Kini Zea dan Tiara keluar dari toko buku, keduanya hendak masuk ke mobil milik Tiara. Hiks hiks hiks suara tangisan anak kecil membuat keduanya saling melirik satu sama lain. "Siapa yang menangis Ra? "
"Entahlah Ze, aku juga enggak tahu!
Keduanya memutuskan pergi kearah seseorang yang menangis, terlihat dari jauh seorang gadis kecil menangis sendirian di tepi jalan. Mereka berdua langsung menghampirinya, Zea langsung berlutut di hadapan gadis cilik itu.
"Sayang kamu kenapa menangis, apakah uang kamu jatuh? "
Tiara menepuk jidatnya mendengar pertanyaan Zea barusan. Gadis cilik itu menggeleng sambil mengerucutkan bibirnya. "Kalau kakak boleh tahu nama kamu siapa? "
"Khanza kakak, tadi Khanza perginya sama om Shaka dan kayaknya khanza tersesat. " gumamnya lirih.
Zea langsung berbisik di telinga sahabatnya, Tiara langsung menjitak kepala Zea setelah itu mereka kembali fokus pada Khanza. Zea mengusap kepala Khanza dengan lembut, lalu menggandengnya dan membantunya mencari sang om. Setelah lelah mereka memutuskan pergi ke restauran, Tiara memesan makanan untuk mereka bertiga.
"Kakak, ini pakai ini saja buat menghubungi om Shaka. " Khanza menyerahkan ponsel dari dalam tasnya pada Zea. Zea langsung mengambilnya dan segera menghubungi om dari Khanza ini.
"Halo, keponakan Anda bersama saya di restoran xx segeralah kemari! Setelah selesai Zea mengembalikan ponselnya pada Khanza. Tiara bantu Khanza memasukkan dalam tas.
Tak lama pesanan mereka datang, merekapun makan bersama sama. Tiga puluh menit berlalu seorang pria datang menghampiri ketiganya, Khanza berlari kearah omnya itu. Shaka bernafas lega telah menemukan keponakan cantiknya ini.
"Maafkan om ya Za, om lalai menjaga kamu. "
"Enggak papa om Khanza, untungnya Za ditolong kakak kakak cantik itu. " Khanza menunjuk kearah Zea dan Tiara, Sengaja mengamati kedua gadis itu dengan tatapan curiga. Zea yang pahampun langsung berdecak kesal pada pria asing dihadapannya.
"Om kira kami yang culik Khanza enak saja, kami masih sekolah kali om. Kayaknya om mulai pikun ya makannya keponakan om dilupain. " cerocos Zea.
"Pikun kepalamu, pria tampan kayak saya mana mungkin pikun bodoh, kamunya saja yang tidak lihat saya tampan!
"Enggak penting om, terpenting itu UANG dan Uang dan sebagai balas budi, om aja yang bayar makanan kita bye. " Zea menarik tangan Tiara dan mengajaknya pergi. Arshaka mendengus keras melihat kepergian kedua gadis barusan, dia segera menaruh uangnya di meja lalu ke luar dari Restauran.
##
Setibanya di Mansion, Shaka menemui orang tua dan adiknya di ruang tamu. Arshilla bangkit dan langsung memeluk puteri kecilnya itu.
"Sayang, mama sangat cemas sama kamu Za. " ucap Arshilla pada putrinya.
.
"Iya Mama, tapi untungnya Za di tolong kakak cantik. " Shilla menaikkan sebelah alisnya
mendengar jawaban puterinya, dia melirik
kearah sang Kakak Shaka diminta untuk menjelaskan. Shakapun menjelaskan kejadiannya pada keluarganya. Arshillapun langsung paham, dia kembali memeluk Khanza.
"Jadi penasaran sama gadis yang menolong puteriku. " gumam Shilla sambil melirik Shaka penuh arti. Shaka memutar bola matanya malas, bangkit dan pergi dari sana. Setelah kepergian Shaka, Arshilla langsung tertawa kencang dihadapan orang tuanya mengenai cerita kakaknya tadi.
"Jahil banget sih kamu nak, pasti di kamar kakak kamu itu tengah kesal sama kamu. " sambung bunda Jingga.
"Sekali kali menjahili si casanova kali bund! Bunda hanya menggeleng melihat tingkah puterinya, dia beralih pada sang cucu.
"Za, ayo ikut Oma ke kamar. " ajak bunda pada cucunya.
