepaskan pelukan tersebut, dan Qiqi seperti tak ingin jauh dari Clarissa.

Tak beberapa lama 3 orang polisi datang menghampiri keluarga itu, mereka datang untuk menyampaikannya kasus Nenek Dahlia.

"Bagaimana apa kalian sudah menemukan pelaku nya?" Tanya Pak Candra.

"Menurut salah satu saksi, Pak Salim yang telah mendorong Nyonya Dahlia." Jawab Pak Polisi.

Pak Salim yang mendengar hal itu pun langsung kaget, "Tidak, itu semua bohong saya tak pernah melakukan hal itu." Bela nya.

"Maaf, tapi anda harus ikut saya ke kantor polisi."

Kemudian dua orang polisi langsung menangkap Pak Salim, Qiqi yang melihat suaminya di bawa pun hanya bisa menangis.

Clarissa yang melihat pemandangan itu pun hanya bisa terdiam, dia tak menyangka jika Pamannya lah yang tega melakukan hal itu kepada Nenek nya.

Terpopuler

Comments

Nur Tini

Nur Tini

fitnah

2023-12-04

0

Yurnita Yurnita

Yurnita Yurnita

Clarissa ko jadi bodoh ya

2023-10-14

0

Karsini Seftiani

Karsini Seftiani

pasti pak Salim difitnah di jadikan kambing hitam.dan pelaku sebenarnya mungkin pak Candra sekongkol sama istrinya.mmng mereka keluarga durjana

