Bab 4 : Sebagai imbalannya aku akan menghangatkan ranjang mu

Brian berjalan dengan tertatih-tatih, supir yang menemaninya sudah mati. Dan kini dia tak bisa menghubungi temannya karena sinyal dan juga handphone sudah rusak.

Dengan badan penuh luka, Brian tetap berusaha berjalan. Dia tak ingin jika dirinya di tangkap oleh para kepar*t itu.

"Dasar pengecut, akan ku buat kalian membayarnya.." Gumam Brian.

Luka di tubuhnya cukup parah, dan membuat darahnya mengalir hebat. Nafasnya sudah sesak tapi Brian tetap berusaha untuk terus berjalan.

Clarissa yang baru pulang dari restoran setelah menemani rekan bisnisnya, tak sengaja melihat seorang pria yang tengah berjalan dengan tubuh yang penuh luka.

"Berhenti.." Ucap Clarissa.

Supir yang mendengar perintah dari majikannya pun langsung menghentikan mobilnya, Clarissa segera turun dari dalam mobil dia dan supir pribadi nya segera membantu pria itu untuk masuk ke dalam rumah.

"Kita bawa dia ke rumah.." Ucap Clarissa.

"Kenapa Nyonya? Kenapa tidak langsung ke rumah sakit saja."

"Rumah sakit terlalu jauh, dan lukanya harus segera di tangani." Ucap Clarissa.

Kemudian Clarissa langsung menelpon dokter pribadi nya dan menyuruhnya membawa banyak peralatan medis.

Brian yang samar-samar melihat seorang wanita duduk di sampingnya, dan kini dia berada di dalam mobil.

Sesampainya di rumah.

Clarissa langsung menyuruh para pelayan nya untuk membawa pria asing itu masuk ke ruang tamu, dan dokter pribadi Clarissa pun segera mengobati luka pria itu.

Clarissa duduk terdiam di ruang tamu, dia memikirkan tindakan bodohnya yang malah membawa pria asing itu ke rumahnya.

"Arg.. Kenapa aku bodoh sekali, kenapa tidak bawa dia saja ke rumah sakit." Gumam nya.

Tapi yang terpenting adalah keselamatan orang itu, meski Clarissa tak kenal tapi dia bukan orang yang tak punya hati sampai membiarkan orang mati begitu saja.

Cukup lama Clarissa menunggu di ruang tamu, dan dokter yang menangani pria itu pun langsung keluar dari kamar.

"Bagaimana keadaan nya?" Tanya Clarissa.

"Sekarang pendarahan sudah bisa di hentikan, tapi dari luka yang di lihat seperti nya pria ini korban tabrak lagi." Ucap Si dokter menjelaskan.

"Korban tabrak lagi? Tapi sepertinya tak masuk akal. Aku menemukannya di jalan yang di sampingnya hanya hutan dan aku tak melihat mobil satu pun yang melewati jalanan itu." Ucap Clarissa.

"Iya hanya perkiraan ku saja.." Jawab si dokter tersebut.

Clarissa hanya menganggukkan kepalanya, kemudian dokter itu pun segera pamit. Karena kondisi pria itu pun sudah stabil dan hanya tinggal menunggu dia siuman saja.

Clarissa penasaran dengan wajah pria itu pun segera masuk ke dalam kamar tamu, di atas ranjang ada seorang pria tengah berbaring lemah.

Pria itu memiliki tubuh yang atletis dengan otot tangan dan perutnya yang menonjol. Begitu juga dengan wajahnya yang tampan, untuk beberapa detik Clarissa tak bisa berkedip, dia tak menyangka ada ciptaan Tuhan yang sangat sempurna seperti ini.

"Apa masih belum puas?"

Clarissa yang mendengar pria di hadapannya itu berbicara langsung menatap pria itu, sebuah senyuman terukir di wajah pria itu.

"Kau sudah sadar?" Tanya Clarissa sambil menutup rasa malunya.

"Iya.." Jawab Brian dan berusaha untuk bangkit.

Luka seperti ini tak mampu membuatnya untuk mati, "Jadi kenapa kau menjadi seperti ini?" Tanya Clarissa.

