Selama membentuk sebuah geng, kelima bocah tersebut selalu bersama di setiap kesempatan. Suatu hari di sebuah pesta ulang tahun relasi bisnis orang tua mereka, geng PLETAK kumpul lagi setelah beberapa lamanya mereka hanya bisa berkomunikasi melalui telepon seluler masing-masing. Geng PLETAK yang beranggotakan Ari, Gading, Novia, Jodi dan juga Pinka, tengah duduk di sebuah area taman yang ada di pesta tersebut. Ketika itu, Novia sedang memperhatikan Gading yang sedang celingak-celinguk sendirian.
"Hei, Gading! Kau cari siapa? Celingak-celinguk terus!" Tanya Novia pada Gading, anggota geng PLETAK yang paling konyol.
"Aku cari Tante Chika! Hehehehe." Sahut Gading cengengesan.
"Tante Chika tidak ikut ke pesta ini!" Kata Ari yang tinggal serumah dengan Chika.
"Kenapa?" Tanya Gading.
"Tanteku itu sedang sibuk!" Jawab Ari santai.
"Sibuk apa?" Tanya Gading lagi.
"Sibuk menaklukkan pria incarannya!" Jawab Ari.
"Hah, aku jadi patah hati!" Gumam Gading sedih.
"Dasar gila!" Ujar Pinka menatap Gading yang berjongkok sedih.
"Novia, ayo kita ambil ice cream coklat di meja itu!" Ajak Pinka pada Novia.
"Aku tidak makan ice cream coklat!" Kata Novia menolak.
"Kenapa?" Tanya Jodi.
"Aku ini calon aktris terkenal, jadi mulai sekarang aku harus menjaga bentuk tubuhku!" Sahut Novia dengan genitnya.
"Pppfftt, bentuk tubuh yang mana? Dadamu saja masih rata begitu!" Kata Gading meledek Novia yang mengundang tawa Jodi juga Ari.
"Huh, dasar Gading menyebalkan! Tentu saja masih rata, aku kan masih berusia 7 tahun!" Teriak Novia kesal kepada Gading.
"Awas saja kalau aku sudah tumbuh dewasa nanti, kalian bertiga pasti akan ngiler melihat bentuk tubuhku!" Sambung Novia menunjuk kepada ketiga bocah laki-laki yang menertawai dirinya.
"Itu tidak mungkin! Kami menyukai wanita yang bahenol, tidak sepertimu kurus kerempeng!" Sahut Ari menimpali.
"Iya! Lagian kau tidak akan memiliki tubuh bahenol, kau kan tidak suka makan, sudah pasti tetap kerempeng! Hehehe." Sambung Gading lagi yang mengundang amukan Novia.
"Awas kalian!" Teriak Novia hendak menyerang Gading dan Ari.
"Lari!" Seru Gading serta Ari kocar-kacir di kejar Novia.
Sementara Novia sedang kejar-kejaran dengan bersama Ari dan juga Gading, Pinka yang duduk di depan Jodi menatapnya sedari tadi.
"Jodi, tipe wanita yang bagaimana yang kau sukai bila kau dewasa nanti?" Tanya Pinka dengan wajah memerah sambil menatap Jodi yang memiliki paras bule.
"Aku tidak memiliki tipe wanita!" Sahut Jodi.
"Ih, kenapa gitu sih?" Ujar Pinka sewot.
"Bila aku dewasa nanti, aku akan menjadi pengusaha sukses yang kaya raya! Setelah itu baru akan memikirkan pendamping hidup!" Kata Jodi yang memiliki cita-cita menjadi orang kaya raya.
"Kau mau menjadi pengusaha apa?" Tanya Pinka.
"Pengusaha obat-obatan!" Sahut Jodi.
"Apotek maksudmu?" Tanya Pinka lagi.
"Iya! Mamaku kan seorang dokter. Jika aku memiliki apotek, maka mamaku akan menganjurkan pada setiap pasiennya untuk membeli obat-obatan di apotekku, dengan begitu aku akan cepat menjadi pria yang kaya raya! Hahahaha." Sahut Jodi tertawa penuh semangat dan berapi-api.
