Jemput

Geshia berlari menuju Akasa. Ternyata Akasa langsung menuju tempat parkir namun, di parkiran segerombolan Cewek centil si Meira, Clara, Kanya lagi foto-foto di sepeda motor milik Akasa. Akasa yang sudah dari tadi badmood, akhirnya meluapkan semua ke para printilan itu.

"Kalian ngapain?!" ketus Akasa.

"Oh Akasa sayang." sahut Meira.

Lalu Meira centil dideket Akasa dengan ekspresi melirikku sinis dan menyenggolku dalam artian sana jauh-jauh. Akasa yang menyadari, jika Geshia di suruh pergi sama si Meira. Dia pun makin melunjak emosinya namun dikontrol karna inget, yang dihadapannya cewek.

"Udah. Lo ngedusel gue gini, dapetnya apasih?!" ucap Akasa melepas tangan Meira yang melingkar di lengannya.

"Ih Ka.. Ayo pulang bareng." ajak Meira.

"Ogah! Gue ogak boncengin cewek modelan kek lo pada. Yang sekolah tapi gayanya bermake up kayak mau nge clubbing." ucap Savage dari Akasa.

"Ya kan. Penampilan ka. Daripada dia, Buluk." ucap Meira menunjuk kearah Geshia.

Geshia yang menyadarinya. Langsung marah, namun Akasa lebih cekatan.

"Penampilan jidat lo! Kalo penampilan itu yang rapi, bukan malah kayak gini! Kampungan banget mah iya. Gue malah suka Style dari Geshia daripada lo Ra! Ngerti?! Mending lo jauh-jauh. Gue mau pulang! sono! Minggir!!." oceh pedes dari mulut Akasa yang menyakitkan.

"Iya iya ka! Bisa kurangin ga galaknya? Gue takut!."

"Kalo lo takut. Lo gak usah cari masalah sama gue. Ngerti?!." Lalu Akasa menatap kearah Geshia yang sedari tadi menatapnya.

"Ngapain lo cengo. Ayo naik!" pinta Akasa ke Geshia.

"Lo mau nganter gue?" tanya Geshia tak percaya.

"Iyalah Ges. Siapa lagi?!"

Akasa tak menggubris keberadaan Meira DKK, malah asik mengobrol dengan Geshia.

"Ka. Lo curang! Gue sama dia, cantikan gue ka!" keluh Meira.

"What?! Ngaca! PD banget lo ngomong gitu." Akasa terkekeh se akan-akan lucu.

"Trus. Geshia, dia cantik gitu menurut lo?!"

Akasa berhenti tertawa dan menatap Geshia. "Iya. Dia cantik, layaknya malaikat." _Batinnya.

"Kalo Geshia mah. Gue Sans. Kenapa? Karna gue cuman pengen isengin dia setiap menit, jam, waktu." penjelasan tak masuk akal dari seorang Akasa Ramatha.

"Dasar Sakit Jiwa!." ketus Geshia.

"Udah ah. Bacot! Ayo Ges."

"Ya." Geshia pun naik, juga Akasa menyodorkan helm untuk Geshia.

Disisi lain, Meira sangat marah dan cemburu. Karna apa? Karna Meira merupakan mantan kekasih Akasa yang membuat Akasa murung setiap harinya, namun sekarang tidak lagi. Setelah adanya Geshia Tynetha yang bikin Akasa tertawa dan tenang juga semakin berwarna harinya.

"Awas aja. Lo bakal hadapan sama gue!" ucap Meira.

"Udah Ra. Lanjut besok! Sekarang kita Makan kuy!." ajak Clara.

"Skuy girls" ucap Kanya dengan merangkul Meira yang masih ngedumel.

Diperjalanan, Akasa dan Geshia hanya diam canggung. Geshia ingin memulai namun takut terkena semprot Akasa. Akasa yang menyadarinya, dia langsung memulai pembicaraan.

"Kenapa diem aja lo? Lo sakit Ges?"