Brian menatap wanita di hadapannya itu, sebuah senyuman tipis terukir jelas di wajahnya.

"Emm.. Entahlah, coba tebak." Ucap Brian.

Clarissa menatap tajam pria itu, kemudian Clarissa menatap dengan teliti pria di hadapannya itu.

"Ah, aku tahu. Kau pasti seorang pria penghangat ranjang para Tante-tante girang, dan karena suami mereka tahu setelah itu kau di celakai." Ucap Clarissa menyimpulkan.

"Kenapa kau bisa beranggapan seperti itu, nona.."

"Aku wanita yang pintar dan aku bisa menganalisis setiap subjek dengan benar." Ucap Clarissa.

"Baiklah, aku memang seorang gelandang dan aku di celakai oleh orang. Tapi untuk penghangat ranjang itu tidak benar." Jawab Brian.

"Jadi karena kau sudah siuman, kau bisa keluar dari rumah ku." Ucap Clarissa.

"Bagaimana jika aku tak ingin keluar dari rumah ini." Ucap Brian tanpa tak tahu malu.

"Kau.." Tunjuk Clarissa, dia tak menyangka jika dirinya membawa seorang pria yang tak tahu malu seperti orang ini.

Brian kemudian menarik tangan Clarissa dan menjatuhkan di atas ranjang, dan di atasnya sudah ada Brian.

"Sebagai imbalannya, aku akan menjadi penghangat ranjang mi. Nona.." Ucap Brian sambil mencium wangi harum rambut milik Clarissa.

"Penghangat ranjang?" Ucap Clarissa.

"Iya, aku akan memuaskan mu.. Dan mungkin kau kan sangat senang atas servis dari ku. Tapi tenang saja, aku tak menuntut kau membayar ku dengan uang, dan lagi pula aku tak tergiur dengan harta mu.." Ucap Brian yang dengan mudahnya membaca pikiran Clarissa.

"Lepaskan aku, kau sedang terluka.." Ucap Clarissa sambil mendorong pelan tubuh Brian.

Setelah itu Clarissa segera pergi meninggalkan Brian sendirian di kamar tamu, setelah keluar dari kamar Clarissa langsung berjalan pergi ke kamarnya.

Detak jantungnya tak bisa di kontrol, wajah pria itu terlalu menggoda untuknya, dia sudah lama tak dekat dengan pria dan dia dulu hanya dekat dengan Alvin.

Dan jika di bandingkan dengan pria itu, Alvin jelas kalah saing. Dari segi tubuh dan juga wajah.

Clarissa langsung berlari ke ranjang miliknya di peluknya guling di sampingnya itu, dia masih memikirkan apa yang di katakan oleh pria itu.

Tapi Clarissa lupa kenapa dia tidak menanyakan nama pria asing itu, kemudian Clarissa terpikir sebuah rencana. Bagaimana jika dia memanfaatkan pria itu untuk membuat Alvin cemburu.

Secara sekarang dia adalah wanita yang kaya raya dan memiliki pria yang sangat tampan, pasti Alvin akan marah dan terbakar api cemburu.

Tapi sebelum itu, Clarissa harus memastikan identitas nya terlebih dahulu. Karena dia tak ingin berurusan dengan pria jahat, Clarissa yang kecapean pun langsung tertidur.

Sementara itu.

Brian yang duduk di ranjang pun melihat tubuhnya yang masih di perban, tapi rasa sakit di tubuhnya sudah tidak dia rasakan lagi.

Mungkin karena dia memiliki tubuh yang kuat.

Brian tersenyum tipis saat mengingat wanita di hadapannya itu, Brian bisa menebak jika wanita itu adalah wanita yang hebat dan di tambah dia memiliki wajah yang cantik.

Dan mungkin beberapa bulan dia akan menganggap tinggal di sini sebagai liburan, dan dia ingin merasakan hangatnya tubuh wanita yang telah menyelamatkan hidupnya itu.

Wajahnya yang imut dan bibirnya yang tipis, serta tubuh kecilnya yang berisi membuat Brian semakin tak sabar. Dia ingin sekali merasakan hangatnya tubuhnya.

