Bab 10 : Membelikan pakaian.

Clarissa tengah berjalan di mall, di berjalan menuju sebuah toko pakaian pria. Dia ingat jika Brian hanya mempunyai 3 steel pakaian pria, dan Clarissa memutuskan untuk membelikan beberapa pakaian dan sepatu untuk gigolo kesayangannya itu.

Tapi Clarissa lupa dia tak menanyakan ukuran pakaian Brian, karena biasanya yang membelikan adalah kepala pelayan.

"Seperti nya anda sedang kesulitan memilih?" Ucap seorang pria tepat di belakang Clarissa.

Clarissa memegangi dadanya karena kaget, dia langsung tersenyum dan melihat pria di belakangnya itu.

"Iya, saya sedang kesulitan memilih." Ucap Clarissa.

"Apa saya bisa bantu?" Tanya nya.

"Boleh?"

"Jika boleh tahu? Untuk siapa pakaian ini?"

"Emmm.. Untuk kekasih ku." Jawab Clarissa.

Lalu Clarissa melihat tubuh pria di hadapannya ukuran tubuhnya hampir sama dengan Brian.

"Apa saya boleh tahu? Ukuran pakaian anda apa?" Tanya Clarissa.

"Tentu.." Jawabnya.

"Terimakasih."

Kemudian pria itu menunjukkan ukuran pakaian miliknya, dia juga membantu Clarissa untuk memilih kan pakaian dan juga sepatu. Karena tubuh Brian yang sama dengan pria itu, membuat Clarissa yakin jika ukuran sepatu dan pakaiannya pun pasti sama.

Setelah selesai Clarissa langsung mengucapkan terimakasih kepada pria yang telah membantunya itu.

"Vino.." Ucapnya memperkenalkan diri.

"Clarissa.." Jawab Clarissa.

Setelah itu, Clarissa segera berjalan meninggalkan Vino. Vino hanya tersenyum sambil mencium aroma wangi tangannya setelah berjabat tangan dengan Clarissa.

Clarissa berjalan keluar dari mall, tak jauh darinya ada Alvin yang tengah memperhatikan. Clarissa yang membawa banyak barang cukup kesulitan dan tanpa di duga dia tersandung dan menjatuhkan semua belanjaannya.

Alvin yang melihat hal itu spontan langsung membantu Clarissa, Clarissa yang tahu Alvin membantu nya dengan cepat berdiri dan kembali mengambil semua barang belanjaannya.

Alvin yang melihat belanjaan Clarissa adalah pakaian pria dengan merek ternama langsung kesal.

"Apa kau telah di perbudak oleh pria tak jelas itu, kau sampai membelikan pakaian mahal untuk pria kampung yang tak jelas asal-usulnya."

Clarissa yang mendengar cemoohan dari Alvin langsung menatap ke arahnya dengan tatapan tajam. "Lantas apa urusannya dengan mu, ini uang ku. Aku mau memakainya untuk apa pun itu hak ku.. Dan aku mau membelikan pakaian kepada siapapun itu hak ku, karena aku menggunakan uang ku bukan uang mu.."

Alvin langsung terdiam, sementara Clarissa segera pergi dan masuk ke dalam mobil.

Di dalam hati Alvin sangat kesal, karena pria baru Clarissa sangatlah beruntung dia bisa mendapatkan barang-barang mewah dari Clarissa.

Sementara dirinya, saat berpacaran dengannya dulu pun. Jangan kan membelikan pakaian mahal seperti itu, dia ingin jam tangan dengan harga 100 ribu pun. Clarissa tak pernah membelikannya dengan alasan tak memiliki uang.

Clarissa yang berada di dalam mobil, hanya bisa menatap remeh pria yang tadi membantunya itu.

Karena Clarissa tahu, jika Alvin pasti iri karena dia dulu tak pernah membelikannya pakaian atau pun barang-barang mewah untuk nya.

Tapi saat itu memang Clarissa tak memiliki uang sepeser pun, karena semua gajih nya saat masih bekerja perusahaan ayahnya semuanya di berikan kepada ibunya.

Dan Clarissa tak pernah mendapat kan satu peser pun.

"Nyonya, sekarang kita mau kemana lagi?" Tanya supir yang membawa Clarissa.