"Ah. Enggak Ka. Gue mikir aja. Itu tadi gimana ya Meira."

"Yaela, lo mikirin cewek gak bener itu?"

"Iya."

"Udah. Biarin aja."

"Kenapa? Dia siapa lo sih? Kok lo keliatan kesel banget sama Meira."

"Lo mau tau, apa mau tau banget?"

"Mau tau banget."

"Okay gue mau cerita. Tapi kita mampir cari makan dulu ya."

"Okay. Tapi gue.."

"Gue yang bayarin."

"Yashh.. Serius ka? Ntar pesenin Ice Cream."

"Iyaiya. Seneng banget sih mbak, suka Ice Cream emang?"

"Banget."

"Oh gitu."

***

Sesampainya di MCD, lalu memesan dan makanan, minuman, ice cream sudah didepan mata. Akasa menyadari ekspresi Geshia yang sangat amat ceria, yang Akasa gak pernah liat itu.

"Makasih ka." ucap Geshia yang langsung melahap ice cream tersebut.

"Enak?."

"Banget. Mau?" menyodorkan sesendok ice cream.

"Enggak. Buat lo aja."

"Enak beneran. Ntar lo nyesel kalo gak nyobain ka. Ini, aaaa..." menyuruh Akasa membuka mulutnya untuk mencicip ice cream miliknya.

Akhirnya Akasa membuka mulut dan tanpa sadar ia pun tersenyum. Geshia juga tersenyum melihat ekspresi Akasa.

"Enak kan?." tanya Geshia ke Akasa lalu Akasa mengangguk.

"Gue kira lo itu cuman galak dan cuek aja ka. Trus gak bisa senyum, eh ternyata..." tutur Geshia yang sembari asik memakan ice cream.

"Apasih." muka Akasa memerah.

"Kenapa? Malu? Sans aja kalo sama gue ka. Gue anaknya gak terlalu kayak yang lain kok dan juga gak ember. Karna lo tau kan, Keana itu sifatnya sebelas tiga belas sam lo."

"Hm" balas singkat Akasa.

"Ka." panggil Geshia yang memberhentikan Akasa makan.

"Iya. Kenapa?"

"Abis ka." nunjukin wajah ice cream yang udah kosong dengan ekspresi imutnya.

Lalu Akasa yang menyadarinya reflek tertawa.

"Lho kok ketawa sih?"

"Lo kok lucu gini sih Ges?" kata Akasa. "Ini juga, makan ice cream kayak anak kecil. Masih belepotan." lanjut Akasa yang mengelap pinggiran mulut Geshia.

Geshia hanya mematung. Karna perlakuan manis dari Akasa. Dia mikir, Akasa kenapa? Tumbenan baik sama cewek.

"Udah. Mau ice cream lagi? Tapi ini makanannya dimakan dulu. Nanti gue beliin lagi." ucap Akasa yang masih tersenyum.

"Ah.. I-iya" sahut Geshia.

Disaat Geshia makan, disisi lain Akasa merhatiin Geshia dan itu membuat Geshia malu.

"Ka. Lo ngapain liatin gue muluk? Ntar naksir lho." goda Geshia.

"Kepedean banget. Gue liatin lo karna gue mikir, cewek modelan kek lo ternyata sifatnya kek anak kecil ya. Pantesan dijuluki bayi gede sama anak-anak."

"Apasih." hanya ucapan seperti itu membuat Geshia kepanasan dan jantungnya upnormal.

"Sans Ges. Gue cuman heran aja. Gue kali pertama kek gini kek cewek setelah gue putus sama Meira 2 tahun lalu."

Sontak Geshia tersedak. Membuat Akasa kaget karna ekspresi Geshia seperti orang mau mati.

"Ges! Nih minum. Astaga, lo engga pa-pa?"

"Iya. Gue engga pa-pa. Udah lanjutin aja ceritanya." suruh Geshia sembari minum.

"Intinya. Gue sebenarnya putus dengan Meira karna persoalan cowok dan cowok itu, anak SMA BHAKTI." lanjut Akasa.

