"Enggak." lalu Aaron mengelus kepala Keana membuat keana mematung.
Sesampainya mereka berdua di tempat makan ternyata dari kejauhan ada Geshia yang sedang asik dengan Laptopnya, seperti biasa. Dia rajin banget ngerjain tugasnya di Cafe ataupun modelan kayak MCD karna bisa sambil nyemil.
"Bukannya itu Geshia?" tanya Aaron.
"I-iya ron." Aaron menatap Keana yang sedang gugup.
"Lo kenapa na?"
"Jangan kesana."
"Kenapa? lo lagi marahan sama Geshia?"
"Enggak sih."
"Yaudah." Aaron langsung menggandeng tangan Keana. Berjalan menuju tempat duduk Geshia.
"Ges!" BRAAK!!
Aaron sengaja mendebrak meja dan membuat Geshi terkaget juga melotot kesal.
"Aaron?! Ngapain lo disi--" mata Geshia beralih seseorang dibelakang Aaron lalu ekspresi ngeselin Geshia keluar. (bisa dibayangin kan? Meme able gitu)
"Dimeja lain sono! Jangan disini!"
"Yaelaa... Gabungla Ges!" tutur Aaron.
"Gak!"
"Cih. Lo sendiri? Mana Akasa?"
"Iyalah sendiri. Kenapa tanya akasa ke gue sih?"
"Yakan lo kemarin seharian bareng Akasa."
"Iya bareng karna terpaksa"
"Lo murid baru tapi banyak bacot ternyata ya Ges."
"Tergantung!" bales jutek dari Geshia.
"Cuihh"
"Udah debatnya?!" Keana angkat bicara.
"Udah kok Na." sahut Aaron sedangkan Geshia senyum usil.
"Ngapain lo senyum kek gitu Ges? Jijik gue!"
"Enggak kok. Udah sono, tuh meja sepi" Geshia nunjuk kearah meja sebelahnya.
Dengan ekspresi kesal, Aaron akhirnya memilih dimeja dekat Geshia. Sedangkan Geshia masih asik dengan laptopnya walaupun sesekali melirik kearah Keana. Keana yang menyadarinya semakin kesal atas tingkah Geshia.
"Na. Lo mau makan apa? Minum apa? Gue traktir."
"Gue gak pengen apa-apa Ron."
"Kalo gak mau makan. Minum aja"
"Hm. Gue mau Es Cappuccino aja."
"Okay."
Geshia menatal Aaron, namun Aaron buang muka.
"Cih. Napa tuh anak? Pms kalik ya." lirih Geshia.
Lalu kembali Geshia menatap Keana dengan muka ngeselin.
"Terusin aja muka lo kayak gitu. Tapi ntar, lo gak bakal gue kasih ampun Ges!" bisik Keana agak mendekat ke Geshia.
"Ihh takut."
"Ngeselin banget sih lo Ges! Nyesel gue punya temen kek lo!"
"Hahaa... Oh ya?"
"Up to you!"
Aaron pun kembali ketempat duduk, memyadari muka Keana yang ditekuk membuat Aaron berpikiran negatif.
"Lo kenapa na?"
"Kenapa apanya?"
"Kok muka lo ditekuk gitu?"
"Tuh gegara si bontot!" nunjuk kearah Geshia dan Aaron menoleh juga menatap sinis Geshia.
"Ohooo.. Sans guys. Gue mau cabut ini juga. Bye" ucap Geshia yang cabut meninggalkan mereka berdua.
***
Geshia sebenarnya murid baru, namun belum sepenuhnya berkenalan dikelas. Hanya sewaktu upacara, tiba-tiba ditunjuk sebagai pemimpin regu dan bertemu dengan Akasa juga Aaron yang udah tau nama dia. Juga tak lain Keana adalah sahabat Geshia dari masih bloon sampai sekarang.
Hari ini, kali pertama Geshia memasuki kelas. Entah dia bakalan sekelas sama Keana atau tidak. Namun, dia berharap iya. Karna sewaktu upacara, dia membantu kelas Keana.
Seorang guru pengajar bersama seorang siswi menuju ke kelas IPA. Guru tersebut mengajak muridnya berbincang sebentar dan berusaha agar membuat ia tidak begitu gugup. Karena Guru itu menyadari bahwa tangan siswi itu dingin, juga sesekali menggigit bibir bawahnya juga tidak bisa diam.
