Ch. 02 - Aku disini tapi kau tidak Mengenaliku

Angin bertiup lirih membuat sebuah gorden putih melambai ringan mengenai rambut seorang gadis yang tengah tertidur dalam posisi duduk dengan kedua tangan sebagai bantalnya.

Cahaya Matahari masuk bersamaan dengan angin yang berhembus menyinari rambut hitam pendek gadis yang tertidur lelap dengan terang. Gadis itu tetap tertidur seolah panas teriknya sama sekali tidak mengganggu tidurnya.

*Bughhh.....

Suara sebuah buku jatuh menghantam kepala gadis itu dengan keras, membuat gadis itu tersentak bangun dengan mata menyipit dan pandangan buram.

"Milena Goldwind, aku ingin kamu mengerjakan soal dipapan tulis"

Gadis bernama Milena itu menguap seraya menggosok kedua matanya, ia menatap kearah Guru yang berbicara marah tepat di hadapannya.

Milena menggaruk rambut kepalanya yang tidak gatal dengan cerobohnya menjawab "Bu Lina, saya tidak mengerti soalnya!"

Saat kalimat itu keluar dari mulut merahnya, gelak tawa di dalam ruang kelas pecah menjadi sorakan kearah Milena.

"Tentu saja, kamu tidak tahu! Yang kamu lakukan hanya tidur dari tadi! Tidak bisakah kamu bahkan menjadi setengah seperti saudara kembarmu Selena?"

Saat kalimat itu keluar dari mulut Bu Lina, wajah bodoh Milena menjadi datar dengan pandangan dingin yang menusuk. Milena sangat tidak suka jika selalu di bandingkan dengan Saudara kembarnya, tapi entah kenapa para manusia itu tidak pernah berhenti dan terus membandingkan mereka berdua.

*Riiing...

Bunyi Bel pertanda berakhirnya mata pelajaran Bu Lina terdengar, guru wanita itu mendesah pelan dan berbalik pergi "Lupakan! Jangan lupa untuk mengerjakan tugas rumah yang aku berikan!"

"Baik bu!" Seluruh siswa menjawab cepat tidak sabar untuk berlalu dari kelas kearah kantin

Tubuh Milena kembali merosot di meja depannya dan ingin kembali tertidur.

"Itu adalah yang ketiga kali bu Lina mebangunkanmu minggu ini!" Suara gadis terdengar tepat di depan Milena di iringi banyaknya makanan ringan yang terjatuh tepat di mejanya, membuat gadis yang ingin tertidur lagi itu mendesah pelan

"Mulan, singkirkan makananmu!"

"Eh? Kenapa?" Mulan bertanya dengan mulut penuh makanan "Bukankah ini terjadi setiap hari! Setidaknya kau harus makan sesuatu! Lihatlah tubuh kurusmu itu terlihat seperti cacing, setidaknya kau harus terlihat sepertiku! Seperti b4b1. Hahaha"

Milena menutup mulutnya untuk menahan tawa akibat ucapan sahabatnya Mulan. Gadis itu memang terlihat sangat gemuk dengan banyak lemak diseluruh tubuhnya, tapi entah kenapa Mulan terlihat tidak peduli dan terus memakan makanannya dengan acuh tak acuh.

"Oh,, Eros... tidak bisakah kau berhenti untuk terus mengikuti Tuan Putri pujaan Hatimu itu" suara siswa pria terdengar mengejek kearah Eros yang berlalu pergi dari kelas dengan terburu-buru

"Lihatlah Mile, lagi-lagi Pangeran Eros pergi untuk menemui Saudara Kembarmu Selena! Apa yang bagus dari gadis yang hanya tulang itu? Hmp"

Milena hanya terdiam mendengarkan celotehan Mulan yang tidak berujung. Mata keemasan Mile menatap kearah tubuh Eros yang menghilang di balik pintu penuh dengan kesedihan.

7 Tahun yang Lalu. Saat itu sinar matahari tengah bersinar di atas langit biru dengan sedikit sentuhan awan. Jam di dinding masih menunjukkan pukul 8 pagi.

Milena yang kini tengah beruisa 8 tahun sangat berbeda dengan Milena saat berusia 5 tahun.

Saat usia Milena 6 Tahun, nenek tercintanya pergi meninggalkan Dunia ini dan Milena sendirian.

