BERKEMAS

Anggota Geng PLETAK bergegas kembali ke rumah mereka masing-masing setelah mereka memutuskan untuk berlibur membuang rasa jenuh selama di kota ke pedesaan. Mereka berniat untuk pergi berlibur di villa milik orang tuan Jodi selama dua Minggu saja.

Di kediaman Ari.

Yasmin yang tak lain adalah ibu dari Ari melihat putra sulungnya itu sedang berkemas-kemas memasukkan beberapa pakaiannya ke dalam koper. Yasmin heran melihat Ari yang tengah sibuk berkemas di dalam kamarnya.

"Sayang, kamu mau kemana? Kenapa berkemas-kemas?" Tanya Yasmin pada Ari.

"Hehehe, bunda!" Ucap Ari cengengesan di depan Yasmin.

"*Kalau gue bilang mau pergi liburan, bunda pasti ngamuk nih! Selama ini kan gue selalu menghabiskan waktu untuk bersenang-senang saja. Gue harus bisa mengelabui bunda. Tapi gimana caranya, ya?" Gumam Ari dalam hatinya.

"Hei, kenapa kamu tidak jawab pertanyaan bunda? Kamu mau kemana? Jangan bilang kamu mau pergi liburan dan bersenang-senang? Bunda gak akan mengizinkannya!" Teriak Yasmin kesal pada putranya itu.

"Hehehehe, bunda! Bukannya bunda ingin aku segera menikah dan memberikan bunda cucu ya??" Kata Ari berniat untuk mengelabui Yasmin.

"Iya!" Sahut Yasmin.

"Nah, kali ini aku mau pergi mencari gadis yang akan aku nikahi! Aku akan pergi ke suatu tempat dan mengincar gadis yang cantik, baik serta pintar! Gimana bun, ideku hebat kan? Hehehe." Kata Ari pada Yasmin.

"Iya, tapi kamu mau kemana perginya?" Tanya Yasmin lagi.

"Ke sebuah pedesaan! Di sana ada kebun teh dan sebuah villa milik tante Gaby! Siapa tau saja kalau aku kesana aku bertemu dengan gadis desa yang cantik, baik dan pintar. Terus aku nikahi deh! Setelah menikah aku akan meneruskan perusahaan milik ayah dan segera memberikan cucu-cucu yang tampan seperti ayah, dan cantik seperti bunda! Iya kan, bun?" Kata Ari terus mengelabui Yasmin.

"Ya sudah, pergilah! Jangan lupa saat kau pulang nanti, bawa calon menantuku!" Kata Yasmin yang kebelet ingin segera memiliki mantu sekaligus cucu.

"Oke, bun!" Sahut Ari bernafas lega karena dapat mengelabui Yasmin.

Ari pun bergegas menyusun pakaiannya ke dalam sebuah koper besar. Sambil bersiul-siul Ari pun membereskan semua pakaian yang akan ia bawa nanti. Tak lama Yasmin keluar dari kamarnya, masuklah adik laki-laki Ari yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di Australia.

"Bang, ikut dong!" Pinta Ando.

"Kagak!" Sahut Ari.

"Huh, lo selalu aja bersenang-senang sendiri sedangkan gue selalu aja membantu ayah di perusahaan. Gue juga bosan, tau!" Ujar Ando sewot.

"Derita lo!" Balas Ari tak perduli dengan nasib sang adik bungsu.

"Pokoknya gue ikut!" Kata Ando bersikeras.

"Kagak!" Ujar Ari melarangnya.

Saat Ari dan Ando sedang bersitegang, masuklah si pembuat onar ke kamar itu. Mereka yang tak lain adalah kembaran Ari, Ara dan Arum.

"Eh, Bang! Mau kemana lo?" Tanya Ara.

"Mau ngelayat!" Sahut Ari.

"Huh, dasar gila!" Gerutu Ara sewot.

"Bang, ikut dong!" Pinta Arum.

"Kagak!" Sahut Ari.

"Kalian harus tetap dirumah!" Sambung Ari lagi.

"Bang, kami capek bantuin bunda di perusahaan! Kami juga mau liburan." Kata Ara.

"Lo pergi sono liburan sama tunangan lo itu! Jangan ikuti gue mulu." Sahut Ari.

"Tunangan gue sibuk! Boro-boro pergi liburan, ngedate aja jarang." Ucap Ara.

"Kasihan amat! Hahahaha." Sambung Arum menertawakan Ara.