2023-06-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Awal
2 Bab 2 : Kau yang mengundang ku
3 Bab 3 : Rumah nya rumah kami juga
4 Bab 4 : Sebagai imbalannya aku akan menghangatkan ranjang mu
5 Bab 5 : Tawaran menjadi gigolo
6 Bab 6 : Aku bangga menjadi yang pertama
7 Bab 7 : Kecurigaan.
8 Bab 8 : Senjata makan tuan
9 Bab 9 : Musuh bebuyutan
10 Bab 10 : Membelikan pakaian.
11 Bab 11 : Lempar batu sembunyi tangan.
12 Bab 12 : Kita butuh dia
13 Bab 13 : Nenek Dahlia
14 Bab 14 : Perasaan yang aneh.
15 Bab 15 : Hadiah
16 Bab 16 : Kecelakaan Nenek Dahlia.
17 Bab 17 : Di hanyalah menantu
18 Bab 18 : Terungkap.
19 Bab 19 : Penyelamat
20 Bab 20 : Darimana semua ini.
21 Bab 21 : Hadiah
22 Bab 22 : Makanan yang lezat.
23 Bab 23 : Rencana baru.
24 Bab 24 : Aku suka wanita cerdas.
25 Bab 25 : Identitas misterius.
26 Bab 26 : Kematian Nenek Dahlia.
27 Bab 27 : Warisan.
28 Bab 28 : Kebenaran dan perpisahan
29 Bab 29 : Tak sabar ingin bertemu.
30 Bab 30 : Pertemuan yang penuh makna.
31 Bab 31 : Terbongkar.
32 Bab 32 : Kekacauan.
33 Bab 33 : Siapa wanita itu?
34 Bab 34 : Hanya melayani bukan menghamili.
35 Bab 35 : Kau ingin kabur?
36 Bab 36 : Beraninya kau kabur setelah menggoda
37 Bab 37 : Jatuh pingsan
38 Bab 38 : Akhir dari segala nya.
39 Bab 39 : 8 bulan kemudian.
40 Bab 40 : Sekarang aku sudah menjadi seorang ibu.
41 Bab 41 : 4 Tahun kemudian.
42 Bab 42 : Pulang ke Indonesia.
43 Bab 43 : Melayani
44 Bab 44 : Tangisan Jesselyn.
45 Bab 45 : Daddy.
46 Bab 46 : Beraninya kau melahirkan benih ku tanpa izin.
47 Bab 47 : Daddy yang sangat keren.
48 Bab 48 : Mencari pelaku.
49 Bab 49 : Mengetes.
50 Bab 50 : Penyerangan.
51 Bab 51 : Mengatur strategi.
52 Bab 52 : Penyerangan markas musuh. Bag. 1
53 Bab 53 : Penyerangan markas musuh. Bag. 2
54 Bab 54 : Akan ku ingat nama mu itu.
55 Bab 55 : Identitas tersembunyi Lesly.
56 Bab 56 : Percakapan singkat.
57 Bab 57 : Pertemuan.
58 Bab 58 : Pergi tanpa pamit.
59 Bab 59 : menjemput.
60 Bab 60 : Datang bulan yang merusak rencana.
61 Bab 61 : Di culik.
62 Bab 62 : Pertanyaan yang sulit di jawab.
63 Bab 63 : Apa kalian saling mencintai?
64 Bab 64 : Ego.
65 Bab 65 : Kisah suami Nyonya Rindi
66 Bab 66 : Rencana Jesselyn.
67 Bab 67 : Pernyataan cinta.
68 Bab 68 : Hanya kita yang boleh tahu.
69 Bab 69 : Perintah Nyonya Rindi.
70 Bab 70 : Kejutan.
71 Bab 71 : Malam pertama pernikahan.
72 Bab 72 : Kekesalan Jesselyn.
73 Bab 73 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry
74 Bab 74 : Penyerangan
75 Bab 75 : Kematian Vino
76 Bab 76 : Berhasil memusnahkan
77 Bab 77 : Pengganggu.
78 Bab 78 : Keterkejutan Lesly.
79 Bab 79 : Ulang tahun ketiga anak kembar.
80 Bab 80 : Racun.
81 Bab 81 : Keadaan Clarissa.
82 Bab 82 : Dalang
83 Bab 83 : Siuman.
84 Bab 84 : Ketakutan Clarissa.
85 Bab 85 : Kepulangan Clarissa.
86 Bab 86 : Kedatangan Pak Candra.
87 Bab 87 : Aku yang lebih pantas.
88 Bab 88 : cemburu
89 Bab 89 : Kedatangan Dokter Miranda
90 Bab 90 : Berbuka puasa
91 Bab 91 : Kerja sama.
92 Bab 92 : Balas dendam Alvin.
93 Bab 93 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry.
94 Bab 94 : Kondisi Sofia.
95 Bab 95 : Penebusan dosa.
96 Bab 96 : Peluang kecil untuk sembuh.
97 Bab 97 : Keputusasaan Clarissa.
98 Bab 98 : Akhir Pak Candra.
99 Bab 99 : kebenaran.
100 Bab 100 : Permintaan yang aneh-aneh.
101 Bab 101 : Membersihkan gigi.
102 Bab 102 : Kematian Sofia.
103 Bab 103 : Kabar bahagia.
104 Bab 104 : Pindah rumah.
105 Penutup
106 Bab 106. S2 : Menikmati kehidupan baru
107 Bab 107. S2 : Teman baru si kembar.
108 Bab 108 : Sayembara.
109 Bab 109. S2 : Marco dan Nicolas.
110 Bab 110. S2 : Rencana.
111 Bab 111. S2 : Burung merpati
112 Bab 112. S2 : Memulai aksi
113 Bab 113. S2 : Perkelahian
114 Bab 114. S2 : Kesepakatan
115 Bab 115. S2 : Bersalin
116 Bab 116. S2 : Selena
117 Bab 117. S2 : Hukuman
118 Penutup
