Bab 15 : Hadiah

"Apa dia pergi? Sejak kapan?" Tanya Clarissa kepada kepala pelayan yang tiba-tiba menelponnya.

"Saat Nyonya pergi, Tuan Brian langsung pergi entah kemana."

"Terus kenapa kau baru memberitahu ku sekarang?"

"Handphone Nyonya saat di telpon tidak aktif."

Clarissa hanya bisa menggigit bibir bawahnya, dia ingat jika di sini tempat yang sangat susah sinyal.

Setelah itu Clarissa langsung menutup panggilan dari kepala pelayan.

Clarissa kini duduk di tepi ranjang, dia masih memikirkan kenapa Brian pergi meninggalkannya, apakah dia sudah mendapatkan wanita yang lebih kaya darinya? Atau dia sudah mendapatkan panggilan dari Tante-tante girang.

Entah kenapa hatinya merasa sedih saat mengetahui kepergian Brian. "Apa yang pikirkan Clarissa, dia hanyalah pria panggilan. Dan kau masih bisa mendapatkan pria yang lebih baik darinya, setelah pulang dari sini. Aku akan mencari gigolo baru.."

Tak ingin berlama-lama memikirkan hal itu, Clarissa segera tidur. Karena mungkin besok akan banyak kejutan yang di berikan oleh ayah dan ibunya.

Di tempat lain.

Brian tengah menghirup sebatang rokok miliknya, di sekelilingnya terdapat beberapa wanita cantik dengan pakaian yang hampir telanjang.

Tapi Brian sama sekali tak menghiraukan wanita-wanita itu.

"Ada apa dengan, Bos? Bukannya dia paling suka bermain dengan para wanita?" Bisik Erwin.

"Entahlah.." Jawab Roki.

Brian kemudian menatap tajam wanita yang menyentuh dada bidang miliknya.

Plak...

Sebuah tamparan mendarat langsung di wajah wanita itu, wanita yang berada di samping Brian pun langsung kaget saat teman mereka di tampar oleh Brian.

"Siapa yang mengizinkan mu untuk menyentuh ku?" Tanya Brian dengan tatapan dingin.

Wanita itu tak berani menjawab, dia hanya bisa diam dan menundukkan kepalanya.

"Kalian semua enyah lah dari sini.." Usir Brian dengan tatapan tajam.

Dengan cepat wanita-wanita itu pun segera pergi keluar meninggalkan Brian, Erwin dan Roki hanya bisa melihat Bos mereka tengah marah.

"Apa kalian yang mengundang wanita-wanita murahan itu ke sini?" Tanya Brian.

"Iya, Bos."

"Beraninya kalian, ingat aku tak ingin lagi melihat wanita-wanita hina seperti mereka lagi."

"Baik Bos.." Jawab Erwin.

"Ah, satu lagi bagaimana apa sudah ada pergerakan?" Tanya Brian.

Roki dan Erwin yang tahu apa maksud dari Bos mereka pun, segera menjelaskan semuanya secara rinci.

Brian yang mendengarkan penjelasan dari bawahannya hanya diam.

Tapi tiba-tiba, ingatan nya kembali teringat peda momen indah bersama Clarissa.

"Ah, tolong belikan aku bunga mawar. Yang paling besar dan paling indah.." Ucap Brian.

"Mawar?"

"Iya bunga mawar, dan kirim ke alamat ini." Ucap Brian sambil menyerahkan sebuah alamat tempat tinggal nenek nya Clarissa.

Karena Brian tahu wanita itu pasti masih berada di sana.

Roki dan Erwin saling menatap satu sama lain, apakah ini masih Bos nya yang sama. Pria kejam yang tak kenal ampun. Dan kini pria kejam itu berubah menjadi pria yang romantis.

"Apa yang kalian tunggu, cepat pergi." Ucap Brian.

"Baik.." Jawab Erwin dan Roki serentak.

Brian yang melihat anak buahnya pergi pun mulai tersenyum, dia tak sabar melihat ekspresi wajah Clarissa saat melihat buket bunga mawar dari nya.

..

"Nona Clarissa, ini ada buket bunga dari seseorang." Ucap Pelayan wanita sambil memberikan sebuah buket bunga mawar berukuran besar kepada Clarissa.