Pinka yang menyukai ketampanan Jodi yang berparas bule menatapnya dengan mata yang berbinar-binar. Ia bahkan menyemangati Jodi dengan tingkah genitnya itu.
Gading yang melarikan diri dari amukan Novia, bersembunyi di balik tembok yang ada di ruang pesta ulang tahun tersebut. Disana ia melihat ibunya yang bernama Merta sedang berbincang dengan ibunya Ari yang bernama Yasmin. Tanpa sengaja ia pun mendengar perkataan mereka.
"Merta, apa kau melihat bagaimana Nadya itu menatap suamimu?" Tanya Yasmin.
"Hah, aku tau!" Sahut Merta menghela nafas.
"Lantas kenapa kau diam saja?" Tanya Yasmin.
"Aku harus bagaimana lagi? Aku kan tidak mungkin bisa langsung menghajarnya di depan tamu yang lain. Kalau aku melakukan hal itu, maka bukan hanya aku yang di permalukan, tapi juga Geof serta kedua mertuaku!" Sahut Merta.
"Eh, kau benar juga! Membuat keributan di acara seperti ini pasti akan berdampak buruk untuk suami dan juga nama keluarga." Kata Yasmin.
"Tapi aku sudah memberikannya sindiran pedas! Semoga saja dia tau diri." Sambung Yasmin lagi.
"Segitu kesalnya kau pada Nadya! Hahaha." Kata Merta tertawa geli.
"Aku ini benci pelakor! Aku salah satu korban dari kejahatan pelakor!" Sahut Yasmin.
"Apa maksudmu, Azlan pernah selingkuh?" Tanya Merta terkejut mengatakan bahwa suami Yasmin selingkuh.
"Bukan Azlan! Tapi ayahku!" Sahut Yasmin.
"Kebahagiaan keluargaku menjadi berantakan gara-gara pelakor, maka dari itu aku bersumpah akan menghabisi pelakor, jika aku mengetahui niat jahatnya itu." Sambung Yasmin lagi.
"Tapi aku yakin, Geof tidak akan terpancing oleh rayuan Nadya!" Kata Yasmin.
"Kau tau darimana?" Tanya Merta.
"Dari tatapan mata Geof! Aku telah lama mengenalnya. Suamiku juga sering cerita mengenai sifat Geof. Aku yakin 10000000% kalau Geof tidak menyukai Nadya!" Sahut Yasmin.
"Semoga saja kau benar! Jika hal itu sampai terjadi aku akan pergi meninggalkan Geof lagi." Ujar Merta.
"Jika kau pergi lagi, aku yakin Geof pasti akan mati bunuh diri! Hehehe." Sahut Yasmin terkekeh geli.
Gading yang mendengar semuanya seketika merasa sedih. Ia takut keharmonisan keluarganya akan di rusak oleh seorang wanita yang bernama Nadya. Gading pun kembali berkumpul dengan teman se-gengnya itu dengan raut wajah yang sedih.
"Kau kenapa?" Tanya Jodi pada Gading.
"Ada wanita yang bernama Nadya ingin merebut ayah dari bundaku!" Sahut Gading.
"Kau tau darimana?" Tanya Pinka.
"Aku mendengar percakapan antar bundaku dan bundanya Ari!" Sahut Gading.
"Geng, menurut kalian, apakah ini misi pertama kita sebagai geng PLETAK?" Tanya Gading pada teman se-gengnya itu.
"Heeemm, aku mengerti maksudmu, ding!" Sahut Ari.
"Hei, jangan panggil namaku setengah-setengah begitu! Jelek banget, ding! Kau pikir aku ini ding dong?" Teriak Gading kesal pada Ari.
"Huh, perkara nama saja kau sekesal itu!" Sahut Ari ikutan kesal.
"Hei, apa kalian akan terus bertengkar seperti ini? Kapan akan melakukan strategi untuk misi pertama kita?" Ujar Novia kesal pada Gading dan juga Ari.
"Coba tanyakan dulu pada dia! Mungkin dia ada ide!" Kata Ari menunjuk ke arah Jodi yang memang banyak memiliki ide-ide konyolnya sekaligus ide jahat.
"Jodi, cepat katakan!" Teriak si judes Pinka.