Hal itu memberikan pukulan hebat untuk Mile Kecil. Sejak ia bayi mile telah tinggal bersama dengan neneknya karena kedua orang tua Milena sangatlah acuh dan tidak peduli padanya.

Kasih sayang orang tuanya lebih banyak di berikan kepada kakak kembar Mile, yaitu Selena yang memiliki tubuh rapuh dan sakit-sakitan. Maka dari itu keberadaan Milena serasa di abaikan oleh mereka.

Hal itu menjadi lebih buruk setelah kepergian nenek tercinta Milena. Gadis itu tumbuh menjadi pemberontak dan memotong rambutnya serta berpakaian seperti anak lelaki. Ia juga selalu membuat banyak masalah untuk ke dua orang tuanya.

Milena yang berubah menjadi tampilan lelaki tidak lagi di kenali oleh Eros yang berusia 8 tahun saat pertama kali bermain kerumahnya.

Mile kecil menangis tersedak dan mengulurkan tangan kanannya "Lihatlah Eros, aku memakai gelang pemberianmu! Aku adalah tuan putri yang kau temui di taman!"

Eros marah dan menyambar gelang di tangan Milena kasar lalu membuangnya "Berhentilah berbohong! Tuan putri yang aku tahu tidak sepertimu. Dia sangat lembut dan baik, memiliki senyuman manis, dia adalah Selena. Sedangkan kau adalah nenek sihir yang suka menipu, berbuat nakal dan bakkan mencuri gelang milik Selena!"

Milena kecil menangis lebih keras mendengarkan setiap kata yang di lontarkan oleh Eros, ia tidak tahu apa yang telah Selena dan Orang tuanya katakan hingga membuat Eros begitu membencinya seperti itu.

Sejak saat itulah Eros selalu berada disekitar Selena dan membiarkan Milena melihat kearah mereka dari kejauhan.....

"Hei Mile,, sekolah SMA mana yang kau tuju nanti saat sudah lulus?" Mulan bertanya kearah Milena, membangunkan pikiran milena yang berkeliaran

Milena mendesah lirih seraya menggelengkan kepala pelan "Entahlah, aku masih belum yakin. Aku bahkan tidak tahu, apakah ibu dan ayah akan menyuruhku untuk terus bersekolah."

Mulan menatap kearah sahabatnya Mile dengan pandangan menyesal. Ia telah mengenal Mile sejak kecil dan telah mengetahui semua tentangnya bahkan tentang masalah Eros.

"Kau tahu Mile,," Mulan kembali berbicara, setelah terlihat ragu sejenak ia kembali melanjutkan "Kenapa kau tidak ikut denganku ke Jakarta? Ibu dan Ayahku mengatakan mereka akan menyiapkan surat-surat untuk mengangkatmu menjadi anaknya. Dengan begitu kita akan menjadi saudara. Aku sangat merasa tidak nyaman meninggalkanmu sendiri disini"

Milena tersenyum kearah Mulan sahabat baiknya, setelah lulus, sahabat terbaiknya ini akan pindah ke Jakarta meninggalkan Mile sendiri. Awalnya Mile merasa sedih, tapi ia tahu tidak dapat melakukan apapun, hal itu di karenakan pekerjaan orang tua Mulan yang mengharuskannya untuk pindah. Mile ingin ikut dengan mereka, tapi ia masih belum yakin. Hal yang menganggunya adalah ia tidak akan lagi dapat melihat Eros.

Yah, Eros!

Walaupun Pangeran itu tidak lagi melihat kearahnya dan melihat saudara kembarnya Selena, Milena tetap mencintainya.

"Kurasa itu bukanlah hal yang buruk memilikimu sebaigai saudara. Aku akan memikirkannya," Mile tersenyum kearah Mulan

Mulan mengangguk senang dan kembali bebicara "Hei makanan ringanku sudah habis, tapi aku masih belum kenyang.hehe" gadis itu terkekeh lirih membuat pipi bakpaunya terlihat lucu, Mulan beranjak dari kursinya untuk menyeret tubuh Mile "Mari kita lanjutkan dengan membeli makanan di kantin!"

****

Seperti inilah kira^^ si Kembar

Sumber pict : Pinterest

Terpopuler

Comments

Nanda Khusuma

Nanda Khusuma

visual ny keren

2021-07-23

1

ARA

ARA

mantapppp Thor👍

2020-11-20

1

Cik Syita

Cik Syita

seru

2020-11-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!