Terjerat Cinta Sang Casanova
Ehem ini kisah nyata othor wkwkwk 🤣🤣
JANGAN LUPA LIKE, VOTE DAN KOMEN SERTA MASUKKAN KE RAK
Apa yang lebih menyakitkan dari pada patah hati? ENGGAK PUNYA UANG
^^^~ STARLA ZEANNE ABRAHAM ~^^^
Tok
tok
tok
"Zea cepat bangun, hari sudah pagi. " teriak Ibu dari luar pintu.
"Hmm. " gumamnya tanpa membuka mata.
Ibu mendobrak pintunya, berkacak pinggang melihat kelakuan anak gadisnya itu. Mulutnya komat kamit mungkin sedang membaca mantra eh menggerutu. "Ya ampun ini kamar apa kapal pecah, berantakan banget astaga. " sungut Ibu.
Ibu langsung pergi ke kamar mandi, tak lama kembali sambil membawa gayung.
Byur Ibu menyiram wajah puterinya itu, Zea langsung terbangun dan panik seketika.
"Banjir woy banjir. " ucapnya dengan panik.
"Banjir apa, makanya jadi anak perempuan itu mbok ya bangun pagi atuh neng. " omel Ibu.
Zeapun mengusap wajahnya yang basah, dia langsung nyengir kearah ibunya, namun nyatanya dalam hati dia jengkel dengan kelakuan bar bar emaknya. "Aku kira masih malam bu, makanya aku belum bangun. " elaknya.
"Kelakuanmu itu lho Zea, gimana mau punya pacar, kamu jadi perempuan enggak ada anggun anggunnya. " cibir Ibu.
"Halah Bu, pacar enggak penting bu, yang penting itu duwit alias uang. " balas Zea dengan santai. Ibu mendengus pelan mendengar jawaban puterinya, diapun berbalik dan ke luar dari kamar Zea.
Setelah kepergian ibunya, mau tak mau Zea bangun dan membereskan tempat tidurnya setelah itu pergi ke kamar mandi. Selesai dengan aktivitas paginya, dia ke luar dari kamar dan menuju ke meja makan. Zeapun memperhatikan penampilan kakaknya yang
terlihat rapi. "Eh bang Sak mau ke mana, tumben rapi bener? "
"Mau kerjalah, memangnya kamu kira abang mau ngeronda. " balas Sakti sambil tersenyum meledek.
"Minta uang dong bang Sakti, abangku yang paling tampan. " rayu Zea pada kakaknya.
"Hadeh kamu ini. " Saktipun mengeluarkan beberapa lembar uang, lalu memberikannya pada sang adik. Zea langsung tersenyum kegirangan mendapat uang dari kakaknya, ibu hanya menggeleng pelan melihat kelakuan puterinya.
Merekapun sarapan bersama dengan di temani candaan garing dari Zea. Selesai sarapan Sakti dan Zeapun berpamitan pada kedua orang tuanya.
##
Setibanya di sekolah Zea segera pamit pada abangnya lalu masuk ke dalam sekolahnya. Sakti melajukan motornya meninggalkan sekolah sang adik. Dengan cuek, gadis tomboy itu berjalan santai melewati genk dari Sonia, gadis cantik primadona di sekolah. Sonia dan genknya menatap benci kearah Zea yang berlalu dari hadapan mereka.
"Hei genk, sepertinya kita perlu mengerjai si tomboy itu deh. " ujar Serra, gadis berambut blonde.
"Memangnya lu berani Ser, kemarin kamu habis di lempar telur busuk sama si tomboy bukan! seru Carissa, si gadis bule. Serra merasa malu sekaligus kesal mengingat kejadian memalukan itu.
##
Sedangkan Zea kini berada di luar kelas sambil membaca komik. Ya bisa di bilang di sekolah Zea hanya memiliki beberapa teman saja, mungkin bisa dihitung pakai jari karena siswa siswi lain,merupakan orang kaya.
Puk seseorang menyentuh kepalanya, membuat Zea menoleh dan kembali acuh. Aiden mengulas senyumnya mendapat sikap jutek dari gadis di sebelahnya ini. "Kamu kenapa Ze, kayaknya bete banget gitu?"
"Enggak papa hanya saja kesenanganku telah kamu ganggu Den!
"Kenapa aku? aku 'kan hanya menghampiri dan menemani kamu yang sendirian di luar kelas. " Zea hanya diam, melanjutkan membaca komiknya lagi. Aiden tersenyum tipis,dia sudah terbiasa dengan sikap jutek dan galaknya si Zea.