"Trus ka?"

"Ya itu. Meira main belakang Ges. Gue gak terima dan parahnya mereka udah ngelakuin hal diluar akal sehat."

"What?! Seriously.That sounds absurd ka."

"Emang sih. Tapi gue liat sendiri dengan mata kepala gue saat gue dateng kerumah Miera. Gue dobrak pintu kamar Miera. Dan ya... Gue hancur Ges, gue ngerasa gak becus jadi cowok yang bisa ngejaga cewek gue biar stay sama gue. Alhasil gue gagal jadi Akasa yang baik bagi cewek yang deket sama gue. Gue juga, setelah kejadian itu, gue benci sama yang namanya cewek. Gue bodo amat sama problem tentang cewek. Yang gue punya cuma satu, Aaron yang merupakan sahabat gue. Tapi kurang lebih berjalanannya waktu, Meira kembali ke gue. Tapi sayang, gue terlalu jijik mengingat kejadian itu. Karna dia hari gue suram tanpa adanya senyum dan isinya hanya emosional ego gue."

Geshia hanya terdiam menatap mata Akasa dan mendengarkan curhatan Akasa. Akasa lalu menatap balik mata Geshia dan Geshia melemparkan senyuman untuk Akasa.

"Udah ka?" Tanya Geshia dan Akasa mengangguk.

"Namun, sekarang lo gimana? perasaan lo? Apa masih sama yaitu gelap tanpa warna?"

"Gue masih belum memahami gue yang sekarang. Karna gue selama ini gak pernah tersenyum sekalipun cewek itu bertingkah absurd kayak lo Tapi lo, berhasil bikin gue ketawa hanya karna tingkah lucu lo."

"Ha? Gue?!" nunjuk diri sendiri.

"Iya lo."

"Kenapa bisa?"

"Gue juga gak tau. Mungkin suatu saat bakalan terjawab Ges."

"Hm."

"Kalo lo Ges. Gak ada gitu masalalu kek gue?."

"Ada." Geshia tersenyum namun Akasa menyadari bahwa senyum Geshia palsu.

"Apa Ges? Lo boleh kok luapin amarah lo disini bareng gue."

"Cerita gue. Sama persis sama kejadian lo. Dan lucunya, mantan gue juga sekolah di SMA BHAKTI juga Ka."

"Maksud lo? Gue gak paham ges."

"Mantan gue juga ngelakuin hal yang sama kayak kejadian lo, ngelakuin hal diluar nalar sehat orang. Dan parahnya, cewek itu ngirimin foto dia lagi bersama mantan gue yang pada saat itu cowok itu adalah cowok gue."

"Lo tau, siapa cewek itu?." Geshia hanya bergeleng.

"Gue gak tau ka. Karna wajah dia tertutup oleh rambut, gue cuma liat mantan gue aja." tutur Geshia yang tiba-tiba meneteskan air mata.

Batin Akasa sakit, melihat wanita dihadapannya menangis. "Gue tahu. Lo gak kayak gue Ges, yang bisa nahan emosi tanpa harus nangis. Tapi lo, lo cewek, pasti sakit banget karna lo paling lemah dalam soal hati beda sama gue yang ngandelin logika." batin Akasa.

"Dan itu kejadian juga 2 tahun yang lalu." lanjut Geshia.

"Udah Ges. Gak usah dilanjutin. Gue anter lo pulang ya. Tapi gue bayar dulu bentaran."

Geshia masih duduk sedangkan Akasa beranjak membayar makanan dan memesan ice cream satu lagi untuk dibawa pulang.

"Nih. Buat lo makan dirumah, biar mood lo baik lagi." menyodorkan Ice Cream dua.

"Lho kok dua ka. Kebanyakan."

"Udah. Biar lo moodnya balik."

"Yuk. Jangan nangis lagi! Malu gue yang mau ajak lo makan bareng lagi Ges. Lo kalo nangis jelek banget Ges. Hahha." goda Akasa dan membuat Geshia memukul pundaknya dan mencubit lengan kekar Akasa.