"Dasar lo, jomblo!" Ujar Ara pada Arum yang masih betah menjomblo di usianya yang sudah mencapai 28 tahun.

"Bang, ikut dong! Gue janji kalau gue ikut sama lo, gue bakalan jadi pria yang baik." Kata Ando lagi pada Ari.

"Bang, kami juga ikut dong! Bosan nih di kota mulu." Sahut Arum yang membuat Ari pusing.

"Pergi kalian!" Teriak Ari menendang satu persatu adik-adiknya itu untuk keluar dari kamarnya.

Bbbbrraaakkkkkk.....

Ari membanting pintu kamarnya saat menutup pintu kamar tersebut. Ara, Arum dan Ando hanya bisa pasrah dengan keputusan sang kakak yang tidak akan membawa mereka ikut dalam liburan ke pedesaan kali ini.

"Awas saja! Nanti malam bakalan gue coret-coret wajah bang Ari!" Kata Arum kesal.

"Iya! Ide bagus tuh!" Sahut Ara.

"Gue kagak ikutan dengan hobi gila kalian berdua." Kata Ando yang juga sering menjadi korban kakak kembarnya itu.

"Ya sudah kalau lo gak mau! Kami pastikan wajahmu akan tampan besok pagi." Seru si kembar Ara dan Arum.

"Jangan coret wajah gue! Besok gue ada meeting di kantor ayah!" Teriak Ando.

"Hehehehe, mau menyesal? Sudah terlambat!" Bisik Ara terkekeh jahat pada adik bungsunya itu.

 

Di kediaman Gading.

"Giselle!" Panggil Gading pada adik perempuannya.

"Apaan?" Tanya Giselle.

"Bantuin gue kemas pakaian dong!" Pinta Gading.

"Malas ah!" Sahutnya menolak.

"Hei, kalau lo gak mau bantu, gue mau bilang ke ayah bunda kalau kemarin lo bolos kuliah selama satu semester!" Ancam Gading pada Giselle yang tak suka pergi ke kampus.

"Huh, bisanya cuma mengancam gue mulu, lo! Baiklah, gue akan bantu." Kata Giselle pasrah.

Giselle pun masuk ke dalam kamar kakaknya itu untuk menyusun pakaian-pakaiannya untuk dimasukkan ke dalam koper besar. Sementara Gading hanya duduk di tepi ranjang sambil bermain ponsel dan memerintah Giselle seenak jidatnya saja.

"Bang, lo mau pergi kemana? Banyak banget pakaiannya!" Kata Giselle pada Gading.

"Liburan!" Sahutnya.

"Kemana?" Tanya Giselle lagi.

"Kesebuah pedesaan! Disana ada villa di tengah-tengah perkebunan teh." Kata Gading menjelaskan tentang keberadaan villa tersebut.

"Villa siapa?" Tanya Giselle.

"Tante Gaby!" Sahutnya lagi.

"Oh!" Ucap Giselle.

"Apa? Kamu mau pergi ke villa?" Teriak Geof tiba-tiba muncul di depan pintu kamar putranya itu.

"Iya, yah!" Sahut Gading santai.

"Kamu gak boleh pergi!" Ujar Geof melarang Gading.

"Kenapa sih?" Tanya Gading sewot.

"Bantu ayah menjalankan perusahaan mendiang kakekmu! Kamu sudah dewasa, jadi kamu harus bertanggung jawab untuk keluarga ini." Kata Geof.

"Ayah! Aku akan menjalankan perusahaan tapi setelah ayah pensiun! Lagian aku cuma pergi selama dua minggu saja, yah!" Sahut Gading.

"Tidak boleh!" Kata Geof.

"Aku janji, setelah kembali dari pedesaan aku akan bantu ayah di perusahaan." Kata Gading.

"Hah! Baiklah, ayah pegang janjimu itu." Kata Geof akhirnya mengalah pada Gading yang memang susah di atur.

"Yes! Akhirnya ayah mengizinkanku pergi!" Gumam Gading jingkrak-jingkrak kegirangan.

"Dasar gila!" Gerutu Giselle melihat tingkah kakaknya itu.

Di kediaman Novia.

Novia yang selalu memiliki jadwal yang lumayan padat sebagai seorang aktris, tampak duduk manis di sebuah sofa sambil memantau para asistennya yang sedang mengemas pakaian-pakaiannya yang akan ia bawa pergi liburan ke pedesaan.

"Nona, apa gaun ini mau di bawa?" Tanya asistennya pada Novia.

