Beberapa tahun kemudian, Geng PLETAK yang beranggotakan 3 bocah laki-laki dan 2 bocah perempuan, kini telah menjadi 3 pria dewasa yang tampan dan 2 wanita yang cantik. Dengan kesibukan masing-masing, mereka masih tetap menjadi satu geng yang tak pernah lepas dengan hal-hal yang berbau konyol. Misi-misi yang mereka jalankan tentunya selalu terkoordinir oleh sang ketua yaitu Chika yang kini sudah menikahi seorang pria konglomerat bernama Tomi yang menjadi budak cintanya. Chika juga di karuniai seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dan bernama Amar.
Beberapa dari anggota Geng PLETAK telah mendapatkan apa yang mereka cita-citakan. Jodi telah menjadi pengusaha apotek yang terkaya di kotanya, sedangkan Novia telah menjadi aktris terkenal alias ratu drama yang memiliki jumlah fans yang begitu banyak, dan Pinka memilih untuk menjadi dokter bedah karena kekagumannya terhadap Gaby yang tak lain adalah ibu dari Jordi. (Eeeaakkk! Si Pinka kagum sama Gaby, atau kagum sama si Jodi nih? Curiga author). Sementara Gading dan Ari yang lulusan S-II di luar negeri malah menikmati harta dari orang tua mereka saja. Sangking bandelnya, orang tua Gading dan Ari sampai lepas tangan untuk menghadapi mereka. Walaupun mereka sering bertengkar, namun Gading dan Ari sangat lengket loh. Dimana ada Ari disitu pasti ada Gading, begitu pula sebaliknya.
Suatu ketika, Geng PLETAK sedang berkumpul di basecamp mereka yaitu sebuah rumah pohon yang ada di halaman belakang rumah Chika. Ari, Gading, Jodi, serta Pinka tampak lesu tak bergairah sedikitpun. Mereka hanya duduk sambil menatap layar ponsel mereka masing-masing.
"Hah, bosan banget, sumpah!" Ucap Pinka.
"Gue juga!" Sahut Ari.
"Gue mah kagak! Hehehehe." Sambung Gading cengengesan sambil menatap layar ponselnya.
"Kok bisa sih?" Gumam Jodi melirik ponsel milik Gading.
"Eemm, ya iya lah lo kagak bosan! Lo lagi melancarkan aksi lo ke setiap wanita setiap hari!" Ujar Jodi yang mengintip Gading sedang chating dengan wanita cantik incarannya.
"Enjoy! Hehehe." Sahut Gading kembali cengengesan.
Tak lama kemudian mereka mendengar tangisan Novia yang berlari ke arah rumah pohon itu.
"Tuh anak, kenapa lagi sih?" Ujar Ari sepupunya itu.
"Palingan diselingkuhin lagi!" Sahut Pinka yang menjadi tempat curhat Novia selama ini.
Novia pun masuk ke dalam rumah pohon itu sambil menangis tersedu-sedu.
"Kenapa lagi lo?" Tanya Ari pada Novia.
"Deni selingkuh dengan anak penyiar radio!" Sahut Novia semakin menangis.
"Sudah tinggalin saja si Deni itu!" Ujar Gading sambil terus menggerakkan kedua jempolnya untuk mengirim rayuan serta gombalan kepada wanita incarannya.
"Huhuhuhu, tega banget sih dia!" Kata Novia terus menangis.
"Gue kan sudah bilang, kalau Deni itu pria playboy! Lo aja yang gak percaya padaku!" Kata Gading lagi.
"Darimana lo tau kalau dia playboy?" Tanya Jodi pada Gading.
"Aahh eellaah, si Gading sudah pasti tau lah! Kan sesama playboy sudah pasti saling memahami karakternya. Hehehe." Sahut Ari tertawa geli.
"Oh, iya, lo benar juga!" Kata Jodi.
"Hei, walaupun playboy begini, cinta gue tetap untuk Rena seorang!" Sahut Gading.
"Hah, kampret! Pakek ngomong cinta segala si playboy." Ujar Ari.
"Hah, jomblo mengenaskan dengki amat!" Balas Gading untuk Ari.
"Awas saja lo! Bakalan gue laporin sama si Rena tingkah biadabmu disini!" Balas Ari lagi.