Biarlah harga dirinya jatuh, yang terpenting sekarang ada kesenangan dulu. Lagi pula tak buruk menjadi gigolo wanita tadi karena dia sangat-sangatlah cantik.

Terpopuler

Comments

MrsDohKyungsoo

MrsDohKyungsoo

/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2024-04-13

0

Rina_

Rina_

hemm

2023-11-22

0

Karsini Seftiani

Karsini Seftiani

seperti nya briyan ini mmng bahaya ditolongin minta imbalan nya yg enak²😅

2023-06-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Awal
2 Bab 2 : Kau yang mengundang ku
3 Bab 3 : Rumah nya rumah kami juga
4 Bab 4 : Sebagai imbalannya aku akan menghangatkan ranjang mu
5 Bab 5 : Tawaran menjadi gigolo
6 Bab 6 : Aku bangga menjadi yang pertama
7 Bab 7 : Kecurigaan.
8 Bab 8 : Senjata makan tuan
9 Bab 9 : Musuh bebuyutan
10 Bab 10 : Membelikan pakaian.
11 Bab 11 : Lempar batu sembunyi tangan.
12 Bab 12 : Kita butuh dia
13 Bab 13 : Nenek Dahlia
14 Bab 14 : Perasaan yang aneh.
15 Bab 15 : Hadiah
16 Bab 16 : Kecelakaan Nenek Dahlia.
17 Bab 17 : Di hanyalah menantu
18 Bab 18 : Terungkap.
19 Bab 19 : Penyelamat
20 Bab 20 : Darimana semua ini.
21 Bab 21 : Hadiah
22 Bab 22 : Makanan yang lezat.
23 Bab 23 : Rencana baru.
24 Bab 24 : Aku suka wanita cerdas.
25 Bab 25 : Identitas misterius.
26 Bab 26 : Kematian Nenek Dahlia.
27 Bab 27 : Warisan.
28 Bab 28 : Kebenaran dan perpisahan
29 Bab 29 : Tak sabar ingin bertemu.
30 Bab 30 : Pertemuan yang penuh makna.
31 Bab 31 : Terbongkar.
32 Bab 32 : Kekacauan.
33 Bab 33 : Siapa wanita itu?
34 Bab 34 : Hanya melayani bukan menghamili.
35 Bab 35 : Kau ingin kabur?
36 Bab 36 : Beraninya kau kabur setelah menggoda
37 Bab 37 : Jatuh pingsan
38 Bab 38 : Akhir dari segala nya.
39 Bab 39 : 8 bulan kemudian.
40 Bab 40 : Sekarang aku sudah menjadi seorang ibu.
41 Bab 41 : 4 Tahun kemudian.
42 Bab 42 : Pulang ke Indonesia.
43 Bab 43 : Melayani
44 Bab 44 : Tangisan Jesselyn.
45 Bab 45 : Daddy.
46 Bab 46 : Beraninya kau melahirkan benih ku tanpa izin.
47 Bab 47 : Daddy yang sangat keren.
48 Bab 48 : Mencari pelaku.
49 Bab 49 : Mengetes.
50 Bab 50 : Penyerangan.
51 Bab 51 : Mengatur strategi.
52 Bab 52 : Penyerangan markas musuh. Bag. 1
53 Bab 53 : Penyerangan markas musuh. Bag. 2
54 Bab 54 : Akan ku ingat nama mu itu.
55 Bab 55 : Identitas tersembunyi Lesly.
56 Bab 56 : Percakapan singkat.
57 Bab 57 : Pertemuan.
58 Bab 58 : Pergi tanpa pamit.
59 Bab 59 : menjemput.
60 Bab 60 : Datang bulan yang merusak rencana.
61 Bab 61 : Di culik.
62 Bab 62 : Pertanyaan yang sulit di jawab.
63 Bab 63 : Apa kalian saling mencintai?
64 Bab 64 : Ego.
65 Bab 65 : Kisah suami Nyonya Rindi
66 Bab 66 : Rencana Jesselyn.
67 Bab 67 : Pernyataan cinta.
68 Bab 68 : Hanya kita yang boleh tahu.