"Kagak usah! Bawa pakaian-pakaian santai gue saja! Seperti baju kaos dan celana jeans! Oh iya, piyama tidur jangan lupa. Lalu pelembab kulit, pelembab wajah, makeup dan juga peralatan mandiku." Kata Novia pada asistennya itu.

Begitu banyak barang yang hendak di bawa oleh aktris terkenal itu. Asistennya sampai bergeleng kepala melihat sangking banyaknya barang yang akan di bawa oleh Novia untuk pergi berlibur ke pedesaan nanti. Saat sedang memantau asistennya bekerja, Novia di hampiri oleh sang ayah yang kebetulan baru saja kembali dari kantornya.

"Papi!" Sapa Novia begitu manja pada Evan.

"Kamu mau kemana? Apa ada syuting di luar negeri?" Tanya Evan sambil melirik beberapa koper yang sudah terisi penuh.

"Mau pergi liburan ke pedesaan bareng teman se-geng!" Sahut Novia.

"Pedesaan?" Ucap Evan bingung.

"Iya, Pi! Aku bosan terus-terusan di kota, jadi aku mau liburan ke pedesaan. Disana ada villa milik tante Gaby. Nanti kami akan tinggal di villa itu." Kata Novia.

"Ya sudah! Tapi jangan lupa minta izin sama mamimu juga." Kata Evan.

"Sip!" Sahut Novia.

Di kediaman Jodi.

Dirumahnya yang sangat mewah itu, Jodi tampak mengejar-ngejar wanita bule paruh baya yang tak lain adalah si pemilik villa. Jodi terus merengek sambil mengejar-ngejar Gaby untuk diizinkan liburan di villa tersebut selama dua minggu. Boy yang selalu ayahnya Jodi hanya bisa bergeleng-geleng kepala melihat tingkah putranya yang mandiri itu terus merengek pada Gaby.

"Ma! Boleh dong ma. Aku sudah janji sama teman-teman se-gengku!" Rengek Jodi.

"Kalau kamu pergi liburan ke villa itu, bagaimana dengan usaha apotekmu?" Tanya Gaby.

"Aku kan punya asisten yang dapat mengkoordinir semua apotekku!" Sahut Jodi.

"Sudah, izinkan saja dia liburan kesana!" Kata Boy pada Gaby.

"Begini saja! Mama akan izinkan kau liburan ke villa itu dengan suara setelah kamu kembali liburan kamu harus mau dijodohkan dengan Pinka! Bagaimana? Apa kau setuju?" Tanya Gaby pada Jodi.

"Kenapa sama si Pinka sih, ma? Seperti tidak ada wanita lain saja." Gerutu Jodi.

"Pinka itu gadis yang baik! Dia akan mewarisi beberapa rumah sakit yang ada di kota ini." Kata Boy.

"Pinka memang gadis yang baik, tapi judesnya itu yang bikin aku males punya istri kayak dia!" Sahut Jodi.

"Memangnya si Pinka tau kalau kami akan dijodohkan?" Tanya Jodi pada Gaby dan Boy.

"Belum! Pinka tidak tau kalau dia akan kami jodohkan denganmu!" Sahut Gaby.

"Syukurlah, kalau dia belum tau! Dengan begitu gue akan buat dia menolak perjodohan ini." Gumam Jodi dalam hatinya.

"Bagaimana kamu mau gak?" Tanya Gaby lagi

"Iya iya!" Sahut Jodi asal bicara agar Gaby mengizinkannya liburan ke villa milik ibunya itu.

 

Di kediaman Pinka.

"Obat-obatan untuk Jodi, cemilan untuk Jodi, bawa payung juga, kalau hujan Jodi bisa pakai payung deh. Lebih romantis lagi kalau sepayung berdua dengan Jodi. Hehehehe." Ucap Pinka yang membawa begitu banyak perlengkapan medisnya untuk Jodi.

"Kamu mau kemana?" Tanya Syeril pada Pinka.

"Mau liburan!" Seru Pinka.

"Kemana?" Tanya Kenzo.

"Ke villanya tante Gaby!" Sahut Pinka girang.

"Sama Jodi?" Tanya Syeril.

"Iya! Tapi teman-teman yang lain ikut juga." Sahut Pinka lagi.

"Apa kamu dekat dengan Jodi?" Tanya Kenzo.

"Eeemmm, gak terlalu sih! Tapi kami kan teman se-geng." Jawab Pinka.

"Kalau kamu pergi liburan, bagaimana dengan pekerjaanmu sebagai dokter dirumah sakit?" Tanya Kenzo lagi pada putri sulungnya itu.