Ari dan Gading pun adu mulut dan saling menghujat yang membuat Novia teriak kesal sementara Pinka dan Jodi tepok jidat.
"Woi, gue lagi sedih! Kenapa kalian berdua malah bertengkar?" Teriak Novia yang membuat urat lehernya terlihat jelas.
"Nov, tahan sedikit! Nanti urat lehermu putus!" Kata Pinka menenangkan si ratu drama.
"Yang putus bukan urat leherku, tapi cintaku! Huhuhuhuhu." Teriak Novia lagi.
Selang beberapa menit semuanya terdiam. Chika yang baru selesai masak cemilan untuk anggota Geng PLETAK masuk ke dalam rumah pohon itu sambil membawa sebuah gorengan panas. Chika menatap semua raut wajah Geng PLETAK tersebut.
"Kalian kenapa? Muram amat!" Tanya Chika.
"Jomblo!" Seru Ari, Jordi juga Pinka secara bersamaan, sementara Gading masih sibuk dengan aktivitasnya yaitu chatting dengan wanita incaran.
"Hah, kasus jomblo ya! Kalau untuk itu tante angkat tangan deh." Kata Chika.
"Hah!" Seru ketiganya lagi semakin lemas.
"Sudah! Makan gorengannya! Tante sampai berkeringat memasak cemilan untuk kalian." Kata Chika menyodorkan piring gorengan itu pada Geng PLETAK.
Tanpa melihat kanan kiri dan aba-aba apapun langsung mencomot satu gorengan yang masih panas itu untuk langsung masuk ke dalam mulutnya.
"Aaarrgghhh! Panas!" Teriak Gading.
"Dasar bodoh!" Ujar Chika tepok jidat melihat Gading dengan kondisi mulutnya yang nyonyot karena gorengan panas.
Geng PLETAK pun menyantap gorengan buatan Chika hingga tak bersisa.
"Tante, ada lagi gak?" Tanya Ari si doyan makan.
"Kagak ada!" Sahut Chika.
"Tante, kami bosan!" Seru Novia dan Pinka pada Chika.
"Eeemmm, bagaimana kalau kalian melakukan sebuah misi?" Sahut Chika.
"Misi apa?" Tanya Jodi.
"Misi membuntuti om Tomi kemanapun!" Seru Chika.
"Kagak mau!" Teriak Geng PLETAK menolak keras.
"Eh, kenapa?" Tanya Chika bingung.
"Om Tomi itu budak cintanya tante! Jadi untuk apa kami mengikutinya, sudah jelas tidak ada wanita yang berani mendekatinya karena keganasan tante." Sahut Ari yang tau kalau Chika pernah memukuli wanita hingga pingsan karena berani menggoda suaminya.
"Hahahaha, hebat kan tante!" Seru Chika menyombongkan dirinya sendiri.
"Haaaaah!" Geng PLETAK menghela nafas panjang melihat ketuanya yang somplak itu.
Lalu terdengar suara Amar yang berteriak memanggil Chika.
"Mami!" Panggil Amar pada Chika.
"Ada apa sayang?" Sahut Chika.
"Ada pesan dari papi!" Teriak Amar yang berusia 3 tahun itu.
"Hah? Pesan?" Gumam Chika bingung.
"Pesan apa?" Tanya Chika.
"Kata papi, mami disuruh masuk ke kamar buat adek untuk Amar!" Jawab Amar polos.
"Bbuuaahhahahahahahaha." Geng PLETAK tertawa terpingkal-pingkal mendengar jawaban bocah 3 tahun itu.
"Huh, dasar si Tomi! Genit banget sih." Ujar Chika kesal pada tingkah suaminya yang tak kalah konyol darinya.
"Mami!" Teriak Amar lagi.
"Iya!" Sahut Chika.
"Ayo cepat!" Kata Amar.
"Iya!" Teriak Chika kesal.
"Pppfftt, tante Chika mau buat adek bayi lagi siang-siang bolong begini!" Kata Gading sambil menahan tawanya meledek Chika.
"Yang pasti tambah hot lah! Mana cuaca terika banget, Hehehehe." Sahut Pinka menimpali.
"Berhenti mengejekku!" Teriak Chika pada Gading dan Pinka.