69 Bab 69 : Perintah Nyonya Rindi.
70 Bab 70 : Kejutan.
71 Bab 71 : Malam pertama pernikahan.
72 Bab 72 : Kekesalan Jesselyn.
73 Bab 73 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry
74 Bab 74 : Penyerangan
75 Bab 75 : Kematian Vino
76 Bab 76 : Berhasil memusnahkan
77 Bab 77 : Pengganggu.
78 Bab 78 : Keterkejutan Lesly.
79 Bab 79 : Ulang tahun ketiga anak kembar.
80 Bab 80 : Racun.
81 Bab 81 : Keadaan Clarissa.
82 Bab 82 : Dalang
83 Bab 83 : Siuman.
84 Bab 84 : Ketakutan Clarissa.
85 Bab 85 : Kepulangan Clarissa.
86 Bab 86 : Kedatangan Pak Candra.
87 Bab 87 : Aku yang lebih pantas.
88 Bab 88 : cemburu
89 Bab 89 : Kedatangan Dokter Miranda
90 Bab 90 : Berbuka puasa
91 Bab 91 : Kerja sama.
92 Bab 92 : Balas dendam Alvin.
93 Bab 93 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry.
94 Bab 94 : Kondisi Sofia.
95 Bab 95 : Penebusan dosa.
96 Bab 96 : Peluang kecil untuk sembuh.
97 Bab 97 : Keputusasaan Clarissa.
98 Bab 98 : Akhir Pak Candra.
99 Bab 99 : kebenaran.
100 Bab 100 : Permintaan yang aneh-aneh.
101 Bab 101 : Membersihkan gigi.
102 Bab 102 : Kematian Sofia.
103 Bab 103 : Kabar bahagia.
104 Bab 104 : Pindah rumah.
105 Penutup
106 Bab 106. S2 : Menikmati kehidupan baru
107 Bab 107. S2 : Teman baru si kembar.
108 Bab 108 : Sayembara.
109 Bab 109. S2 : Marco dan Nicolas.
110 Bab 110. S2 : Rencana.
111 Bab 111. S2 : Burung merpati
112 Bab 112. S2 : Memulai aksi
113 Bab 113. S2 : Perkelahian
114 Bab 114. S2 : Kesepakatan
115 Bab 115. S2 : Bersalin
116 Bab 116. S2 : Selena
117 Bab 117. S2 : Hukuman
118 Penutup
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 1 : Awal
2
Bab 2 : Kau yang mengundang ku
3
Bab 3 : Rumah nya rumah kami juga
4
Bab 4 : Sebagai imbalannya aku akan menghangatkan ranjang mu
5
Bab 5 : Tawaran menjadi gigolo
6
Bab 6 : Aku bangga menjadi yang pertama
7
Bab 7 : Kecurigaan.
8
Bab 8 : Senjata makan tuan
9
Bab 9 : Musuh bebuyutan
10
Bab 10 : Membelikan pakaian.
11
Bab 11 : Lempar batu sembunyi tangan.
12
Bab 12 : Kita butuh dia
13
Bab 13 : Nenek Dahlia
14
Bab 14 : Perasaan yang aneh.
15
Bab 15 : Hadiah
16
Bab 16 : Kecelakaan Nenek Dahlia.
17
Bab 17 : Di hanyalah menantu
18
Bab 18 : Terungkap.
19
Bab 19 : Penyelamat
20
Bab 20 : Darimana semua ini.
21
Bab 21 : Hadiah
22
Bab 22 : Makanan yang lezat.
23
Bab 23 : Rencana baru.
24
Bab 24 : Aku suka wanita cerdas.
25
Bab 25 : Identitas misterius.
26
Bab 26 : Kematian Nenek Dahlia.
27
Bab 27 : Warisan.
28
Bab 28 : Kebenaran dan perpisahan
29
Bab 29 : Tak sabar ingin bertemu.
30
Bab 30 : Pertemuan yang penuh makna.
31
Bab 31 : Terbongkar.
32
Bab 32 : Kekacauan.
33
Bab 33 : Siapa wanita itu?
34
Bab 34 : Hanya melayani bukan menghamili.
35
Bab 35 : Kau ingin kabur?
36