"Ah. Sakit Ges."

"Ngeselin."

"Cengeng banget!,"

"Bodo!"

***

Geshia turun dari motor Akasa. Akasa memasang muka jutek apalagi Geshia yang moodnya ancur parah.

"Thanks ka. Lain kali kalo naik motor jangan ngajak mati!" ketus Geshia.

"Iya Janji." sahut santai Akasa.

"Yaudah gue masuk. Lo pulangnya ati-ati."

Akasa menatap langkah demi langkah Geshia yang semakin menjauh namun Akasa memanggilnya.

"Ges! Tunggu!," Geshia menoleh.

"Gue belum tau nomor lo."

"Oh. Sini hp lo." tanpa basa basi Geshia langsung memberi nomornya ke Akasa.

"Thanks Ges. Gue balik dulu." ucap Akasa. Geshia mengangguk dan menatap Akasa hingga tak terlihat dari pandangannya.

***

*Akasa POV

Sesampainya Akasa dirumah ternyata, lagi-lagi rumah itu sepi. Mama dan Papanya lagu keluar kota. Dia hanya berdua dengan pembantunya.

"Den Akasa udah pulang. Udah makan den?"

"Alhamdulillah udah bi. Bibi?"

"Udah Den."

"Syukurlah. Bi, Papa Mama?"

"Iya den. Seperti biasa."

"Emang ya bi. Yang ibu nyata bagi Akasa cuma bibi." tutur Akasa yang duduk termenung dikursi ruang tamu.

"Den Akasa jangan bicara seperti itu. Nyonya sama Tuan sangat menyayangi Den Akasa, mereka bekerja juga untuk kamu."

"Tapi. Akasa pengen mereka ada buat Akasa seharian aja engga pa-pa Bi. Akasa cuman butuh sandaran mereka." Akasa pun menangis dalam dekapan Bibi Ina.

"Sudah den. Bibi tau perasaan aden. Lebih baik, Den Akasa sekarang mandi dan rebahan pasti capek kan.Sampai pulang malam gini."

"Iya bi. Yaudah. Akasa ke atas dulu ya bi. Bibi nginep disini kan?"

"Iya den."

"Makasih bi"

Akasa pun menaiki anak tangga dirumahnya menuju ke kamarnya. Dia pun sangat capek menghadapi hari ini yang dirasanya cukup panjang, namun hari ini adalah hari keberuntungan dia bisa kenal dengan Geshia. Akasa merasa harinya mulai berwarna sejak kehadiran Geshia. Lalu Akasa mengingat Geshia dan akhirnya berniat buat memberi notice ke Geshia.

Geshia cute📩

Akasa:

"Halo Ges. Malam! Lo lagi apa sekarang?"

Geshia Cute:

"Akasa? Malam juga! Gue lagi rebahan dong. Kenapa? Kangen gue ka? Hahha"

Akasa:

"Engga kenapa sih. Gimana, Ice creamnya? Udah abis? Iya gue kangen"

Geshia Cute:

"Udah dong. Mood gue langsung baik lho ka. Bercanda lo gak lucu ka"

Akasa:

"Syukurdeh. Gue gak bercanda kalik Ges. Ngapain gue bercanda."

Geshia Cute:

"Ah. Serahmu mas!"

Akasa:

"Kok lo kesel sih Ges. Besok gue jemput ya?"

Geshia Cute:

"Gak usah. Gue mau bareng sama Keana."

Akasa:

"Gak mau tahu. Gue besok jemput lo!"

Geshia Cute:

"Lo tuh ya. Batu banget jadi orang ka! Ngeselin."

Akasa:

"Bodo!"

Akasa:

"Yaudah. Gue mau tidur. Lo jangan tidur kemaleman. Besok Gue jemput!"

Geshia hanya menatap layar handphone nya. Berpikir bahwa Akasa benar-benar sinting. Baru juga akrab, udah berani. Geshia baru keinget tas nya, lalu menelpon Keana.