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 1 : Awal
2
Bab 2 : Kau yang mengundang ku
3
Bab 3 : Rumah nya rumah kami juga
4
Bab 4 : Sebagai imbalannya aku akan menghangatkan ranjang mu
5
Bab 5 : Tawaran menjadi gigolo
6
Bab 6 : Aku bangga menjadi yang pertama
7
Bab 7 : Kecurigaan.
8
Bab 8 : Senjata makan tuan
9
Bab 9 : Musuh bebuyutan
10
Bab 10 : Membelikan pakaian.
11
Bab 11 : Lempar batu sembunyi tangan.
12
Bab 12 : Kita butuh dia
13
Bab 13 : Nenek Dahlia
14
Bab 14 : Perasaan yang aneh.
15
Bab 15 : Hadiah
16
Bab 16 : Kecelakaan Nenek Dahlia.
17
Bab 17 : Di hanyalah menantu
18
Bab 18 : Terungkap.
19
Bab 19 : Penyelamat
20
Bab 20 : Darimana semua ini.
21
Bab 21 : Hadiah
22
Bab 22 : Makanan yang lezat.
23
Bab 23 : Rencana baru.
24
Bab 24 : Aku suka wanita cerdas.
25
Bab 25 : Identitas misterius.
26
Bab 26 : Kematian Nenek Dahlia.
27
Bab 27 : Warisan.
28
Bab 28 : Kebenaran dan perpisahan
29
Bab 29 : Tak sabar ingin bertemu.
30
Bab 30 : Pertemuan yang penuh makna.
31
Bab 31 : Terbongkar.
32
Bab 32 : Kekacauan.
33
Bab 33 : Siapa wanita itu?
34
Bab 34 : Hanya melayani bukan menghamili.
35
Bab 35 : Kau ingin kabur?
36
Bab 36 : Beraninya kau kabur setelah menggoda
37
Bab 37 : Jatuh pingsan
38
Bab 38 : Akhir dari segala nya.
39
Bab 39 : 8 bulan kemudian.
40
Bab 40 : Sekarang aku sudah menjadi seorang ibu.
41
Bab 41 : 4 Tahun kemudian.
42
Bab 42 : Pulang ke Indonesia.
43
Bab 43 : Melayani
44
Bab 44 : Tangisan Jesselyn.
45
Bab 45 : Daddy.
46
Bab 46 : Beraninya kau melahirkan benih ku tanpa izin.
47
Bab 47 : Daddy yang sangat keren.
48
Bab 48 : Mencari pelaku.
49
Bab 49 : Mengetes.
50
Bab 50 : Penyerangan.
51
Bab 51 : Mengatur strategi.
52
Bab 52 : Penyerangan markas musuh. Bag. 1
53
Bab 53 : Penyerangan markas musuh. Bag. 2
54
Bab 54 : Akan ku ingat nama mu itu.
55
Bab 55 : Identitas tersembunyi Lesly.
56
Bab 56 : Percakapan singkat.
57
Bab 57 : Pertemuan.
58
Bab 58 : Pergi tanpa pamit.
59
Bab 59 : menjemput.
60
Bab 60 : Datang bulan yang merusak rencana.
61
Bab 61 : Di culik.
62
Bab 62 : Pertanyaan yang sulit di jawab.
63
Bab 63 : Apa kalian saling mencintai?
64
Bab 64 : Ego.
65
Bab 65 : Kisah suami Nyonya Rindi
66
Bab 66 : Rencana Jesselyn.
67
Bab 67 : Pernyataan cinta.
68
Bab 68 : Hanya kita yang boleh tahu.
69
Bab 69 : Perintah Nyonya Rindi.
70
Bab 70 : Kejutan.
71
Bab 71 : Malam pertama pernikahan.
72
Bab 72 : Kekesalan Jesselyn.
73
Bab 73 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry
74
Bab 74 : Penyerangan
75
Bab 75 : Kematian Vino
76
Bab 76 : Berhasil memusnahkan
77
Bab 77 : Pengganggu.
78
Bab 78 : Keterkejutan Lesly.
79
Bab 79 : Ulang tahun ketiga anak kembar.
80
Bab 80 : Racun.
81
Bab 81 : Keadaan Clarissa.
82
Bab 82 : Dalang
83
Bab 83 : Siuman.
84
Bab 84 : Ketakutan Clarissa.
85
Bab 85 : Kepulangan Clarissa.
86
Bab 86 : Kedatangan Pak Candra.
87
Bab 87 : Aku yang lebih pantas.
88
Bab 88 : cemburu
89
Bab 89 : Kedatangan Dokter Miranda
90
Bab 90 : Berbuka puasa
91
Bab 91 : Kerja sama.
92
Bab 92 : Balas dendam Alvin.
93
Bab 93 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry.
94
Bab 94 : Kondisi Sofia.
95
Bab 95 : Penebusan dosa.
96
Bab 96 : Peluang kecil untuk sembuh.
97
Bab 97 : Keputusasaan Clarissa.
98
Bab 98 : Akhir Pak Candra.
99
Bab 99 : kebenaran.
100
Bab 100 : Permintaan yang aneh-aneh.
101
Bab 101 : Membersihkan gigi.
102
Bab 102 : Kematian Sofia.
103
Bab 103 : Kabar bahagia.
104
Bab 104 : Pindah rumah.
105
Penutup
106
Bab 106. S2 : Menikmati kehidupan baru
107
Bab 107. S2 : Teman baru si kembar.
108
Bab 108 : Sayembara.
109
Bab 109. S2 : Marco dan Nicolas.
110
Bab 110. S2 : Rencana.
111
Bab 111. S2 : Burung merpati
112
Bab 112. S2 : Memulai aksi
113
Bab 113. S2 : Perkelahian
114
Bab 114. S2 : Kesepakatan
115
Bab 115. S2 : Bersalin
116
Bab 116. S2 : Selena
117
Bab 117. S2 : Hukuman
118
Penutup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!