Bab 36 : Beraninya kau kabur setelah menggoda
37
Bab 37 : Jatuh pingsan
38
Bab 38 : Akhir dari segala nya.
39
Bab 39 : 8 bulan kemudian.
40
Bab 40 : Sekarang aku sudah menjadi seorang ibu.
41
Bab 41 : 4 Tahun kemudian.
42
Bab 42 : Pulang ke Indonesia.
43
Bab 43 : Melayani
44
Bab 44 : Tangisan Jesselyn.
45
Bab 45 : Daddy.
46
Bab 46 : Beraninya kau melahirkan benih ku tanpa izin.
47
Bab 47 : Daddy yang sangat keren.
48
Bab 48 : Mencari pelaku.
49
Bab 49 : Mengetes.
50
Bab 50 : Penyerangan.
51
Bab 51 : Mengatur strategi.
52
Bab 52 : Penyerangan markas musuh. Bag. 1
53
Bab 53 : Penyerangan markas musuh. Bag. 2
54
Bab 54 : Akan ku ingat nama mu itu.
55
Bab 55 : Identitas tersembunyi Lesly.
56
Bab 56 : Percakapan singkat.
57
Bab 57 : Pertemuan.
58
Bab 58 : Pergi tanpa pamit.
59
Bab 59 : menjemput.
60
Bab 60 : Datang bulan yang merusak rencana.
61
Bab 61 : Di culik.
62
Bab 62 : Pertanyaan yang sulit di jawab.
63
Bab 63 : Apa kalian saling mencintai?
64
Bab 64 : Ego.
65
Bab 65 : Kisah suami Nyonya Rindi
66
Bab 66 : Rencana Jesselyn.
67
Bab 67 : Pernyataan cinta.
68
Bab 68 : Hanya kita yang boleh tahu.
69
Bab 69 : Perintah Nyonya Rindi.
70
Bab 70 : Kejutan.
71
Bab 71 : Malam pertama pernikahan.
72
Bab 72 : Kekesalan Jesselyn.
73
Bab 73 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry
74
Bab 74 : Penyerangan
75
Bab 75 : Kematian Vino
76
Bab 76 : Berhasil memusnahkan
77
Bab 77 : Pengganggu.
78
Bab 78 : Keterkejutan Lesly.
79
Bab 79 : Ulang tahun ketiga anak kembar.
80
Bab 80 : Racun.
81
Bab 81 : Keadaan Clarissa.
82
Bab 82 : Dalang
83
Bab 83 : Siuman.
84
Bab 84 : Ketakutan Clarissa.
85
Bab 85 : Kepulangan Clarissa.
86
Bab 86 : Kedatangan Pak Candra.
87
Bab 87 : Aku yang lebih pantas.
88
Bab 88 : cemburu
89
Bab 89 : Kedatangan Dokter Miranda
90
Bab 90 : Berbuka puasa
91
Bab 91 : Kerja sama.
92
Bab 92 : Balas dendam Alvin.
93
Bab 93 : Pertengkaran Jesselyn dan Jerry.
94
Bab 94 : Kondisi Sofia.
95
Bab 95 : Penebusan dosa.
96
Bab 96 : Peluang kecil untuk sembuh.
97
Bab 97 : Keputusasaan Clarissa.
98
Bab 98 : Akhir Pak Candra.
99
Bab 99 : kebenaran.
100
Bab 100 : Permintaan yang aneh-aneh.
101
Bab 101 : Membersihkan gigi.
102
Bab 102 : Kematian Sofia.
103
Bab 103 : Kabar bahagia.
104
Bab 104 : Pindah rumah.
105
Penutup
106
Bab 106. S2 : Menikmati kehidupan baru
107
Bab 107. S2 : Teman baru si kembar.
108
Bab 108 : Sayembara.
109
Bab 109. S2 : Marco dan Nicolas.
110
Bab 110. S2 : Rencana.
111
Bab 111. S2 : Burung merpati
112
Bab 112. S2 : Memulai aksi
113
Bab 113. S2 : Perkelahian
114
Bab 114. S2 : Kesepakatan
115
Bab 115. S2 : Bersalin
116
Bab 116. S2 : Selena
117
Bab 117. S2 : Hukuman
118
Penutup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!