Teng suara bel membuat Zea menghentikan hobbynya, dia bangkit dan masuk ke dalam kelas di susul Aiden. Zea berada di kursi paling belakang, karena mendengarkan pelajaran Sejarah malah membuatnya mengantuk wkwk.
Tak lama masuklah pak Didi, guru mata pelajaran Sejarah. Pria tua itu mencari kesudut ruangan, kedua matanya memicing kearah Zea.
"Zea Abraham, kenapa kamu memilih bangku di belakang?" tanya pak Didi.
"Di depan saya ngantuk pak jika mendengar penjelasan bapak! Murid lain langsung melihat kearah Zea namun Zea hanya acuh dan tak peduli. Pak Didi hanya menggeleng dan mulai menjelaskan Sejarah mengenai bom atom di negara jepang.
satu jam berlalu setelah pelajaran sejarah berakhir, Zea memutuskan mendengarkan musik di ponsel bututnya, sesekali dia mencuri dengar gibahan dari teman teman sekelasnya. Namun dia tak ambil pusing, karena membuat guru guru kesal adalah kebiasannya.
Merasa bosan Zea bangkit dan ke luar dari kelasnya. Tak sengaja dia berpapasan dengan Sonia, musuh bebuyutannya. Sonia memasang wajah sinisnya kearah Zea, "Jauh jauh dari Aiden, Aiden cuma milik gue. "
"Apa urusannya sama aku? " Zea menunjuk kearah dirinya sendiri dengan wajah bingungnya. Sonia mengeram kesal dengam wajah sok polos gadis dihadapannya.
"Bukankah kamu dekat dengan Aiden hingga dia menempel padamu. " Zea langsung tertawa mendengar lelucon dari Sonia.
Sejak kapan dirinya dekat dengan Aiden?? pertanyaan itulah yang kini berada di benak Zea. Zea menghela nafas dalam dalam,lalu menghembuskannya pelan, dia melirik Sonia melalui ekor matanya.
"Asal kamu tahu ya, Aiden sendiri yang mendekati ku, aku tak pernah meresponnya apa kamu enggak lihat. " ujarnya penuh penekanan.
"Minggir aku mau lewat. " Zea menyenggol tubuh Sonia dan bergegas meninggalkannya menuju ke kantin. Sonia mengepalkan tangannya, melihat kepergian Zea dengan sorot penuh kebencian.
Sampai di sana Zea langsung pesan makanan kemudian duduk. Tak lama pesanannya datang bersamaan dengan Tiara yang duduk berhadapan dengannya. "Eh Ze sepulang sekolah kita pergi ke toko buku yuk, aku mau mencari buku novel. "
Zea menimbang nimbang ajakan Tiara, kemudian mengangguk kecil. Tiara sangat senang Zea mau menerima ajakannya dan dia juga memesan makanan. Merekapun sibuk makan siang bersama sambil mengobrol berdua. Setelah selesai Tiara segera membayar pesanan mereka lalu pergi dari sana.
"Heran deh sama Sonya and the genks kayaknya mereka senang banget cari ribut sama kamu Ze!
"Biasalah Ra, kayaknya hidupnya enggak tenang jika enggak ganggu aku. "
"Kayak setan dong! mereka berduapun tertawa bersama sama, mereka masuk ke kelas masing masing. Zea memasang wajah masamnya melihat Aiden berada di sebelah bangkunya. Pengen banget memgumpat padanya namun Zea lagi malas bikin keributan. Dia langsung duduk di kursinya tanpa menyapa Aiden yang ada di sebelahnya.
Zea menoleh kearah Aiden dengan raut seriusnya. "Den, bisa enggak kamu enggak dekat dekat dengan aku, aku merasa enggak nyaman!
Aden menaikkan sebelah alisnya, mendengar ucapan Zea barusan. Dia menarik nafas dalam dalam, lalu menghembuskannya pelan. "Tapi Ze, hanya kamu gadis yang sikapnya normal di sekolah ini dan aku nyaman dekat dan berteman denganmu. " balas Aiden sambil tersenyum.
"Tapi enggak perlu terlalu akrab Aiden, aku enggak mau nantinya membuat seisi sekolah heboh, entar aku dituding jadi gadis yang menggoda kamu. " tegas Zea.
"Please Aiden, ngertiin posisi aku. " Zea menyela Aiden yang hendak berbicara padanya. Aiden terdiam, namun matanya terus memandang kerah Zea.
"Baiklah Ze, tapi kita masih bisa berteman 'kan?
"Tentu saja masih!
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Probosari
aq mampir kakak....
semangat dlm berkarya....
2023-01-27
0
akoh ghaghal vhakum
mampir dulu kk
2021-12-16
0
Hany
ijin nyimak thoor 🙏
2021-11-23
0