Bab 13 : Nenek Dahlia

Seorang wanita tua tengah duduk di tepi ranjang, tangan keriput nya mengambil sebuah kacamata yang berada di sampingnya.

"Nyonya, apa anda perlu sesuatu?" Tanya seorang wanita yang di ketahui sebagai pengasuh wanita tua itu.

"Tidak, aku hanya merindukan kedua putra ku, apa kau bisa menghubungi mereka untuk datang berkunjung ke mari?" Tanya nya.

"Baik Nyonya saya akan menghubungi Tuan Chandra dan Tuan Salim." Jawabnya sambil beranjak pergi.

Nyonya Dahlia Paloma, dia merupakan ibu dari Pak Candra dan Pak Salim. Pak Salim merupakan adik dari Pak Candra, tapi hubungan mereka tak terlalu baik.

Nyonya Dahlia memandangi nanar foto kedua putranya saat mereka masih kecil, jika bukan karena insiden 25 tahun yang lalu mungkin mereka masih menjadi kakak beradik yang akur.

Kemudian pengasuh Nyonya Dahlia pun kembali datang untuk menghampiri majikannya itu.

"Nyonya, saya sudah menelpon Pak Salim. Katanya Tuan Salim akan datang bersama Nyonya Qiqi pada esok lusa. Karena katanya mereka harus menyiapkan tiket pesawat dari Amerika." Jelasnya.

"Iya, lantas bagaimana jawaban dari Candra?"

"Emm.. Panggilan dari saya tidak di angkat Nyonya, mungkin Pak Candra sedang sibuk."

Nyonya Dahlia tahu bagaimana watak anak pertamanya itu. "Jika dia mengangkat panggilan dari mu, bilang padanya aku sedang sekarat dan aku ingin membicarakan tentang pembagian harta warisan." Jelas Nyonya Dahlia.

"Baik, Nyonya.."

Clarissa yang tengah tertidur pulas pun terbangun dengan suara handphone miliknya.

"Siapa sih yang menelpon malam-malam seperti ini.." Gumam Clarissa.

Dengan malas Clarissa langsung mengambil handphone milik nya, dan dia segera mengangkat panggilan tersebut.

"Hallo?"

"Clarissa, besok kamu datang ke rumah."

"Untuk apa?"

"Nenek mu, dia sedang sekarat dan kita harus datang."

Mata Clarissa langsung membulat sempurna saat mendengar jika nenek tersayang nya itu tengah sekarat.

"Bagaimana bisa nenek sekarat?"

"Jangan banyak nanya, pokoknya kamu haru datang ke rumah. Kita akan pergi bersama-sama ke rumah nenek."

Tanpa mendengarkan ucapan dari ayahnya, Clarissa segera mematikan panggilan tersebut. Clarissa sangat khawatir dan juga cemas saat mengetahui jika nenek kesayangan itu tengah sakit, dia sudah lama tak pergi mengunjungi kediaman nenek.

"Ada apa?" Tanya Brian yang melihat Clarissa terbangun.

"Emmm... Ini, Nenek ku dia sedang sakit. Dan aku harus segera pergi." Jawabnya.

"Kalau begitu pergi lah, bukannya dia adalah orang yang kau sayang?"

"Bagaimana kau tahu?"

"Itu terlihat dari raut wajah mu." Jawabnya sambil tersenyum.

Clarissa tersenyum, Brian memang pria yang sangat mengerti tentang dirinya.

"Karena hari masih malam, kau harus tidur dulu. Karena besok kau akan pergi.." Ucap Brian.

"Baiklah..." Jawabnya.

Keesokan harinya.

Clarissa tengah bersiap untuk pergi ke rumah neneknya, tapi dia tak akan pergi bersama dengan keluarga Pak Candra.

Clarissa lebih memilih untuk pergi sendiri.

"Hati-hati di jalan.." Ucap Brian.

"Baiklah, mungkin aku akan tinggal 1 mingguan."

"Baiklah, aku akan menunggu kepulangan Lady ku.." Ucap Brian sambil mencium tangan Clarissa.

Clarissa yang di perlakukan layaknya seorang ratu oleh Brian merasa tersipu malu, tapi dia berusaha menutupi hal itu.

