Bab 5 : Tawaran menjadi gigolo

Clarissa duduk dengan mata yang menatap tajam pria di hadapannya itu, pria itu dengan santai berbaring di atas ranjang.

"Siapa nama mu?" Tanya Clarissa.

"Brian.." Jawabnya singkat.

"Bagaimana apa kau mau menjadi gigolo ku?" Tanya Clarissa.

Kemudian Brian menarik Clarissa ke dalam pangkuannya, di duduknya Clarissa di paha Brian. Kini wajah mereka saling bertatapan satu sama lain.

"Dengan senang hati, Lady.." Jawab Brian sambil mengecup punggung tangan Clarissa.

Brian menatap lembut wanita di hadapannya itu, dan untungnya wanita itu tak tahu identitas asli dari Brian.

"Sudah berapa banyak burung miliknya masuk ke gua-gua?" Tanya Clarissa.

"Tidak, burungku hanya masuk pada gua mu saja." Ucap Brian.

"Oh yah? Apakah aku bisa percaya."

"Tentu, jika kau masih tak percaya kau boleh lihat, jangan kan melihat menyentuh atau pun mengulum nya juga tak apa." Bisik Brian.

Seketika wajah Clarissa langsung memerah, sebenarnya dia tak terlalu ahli dalam hal ini. Di usianya yang ke 24 tahun, Clarissa masih perawan dan dia sangat malu saat mendengar ucapan dari Brian.

"Tidak terimakasih, aku tidak tertarik pada burung kecilmu itu."

Clarissa sengaja mengatakan hal itu, dia tak ingin jika Brian mengejeknya yang tak tahu apa-apa tentang ****.

"Wow.. Jadi seberapa besar burung yang pernah kau coba?"

Clarissa langsung kaget. "Emm.. Sangat besar. Besar sekali.." jawabnya.

"Oke, tapi aku menjamin jika kau akan lebih puas oleh ku. Nona.." Bisik Brian sambil meraba-raba punggung Clarissa.

"Hentikan, aku sedang tidak ingin membahas hal itu." Jawab Clarissa.

Tok, tok, tok...

"Nyonya, keluarga anda datang lagi untuk berkunjung." Ucap Kepala pelayan.

Clarissa yang mendengar hal itu langsung kesal, kenapa mereka selalu saja mengusik hidupnya.

"Masuk saja, Pak Tono.." Ucap Clarissa.

Kemudian Pak Tono yang merupakan kepala pelayan pun masuk, dia segera menjelaskan apa yang sedang terjadi di luar.

"Jadi mereka membuat keributan?" Tanya Clarissa.

"Iya, mereka membuat para tetangga berdatangan." Jelasnya lagi.

"Mereka datang hanya bertiga?" Tanya Clarissa.

"Tidak Nyonya, mereka datang berempat dengan satu orang pria muda."

Clarissa sudah menebak jika pria itu adalah Alvin, dia langsung melihat ke arah Brian. Kau siapkan pakaian yang cocok untuk pria ku ini dan satu lagi kau bisa biarkan mereka masuk." Jelas Clarissa.

Brian yang langsung mengerti, dia hanya tersenyum. "Aku suka wanita yang licik." Ucapnya.

Clarissa yang mendengar hal itu pun langsung berjalan mendekati Brian, dan mengangkat dagu Brian dengan jarinya. "Jika kau tahu aku adalah wanita yang licik, jadi jangan macam-macam dengan ku." Bisik Clarissa sambil berjalan pergi meninggalkan Brian.

Pak Candra dan keluarganya langsung di bawa masuk oleh Kepala pelayan, banyak pelayan muda dan tua yang memberikan hormat.

Pak Candra merasa jika dia telah menjadi seorang konglomerat karena di perlakukan seperti ini.

"Silahkan, anda-anda semua bisa duduk di sini sambil menunggu kedatangan Nyonya Clarissa." Ucap Kepala pelayan.

Kemudian beberapa pelayan pun membawa kan minuman dan juga kudapan untuk mereka, Sofia dan ibunya nampak tercengang melihat isi rumah Clarissa yang sangat mewah dan megah.