"Kita pulang saja.." Jawabnya.

Dengan cepat Supir tersebut segera mengemudikan mobilnya ke arah rumah Clarissa.

Sesampainya di rumah, Clarissa menyuruh para pelayan untuk membawakan barang-barang yang dia beli ke kamarnya dan juga Brian.

"Apa ini?" Tanya Brian yang melihat belanjaan Clarissa.

"Ini pakaian dan juga sepatu untuk mu, kau coba dulu. Apakah ukurannya pas atau tidak."

"Baiklah."

Kemudian Brian segera mencoba pakaian yang di belikan Clarissa untuk nya, dan rupanya pakaian itu ukurannya pas dan juga cocok di tubuh Brian.

"Rupanya kau tahu ukuran pakaian ku?" Ucap Brian sambil melihat dirinya di pantulan cermin.

"Emm.. Iya, aku hanya mengira-ngira saja." Jawabnya bohong.

Kemudian Brian mencoba sepatu yang di belikan Clarissa, dan ukurannya pun pas.

"Aku tak tahu, jika kau mengetahui ukuran sepatu ku?" Ucap Brian sambil menatap penuh selidik.

"Aku pintar, sangat-sangat pintar. Dan untuk mengetahui ukuran sepatu seseorang adalah hal mudah untuk ku.." Jawab Clarissa.

"Oh.. Yah?"

"Kenapa kau tak percaya? IQ ku sangat tinggi dan aku sangat pintar.."

"Oh.. yah? Tapi kenapa aku tak menemukan otak di kepala mu?" Ucap Brian.

"Kau mengejek ku?"

"Tidak, aku tidak mengejek." Jawab Brian dengan wajah tak bersalah.

Kemudian Brian segera berjalan mendekat ke arah Clarissa, dia mencium wangi tubuh Clarissa yang mampu membuatnya mabuk.

Clarissa tersenyum, entah kenapa dia sangat menyukai setiap sentuhan yang Brian berikan. Tak pernah ada rasa jijik untuknya.

"Bagaimana jika suatu saat aku pergi meninggalkan mu?" Tanya Brian kepada Clarissa.

"Pergi? Pergi kemana? Apa kau akan mencari wanita-wanita kaya lain?" Tanya Clarissa.

"Tidak? Karena bagi ku tak ada wanita kaya selain kamu.."

Clarissa tersenyum, dia ingin membuat Brian tetap berada di sisinya. Karena dia menyukai Brian yang berada di sisinya.

"Aku tak akan mengizinkan mu pergi, terutama jika kau pergi ke tempat wanita lain.." Jelas Clarissa.

"Aku tak akan pernah pergi kepada wanita lain, karena diri ku hanyalah milik mu, Lady.." Ucap Brian sambil mencium tangan Clarissa.

Clarissa kadang merasa keheranan, kenapa Brian bisa bersikap sopan. Dia tak seperti seorang gelandang jalanan, tapi dia seperti seorang pria yang memiliki kedudukan tinggi.

"Apa kau lapar?" Tanya Brian.

"Emm.. Iya. Lumayan, aku belum makan dari tadi siang." Jelas Clarissa.

Kemudian Brian menyuruh kepala pelayan untuk menyiapkan makanan untuk Clarissa.

Para pelayan mereka menyukai Brian, karena dia adalah pria yang ramah dan tak neko-neko.

Dia juga menghargai seorang pelayan.

Tak beberapa lama, kepala pelayan datang dan memberitahukan jika makanan nya telah siap.

"Ayo.." Ajak Clarissa kepada Brian.

"Aku tak lapar." Jawabnya.

"Kalau begitu, aku tak mau makan jika kamu gak makan." Ucap Clarissa.

"Baiklah, aku tak ingin jika nona ku sakit." Jawab Brian.

Kemudian Clarissa dan Brian segera pergi ke ruang makan, terlihat Clarissa tersenyum sambil memakan makanannya.

Entah sejak kapan, dia menjadi seperti ini kepada Brian.

Apakah Clarissa sudah jatuh cinta kepada Brian? Tapi Clarissa pun sadar jika Brian hanyalah gigolo nya yang suatu saat pasti akan pergi meninggalkannya dan mencari wanita lain untuk di layani.

"Kenapa kau diam saja?" Tanya Brian sambil tersenyum.