Setelah itu Clarissa pun segera masuk ke dalam mobil, dia melihat Brian yang tersenyum kepada nya.

Brian yang melihat mobil yang di tumpangi Clarissa mulai menjauh pun, langsung berbalik ke dalam rumah.

Hari ini dia akan keluar dari rumah itu dan segera kembali ke markas miliknya.

"Ah, rupanya aku sudah terlalu lama bersenang-senang." Gumam nya.

Para pelayan yang melihat kepergian Brian hanya bisa menatap heran begitu juga dengan Kepala Pelayan, mereka tak berani untuk melarang atau pun menegur Brian. Karena pria itu memiliki aura yang sangat menakutkan.

Di depan Rumah Clarissa sudah berjajar mobil-mobil mewah, banyak beberapa pria berpakaian hitam menanti bos mereka. Dan begitu juga dengan Roki dan juga Erwin, mereka berdua sangat menantikan kedatangan Brian.

Brian yang baru keluar dari rumah Clarissa, langsung berjalan menghampiri anak buah mereka.

Dengan pengawalan yang sangat ketat, Brian langsung masuk ke dalam mobil bersama dengan Roki dan juga Erwin.

Kedua anak buahnya itu tak ingin kejadian waktu itu terulang kembali, kejadian yang mampir membuat mereka kehilangan pemimpin nya.

Clarissa yang tengah berada di dalam mobil merasakan jika hatinya sedikit gelisah, entah kenapa dia memiliki firasat yang buruk.

Dret.. Dret.. Dret..

Handphone milik Clarissa berbunyi, di lihatnya nama yang tertera di layar ponsel miliknya.

"Dimana kamu? Kami sudah menunggu hampir 1 jam. Tapi kami tak datang-datang."

"Memangnya siapa yang bilang jika aku akan datang bersama dengan kalian."

"Kau..."

Setelah mengatakan hal itu Clarissa segera mematikan ponsel miliknya, dia sangat kesal jika harus berurusan lagi dengan keluarga nya itu.

Tak terasa mobil yang di tumpangi oleh Clarissa sudah berhenti di sebuah rumah mewah bernuansa Eropa, dia ingat saat kecil dulu dirinya selalu datang ke sini dan bermain bersama dengan neneknya.

"Nona Clarissa, anda sudah datang." Sapa seorang wanita yang tak lain adalah kepala pelayan di rumah itu.

"Iya bibi Tina, dimana nenek?"

"Nyonya besar sedang berada di kamarnya, mari ikut saya.." Ajaknya.

Clarissa mengikuti langkah kaki wanita itu, dan sampailah ia di sebuah pintu yang cukup besar dan saat pintu nya di buka.

Terlihat nenek Dahlia tengah mengobrol dengan seorang wanita dan juga pria yang hampir seumuran dengan ayahnya.

"Nenek.." Panggil Clarissa.

"Clarissa, kamu sudah datang nak. Kemari duduk di samping Nenek." Jawabnya ramah.

Clarissa kemudian berjalan dengan canggung melewati kedua orang yang belum pernah dia temui, tapi saat Clarissa melihat wajah wanita dan pria itu dia seperti memiliki perasaan tak asing dengan mereka berdua.

"Kenalkan ini Paman dan juga Bibi mu, mereka baru datang dari Amerika. Harusnya besok lusa, tapi entah kenapa sekarang sudah datang." Ucap Nenek Dahlia sambil tersenyum.

Clarissa pun menyalami kedua orang yang di ketahui adalah paman dan juga bibi nya, tapi kenapa selama ini Clarissa tak mengetahui keberadaan mereka bahkan ayah dan ibu nya pun tak pernah membicarakan hal ini.

"Jadi kamu anaknya Candra?" Tanya Pak Salim.

"Iya.." Jawab Clarissa.

Nenek Dahlia yang melihat wajah Clarissa dan Qiqi terasa sangat mirip. "Qiqi lihatlah, wajah Clarissa sangat mirip dengan mu." Ucap Nenek Dahlia.

Qiqi yang mendengar ucapan dari ibu mertuanya pun langsung melihat ke arah Clarissa, dan benar wajahnya sangat mirip dengan dirinya dan juga suaminya.

Wajah Clarissa seperti gabungan dari mereka berdua.