"Kelas baru. Temen baru, walaupun gue udah kenal Keana, Aaron, Akasa tapi gue masih nervous akut." ia berucap dalam hatinya.
"Geshia. Kamu gugup ya? Coba berdoa dulu dan gak usah gugup, anak-anaknya baik semua kok." ucap guru tersebut menenangkan Geshia.
Geshia hanya mengangguk dan tersenyum terpaksa. Ia benar-benar diluar kendali dan sangat gugup. Jantung dia upnormal ditambak Takut. Gemeteran. Panik. Keringat dingin.
"Nah.. Ini kelasmu Geshia." ucap Bu Desi ketika mereka berdua berhenti tepat dipintu kelas XI IPA 2.
"Hm.. IPA 2. Yang terkenal adanya Prince Charming itu kan ya." Geshia membatin lagi karna Geshia masih belum tau Prince Charming itu siapa.
"Ayo,Sini Sayang." Panggil Bu Desi dengan menggandeng tangan Geshia.
"Astaga! pas gini, kenapa perut gue gak bersahabat. Please, ayolah." batin Geshia lagi.
Hingga tibalah dia berada dihadapan Siswa/siswi penghuni kelas XI IPA 2. Suasana yang awalnya ricuh, ketika Geshia masuk semua diam yang ada hanya keheningan dan suara bisikan. Sesekali Geshia menelan ludahnya dan membuatnya semakin gugup.
"Namamu siapa sayang?" tanya Bu Nike yang sedang mengajar pelajaran Bahasa Inggris dikelas tersebut.
"S--saya Geshia ibu. Geshia Tynetha, pindahan dari SMA BHAKTI."
"Babon! Cantik banget kayak bidadari cuyy!!" tutur Arga, si ketua kelas tapi bacot nya gak ketulungan.
Disisi lain, Akasa hanya fokus dengan pekerjaannya. Sedangkan Aaron memukul bahu Akasa berulang kali yang duduknya didepan Akasa. Akasa posisinya duduk sendiri sedangkan Aaron duduk dengan Arga.
"Apasih ron! Udah bosen idup lo?!"
"Dihh! Itu. Liat!!" nunjuk kearah Geshia.
Akasa Speechless menatap Geshia. Keana yang menyadarinya pun, iseng jahilin Akasa.
"Kalo liat, kedip dong!" goda Keana.
"BERISIK!" sahut Akasa.
"Cih!"
Lalu Bu Desi menatap semua murid dikelas itu. "Ada bangku kosong?" tanya Bu Desi.
"Itu Bu. di Belakang nya Arga!" seru murid seisi kelas.
"Di sebelah saya aja Bu." Arga nyengir lebar tanpa dosa.
"Yee kunyuk! Lo mau ngusir gue?! Sat emang!" kesal Aaron.
"Sudah. Arga sama Aaron saja" perintah Bu Nike. "Toh. Kalau kamu ingin dekat dengan Geshia, dia juga ada dibelakang kamu Arga."
"Ceileehh.. Gayanya si Arga, sok-sokan mau deket. Berasa liat K-Drama aja nih. Haha" goda Jordan.
"Cieeeee!!!" kompak seisi kelas kecuali Akasa.
"Apasih. Gak jelas,semua!" batin Akasa kesal.
Akasa yang sedaritadi tak berekspresi. Matanya melirik cewek yang baru saja mengisi kekosongan bangku yang tepat ada disebelahnya. Setelah berbulan-bulan duduk sendirian, akhirnya Akasa tidak duduk sendirian lagi.
"Cieee... Si Batu Es akhirnya gak jomblo lagi." ledekan semua murid tertuju pada Akasa.
"Geshia, coba kenalan dong sama Akasa." seru Jordan.
"Ka. Dia anak baru lho! Jangan galak-galak."
"Geshia. Lo kudu tahan banting ya kalo udah sama Akasa." tutur Jordan lagi.
"Dan! Lo bisa diem gak?! Berisik!" ketus Akasa.
"Geshia. Danger! Dia anjing galak Ges!"