"Tidak, aku hanya sedang memikirkan urusan kantor." Jelasnya.

Brian pun hanya tersenyum, tinggal beberapa hari lagi. Dia akan pergi dari rumah ini karena pekerjaan dan juga tugas-tugas nya harus segera di tangani.

Dan jika Brian berlama-lama tinggal dia sini, Brian takut musuhnya tahu dan dia akan menyakiti Clarissa.

Terpopuler

Comments

Nur Tini

Nur Tini

my baby

2023-12-04

0

Karsini Seftiani

Karsini Seftiani

ternyata vino bukan cuma saingan bryan di dunia bisnis aja,tapi juga masalah percintaan

2023-06-23

0

Karsini Seftiani

Karsini Seftiani

lanjut

2023-06-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Awal
2 Bab 2 : Kau yang mengundang ku
3 Bab 3 : Rumah nya rumah kami juga
4 Bab 4 : Sebagai imbalannya aku akan menghangatkan ranjang mu
5 Bab 5 : Tawaran menjadi gigolo
6 Bab 6 : Aku bangga menjadi yang pertama
7 Bab 7 : Kecurigaan.
8 Bab 8 : Senjata makan tuan
9 Bab 9 : Musuh bebuyutan
10 Bab 10 : Membelikan pakaian.
11 Bab 11 : Lempar batu sembunyi tangan.
12 Bab 12 : Kita butuh dia
13 Bab 13 : Nenek Dahlia
14 Bab 14 : Perasaan yang aneh.
15 Bab 15 : Hadiah
16 Bab 16 : Kecelakaan Nenek Dahlia.
17 Bab 17 : Di hanyalah menantu
18 Bab 18 : Terungkap.
19 Bab 19 : Penyelamat
20 Bab 20 : Darimana semua ini.
21 Bab 21 : Hadiah
22 Bab 22 : Makanan yang lezat.
23 Bab 23 : Rencana baru.
24 Bab 24 : Aku suka wanita cerdas.
25 Bab 25 : Identitas misterius.
26 Bab 26 : Kematian Nenek Dahlia.
27 Bab 27 : Warisan.
28 Bab 28 : Kebenaran dan perpisahan
29 Bab 29 : Tak sabar ingin bertemu.
30 Bab 30 : Pertemuan yang penuh makna.
31 Bab 31 : Terbongkar.
32 Bab 32 : Kekacauan.
33 Bab 33 : Siapa wanita itu?
34 Bab 34 : Hanya melayani bukan menghamili.
35 Bab 35 : Kau ingin kabur?
36 Bab 36 : Beraninya kau kabur setelah menggoda
37 Bab 37 : Jatuh pingsan
38 Bab 38 : Akhir dari segala nya.
39 Bab 39 : 8 bulan kemudian.
40 Bab 40 : Sekarang aku sudah menjadi seorang ibu.
41 Bab 41 : 4 Tahun kemudian.
42 Bab 42 : Pulang ke Indonesia.
43 Bab 43 : Melayani
44 Bab 44 : Tangisan Jesselyn.
45 Bab 45 : Daddy.
46 Bab 46 : Beraninya kau melahirkan benih ku tanpa izin.
47 Bab 47 : Daddy yang sangat keren.
48 Bab 48 : Mencari pelaku.
49 Bab 49 : Mengetes.
50 Bab 50 : Penyerangan.
51 Bab 51 : Mengatur strategi.
52 Bab 52 : Penyerangan markas musuh. Bag. 1
53 Bab 53 : Penyerangan markas musuh. Bag. 2
54 Bab 54 : Akan ku ingat nama mu itu.
55 Bab 55 : Identitas tersembunyi Lesly.
56 Bab 56 : Percakapan singkat.
57 Bab 57 : Pertemuan.
58 Bab 58 : Pergi tanpa pamit.
59 Bab 59 : menjemput.
60 Bab 60 : Datang bulan yang merusak rencana.
61 Bab 61 : Di culik.
62 Bab 62 : Pertanyaan yang sulit di jawab.
63 Bab 63 : Apa kalian saling mencintai?
64 Bab 64 : Ego.
65 Bab 65 : Kisah suami Nyonya Rindi
66 Bab 66 : Rencana Jesselyn.