Clarissa yang mendengar hal itu hanya bisa tersenyum canggung, dan menurut Clarissa wajah seseorang mirip itu adalah hal yang biasa terjadi.

Terpopuler

Comments

Nur Tini

Nur Tini

mirip ya...

2023-12-04

0

Karsini Seftiani

Karsini Seftiani

jangan² Clarissa anak dari paman dan bibi nya itu, kalau iya pantas keluarga candra g sayang sama Clarissa. masih teka teki.ku tunggu kelanjutannya Thor,,,

2023-06-23

0

Angraini Devina Devina

Angraini Devina Devina

hahahaha...itu anak Tante Qiqi....

2023-06-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Awal
2 Bab 2 : Kau yang mengundang ku
3 Bab 3 : Rumah nya rumah kami juga
4 Bab 4 : Sebagai imbalannya aku akan menghangatkan ranjang mu
5 Bab 5 : Tawaran menjadi gigolo
6 Bab 6 : Aku bangga menjadi yang pertama
7 Bab 7 : Kecurigaan.
8 Bab 8 : Senjata makan tuan
9 Bab 9 : Musuh bebuyutan
10 Bab 10 : Membelikan pakaian.
11 Bab 11 : Lempar batu sembunyi tangan.
12 Bab 12 : Kita butuh dia
13 Bab 13 : Nenek Dahlia
14 Bab 14 : Perasaan yang aneh.
15 Bab 15 : Hadiah
16 Bab 16 : Kecelakaan Nenek Dahlia.
17 Bab 17 : Di hanyalah menantu
18 Bab 18 : Terungkap.
19 Bab 19 : Penyelamat
20 Bab 20 : Darimana semua ini.
21 Bab 21 : Hadiah
22 Bab 22 : Makanan yang lezat.
23 Bab 23 : Rencana baru.
24 Bab 24 : Aku suka wanita cerdas.
25 Bab 25 : Identitas misterius.
26 Bab 26 : Kematian Nenek Dahlia.
27 Bab 27 : Warisan.
28 Bab 28 : Kebenaran dan perpisahan
29 Bab 29 : Tak sabar ingin bertemu.
30 Bab 30 : Pertemuan yang penuh makna.
31 Bab 31 : Terbongkar.
32 Bab 32 : Kekacauan.
33 Bab 33 : Siapa wanita itu?
34 Bab 34 : Hanya melayani bukan menghamili.
35 Bab 35 : Kau ingin kabur?
36 Bab 36 : Beraninya kau kabur setelah menggoda
37 Bab 37 : Jatuh pingsan
38 Bab 38 : Akhir dari segala nya.
39 Bab 39 : 8 bulan kemudian.
40 Bab 40 : Sekarang aku sudah menjadi seorang ibu.
41 Bab 41 : 4 Tahun kemudian.
42 Bab 42 : Pulang ke Indonesia.
43 Bab 43 : Melayani
44 Bab 44 : Tangisan Jesselyn.
45 Bab 45 : Daddy.
46 Bab 46 : Beraninya kau melahirkan benih ku tanpa izin.
47 Bab 47 : Daddy yang sangat keren.
48 Bab 48 : Mencari pelaku.
49 Bab 49 : Mengetes.
50 Bab 50 : Penyerangan.
51 Bab 51 : Mengatur strategi.
52 Bab 52 : Penyerangan markas musuh. Bag. 1
53 Bab 53 : Penyerangan markas musuh. Bag. 2
54 Bab 54 : Akan ku ingat nama mu itu.
55 Bab 55 : Identitas tersembunyi Lesly.
56 Bab 56 : Percakapan singkat.
57 Bab 57 : Pertemuan.
58 Bab 58 : Pergi tanpa pamit.
59 Bab 59 : menjemput.
60 Bab 60 : Datang bulan yang merusak rencana.
61 Bab 61 : Di culik.
62 Bab 62 : Pertanyaan yang sulit di jawab.
63 Bab 63 : Apa kalian saling mencintai?
64 Bab 64 : Ego.
65 Bab 65 : Kisah suami Nyonya Rindi
66 Bab 66 : Rencana Jesselyn.
67 Bab 67 : Pernyataan cinta.