Celotehan semua murid seisi kelas membuat kelas riuh ricuh. Geshia tak menyangka, sambutan dari teman barunya sesuai Ekspetasinya. Padahal Geshia udah berpikiran negative tentang kelas dan teman barunya, tapi ternyata dugaan dan propektif dia salah besar. Maybe, mulai hari ini pasti Geshia mulai membuka lembaran baru juga cerita baru dengan teman dan kelas barunya hari ini. Geshia Hope, semoga berjalan lebih menyenangkan kedepannya...
"Kenalin. Gue Akasa. Paling gak suka duduk sama orang yang Berisik, bawel dan banyak bacot. Dan ini buat lo, kalau lo selama duduk sama gue banyakin bacot mending lo pindah tempat duduk aja." ketus Akasa.
Geshia terheran dengan sikap Akasa. Padahal kemarin baik-baik aja, namun sekarang berubah. "Ini orang, kesambet apasih?" batin Geshia.
"Jawab kek. Bukan malah diem!" ucap Akasa.
"Iya ka." sahut Geshia kalem.
"Sorry Ges. Gue sengaja. Karna gue gak mau temen-temen tau, kalo gue udah kenal sama lo." batin Akasa.
Tak disangka, sedari tadi Aaron menatapnya sinis. Geshia yang menyadari, membalas dengan tatapan tajam.
"Biasa aja natapnya mbak!" gertak Aaron membuat Bu Nike dan seisi kelas kaget.
"Kenapa Aaron?" tanya Bu Nike.
"Maaf Bu Reflek!" ucap Aaron cengengesan, Bu Nike tergeleng-geleng.
"Emang lo kenal gue?!" ucap Geshia.
"Tau!" sahut Aaron kesal.
"Cih!"
"Ges!" panggil Keana. Geshia pun menoleh.
"Apa Na?" bisik Geshia.
"Enggak. Nanti aja. Gue cuma manggil."
"Cih. Anjirrr lo!"
2 Jam pelajaran telah berlalu. Sekarang pergantian pelajaran. Seorang guru memasuki kelas dengan membawa setumpuk buku tulis milik semua murid. Sepertinya, mood nya sedang tidak baik karna sudah terlihat dari wajahnya yang suram.
"Baik! Buka buku paket kalian, buka Bab 2 lalu Resume materi tersebut. Mengerti?!" perintah seorang guru Matematika Wajib.
Geshia memperhatikan Akasa yang sedang mengambil buku paket di tasnya dan membuka buku paket tersebut, lalu Geshia menggeser tubuhnya mendekati Akasa untuk melihat buku paket milik Akasa. Akasa melirik dingin kearah Geshia dan membatin "Ngapain sih lo?!" .
"Ka. Mau lihat. Gue gak ada buku, lo kan tau gue murid baru ka." balas Geshia yang sadar jika Akasa meliriknya dingin. "Buku paket gue belum dateng ka." lanjutnya.
Akhirnya tanpa menggubris, Akasa langsung menggeser bukunya ke tengah agar bisa melihat soal-soal dengan adil. Geshia tersenyum melihat perlakuan lucu Akasa.
"Kirain lo pelit ka. Kukira lo berubah. Ternyata enggak." pikir Geshia gemash melihat sikap Akasa.
Geshia masih menatap Akasa dengan hikmat. Akasa yang terfokus mengerjakan soal-soal terlihat dengan mudahnya dalam mengerjakan, seperti tidak ada kendala.
"Ka. Gampang ya?" tanya Geshia dengan melempar senyuman.
"Liat sendiri soalnya. Kan situ punya mata sih." ketus Akasa tanpa melihat Geshia.
"Ketus banget sih!" lirih Geshia.
"APA LO BILANG?!" nada tinggi Akasa, "APA?!" Geshia tersontak kaget menjawab cepat pertanyaan yang terlontar dari mulut Akasa.
Lalu Akasa terdiam dan kembali ke pekerjaannya. Geshia hanya berdecak kesal atas perlakuan Akasa yang jutek.
"Ka. Ini susah, gue gak ngerti ka." balas Geshia.
"Itu artinya lo apa?," bisik Akasa. Geshia menyernyit "APA?!"
"Lo **** Ges!," jawab Akasa dingin.
Jleb! Kali pertama Geshia mendapat perkataan dari Es Batu.
"Udahlah. Lo diem! Gue mau konsentrasi buat ngerjain." ucap dingin Akasa yang kemudian terlarut dalam soal tersebut.