"Bunga? Apa kau tak salah? Dari siapa?" Tanya Clarissa dengan wajah bingung.

"Saya tidak tahu, Nona. Karena tak ada nama pengirimnya tapi di sana tertulis untuk anda." Jelasnya.

Clarissa pun melihat sepucuk surat yang berada di buket bunga tersebut.

"Aku harap kau menerima bunga ini dengan wajah yang penuh cinta, sayang..."

Clarissa yang membaca isi surat itu pun langsung kaget, siapa orang yang mengirim bunga mawar untuknya.

"Clarissa? Dari siapa itu?" Tanya Nenek Dahlia yang berjalan menghampiri Clarissa.

Sofia yang melihat Clarissa sedang memegang buket bunga pun hanya menatap kesal kepada nya.

Clarissa yang melihat Sofia pun terpikir sebuah ide licik. "Ah, biasa Nek. Aku seorang wanita yang belum menikah, yang mapan dan cantik. Jadi hal ini sudah biasan Nenek. Aku terlalu banyak penggemar." Ucap Clarissa sambil melihat Sofia.

"Ah iya.. Cucu nenek memang wanita yang patut di kejar-kejar oleh para pria. Tapi ingat kau jangan asal pilih pasangan, kita harus mencari pria yang mapan, kaya dan tampan. Jangan asal pilih pria dan akhirnya cuman jadi beban." Ucap Nenek Dahlia.

Sofia yang mendengar ucapan dari neneknya itu merasa tersindir, tapi dirinya tetap berusaha tenang.

"Tentu, nenek." Jawab Clarissa.

Kemudian Nenek Dahlia dan Clarissa pun segera pergi dalam rumah dengan membawa buket bunga pemberian dari pria misterius itu.

Saat berpapasan dengan Sofia, Clarissa mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum.

Sofia sangat marah, wajahnya pun sudah berubah merah padam. Sofia yang kesal segera pergi ke kamarnya.

Alvin yang berada di dalam kamar melihat istrinya masuk dengan wajah yang kesal.

"Sayang, kamu kenapa?" Tanya Alvin.

"Aku kesal, Clarissa mendapat buket bunga mawar yang besar dan mahal. Sementara aku, kau sebagai suami tak pernah memberikan buket bunga seperti itu." Ucap Sofia dengan tatapan tajam.

"Clarissa mendapat kan Buket Bunga? Dari siapa?" Tanya Alvin kaget.

"Mana ku tahu, kok Mas nanya gitu sih? Jangan bilang kamu cemburu yah?"

"Mana mungkin aku cemburu, aku hanya penasaran saja. Sudahlah sayang, kau jangan marah-marah, nanti biar aku kasih kamu buket bunga mawar yang lebih besar dari pada milik Clarissa." Ucap Alvin.

"Bener yah, Mas?" Tanya Sofia.

"Bener sayang." Jawab Alvin.

"Makasih sayang, kamu memang suami aku yang paling baik." Ucap Sofia senang sambil memeluk suaminya.

Alvin hanya tersenyum, tapi di dalam hatinya dia sangat kesal saat mendengar jika Clarissa mendapat Buket bunga dari pria lain.

"Siapa yang berani mendekati, Clarissa." Pikir nya kesal.

Di ruang keluarga.

Tak henti-hentinya Nenek Dahlia mengobrol kan Buket bunga yang Clarissa dapat. Clarissa hanya tersenyum menahan rasa malu.

"Kamu kapan menikah, Clarissa." Tanya Bibi Qiqi.

"Entahlah, Bibi." Jawab Clarissa sambil tersenyum.

"Jika kamu menikah, apakah Bibi boleh datang?" Tanya Bibi Qiqi.

"Tentu saja boleh, Bibi." Jawab Clarissa.

"Iya, pokoknya kamu harus cari pasangan yang baik, kaya, tampan dan mapan." Ucap Nenek Dahlia.

"Iya, nenek." Jawab Clarissa sambil memeluk tangan neneknya itu dengan manja.

Pak Candra dan Bu Rani hanya bisa melihat tanpa ingin ikut berbicara, karena mereka seperti tak di anggap.