Alvin yang melihat kekayaan Clarissa langsung terdiam, dia sangat menyesal telah memilih Sofia dari pada Clarissa. Jika dia tahu nasib Clarissa akan menjadi seorang wanita kaya raya, dia pasti tak akan meninggalkan demi Sofia yang tak memiliki kemampuan sedikit pun.

Tapi kemudian sebuah senyuman muncul di wajah Alvin, dia tahu jika Clarissa sangat mencintainya dan dia akan kembali membuat Clarissa jatuh cinta kepadanya. Setelah dia mendapatkan Clarissa, dia akan meninggalkan Sofia.

"Maaf membuat kalian menunggu lama." Ucap Clarissa dengan memakai pakaian anggun, dan di sampingnya ada seorang pria.

Alvin yang melihat Clarissa tengah mengandeng tangan seorang pria pun langsung emosi.

Begitu juga dengan orang tuanya dan Sofia.

"Clarissa, siapa dia nak." Tanya Pak Candra.

"Ah, dia adalah pria ku. Brian.." Jawab Clarissa sambil duduk di samping Brian.

Brian pun tersenyum dan tetap memegang tangan Clarissa.

"Pria? Kau jangan sampai memiliki hubungan dengan pria asing. Bisa saja dia hanya mengincar harta mu saja.." Ucap Rani.

Clarissa menatap tajam kepada keluarganya itu, "Mau aku dengan siapa pun itu urusan ku, dan jika pria ku ini hanya menghabiskan harta ku juga tak masalah." Ucap Clarissa.

"Tentu Lady, aku akan senantiasa menghabiskan harta mu." Ucap Brian sambil tersenyum dan mencium punggung tangan Clarissa.

Di dalam hati Clarissa bersorak, pria di hadapannya itu sangat pintar berakting dan membaca situasi.

"Tapi..." Sebelum Rani berbicara, Clarissa langsung memotongnya.

"Tidak ada tapi-tapian, lagi pula ada urusan apa kalian datang ke sini?" Tanya Clarissa sambil menatap datar keluarganya itu.

"Tidak, kami hanya merindukan mu. Lagi pula kita adalah keluarga." Jawab Pak Candra.

"Merindukan ku?" Tanya Clarissa.

"Iya benar, kami sangat merindukan mu. Nak.." Jawab ibundanya.

"Mungkin yang kalian maksud bukan aku tapi uang ku.." Ucap Clarissa.

Pak Candra pun hanya bisa tertawa hambar untuk membuat suasana tidak canggung. "Bagaimana bisa, kami hanya merindukan mu." Jelas Pak Candra.

"Oke, karena kita telah bertemu kalian sekarang bisa pulang." Jelas Clarissa.

"Apa? Kau mengusir kami. Kami baru datang, dan lagi kami telah menunggu mu berjam-jam dan ini balasannya." Ucap Sofia.

Clarissa tersenyum mengejek. "Ah, lagi pula tak ada yang meminta kalian untuk datang atau pun menunggu ku. Jadi bukan salah ku, lagi pula aku terlalu sibuk. Dan waktu ku sangat berharga, lagi pula aku tak ada waktu untuk meladeni drama keluarga kalian." Jelas Clarissa sambil beranjak dari tempat duduknya.

Di sampingnya tetap ada Brian, dia hanya menjadi penonton. Dia suka dengan wanita di sampingnya itu, dia sangat licik dan Clarissa sangat cocok jika di sandingkan dengannya yang seorang mafia.

"Kau.." Tunjuk Pak Candra.

"Pak Tono..." Panggil Clarissa.

"Iya Nyonya." Jawab Pak Tono sambil membungkuk badan nya sebagai tanda hormat.

"Tolong antar tamu-tamu itu untuk keluar dari rumah ku." Ucap Clarissa sambil beranjak pergi meninggalkan keluarga Candrawinata.

"Mari.." Ajak Pak Tono.

"Tidak aku tak akan pergi, ini adalah rumah putri ku dan itu artinya ini adalah rumah ku. Aku tuan rumah di sini, dan kamu tak ada hak untuk mengusir ku." Maki Pak Candra.

"Maaf Tuan, tapi ini adalah perintah langsung dari Nyonya Clarissa. Dan saya harap anda bisa keluar dengan kaki anda sendiri, jika tidak.." Kepala pelayan sengaja menggantung kan kata-katanya.