"Apa kamu sudah ajukan surat cuti?" Tanya Syeril menimpali.

"Aku kan pewaris semua rumah sakit milik kakek, jadi untuk apa izin cuti! Hehehehe." Sahut Pinka cengengesan.

"Hah! Dia selalu saja mengandalkan warisannya itu." Gumam Kenzo tepok jidat melihat tingkah putrinya.

Anggota Geng PLETAK pun sudah mempersiapkan segala keperluannya untuk berlibur di pedesaan. Mereka telah memutuskan untuk pergi ke pedesaan itu esok pagi. Malam harinya anggota Geng PLETAK sedang beristirahat di kediaman mereka masing-masing menyiapkan stamina untuk melakukan perjalanan darat yang memerlukan waktu hingga 8 jam lamanya.

Keesokan paginya, Ari bangun pagi dengan penuh semangat. Ia masuk ke dalam kamar mandi dan melihat wajahnya yang penuh dengan coretan spidol berwarna-warni.

"Ara! Arum!" Teriakan Ari terdengar hingga ke ruang makan.

Di ruang makan itu, Ara dan Arum yang telah rapi menggunakan blazer kantornya terkekeh geli mendengar teriakan Ari. Namun saat itu Ando sama sekali tidak mau tersenyum sedikitpun. Bagaimana tidak, wajahnya pun ikut di coret-coret oleh si kembar semalam saat ia tertidur pulas. Ando hanya cemberut sambil menikmati sarapannya sambil sesekali melirik pada Ara dan Arum.

"Hah, kalian berdua ini selalu saja menjahili Ari dan Ando." Kata Azlan menghela nafas panjang melihat tingkah putri kembarnya yang jahil.

"Iya nih! Padahal aku sudah bilang akan ada meeting di kantor ayah pagi ini, tapi mereka tetap saja mencoret-coretkan spidol di wajahku!" Sahut Ando sewot pada kakaknya.

Ara dan Arum hanya terkekeh saja mendengar perkataan ayah mereka.

"Hah, aku jadi teringat dengan adikku yang kembar itu! Melia dan Melani." Ucap Azlan di sela-sela sarapannya.

"Hari minggu aku berniat untuk mengundang 11 adik iparku untuk makan malam dirumah kita." Kata Yasmin pada Azlan.

"Benarkah?" Ucap Azlan bersemangat.

"Iya, sayang! Aku rindu pada kebisingan mereka saat ngumpul. Hehehe." Sahut Yasmin.

Saat berbincang di ruang makan itu, muncul lah Ari yang baru saja selesai mandi namun dengan wajah yang penuh dengan bekas spidol. Ari menjitak kepala kedua adik perempuannya itu karena kesal akan perbuatan mereka.

"Aduh, sakit!" Teriak si kembar.

"Rasakan!" Ujar Ari.

"Lo di coret juga?" Tanya Ari pada Ando.

"Iya!" Sahut Ando.

"Dasar usil!" Ujar Ari memarahi adik kembarnya itu.

Ari pun duduk dan sarapan bersama keluarganya sebelum ia pergi berangkat bersama teman se-gengnya untuk liburan di sebuah pedesaan. Tak lama kemudian, sebuah mobil pun masuk ke pekarangan rumah mewahnya itu. Ari mendekat pada mobil yang menjemputnya.

"Hei, muka lo kenapa? Di coret-coret lagi?" Tanya Jodi pada Ari.

"Huh, sudah tau pakek tanya lagi!" Sahut Ari sewot.

"Hahahaha, muka lo mirip dengan tokoh kartun!" Kata Gading meledek Ari.

"Tokoh kartun yang mana?" Tanya Novia.

"Joker! Hehehehe." Sahut Gading.

"Bbuuaahhahahahahahaha." Geng PLETAK tertawa terpingkal-pingkal melihat wajah Ari yang masih di penuhi bekas spidol.

Ari pun masuk ke dalam mobil setelah meletakkan barang bawaannya di bagasi.

"Hei, guy's! Are you ready?" Seru Jodi.

"Ready!" Seru Geng PLETAK.

"Go!" Seru Geng PLETAK lagi.

Terpopuler

Comments

sky

sky

thor lanjutannya mana?

2020-04-27

1

Rosida Sitorus

Rosida Sitorus

mana lanjutannya thor.lanjutan dri gadis berselimut gimana thor?

2020-04-21

2

kembang kenanga_n

kembang kenanga_n

lanjoott,,goooo

2020-04-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!