"Mas, kita seperti di anggap debu oleh mereka semua." Bisik Bu Rani kepada suaminya.

"Iya, awas saja. Nanti kita akan balas perbuatan mereka semua." Jawab Pak Candra.

Terpopuler

Comments

Nur Tini

Nur Tini

licik

2023-12-04

0

Angraini Devina Devina

Angraini Devina Devina

yaaaaa...sudah tau sih,,,,dasar Candi...

2023-06-17

0

Alistalita

Alistalita

tante girang🤣

2023-06-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Awal
2 Bab 2 : Kau yang mengundang ku
3 Bab 3 : Rumah nya rumah kami juga
4 Bab 4 : Sebagai imbalannya aku akan menghangatkan ranjang mu
5 Bab 5 : Tawaran menjadi gigolo
6 Bab 6 : Aku bangga menjadi yang pertama
7 Bab 7 : Kecurigaan.
8 Bab 8 : Senjata makan tuan
9 Bab 9 : Musuh bebuyutan
10 Bab 10 : Membelikan pakaian.
11 Bab 11 : Lempar batu sembunyi tangan.
12 Bab 12 : Kita butuh dia
13 Bab 13 : Nenek Dahlia
14 Bab 14 : Perasaan yang aneh.
15 Bab 15 : Hadiah
16 Bab 16 : Kecelakaan Nenek Dahlia.
17 Bab 17 : Di hanyalah menantu
18 Bab 18 : Terungkap.
19 Bab 19 : Penyelamat
20 Bab 20 : Darimana semua ini.
21 Bab 21 : Hadiah
22 Bab 22 : Makanan yang lezat.
23 Bab 23 : Rencana baru.
24 Bab 24 : Aku suka wanita cerdas.
25 Bab 25 : Identitas misterius.
26 Bab 26 : Kematian Nenek Dahlia.
27 Bab 27 : Warisan.
28 Bab 28 : Kebenaran dan perpisahan
29 Bab 29 : Tak sabar ingin bertemu.
30 Bab 30 : Pertemuan yang penuh makna.
31 Bab 31 : Terbongkar.
32 Bab 32 : Kekacauan.
33 Bab 33 : Siapa wanita itu?
34 Bab 34 : Hanya melayani bukan menghamili.
35 Bab 35 : Kau ingin kabur?
36 Bab 36 : Beraninya kau kabur setelah menggoda
37 Bab 37 : Jatuh pingsan
38 Bab 38 : Akhir dari segala nya.
39 Bab 39 : 8 bulan kemudian.
40 Bab 40 : Sekarang aku sudah menjadi seorang ibu.
41 Bab 41 : 4 Tahun kemudian.
42 Bab 42 : Pulang ke Indonesia.
43 Bab 43 : Melayani
44 Bab 44 : Tangisan Jesselyn.
45 Bab 45 : Daddy.
46 Bab 46 : Beraninya kau melahirkan benih ku tanpa izin.
47 Bab 47 : Daddy yang sangat keren.
48 Bab 48 : Mencari pelaku.
49 Bab 49 : Mengetes.
50 Bab 50 : Penyerangan.
51 Bab 51 : Mengatur strategi.
52 Bab 52 : Penyerangan markas musuh. Bag. 1
53 Bab 53 : Penyerangan markas musuh. Bag. 2
54 Bab 54 : Akan ku ingat nama mu itu.
55 Bab 55 : Identitas tersembunyi Lesly.
56 Bab 56 : Percakapan singkat.
57 Bab 57 : Pertemuan.
58 Bab 58 : Pergi tanpa pamit.
59 Bab 59 : menjemput.
60 Bab 60 : Datang bulan yang merusak rencana.
61 Bab 61 : Di culik.
62 Bab 62 : Pertanyaan yang sulit di jawab.
63 Bab 63 : Apa kalian saling mencintai?
64 Bab 64 : Ego.
65 Bab 65 : Kisah suami Nyonya Rindi
66 Bab 66 : Rencana Jesselyn.
67 Bab 67 : Pernyataan cinta.
68 Bab 68 : Hanya kita yang boleh tahu.
69 Bab 69 : Perintah Nyonya Rindi.