68 Bab 68 : Hanya kita yang boleh tahu.
69 Bab 69 : Perintah Nyonya Rindi.
70 Bab 70 : Kejutan.
71 Bab 71 : Malam pertama pernikahan.
72 Bab 72 : Kekesalan Jesselyn.
73 Bab 73 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry
74 Bab 74 : Penyerangan
75 Bab 75 : Kematian Vino
76 Bab 76 : Berhasil memusnahkan
77 Bab 77 : Pengganggu.
78 Bab 78 : Keterkejutan Lesly.
79 Bab 79 : Ulang tahun ketiga anak kembar.
80 Bab 80 : Racun.
81 Bab 81 : Keadaan Clarissa.
82 Bab 82 : Dalang
83 Bab 83 : Siuman.
84 Bab 84 : Ketakutan Clarissa.
85 Bab 85 : Kepulangan Clarissa.
86 Bab 86 : Kedatangan Pak Candra.
87 Bab 87 : Aku yang lebih pantas.
88 Bab 88 : cemburu
89 Bab 89 : Kedatangan Dokter Miranda
90 Bab 90 : Berbuka puasa
91 Bab 91 : Kerja sama.
92 Bab 92 : Balas dendam Alvin.
93 Bab 93 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry.
94 Bab 94 : Kondisi Sofia.
95 Bab 95 : Penebusan dosa.
96 Bab 96 : Peluang kecil untuk sembuh.
97 Bab 97 : Keputusasaan Clarissa.
98 Bab 98 : Akhir Pak Candra.
99 Bab 99 : kebenaran.
100 Bab 100 : Permintaan yang aneh-aneh.
101 Bab 101 : Membersihkan gigi.
102 Bab 102 : Kematian Sofia.
103 Bab 103 : Kabar bahagia.
104 Bab 104 : Pindah rumah.
105 Penutup
106 Bab 106. S2 : Menikmati kehidupan baru
107 Bab 107. S2 : Teman baru si kembar.
108 Bab 108 : Sayembara.
109 Bab 109. S2 : Marco dan Nicolas.
110 Bab 110. S2 : Rencana.
111 Bab 111. S2 : Burung merpati
112 Bab 112. S2 : Memulai aksi
113 Bab 113. S2 : Perkelahian
114 Bab 114. S2 : Kesepakatan
115 Bab 115. S2 : Bersalin
116 Bab 116. S2 : Selena
117 Bab 117. S2 : Hukuman
118 Penutup
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 1 : Awal
2
Bab 2 : Kau yang mengundang ku
3
Bab 3 : Rumah nya rumah kami juga
4
Bab 4 : Sebagai imbalannya aku akan menghangatkan ranjang mu
5
Bab 5 : Tawaran menjadi gigolo
6
Bab 6 : Aku bangga menjadi yang pertama
7
Bab 7 : Kecurigaan.
8
Bab 8 : Senjata makan tuan
9
Bab 9 : Musuh bebuyutan
10
Bab 10 : Membelikan pakaian.
11
Bab 11 : Lempar batu sembunyi tangan.
12
Bab 12 : Kita butuh dia
13
Bab 13 : Nenek Dahlia
14
Bab 14 : Perasaan yang aneh.
15
Bab 15 : Hadiah
16
Bab 16 : Kecelakaan Nenek Dahlia.
17
Bab 17 : Di hanyalah menantu
18
Bab 18 : Terungkap.
19
Bab 19 : Penyelamat
20
Bab 20 : Darimana semua ini.
21
Bab 21 : Hadiah
22
Bab 22 : Makanan yang lezat.
23
Bab 23 : Rencana baru.
24
Bab 24 : Aku suka wanita cerdas.
25
Bab 25 : Identitas misterius.
26
Bab 26 : Kematian Nenek Dahlia.
27
Bab 27 : Warisan.
28
Bab 28 : Kebenaran dan perpisahan
29
Bab 29 : Tak sabar ingin bertemu.
30
Bab 30 : Pertemuan yang penuh makna.
31
Bab 31 : Terbongkar.
32
Bab 32 : Kekacauan.
33
Bab 33 : Siapa wanita itu?
34
Bab 34 : Hanya melayani bukan menghamili.
35
Bab 35 : Kau ingin kabur?