"Aku rasa kita kerjai saja Tante peot itu!" Kata Jodi.
"Tante peot yang mana?" Tanya Gading bingung.
"Dasar dungu! Tante peot itu yang akan merebut ayahmu, dodol!" Ujar Pinka dengan serangan jurus judesnya.
"Oh! Hehehe." Sahut Gading cengengesan.
Ari, Jodi, Novia serta Pinka hanya bisa menghela nafas karena Gading memang sering terlihat dungu di depan mereka. Geng PLETAK pun melancarkan aksi mereka setelah berdiskusi begitu sengitnya.
"Gading! Kau kan jago dalam hal menjilat orang, maka dari itu kau harus menjebak tante peot itu." Kata Jodi.
"Huh, penjilat! Kau pikir aku ini seekor anjing?" Ujar Gading sewot.
"Hei, sudahlah! Kau ini kan memang penjilat! Hehehe." Sahut Ari membuat Gading semakin sewot.
"Novia! Kau jago berakting seperti bocah imut di depan orang dewasa,. Maka dari itu kau harus bisa mengalihkan perhatian tante peot itu padamu!" Kata Jodi.
"Sssiipp! Akting adalah bakatku untuk menjadi aktris. Hehehe." Sahut Novia.
"Ari, kau hobi menghancurkan barang, bukan? Maka dari itu jatuhkan mangkuk besar yang berisi kuah kari itu pada si tante peot!" Kata Jodi lagi.
"Siap!" Sahut Ari tak sabar ingin melakukan hobinya itu.
"Lalu kau si judes! Fitnah tante peot itu!" Kata Jodi.
"Jika kami semua melakukan hal yang seperti kau bilang, maka apa tugasmu?" Tanya Pinka dongkol pada Jodi.
"Aku menonton dramanya! Hahahaha." Sahut Jodi tertawa lepas.
"Kau memang minta ku sembur agar otakmu tidak somplak lagi!" Teriak Pinka kesal hingga ludahnya muncrat-muncrat di wajah Jodi.
"Iieeeww......, Menjijikan!" Seru Novia, Gading dan Ari.
"Hah, wajahku jadi ternodai oleh air liur si Pinka!" Ucap Jodi sewot.
Semua sudah berada pada posisinya. Geng PLETAK pun beraksi tanpa imbauan dari sang ketua yaitu Chika, karena saat itu Chika sedang tidak berada di pesta tersebut karena ia sedang kasmaran bersama dengan remaja tampan yang ia incar di suatu cafe di tengah kota.
Misi itu di mulai dari Gading. Gading mendekati Nadya yang sedang berbincang dengan para tamu undangan lainnya. Dengan wajah yang imut, Gading menarik gaun biru yang di pakai Nadya malam itu.
"Halo, kakak cantik!" Sapa Gading pada Nadya.
"Eh, bukannya dia anaknya Geof?" Gumam Nadya menatap Gading.
Gading masih nyengir dengan giginya yang ompong itu.
"Kau panggil aku apa tadi?" Tanya Nadya.
"Kakak cantik!" Sahut Gading.
"Kakak cantik?" Ucap Nadya seakan terbang melayang.
"Iya, di mataku, kau adalah wanita yang paling cantik di pesta perjamuan ini." Ucap Gading.
"Benarkah? Apa kau tau berapa usiaku?" Tanya Nadya.
"Kalau dilihat dari wajahmu yang menawan itu, sepertinya Kia berusia 20 tahun!" Sahut Gading menjilat Nadya.
"Ah, kau terlalu memuji! Usiaku sudah 32 tahun loh! Hahaha." Kata Nadya tertawa girang.
"Oh, aku malah berpikir dia seusia nenekku!" Gumam Gading dalam hatinya.
"Kau juga anak yang sangat tampan!" Puji Nadya mencoba untuk mengambil hati Gading.
"Tentu saja! Aku ini fotocopy-nya ayahku!" Sahut Gading menyombongkan diri.
"Heh, dia terlalu percaya diri! Aku akan mengambil hatinya, agar aku bisa mendekati ayahnya!" Ucap Nadya dalam hatinya yang licik.