70 Bab 70 : Kejutan.
71 Bab 71 : Malam pertama pernikahan.
72 Bab 72 : Kekesalan Jesselyn.
73 Bab 73 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry
74 Bab 74 : Penyerangan
75 Bab 75 : Kematian Vino
76 Bab 76 : Berhasil memusnahkan
77 Bab 77 : Pengganggu.
78 Bab 78 : Keterkejutan Lesly.
79 Bab 79 : Ulang tahun ketiga anak kembar.
80 Bab 80 : Racun.
81 Bab 81 : Keadaan Clarissa.
82 Bab 82 : Dalang
83 Bab 83 : Siuman.
84 Bab 84 : Ketakutan Clarissa.
85 Bab 85 : Kepulangan Clarissa.
86 Bab 86 : Kedatangan Pak Candra.
87 Bab 87 : Aku yang lebih pantas.
88 Bab 88 : cemburu
89 Bab 89 : Kedatangan Dokter Miranda
90 Bab 90 : Berbuka puasa
91 Bab 91 : Kerja sama.
92 Bab 92 : Balas dendam Alvin.
93 Bab 93 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry.
94 Bab 94 : Kondisi Sofia.
95 Bab 95 : Penebusan dosa.
96 Bab 96 : Peluang kecil untuk sembuh.
97 Bab 97 : Keputusasaan Clarissa.
98 Bab 98 : Akhir Pak Candra.
99 Bab 99 : kebenaran.
100 Bab 100 : Permintaan yang aneh-aneh.
101 Bab 101 : Membersihkan gigi.
102 Bab 102 : Kematian Sofia.
103 Bab 103 : Kabar bahagia.
104 Bab 104 : Pindah rumah.
105 Penutup
106 Bab 106. S2 : Menikmati kehidupan baru
107 Bab 107. S2 : Teman baru si kembar.
108 Bab 108 : Sayembara.
109 Bab 109. S2 : Marco dan Nicolas.
110 Bab 110. S2 : Rencana.
111 Bab 111. S2 : Burung merpati
112 Bab 112. S2 : Memulai aksi
113 Bab 113. S2 : Perkelahian
114 Bab 114. S2 : Kesepakatan
115 Bab 115. S2 : Bersalin
116 Bab 116. S2 : Selena
117 Bab 117. S2 : Hukuman
118 Penutup
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 1 : Awal
2
Bab 2 : Kau yang mengundang ku
3
Bab 3 : Rumah nya rumah kami juga
4
Bab 4 : Sebagai imbalannya aku akan menghangatkan ranjang mu
5
Bab 5 : Tawaran menjadi gigolo
6
Bab 6 : Aku bangga menjadi yang pertama
7
Bab 7 : Kecurigaan.
8
Bab 8 : Senjata makan tuan
9
Bab 9 : Musuh bebuyutan
10
Bab 10 : Membelikan pakaian.
11
Bab 11 : Lempar batu sembunyi tangan.
12
Bab 12 : Kita butuh dia
13
Bab 13 : Nenek Dahlia
14
Bab 14 : Perasaan yang aneh.
15
Bab 15 : Hadiah
16
Bab 16 : Kecelakaan Nenek Dahlia.
17
Bab 17 : Di hanyalah menantu
18
Bab 18 : Terungkap.
19
Bab 19 : Penyelamat
20
Bab 20 : Darimana semua ini.
21
Bab 21 : Hadiah
22
Bab 22 : Makanan yang lezat.
23
Bab 23 : Rencana baru.
24
Bab 24 : Aku suka wanita cerdas.
25
Bab 25 : Identitas misterius.
26
Bab 26 : Kematian Nenek Dahlia.
27
Bab 27 : Warisan.
28
Bab 28 : Kebenaran dan perpisahan
29
Bab 29 : Tak sabar ingin bertemu.
30
Bab 30 : Pertemuan yang penuh makna.
31
Bab 31 : Terbongkar.
32
Bab 32 : Kekacauan.
33
Bab 33 : Siapa wanita itu?
34
Bab 34 : Hanya melayani bukan menghamili.
35
Bab 35 : Kau ingin kabur?
36
Bab 36 : Beraninya kau kabur setelah menggoda