Keana Es 📞

Keana Es:

"Halo! Lo darimana aja sih bontot! Kesel gue"

Geshia:

"Gue abis bantuin Akasa diperpus trus ketiduran. Sorry Na. Lo bawain tas gue ya?"

Keana Es:

"Kagak"

Geshia:

"Serius nyet! Gue grasak grusuk cari tas gue sampai mau nangis."

Keana Es:

"Salah sendiri! Pamitnya kemana, eh malah kemana. ******* lo!"

Geshia:

"yahh.. Mbaknya nge gas. Maafin gue Na. Maaf banget. Jangan marah, please"

Keana Es:

"Tas lo di gue. Ambil besok aja. Gue lagi diluar gak dirumah."

Geshia:

"What?! tumbenan. Sama siapa lo? Cowok lo ya? Siapa na?"

Keana Es:

"Bacot! Bukanlah. Sama Aaron, nemenin dia beli perlengkapan tulis."

Geshia:

"Sejak kapan kalian dekat? Anj*ng lo ya. Gak kasih tau gue!"

Keana Es:

"Apasih! Gue gak deket. Lo tuh paling yang deket sama Akasa."

Geshia:

"Gue?! Hahah.. Kagak lah. Masak iya gue mau sama cowok Batu Es kek dia, masak gue mau nambah lagi temen seperjuangan yang modelnya kek lo."

Keana Es:

"kok gue?!"

Geshia:

"Gak sadar diri ternyata. Lo tuh Es banget sat! Punya temen gini amat"

Keana Es:

"Yaudah sono, cari temen yang gak kayak gue."

Geshia:

"ngomong apasih Na! Udah ah. See you. Gue mau tidur. Baik-baik sama Aaron ntar kalo jadian jangan lupa PJ nya ya"

Tut... Tut..

Keana Es:

"Woy! Ges! ******* lo ya! Temen macem apa lo. Njirrrr... Inginku penyet aja nih bocah. Udah dimatiin aja."

*Aaron POV

Aaron masih asik memilih peralatan tulis juga gambar, sedangkan Keana mengomel gak jelas kearah handphone nya. Itu membuat Aaron menghampiri Keana.

"Kenapa Na?" tanya Aaron.

"Ini nih Geshia. Ngeselin banget"

"Kenaoa emangnya? Apa yang membuatmu kesal?"

"Kata dia ya.." Keana langsung membulatkan bola mata nya karna hampir keceplosan.

"Dia kenapa?" tanya Aaron lagi.

"ah enggak ron. Dia heboh, karna kan tas nya ada di aku."

"Oh kirain apa na."

"ehhe Iya." Keana menghela nafas lega dan mengelus dadanya.

Tiba-tiba Aaron menggandeng tangan Keana.

"Lihat Na. Lo mau?" nunjuk ke arah stabilo yang bentuknya lucu. Juga pernak-pernik lucu lainnya.

"Enggak ah." sahut Keana.

Tanoa basa-basi Aaron langsung mengambilnya.

"Kok lo ambil ron?"

"Ya gue tau. Pasti lo bakal nolak"

"Apasih"

Akhirnya mereka berdua keluar dari tempat itu dan menaiki mobil pribadi milik Aaron.

"Lo laper?"

"Bangetlah! Pake nanya lagi."

"Yaudah"

"Gitu doang?"

"Mau lo?"

"Enggak." lalu Aaron mengelus kepala Keana membuat keana mematung.

Terpopuler

Comments

Ven Ny

Ven Ny

Thor, Aku agk bingung judulnya. judulnya emang sengaja I want to you know atau I want you to know? ttp semangat 💪💪

2020-06-12

1

Vivian Cantik

Vivian Cantik

Pasti mantan2 Akasa & Geshia berhubungan tuh🙄🙄

2020-05-31

7

Mira Lusia

Mira Lusia

kenapa dialognya pada kasar ya..
kan masih sma..harus ya thorr..

2020-05-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!