67 Bab 67 : Pernyataan cinta.
68 Bab 68 : Hanya kita yang boleh tahu.
69 Bab 69 : Perintah Nyonya Rindi.
70 Bab 70 : Kejutan.
71 Bab 71 : Malam pertama pernikahan.
72 Bab 72 : Kekesalan Jesselyn.
73 Bab 73 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry
74 Bab 74 : Penyerangan
75 Bab 75 : Kematian Vino
76 Bab 76 : Berhasil memusnahkan
77 Bab 77 : Pengganggu.
78 Bab 78 : Keterkejutan Lesly.
79 Bab 79 : Ulang tahun ketiga anak kembar.
80 Bab 80 : Racun.
81 Bab 81 : Keadaan Clarissa.
82 Bab 82 : Dalang
83 Bab 83 : Siuman.
84 Bab 84 : Ketakutan Clarissa.
85 Bab 85 : Kepulangan Clarissa.
86 Bab 86 : Kedatangan Pak Candra.
87 Bab 87 : Aku yang lebih pantas.
88 Bab 88 : cemburu
89 Bab 89 : Kedatangan Dokter Miranda
90 Bab 90 : Berbuka puasa
91 Bab 91 : Kerja sama.
92 Bab 92 : Balas dendam Alvin.
93 Bab 93 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry.
94 Bab 94 : Kondisi Sofia.
95 Bab 95 : Penebusan dosa.
96 Bab 96 : Peluang kecil untuk sembuh.
97 Bab 97 : Keputusasaan Clarissa.
98 Bab 98 : Akhir Pak Candra.
99 Bab 99 : kebenaran.
100 Bab 100 : Permintaan yang aneh-aneh.
101 Bab 101 : Membersihkan gigi.
102 Bab 102 : Kematian Sofia.
103 Bab 103 : Kabar bahagia.
104 Bab 104 : Pindah rumah.
105 Penutup
106 Bab 106. S2 : Menikmati kehidupan baru
107 Bab 107. S2 : Teman baru si kembar.
108 Bab 108 : Sayembara.
109 Bab 109. S2 : Marco dan Nicolas.
110 Bab 110. S2 : Rencana.
111 Bab 111. S2 : Burung merpati
112 Bab 112. S2 : Memulai aksi
113 Bab 113. S2 : Perkelahian
114 Bab 114. S2 : Kesepakatan
115 Bab 115. S2 : Bersalin
116 Bab 116. S2 : Selena
117 Bab 117. S2 : Hukuman
118 Penutup
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 1 : Awal
2
Bab 2 : Kau yang mengundang ku
3
Bab 3 : Rumah nya rumah kami juga
4
Bab 4 : Sebagai imbalannya aku akan menghangatkan ranjang mu
5
Bab 5 : Tawaran menjadi gigolo
6
Bab 6 : Aku bangga menjadi yang pertama
7
Bab 7 : Kecurigaan.
8
Bab 8 : Senjata makan tuan
9
Bab 9 : Musuh bebuyutan
10
Bab 10 : Membelikan pakaian.
11
Bab 11 : Lempar batu sembunyi tangan.
12
Bab 12 : Kita butuh dia
13
Bab 13 : Nenek Dahlia
14
Bab 14 : Perasaan yang aneh.
15
Bab 15 : Hadiah
16
Bab 16 : Kecelakaan Nenek Dahlia.
17
Bab 17 : Di hanyalah menantu
18
Bab 18 : Terungkap.
19
Bab 19 : Penyelamat
20
Bab 20 : Darimana semua ini.
21
Bab 21 : Hadiah
22
Bab 22 : Makanan yang lezat.
23
Bab 23 : Rencana baru.
24
Bab 24 : Aku suka wanita cerdas.
25
Bab 25 : Identitas misterius.
26
Bab 26 : Kematian Nenek Dahlia.
27
Bab 27 : Warisan.
28
Bab 28 : Kebenaran dan perpisahan
29
Bab 29 : Tak sabar ingin bertemu.
30
Bab 30 : Pertemuan yang penuh makna.
31
Bab 31 : Terbongkar.
32
Bab 32 : Kekacauan.
33
Bab 33 : Siapa wanita itu?
34
Bab 34 : Hanya melayani bukan menghamili.
35