"Jika tidak apa?" Tanya Pak Candra dengan wajah sombongnya.

"Lepaskan aku..." Teriak Pak Candra dan juga keluarganya.

Mereka segera di usir keluar oleh pihak keamanan di rumah Clarissa.

Pak Candra dan keluarganya yang sudah berada di luar gerbang rumah hanya bisa memaki-maki Clarissa.

Terpopuler

Comments

Raja Ponsel

Raja Ponsel

lucu

2024-04-04

0

Rina_

Rina_

uwuw

2024-01-29

0

Karsini Seftiani

Karsini Seftiani

sok sok an ngaku orang tua Clarissa kemarin kemana pak,,🤭 dasar keluarga benalu

2023-06-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Awal
2 Bab 2 : Kau yang mengundang ku
3 Bab 3 : Rumah nya rumah kami juga
4 Bab 4 : Sebagai imbalannya aku akan menghangatkan ranjang mu
5 Bab 5 : Tawaran menjadi gigolo
6 Bab 6 : Aku bangga menjadi yang pertama
7 Bab 7 : Kecurigaan.
8 Bab 8 : Senjata makan tuan
9 Bab 9 : Musuh bebuyutan
10 Bab 10 : Membelikan pakaian.
11 Bab 11 : Lempar batu sembunyi tangan.
12 Bab 12 : Kita butuh dia
13 Bab 13 : Nenek Dahlia
14 Bab 14 : Perasaan yang aneh.
15 Bab 15 : Hadiah
16 Bab 16 : Kecelakaan Nenek Dahlia.
17 Bab 17 : Di hanyalah menantu
18 Bab 18 : Terungkap.
19 Bab 19 : Penyelamat
20 Bab 20 : Darimana semua ini.
21 Bab 21 : Hadiah
22 Bab 22 : Makanan yang lezat.
23 Bab 23 : Rencana baru.
24 Bab 24 : Aku suka wanita cerdas.
25 Bab 25 : Identitas misterius.
26 Bab 26 : Kematian Nenek Dahlia.
27 Bab 27 : Warisan.
28 Bab 28 : Kebenaran dan perpisahan
29 Bab 29 : Tak sabar ingin bertemu.
30 Bab 30 : Pertemuan yang penuh makna.
31 Bab 31 : Terbongkar.
32 Bab 32 : Kekacauan.
33 Bab 33 : Siapa wanita itu?
34 Bab 34 : Hanya melayani bukan menghamili.
35 Bab 35 : Kau ingin kabur?
36 Bab 36 : Beraninya kau kabur setelah menggoda
37 Bab 37 : Jatuh pingsan
38 Bab 38 : Akhir dari segala nya.
39 Bab 39 : 8 bulan kemudian.
40 Bab 40 : Sekarang aku sudah menjadi seorang ibu.
41 Bab 41 : 4 Tahun kemudian.
42 Bab 42 : Pulang ke Indonesia.
43 Bab 43 : Melayani
44 Bab 44 : Tangisan Jesselyn.
45 Bab 45 : Daddy.
46 Bab 46 : Beraninya kau melahirkan benih ku tanpa izin.
47 Bab 47 : Daddy yang sangat keren.
48 Bab 48 : Mencari pelaku.
49 Bab 49 : Mengetes.
50 Bab 50 : Penyerangan.
51 Bab 51 : Mengatur strategi.
52 Bab 52 : Penyerangan markas musuh. Bag. 1
53 Bab 53 : Penyerangan markas musuh. Bag. 2
54 Bab 54 : Akan ku ingat nama mu itu.
55 Bab 55 : Identitas tersembunyi Lesly.
56 Bab 56 : Percakapan singkat.
57 Bab 57 : Pertemuan.
58 Bab 58 : Pergi tanpa pamit.
59 Bab 59 : menjemput.
60 Bab 60 : Datang bulan yang merusak rencana.
61 Bab 61 : Di culik.
62 Bab 62 : Pertanyaan yang sulit di jawab.
63 Bab 63 : Apa kalian saling mencintai?
64 Bab 64 : Ego.
65 Bab 65 : Kisah suami Nyonya Rindi
66 Bab 66 : Rencana Jesselyn.
67 Bab 67 : Pernyataan cinta.