"Tante, aku haus! Apa kau mau menemaniku mengambil minuman?" Pinta Gading.
"Tentu saja sayang!" Sahut Nadya masuk ke dalam jebakan geng PLETAK.
Gading dan Nadya pun jalan bersama sambil bergandengan tangan. Ketika itu Nadya melirik Geof yang melihat adegan mesranya bersama Gading. Hati Nadya begitu senang. Ia mengira bahwa Geof akan segera jatuh hari padanya karena ia mampu mengambil hati Gading.
Tiba di sebuah meja yang di penuhi oleh bermacam-macam menu makanan dan minuman itu, Nadya dan Gading bertemu oleh si ratu drama, yaitu Novia.
"Gading, apa yang kau lakukan? Kenapa kau malah bergandengan tangan dengan kakak cantik ini?" Ucap Novia dengan tampang sedihnya.
"Bukan hanya Gading, namun gadis kecil ini juga mengatakan aku kakak cantik! Hehehe." Gumam Nadya kegirangan dalam hatinya.
"Kakak cantik ini adalah pacarku sekarang!" Sahut Gading.
"Oh, kau begitu kejam, Gading!" Kata Novia terduduk lemas di lantai.
"Hehehe, aku sungguh berbakat sebagai ratu drama!" Gumam Novia dalam hatinya terkekeh jahat.
"Apakah kau kekasihnya Gading?" Tanya Nadya pada Novia yang masih seperti cacing kepanasan di lantai.
"Iya! Bahkan kami sebentar lagi akan menikah! Huhuhu." Jawab Novia.
"Ya Tuhan! Anak zaman sekarang sungguh menjijikkan!" Ujar Nadya dalam hatinya.
"Gading, aku tak menyangka kau akan mengkhianati aku seperti ini!" Kata Novia lagi.
"Hah, si ratu drama ini sudah gila!" Ujar Gading dalam hatinya seraya menatap kesal pada Novia yang sedang berakting di depan Nadya.
"Sudahlah, kau jangan menangis! Aku ini hanyalah temannya." Bisik Nadya pada Novia.
"Benarkah?" Tanya Novia.
"Iya, benar!" Sahut Nadya tersenyum semanis mungkin.
"Syukurlah!" Sahut Novia.
Saat Nadya sibuk menenangkan Novia, tiba-tiba saja Ari muncul dan mulai menggerakkan mangkuk besar yang berisi kuah kari kambing. Dengan hobinya itu, Ari pun berhasil menggulingkan mangkuk besar itu dan menumpahkan semua kuah kari kambing itu tepat di atas tubuh bagian samping Nadya.
Bbbyyuuuuaaaarrrr.........
Kuah kari kambing tumpah di tubuh Nadya. Syukurnya kuah itu tidak panas. Nadya menjerit histeris saat gaun pesta yang ia pakai malam itu basah karena terkena kuah kari kambing itu.
"Sekarang adalah peranku!" Ucap Pinka dalam hatinya.
Pinka yang sudah melumuri tubuhnya dengan kari kambing itu dan sedari tadi menunggu perannya di bawah meja, keluar dan berdiri tepat di samping Nadya. Semua orang yang ada di pesta itu menatap ke tempat kejadian.
"Hhuuuuwwaaa....! Mama..........!" Teriak Pinka tak kalah histerisnya dari Nadya.
Mendengar suara jeritan anaknya, Steril dan Kenzo berlari dan mendekat pada Pinka.
"Kau kenapa, sayang?" Tanya Syeril begitu terkejut dengan kondisi Pinka.
"Tadi aku meminta tolong pada tante ini untuk mengambilkan aku kue manis itu, tapi tante ini tidak mau! Lalu saat aku ingin mengambilnya, tante ini malah menepis tanganku hingga mengenai mangkuk kuah kari itu! Jadi kuah kari itu tumpah mengenaliku! Hhuuuuwwaaa......" Jawab Pinka yang membuat Syeril mendidih kesal pada Nadya.
"Dasar wanita kejam! Kenapa kau melakukan hal itu pada putriku, hah?" Teriak Syeril ngamuk pada Nadya.
"Aku tidak melakukan apa-apa!" Ujar Nadya membela diri.