36
Bab 36 : Beraninya kau kabur setelah menggoda
37
Bab 37 : Jatuh pingsan
38
Bab 38 : Akhir dari segala nya.
39
Bab 39 : 8 bulan kemudian.
40
Bab 40 : Sekarang aku sudah menjadi seorang ibu.
41
Bab 41 : 4 Tahun kemudian.
42
Bab 42 : Pulang ke Indonesia.
43
Bab 43 : Melayani
44
Bab 44 : Tangisan Jesselyn.
45
Bab 45 : Daddy.
46
Bab 46 : Beraninya kau melahirkan benih ku tanpa izin.
47
Bab 47 : Daddy yang sangat keren.
48
Bab 48 : Mencari pelaku.
49
Bab 49 : Mengetes.
50
Bab 50 : Penyerangan.
51
Bab 51 : Mengatur strategi.
52
Bab 52 : Penyerangan markas musuh. Bag. 1
53
Bab 53 : Penyerangan markas musuh. Bag. 2
54
Bab 54 : Akan ku ingat nama mu itu.
55
Bab 55 : Identitas tersembunyi Lesly.
56
Bab 56 : Percakapan singkat.
57
Bab 57 : Pertemuan.
58
Bab 58 : Pergi tanpa pamit.
59
Bab 59 : menjemput.
60
Bab 60 : Datang bulan yang merusak rencana.
61
Bab 61 : Di culik.
62
Bab 62 : Pertanyaan yang sulit di jawab.
63
Bab 63 : Apa kalian saling mencintai?
64
Bab 64 : Ego.
65
Bab 65 : Kisah suami Nyonya Rindi
66
Bab 66 : Rencana Jesselyn.
67
Bab 67 : Pernyataan cinta.
68
Bab 68 : Hanya kita yang boleh tahu.
69
Bab 69 : Perintah Nyonya Rindi.
70
Bab 70 : Kejutan.
71
Bab 71 : Malam pertama pernikahan.
72
Bab 72 : Kekesalan Jesselyn.
73
Bab 73 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry
74
Bab 74 : Penyerangan
75
Bab 75 : Kematian Vino
76
Bab 76 : Berhasil memusnahkan
77
Bab 77 : Pengganggu.
78
Bab 78 : Keterkejutan Lesly.
79
Bab 79 : Ulang tahun ketiga anak kembar.
80
Bab 80 : Racun.
81
Bab 81 : Keadaan Clarissa.
82
Bab 82 : Dalang
83
Bab 83 : Siuman.
84
Bab 84 : Ketakutan Clarissa.
85
Bab 85 : Kepulangan Clarissa.
86
Bab 86 : Kedatangan Pak Candra.
87
Bab 87 : Aku yang lebih pantas.
88
Bab 88 : cemburu
89
Bab 89 : Kedatangan Dokter Miranda
90
Bab 90 : Berbuka puasa
91
Bab 91 : Kerja sama.
92
Bab 92 : Balas dendam Alvin.
93
Bab 93 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry.
94
Bab 94 : Kondisi Sofia.
95
Bab 95 : Penebusan dosa.
96
Bab 96 : Peluang kecil untuk sembuh.
97
Bab 97 : Keputusasaan Clarissa.
98
Bab 98 : Akhir Pak Candra.
99
Bab 99 : kebenaran.
100
Bab 100 : Permintaan yang aneh-aneh.
101
Bab 101 : Membersihkan gigi.
102
Bab 102 : Kematian Sofia.
103
Bab 103 : Kabar bahagia.
104
Bab 104 : Pindah rumah.
105
Penutup
106
Bab 106. S2 : Menikmati kehidupan baru
107
Bab 107. S2 : Teman baru si kembar.
108
Bab 108 : Sayembara.
109
Bab 109. S2 : Marco dan Nicolas.
110
Bab 110. S2 : Rencana.
111
Bab 111. S2 : Burung merpati
112
Bab 112. S2 : Memulai aksi
113
Bab 113. S2 : Perkelahian
114
Bab 114. S2 : Kesepakatan
115
Bab 115. S2 : Bersalin
116
Bab 116. S2 : Selena
117
Bab 117. S2 : Hukuman
118
Penutup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!