68 Bab 68 : Hanya kita yang boleh tahu.
69 Bab 69 : Perintah Nyonya Rindi.
70 Bab 70 : Kejutan.
71 Bab 71 : Malam pertama pernikahan.
72 Bab 72 : Kekesalan Jesselyn.
73 Bab 73 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry
74 Bab 74 : Penyerangan
75 Bab 75 : Kematian Vino
76 Bab 76 : Berhasil memusnahkan
77 Bab 77 : Pengganggu.
78 Bab 78 : Keterkejutan Lesly.
79 Bab 79 : Ulang tahun ketiga anak kembar.
80 Bab 80 : Racun.
81 Bab 81 : Keadaan Clarissa.
82 Bab 82 : Dalang
83 Bab 83 : Siuman.
84 Bab 84 : Ketakutan Clarissa.
85 Bab 85 : Kepulangan Clarissa.
86 Bab 86 : Kedatangan Pak Candra.
87 Bab 87 : Aku yang lebih pantas.
88 Bab 88 : cemburu
89 Bab 89 : Kedatangan Dokter Miranda
90 Bab 90 : Berbuka puasa
91 Bab 91 : Kerja sama.
92 Bab 92 : Balas dendam Alvin.
93 Bab 93 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry.
94 Bab 94 : Kondisi Sofia.
95 Bab 95 : Penebusan dosa.
96 Bab 96 : Peluang kecil untuk sembuh.
97 Bab 97 : Keputusasaan Clarissa.
98 Bab 98 : Akhir Pak Candra.
99 Bab 99 : kebenaran.
100 Bab 100 : Permintaan yang aneh-aneh.
101 Bab 101 : Membersihkan gigi.
102 Bab 102 : Kematian Sofia.
103 Bab 103 : Kabar bahagia.
104 Bab 104 : Pindah rumah.
105 Penutup
106 Bab 106. S2 : Menikmati kehidupan baru
107 Bab 107. S2 : Teman baru si kembar.
108 Bab 108 : Sayembara.
109 Bab 109. S2 : Marco dan Nicolas.
110 Bab 110. S2 : Rencana.
111 Bab 111. S2 : Burung merpati
112 Bab 112. S2 : Memulai aksi
113 Bab 113. S2 : Perkelahian
114 Bab 114. S2 : Kesepakatan
115 Bab 115. S2 : Bersalin
116 Bab 116. S2 : Selena
117 Bab 117. S2 : Hukuman
118 Penutup
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 1 : Awal
2
Bab 2 : Kau yang mengundang ku
3
Bab 3 : Rumah nya rumah kami juga
4
Bab 4 : Sebagai imbalannya aku akan menghangatkan ranjang mu
5
Bab 5 : Tawaran menjadi gigolo
6
Bab 6 : Aku bangga menjadi yang pertama
7
Bab 7 : Kecurigaan.
8
Bab 8 : Senjata makan tuan
9
Bab 9 : Musuh bebuyutan
10
Bab 10 : Membelikan pakaian.
11
Bab 11 : Lempar batu sembunyi tangan.
12
Bab 12 : Kita butuh dia
13
Bab 13 : Nenek Dahlia
14
Bab 14 : Perasaan yang aneh.
15
Bab 15 : Hadiah
16
Bab 16 : Kecelakaan Nenek Dahlia.
17
Bab 17 : Di hanyalah menantu
18
Bab 18 : Terungkap.
19
Bab 19 : Penyelamat
20
Bab 20 : Darimana semua ini.
21
Bab 21 : Hadiah
22
Bab 22 : Makanan yang lezat.
23
Bab 23 : Rencana baru.
24
Bab 24 : Aku suka wanita cerdas.
25
Bab 25 : Identitas misterius.
26
Bab 26 : Kematian Nenek Dahlia.
27
Bab 27 : Warisan.
28
Bab 28 : Kebenaran dan perpisahan
29
Bab 29 : Tak sabar ingin bertemu.
30
Bab 30 : Pertemuan yang penuh makna.
31
Bab 31 : Terbongkar.
32
Bab 32 : Kekacauan.
33
Bab 33 : Siapa wanita itu?
34
Bab 34 : Hanya melayani bukan menghamili.
35
Bab 35 : Kau ingin kabur?