"Jadi, apa menurutmu putriku berbohong?" Tanya Kenzo menatap kesal pada Nadya.
"Tuan Kenzo, aku tidak mengatakan hal seperti itu untuk putrimu, tapi aku hanya..
Ppplllaaakkkk......
Tamparan keras mendarat di wajah Nadya yang berasal dari Syeril.
"Dasar wanita pembohong!" Umpat Syeril begitu kesal pada Nadya.
"Kalau kalian tidak percaya, kalian bisa tanyakan pada dua orang anak yang ada disini tadi!" Kata Nadya sambil mencari-cari keberadaan Gading dan Novia yang sudah kabur sedari tadi.
"Ke...kemana mereka?" Gumam Nadya celingak-celinguk mencari keberadaan Gading dan Novia.
"Dasar wanita halu!" Umpat Syeril lagi.
Nadya tidak bisa berkata apa-apa lagi. Ia menatap Pinka yang tersenyum licik padanya. Nadya membulatkan kedua matanya karena terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Pinka terhadap dirinya.
"Dia..., dia memfitnahku!" Gumam Nadya dalam hatinya.
"Berarti aku telah di jebak oleh bocah-bocah nakal itu, tadi! Dasar kurang ajar!" Gumam Nadya begitu geram pada geng PLETAK.
Semua orang menatap Nadya dengan kesal. Bahkan tak sedikit juga orang-orang yang sedang berbisik-bisik mengenai Nadya saat itu. Nadya bak kelihangan muka. Ia merasa telah di permalukan di depan semua rekan-rekan bisnisnya. Dengan kesal, Nadya pun pergi dari pesta tersebut dengan gaun basah dan bau serta pipi memerah bekas tamparan dari Syeril.
Di balkon luar ruang acara perjamuan, geng PLETAK sedang bergembira karena misi pertama mereka berjalan dengan lancar.
"Hore! Kita berhasil menyingkirkan tante peot itu!" Seru geng PLETAK.
"Berarti kita sudah melakukan misi pertama kita, yaitu menyelamatkan pernikahan orang tua Gading dari tante peot itu!" Kata Novia senang.
"Hei, walaupun begitu tadi aku begitu jijik melihat aktingmu!" Ujar Jodi yang sedang menonton drama yang mereka perankan.
"Huh, aku ini mendalami peranku! Sebagai ratu drama aku harus profesional!" Sahut Novia.
"Tapi bagaimanapun juga, peranku lah yang paling di banggakan!" Seru Pinka menyombongkan diri.
"Memangnya kau melakukan apa tadi?" Tanya Gading yang memang tidak tau kejadian setelah kabur.
"Apa kau begitu dungu, Gading!" Teriak Pinka dongkol.
"Apa? Aku memang tidak tau!" Sahut Gading.
"Sudahlah, Gading kan memang seperti itu! Selain menjadi penjilat dan bertingkah licik, apalagi yang bisa ia lakukan? Hehehe." Ucap Ari mengatai Gading.
"Huh, menyebalkan!" Ujar Gading sewot pada Ari.
"Aku heran, kenapa om Geof dan tante Merta bisa memiliki anak seperti di Gading ini!" Ujar Pinka berdengus kesal pada Gading.
"Hehehe, terima kasih atas pujiannya!" Ucap Gading cengengesan.
"Tidak ada yang memujimu!" Teriak semuanya pada Gading.
"Oh, begitu ya!" Sahut Gading kecewa di sudut balkon.
Itulah misi pertama yang mereka jalankan dengan begitu lancar tanpa ada kehadiran sang ketua disisi mereka. Kelima bocah itu terus menjadi sahabat yang begitu dekat dan menjadi anggota geng PLETAK hingga mereka beranjak dewasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Wanti agustin
astah anak2 ini😂😂😂😂
2021-03-12
0
Mudtya Mudtya
Ini lanjutan novel wanita ceo tampan
2021-01-10
1
Arie_ma
Ketemu juga... cerita komedi yang terlihat jelas dan ringan untuk dibaca. 😁
thor aku save dulu ya, nanti dilanjut dengan boom like👍
2020-11-12
1