"Lets go Oma! Shilla membiarkan putrinya turun, dia tersenyum tipis melihat kepergian keduanya. Tak lama Papah Mike dan Alvaro pulang, papah Mike langsung menuju ke kamar sedangkan Alvaro menemui istrinya di ruang tamu.
Arshilla langsung memeluk sang suami, Alvaro terkekeh melihat tingkah manja istrinya. Tak lama senyumnya pudar, mengingat kesalahan dirinya kemarin pada Arshilla. Shillapun melepaskan pelukannya, menatap lekat pria yang menjadi suaminya ini.
"Kenapa Mas Al terlihat murung. " ujar Shilla dengan wajah penasaran.
"Aku teringat saat aku mengusirmu dulu sayang saat kamu sedang hamil Khanza. " gumam Alvaro dengan raut menyesal.
"Sudahlah Mas, lupakan saja masa lalu lebih baik fokus pada keluarga kecil kita. " Shills meraih tangan suaminya lalu diletakkan diatas perut buncitnya. Ya Arshilla hamil anak keduanya bersama Alvaro, Alvaro mengulum senyumnya sambil mengusap perut sang istri.
"Aku janji akan selalu membuatmu bahagia sayang. " ujar Alvaro dengan serius.
Ehem Shaka ikut bergabung bersama adik dan iparnya. Terlihat jelas jika Shaka masih sangat kecewa dengan Alvaro yang menyakiti adiknya kemarin kemarin. "Sekali lagi kamu menyakiti adikku karena perempuan lain, kupastikan detik itu juga aku pastikan nyawamu melayang. "
Alvaro mengangguk, dia sudah berjanji tak akan menyakiti Shilla lagi. Dia tak mau kehilangan istri dan putri mereka Khanza, Alvaro merengkuh tubuh istrinya dari samping sambil mengusap perutnya.
"Maafkan aku Shaka, aku janji tak akan mengulanginya!
"Bagus, aku pegang janjimu adik ipar. " Shilla menatap kakaknya itu dengan tatapan pekat serta memasang wajah manisnya.
"Kak Shaka bisakah kakak belikan aku buah apel dan susu ibu hamil!
"Ck suamimu 'kan bisa Shilla. "
"Shilla enggak mau jauh dari mas Al. " rengeknya manja. Arshaka hanya bisa mendengus keras melihat sikap menyebalkan adiknya. Diapun bangkit dan berlalu pergi meninggalkan adik dan iparnya. Alvaro tersenyum geli melihat tingkah istrinya, dia kecup kening sang istri dengan lembut.
"Kamu sengaja ya menyuruh kakakmu? "
"Iya Mas, habisnya kesel saja sama kak Shaka kayaknya masih marah dan kecewa sama kamu padahal aku sudah memaafkan kamu mas!
Alvaro tersenyum tipis mendengar penuturan istrinya. "Wajar sayang kamu adik perempuan dia satu satunya makanya dia sangat protektif padamu. "
Sementara Arshaka kini berada di pusat perbelanjaan, dia langsung membeli beberapa buah buahan serta susu ibu hamil,serta camilan dan lainnya. Setelah itu membawanya ke kasir dan membayarnya. Dia hendak ke luar dari toko namun tanpa sengaja, dia menabrak seseorang.
bruk
Alvaro mendongak, menatap kesal kearah gadis yang dia anggap sebagai penolong keponakannya. "Kamu lagi kamu lagi, apa kamu kalau jalan enggak lihat lihat atau kamu berniat membuntutiku. " ketus Arshaka.
Gadis di depannya terlihat bingung dengan ucapan Arshaka. Arshaka berdecak kesal dan berjalan melewatinya begitu saja. "Dilla, apa kamu baik baik saja? "
"Eh iya ya sudah kita masuk. " Gadis bernama Dilla itu mengajak Celine, sahabatnya masuk ke dalam pusat perbelanjaan.
##
Shaka melajukan mobilnya dengan raut kesal, bertemu dengan gadis kurang ajar yang mengatainya pikun. Diapun berkali kali mengumpat, terbayang wajah gadis yang dia tabrak seolah olah tak mengenalnya.
"Ck pura pura tak mengenalku, cih mengelikan! setelah itu dia fokus mengendarai mobilnya.
bersambung
JANGAN LUPA LIKE, VOTE DAN KOMEN
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Nayla Sasa
aku bgg thorrr sumpah bukannya yg nolong keponakannya zhaka zea sm tiara knp berubah menjadi dilla dn callin gmn sich thorr
2022-06-29
0
re
Next.
2022-06-11
0
eryuta
lama2 bucin
2021-09-17
0