36
Bab 36 : Beraninya kau kabur setelah menggoda
37
Bab 37 : Jatuh pingsan
38
Bab 38 : Akhir dari segala nya.
39
Bab 39 : 8 bulan kemudian.
40
Bab 40 : Sekarang aku sudah menjadi seorang ibu.
41
Bab 41 : 4 Tahun kemudian.
42
Bab 42 : Pulang ke Indonesia.
43
Bab 43 : Melayani
44
Bab 44 : Tangisan Jesselyn.
45
Bab 45 : Daddy.
46
Bab 46 : Beraninya kau melahirkan benih ku tanpa izin.
47
Bab 47 : Daddy yang sangat keren.
48
Bab 48 : Mencari pelaku.
49
Bab 49 : Mengetes.
50
Bab 50 : Penyerangan.
51
Bab 51 : Mengatur strategi.
52
Bab 52 : Penyerangan markas musuh. Bag. 1
53
Bab 53 : Penyerangan markas musuh. Bag. 2
54
Bab 54 : Akan ku ingat nama mu itu.
55
Bab 55 : Identitas tersembunyi Lesly.
56
Bab 56 : Percakapan singkat.
57
Bab 57 : Pertemuan.
58
Bab 58 : Pergi tanpa pamit.
59
Bab 59 : menjemput.
60
Bab 60 : Datang bulan yang merusak rencana.
61
Bab 61 : Di culik.
62
Bab 62 : Pertanyaan yang sulit di jawab.
63
Bab 63 : Apa kalian saling mencintai?
64
Bab 64 : Ego.
65
Bab 65 : Kisah suami Nyonya Rindi
66
Bab 66 : Rencana Jesselyn.
67
Bab 67 : Pernyataan cinta.
68
Bab 68 : Hanya kita yang boleh tahu.
69
Bab 69 : Perintah Nyonya Rindi.
70
Bab 70 : Kejutan.
71
Bab 71 : Malam pertama pernikahan.
72
Bab 72 : Kekesalan Jesselyn.
73
Bab 73 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry
74
Bab 74 : Penyerangan
75
Bab 75 : Kematian Vino
76
Bab 76 : Berhasil memusnahkan
77
Bab 77 : Pengganggu.
78
Bab 78 : Keterkejutan Lesly.
79
Bab 79 : Ulang tahun ketiga anak kembar.
80
Bab 80 : Racun.
81
Bab 81 : Keadaan Clarissa.
82
Bab 82 : Dalang
83
Bab 83 : Siuman.
84
Bab 84 : Ketakutan Clarissa.
85
Bab 85 : Kepulangan Clarissa.
86
Bab 86 : Kedatangan Pak Candra.
87
Bab 87 : Aku yang lebih pantas.
88
Bab 88 : cemburu
89
Bab 89 : Kedatangan Dokter Miranda
90
Bab 90 : Berbuka puasa
91
Bab 91 : Kerja sama.
92
Bab 92 : Balas dendam Alvin.
93
Bab 93 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry.
94
Bab 94 : Kondisi Sofia.
95
Bab 95 : Penebusan dosa.
96
Bab 96 : Peluang kecil untuk sembuh.
97
Bab 97 : Keputusasaan Clarissa.
98
Bab 98 : Akhir Pak Candra.
99
Bab 99 : kebenaran.
100
Bab 100 : Permintaan yang aneh-aneh.
101
Bab 101 : Membersihkan gigi.
102
Bab 102 : Kematian Sofia.
103
Bab 103 : Kabar bahagia.
104
Bab 104 : Pindah rumah.
105
Penutup
106
Bab 106. S2 : Menikmati kehidupan baru
107
Bab 107. S2 : Teman baru si kembar.
108
Bab 108 : Sayembara.
109
Bab 109. S2 : Marco dan Nicolas.
110
Bab 110. S2 : Rencana.
111
Bab 111. S2 : Burung merpati
112
Bab 112. S2 : Memulai aksi
113
Bab 113. S2 : Perkelahian
114
Bab 114. S2 : Kesepakatan
115
Bab 115. S2 : Bersalin
116
Bab 116. S2 : Selena
117
Bab 117. S2 : Hukuman
118
Penutup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!