37
Bab 37 : Jatuh pingsan
38
Bab 38 : Akhir dari segala nya.
39
Bab 39 : 8 bulan kemudian.
40
Bab 40 : Sekarang aku sudah menjadi seorang ibu.
41
Bab 41 : 4 Tahun kemudian.
42
Bab 42 : Pulang ke Indonesia.
43
Bab 43 : Melayani
44
Bab 44 : Tangisan Jesselyn.
45
Bab 45 : Daddy.
46
Bab 46 : Beraninya kau melahirkan benih ku tanpa izin.
47
Bab 47 : Daddy yang sangat keren.
48
Bab 48 : Mencari pelaku.
49
Bab 49 : Mengetes.
50
Bab 50 : Penyerangan.
51
Bab 51 : Mengatur strategi.
52
Bab 52 : Penyerangan markas musuh. Bag. 1
53
Bab 53 : Penyerangan markas musuh. Bag. 2
54
Bab 54 : Akan ku ingat nama mu itu.
55
Bab 55 : Identitas tersembunyi Lesly.
56
Bab 56 : Percakapan singkat.
57
Bab 57 : Pertemuan.
58
Bab 58 : Pergi tanpa pamit.
59
Bab 59 : menjemput.
60
Bab 60 : Datang bulan yang merusak rencana.
61
Bab 61 : Di culik.
62
Bab 62 : Pertanyaan yang sulit di jawab.
63
Bab 63 : Apa kalian saling mencintai?
64
Bab 64 : Ego.
65
Bab 65 : Kisah suami Nyonya Rindi
66
Bab 66 : Rencana Jesselyn.
67
Bab 67 : Pernyataan cinta.
68
Bab 68 : Hanya kita yang boleh tahu.
69
Bab 69 : Perintah Nyonya Rindi.
70
Bab 70 : Kejutan.
71
Bab 71 : Malam pertama pernikahan.
72
Bab 72 : Kekesalan Jesselyn.
73
Bab 73 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry
74
Bab 74 : Penyerangan
75
Bab 75 : Kematian Vino
76
Bab 76 : Berhasil memusnahkan
77
Bab 77 : Pengganggu.
78
Bab 78 : Keterkejutan Lesly.
79
Bab 79 : Ulang tahun ketiga anak kembar.
80
Bab 80 : Racun.
81
Bab 81 : Keadaan Clarissa.
82
Bab 82 : Dalang
83
Bab 83 : Siuman.
84
Bab 84 : Ketakutan Clarissa.
85
Bab 85 : Kepulangan Clarissa.
86
Bab 86 : Kedatangan Pak Candra.
87
Bab 87 : Aku yang lebih pantas.
88
Bab 88 : cemburu
89
Bab 89 : Kedatangan Dokter Miranda
90
Bab 90 : Berbuka puasa
91
Bab 91 : Kerja sama.
92
Bab 92 : Balas dendam Alvin.
93
Bab 93 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry.
94
Bab 94 : Kondisi Sofia.
95
Bab 95 : Penebusan dosa.
96
Bab 96 : Peluang kecil untuk sembuh.
97
Bab 97 : Keputusasaan Clarissa.
98
Bab 98 : Akhir Pak Candra.
99
Bab 99 : kebenaran.
100
Bab 100 : Permintaan yang aneh-aneh.
101
Bab 101 : Membersihkan gigi.
102
Bab 102 : Kematian Sofia.
103
Bab 103 : Kabar bahagia.
104
Bab 104 : Pindah rumah.
105
Penutup
106
Bab 106. S2 : Menikmati kehidupan baru
107
Bab 107. S2 : Teman baru si kembar.
108
Bab 108 : Sayembara.
109
Bab 109. S2 : Marco dan Nicolas.
110
Bab 110. S2 : Rencana.
111
Bab 111. S2 : Burung merpati
112
Bab 112. S2 : Memulai aksi
113
Bab 113. S2 : Perkelahian
114
Bab 114. S2 : Kesepakatan
115
Bab 115. S2 : Bersalin
116
Bab 116. S2 : Selena
117
Bab 117. S2 : Hukuman
118
Penutup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!