Chika keluar dari rumah pohon itu sambil ngomel-ngomel tak jelas. Chika merasa kesal karena suaminya selalu saja menagih anak selanjutnya darinya. Sementara Chika tak ingin melahirkan lagi.
*****
Beberapa jam kemudian, Geng PLETAK tampak semakin jenuh dengan rutinitas yang mereka jalani setiap harinya. Mereka tergeletak di rumah pohon itu sambil menatap layar ponsel sekedar melihat medsos miliknya. Tomi yang tampak baru selesai mandi, tersenyum sumringah saat masuk ke dalam rumah pohon itu. Semenjak menikah dengan Chika, Tomi pun dekat dengan anggota Geng PLETAK itu.
"Kalian kenapa?" Tanya Tomi pada anggota Geng PLETAK.
"Jenuh!" Sahut mereka.
"Pergi mancing sana!" Kata Tomi.
"Hah, pergi mancing mah buat tambah jenuh saja, om!" Sahut Jodi.
"Mancing cewek maksdunya! Hehehehe." Kata Tomi cengengesan.
"Wwuuiihhh, boleh tuh, om! Dimana mancingnya?" Seru Ari dan Gading semangat.
"Di sudut pertigaan jalan, banyak cewek sexy!" Bisik Tomi pada Ari dan Gading.
"Cabe-cabean maksud, om?" Tanya Ari dan Gading.
"Wwuuaahhahahahaha." Tomi meledak tertawa.
"Huh, kirain mancing cewek sexy yang gimana gitu! Taunya cabe-cabean." Ujar Gading.
"Kalau sama cabe-cabean mah bukan mancing cewek namanya, tapi mancing keributan!" Sambung Ari yang tak suka cewek cabe-cabean yang terkenal ribut di pinggir jalan.
Tomi terus tertawa melihat reaksi Gading dan Ari.
"Kelihatannya om segar banget! Habis ngapain om? Hihihi." Tanya Novia pada Tomi.
"Habis nindas Chika! Hehehe." Sahut Tomi terkekeh jahat.
"Jahat banget, tante Chika di tindak mulu!" Sahut Pinka.
"Biar cepat melendung lagi!" Kata Tomi yang ingin Chika segera hamil anak kedua.
Hening beberapa saat di rumah pohon itu.
Bbbbrraaakkkkkk.......
"Eh, ayam....ayam......!" Teriak Gading kaget saat Tomi menggebrak dinding rumah pohon yang terbuat dari kayu itu.
"Hahahaha!" Tomi tertawa terbahak-bahak melihat Gading latah.
"Om Tomi ngagetin saja!" Ujar Novia.
"Om ada ide agar kalian tidak jenuh lagi." Kata Tomi.
"Apa tuh om?" Tanya Geng PLETAK.
"Kalian pergi liburan saja!" Seru Tomi.
"Liburan? Hah, sudah sering om!" Sahut Geng PLETAK.
"Kalian kan sering liburan ke luar negeri, nah kali ini kalian pergi liburan ke pedesaan saja!" Kata Tomi lagi.
"Pedesaan ya!" Gumam Jodi berpikir keras.
Bbbbrraaakkkkkk.............
"Eh, ayam......ayam.......!" Teriak Gading kaget lagi ketika Jodi menggebrak dinding rumah pohon.
"Ngagetin woi!" Teriak Gading kesal.
"Mama gue punya villa! Villa itu terletak di tengah-tengah perkebunan teh." Kata Jodi.
"Wah, tante Gaby hebat banget punya villa di pedesaan!" Seru Pinka.
"Villa itu warisan dari kakek buyutku! Perkebunan tehnya juga milik kakek buyutku yang sekarang diwariskan kepada mamaku!" Sahut Jodi.
"Oke! Kita kesana saja!" Kata Ari.
"Baiklah!" Seru Geng PLETAK bersemangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Wulandari Setyaningsih
Si kembar Ara dan Arum gak ada ceritanya, Thor?🤔
2021-12-31
0
Siti Fatimah
hhahahaa jdi latah skrg kamu ya Ding,, gading gajah😂😂😂
2021-08-15
0
Rani
si gading dhh kayak ruben onsu melatah
2020-04-08
3