Bab 35 : Kau ingin kabur?
36
Bab 36 : Beraninya kau kabur setelah menggoda
37
Bab 37 : Jatuh pingsan
38
Bab 38 : Akhir dari segala nya.
39
Bab 39 : 8 bulan kemudian.
40
Bab 40 : Sekarang aku sudah menjadi seorang ibu.
41
Bab 41 : 4 Tahun kemudian.
42
Bab 42 : Pulang ke Indonesia.
43
Bab 43 : Melayani
44
Bab 44 : Tangisan Jesselyn.
45
Bab 45 : Daddy.
46
Bab 46 : Beraninya kau melahirkan benih ku tanpa izin.
47
Bab 47 : Daddy yang sangat keren.
48
Bab 48 : Mencari pelaku.
49
Bab 49 : Mengetes.
50
Bab 50 : Penyerangan.
51
Bab 51 : Mengatur strategi.
52
Bab 52 : Penyerangan markas musuh. Bag. 1
53
Bab 53 : Penyerangan markas musuh. Bag. 2
54
Bab 54 : Akan ku ingat nama mu itu.
55
Bab 55 : Identitas tersembunyi Lesly.
56
Bab 56 : Percakapan singkat.
57
Bab 57 : Pertemuan.
58
Bab 58 : Pergi tanpa pamit.
59
Bab 59 : menjemput.
60
Bab 60 : Datang bulan yang merusak rencana.
61
Bab 61 : Di culik.
62
Bab 62 : Pertanyaan yang sulit di jawab.
63
Bab 63 : Apa kalian saling mencintai?
64
Bab 64 : Ego.
65
Bab 65 : Kisah suami Nyonya Rindi
66
Bab 66 : Rencana Jesselyn.
67
Bab 67 : Pernyataan cinta.
68
Bab 68 : Hanya kita yang boleh tahu.
69
Bab 69 : Perintah Nyonya Rindi.
70
Bab 70 : Kejutan.
71
Bab 71 : Malam pertama pernikahan.
72
Bab 72 : Kekesalan Jesselyn.
73
Bab 73 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry
74
Bab 74 : Penyerangan
75
Bab 75 : Kematian Vino
76
Bab 76 : Berhasil memusnahkan
77
Bab 77 : Pengganggu.
78
Bab 78 : Keterkejutan Lesly.
79
Bab 79 : Ulang tahun ketiga anak kembar.
80
Bab 80 : Racun.
81
Bab 81 : Keadaan Clarissa.
82
Bab 82 : Dalang
83
Bab 83 : Siuman.
84
Bab 84 : Ketakutan Clarissa.
85
Bab 85 : Kepulangan Clarissa.
86
Bab 86 : Kedatangan Pak Candra.
87
Bab 87 : Aku yang lebih pantas.
88
Bab 88 : cemburu
89
Bab 89 : Kedatangan Dokter Miranda
90
Bab 90 : Berbuka puasa
91
Bab 91 : Kerja sama.
92
Bab 92 : Balas dendam Alvin.
93
Bab 93 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry.
94
Bab 94 : Kondisi Sofia.
95
Bab 95 : Penebusan dosa.
96
Bab 96 : Peluang kecil untuk sembuh.
97
Bab 97 : Keputusasaan Clarissa.
98
Bab 98 : Akhir Pak Candra.
99
Bab 99 : kebenaran.
100
Bab 100 : Permintaan yang aneh-aneh.
101
Bab 101 : Membersihkan gigi.
102
Bab 102 : Kematian Sofia.
103
Bab 103 : Kabar bahagia.
104
Bab 104 : Pindah rumah.
105
Penutup
106
Bab 106. S2 : Menikmati kehidupan baru
107
Bab 107. S2 : Teman baru si kembar.
108
Bab 108 : Sayembara.
109
Bab 109. S2 : Marco dan Nicolas.
110
Bab 110. S2 : Rencana.
111
Bab 111. S2 : Burung merpati
112
Bab 112. S2 : Memulai aksi
113
Bab 113. S2 : Perkelahian
114
Bab 114. S2 : Kesepakatan
115
Bab 115. S2 : Bersalin
116
Bab 116. S2 : Selena
117
Bab 117. S2 : Hukuman
118
Penutup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!