Perintah Reagan

Re bolak balik menghubungi ponsel Kia, namun tak ada jawaban. Kevin pun tak tenang menunggunya. Matanya bolak-balik memperhatikan pintu masuk. Setangah jam kemudian sebuah taxi online datang dan memasuki gerbang rumah. Kia turun dari mobil. Wajahnya tampak muram. Dia melihat kedua kakaknya menunggunya di ruang tamu. Dia langsung menghampiri dan menyalami keduanya.

"Duduk dulu, Dek", pinta Re.

Kia hanya terdiam. Dia memuruti perintah kakak sulungnya.

"Kamu dari mana, Dek"

"Maaf, Kak. Aku tadi dari jalan keluar"

Re menghela nafas panjang. Dia mengatur pola nafasnya sebisa mungkin. Kevin tahu kakak sulungnya sedang marah dan panik karena si bungsu yang pergo tanpa kabar. Dia tak berani menyela omongan Re. Kevin hanya diam memperhatikan.

"Kenapa kamu tak memberi tahu Kak Re atau Kak Kevin mu dulu. Kamu kan bisa telepon atau pun WhatsApp?!"

"Iya, Kak. Tadi aku lupa. Terburu-buru. Maaf"

"Kamu bikin kami khawatir, Dek. Jangan lagi seperti itu ya?!"

"Ya, Kak"

Kevin mendekati Kia.

"Kamu ada masalah apa, sayang? Ko murung sekali"

"Tidak ada apa-apa, Kak?"

"Sini, Lihat Kak Kevin"

Kevin memegang pundak Kia. Mereka duduk berhadapan. Matanya menatap tajam ke manik mata Kia. Mencari suatu jawaban dari bola matanya.

"Jujur sama Kak Kevin, sayang. Ada apa??"

"Apa ada sesuatu yang menggangu mu, Dek?", tanya Re.

"Tidak. Ada apa-apa, Kak. Maaf Kia tidak bisa cerita"

"Tidak ada yang berbuat jahat padamu, bukan?!", tegas Re.

"Tidak ada, Kak. Kia baik-baik saja. Percayalah. Boleh Kia, kekamar untuk istirahat?"

"Ya, istirahatlah, Dek", Re mencium kepala adiknya.

Kevin melakukan hal yang sama. Kia pamit lalu naik kekamarnya. Dia langsung menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur. Dia ingin sekali menangis di pelukan Kevin yang lembut atau di dekapan hangat Reagan, namun dia tak ingin berbagi masalah hatinya dengan kedua kakaknya itu. Dia lebih memilih menangis dibalik bantalnya.

******

"Kak ... "

"Lebih baik biarkan saja dulu Kia, Dek. Sepertinya dia butuh sendiri dulu. Kita berikan saja waktu padanya. Nanti pun jika dia anggap harus mengatakannya pada kita, Kia pasti akan bicara"

"Baiklah, Kak. Tapi aku tetap saja khawatir"

"Kak Re juga khawatir, Dek. Ekspresinya tadi tidak biasa. Namun kita harus menghargai keputusannya"

"Ya, Kak Re benar ... "

"Ya, sudah ... Sebaiknya kamu juga istirahat, Dek. Bukankah besok pagi kamu ada meeting penting"

"Ya, Kak. Selamat malam, Kak Re ... "

"Selamat malam, Dek"

Kevin naik kelantai dua, masuk kedalam kamarnya. Sementara Re, mengambil ponsel nya dan menelepon seseorang.

"Selamat malam, Pak Re", sapa seseorang dari ujung telepon.

"Malam, Ed. Aku ingin kamu melakukan sesuatu?"

"Dengan senang hati, Pak. Apa yang bisa saya lakukan untuk anda, Pak?"

"Aku minta kamu ikuti Kia. Cari tahu apa yang dia lakukam sehari-hari"

"Nona Zazkia?"

"Ya, tadi dia pulang dengan wajah sedih. Aku mau kamu cari tahu apa yang terjadi dengannya"

"Baik, Pak"

"Lakukan dengan cantik, Ed. Jangan sampai Kia tahu"

"Baik, Pak. Akan saya lakukan seperti yang anda perintahkan"

"Terima kasih"

Edzard adalah orang kepercayaan Reagan sekaligus asisten pribadinya. Segala urusan nya di jadwalkan oleh Erzard. Dia seorang laki-laki terbaik, trampil dan cekatan. Jago bela diri dan menembak serta menguasai beberapa bahasa asing selain bahasa Inggris dengan baik dan lancar. Dia sangat bisa diandalkan untuk berbagai hal.

******

Terpopuler

Comments

Naoki Miki

Naoki Miki

haii mampir yuk ke krya q 'Rasa yang tak lagi sama'
cuss bacaa jan lupa tonggalkan jejaak🤗
tkn prfil q ajaa yaa😍
vielen danke😘

2020-10-20

1

LeoRani

LeoRani

lanjuut baca jngn lupa mampir juga ya kak

2020-07-27

1

Cecilia Suparti

Cecilia Suparti

Semangat thor!!!!💪🏻💪🏻💪🏻

2020-07-07

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!