Geshia kesal dan cemberut. Sakit hati banget dikata **** sama si Batu Es, padahal Geshia itu gak ****-**** banget jadi cewek. Buktinya dia jago nulis cerita fiksi, memasak, bernyanyi juga melakukan hal yang membuatnya senang.
So, Geshia memilih untuk diam namun lebih asik dengan imajinasinya sendiri. Bersenandung lirih juga mencorat-coret buku bersampul Rainbow miliknya.
ANNOUNCEMENT 📌
Diharapkan untuk yang membaca lagunya sembari mendengarkan musiknya. Hayati setiap kata perkalimat. Semoga kebawa perasaan ya kalean 😁
Song 🎵: I'M IN LOVE _ REZA DARMAWANGSA
"Woke up alone
In the middle of the night
It was all on my head all of the bads things
The fight and the tears
I just can't believe
It's all over now
Keep talking to myself
"what did I do wrong?"
But I guess it's just pointless
I just can't seem to move on
Here I am now
Faking smiles and forcing a laugh
But then I saw you standing there
You asked me if I was okay"
Geshia bersenandung sesuka hatinya. Kelas memang hening dan membuat seisi kelas mencari siapa yang bersenandung merdu itu. Guru yang didepan hanya melihat dan menghiraukannya.
"I'm in Love
What I feel inside of my heart
I'm in Love
I know you will take away the clouds
I know when I see your eyes
I just can't lie
I'm in love
It's been three months
Since the day we met and you made it so
Easy to let go
I know it's to soon
But I can't help fall for you
Over and over again
I'm in Love
What I feel inside of my heart
I'm in Love
I know you will take away the clouds
I know when I see your eyes
I just can't lie
I'm in love"
Geshia masih asik bernyanyi dan mencorat-coret buku yang dihadapannya. Tanpa menyadari, bahwa Akasa menatapnya sedari tadi juga mendengarkan nyanyiannya lalu diputuskan berhenti sejenak hanya untuk mendengarkan Geshia bersenandung.
"Ini cewek, malah nyanyi bukannya ngerjain. Geshia, Geshia." batin Akasa heran.
"Don't you understand
that you're the only one
Don't you need a thing I just need you
Right now
I'm in Love
What I feel inside of my heart
I'm in Love
I know you will take away the clouds
I know when I see your eyes
I just can't lie
I'm in love
I'm in love
I wanna kiss you tonight
I'm in Love
Be with you for the rest of my life
I know when I see your eyes
I just can't lie
I'm in love with you
Ahh.... Ahh.... Ahh....
Ahh....
I'm in Love"
Geshia mengakhiri nyanyiannya lalu menidurkan kepalanya diatas meja dengan melipat tangan sebagai bantal. Ia menatap Akasa yang masih sibuk fokus kepada soal-soal yang dianggap Geshia susah. Geshia diam-diam memperhatikan setiap postur wajah Akasa.
Alisnya lumayan tebal, Matanya mirip mata kucing, bibirnya berwarna pink, rambutnya berwarna cokelat gelap. Akasa Ganteng pake banget, tapi sayang galak, jutek, dingin.
"Padahal cogan tuh apalagi face kek Akasa tuh, nge gemesin. Kalo inget senyum dia bawaanya pengen karungin. Tapi sayang, karakter doi jutek, bodo amat, sadis, no mikir 2 kali. Duhh" batin Geshia yang tertawa dalam hati.
"Geshia ngapain sih, ngeliatinnya kayak gitu banget." batin Akasa yang menyadari bahwa Geshia ngeliatin dia.
"Akasa! Ajarin gue dong." pinta lembut dari Geshia sambil beberapa detik melirik buku paket.
"Kerjain aja dulu. Ntar gue proscek bener atau salah lo ngerjainnya. Coba dulu! Usaha!," ketus Akasa yang sebenernya ada benernya juga.
"Okay!" Geshia mengubah posisinya menjadi tegak, meraih buku dan bolpoin miliknya lalu mengerjakan soal tersebut.
Geshia terlihat tenang dan serius mengerjakan soal tersebut. Geshia benar-benar membenci pelajaran Matematika karna dia tidak bisa dan malas banget kalau membahas tentang matematika dan anehnya baru sekarang ia terlihat bersemangat mengerjakan soal itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Maria Juni Yati
Ganteng banget si 😍😍😍😍😍😍
2020-07-08
1