Permintaan Zazkia

Hari Minggu ini Kia bermalas-malasan di kamarnya. Sudah hampir satu minggu sejak pengumuman kelulusannya. Dia hanya menghabiskan waktu dengan membaca buku karya penulis kegemarannya.

Tok ... Tok ...

Cekreeeeekkk ...

"Dek .. "

Kia menoleh

"Ya, Kak"

"Sedang apa, Dek?"

"Membaca buku, Kak. Pesawat Kak Kevin mendarat jam berapa, Kak?"

"Nanti malam, pukul tujuh. Kenapa?"

"Sudah lama tidak ketemu, Kak Kevin. Kia kangen"

"Hmmmm... Kangennya sama Kak Kevin saja? Jadi sekarang cuma sayang sama Kak Kevin saja, Kak Re diabaikan nih sekarang"

Kia menutup bukunya. Dia tersenyum lebar. Lalu mendekat kearah kakak tertuanya. Dia merangkulkan tangan nya keleher Reagan.

"Iya, Kak Re. Kia juga sayang banget sama Kak Re yang tampan ini", Kia mencium pipi Re.

"Benarkah. Jadi Kak Re paling tampan?"

"Hmmm... Paling tampan. Kia sayang Kak Re"

"Itulah masalahnya, Dek"

"Eeh ..."

Reagan mengangkat tubuh adiknya lalu meletakkannya diatas pangkuannya. Dia mengusap wajah mulus Kia.

"Kak Re, juga sayang sekali sama kamu. Adik perempuan Kak Re yang cantik. Paling cantik"

Kia memeluk kakak tertuanya itu. Dia memang sangat manja pada kedua kakaknya. Walupun Re terlihat tegas dan dingin dimata orang. Namun terhadap adik-adiknya Re adalah kakak yang penyayang, penuh kelembutan dan berwibawa.

"Kamu mau ikut Kak Re nanti malam?"

"Kemana, Kak?"

"Kita jemput Kevin"

"Ikuuuuuttt.... Kia ikut, Kak"

Kia senang setengah mati mendengar Re mengajaknya menjemput Kevin di bandara. Kevin menghadiri meeting penting dengan kliennya di Paris selama dua minggu.

******

Tok ... Tok ...

"Dek ... Sudah siap belum?", panggil Re.

Cekreeeeekkk ....

Kia keluar dari kamarnya sudah berpakaian rapi. Lalu mereka menuruni tangga dan langsung naik ke mobil. Lamborghini Aventador SVJ Roadster, melaju dijalanan dengan gagahnya. Mobil kesayangan Re ini adalah supercar memulai debutkan di ajang Geneva Motor memiliki kapasitas empat penumpang. Di lihat dari body, SVJ Roadster mengusung warna coklat yang terlihat semakin sporty.

Tak lama Re memarkirkan mobilnya di halaman parkir bandara. Mereka masuk kedalam menuju terminal kedatangan.

"Kak Kevin..", Kia memeluk Kevin yang datang lima menit kemudian.

"Kak Kevin kangen kamu, sayang"

Kevin membalas pelukan si bungsu. Lalu dia menyalami Re yang berdiri dibelakangnya. Re membukakan pintu mobil untuk Kia, lalu dia beralih ke belakang kemudi. Re mengendarai mobilnya dengam santai. Dia mengajak kedua adiknya menikmati makan malam di luar.

"Kak Re ...", Kia membuka obrolan saat semua selesai menyantap makan malamnya.

"Ada apa, Dek?"

"Aku boleh minta sesuatu?"

"Hmm..."

"Aku mau meneruskan sekolah di SMA negeri biasa dikampung sebelah, Kak. Tidak disekolah internasional lagi"

Kevin dan Re saling berpandangan.

"Kenapa, sayang?",tanya Kevin.

"Tidak apa-apa, Kak. Hanya saja Kia ingin mencoba sesuatu yang baru dengan suasana yang berbeda"

"Kamu yakin masuk sekolah negeri biasa, sayang. Tidak mau sekolah internasional terbaik"

"Tidak, Kak. Kali ini saja Kia minta. Boleh ya, Kak",dia menatap pada Re.

Matanya begitu memohon persetujuan kakak sulung nya. Reagan diam. Di otaknya sedang berfikir dan menimbang permohonan adik bungsunya itu. Dia menghela nafas kecil dan tersenyum.

"Kamu yakin dengan pilihanmu itu, Dek?"

"Ya, Kak. Kia yakin. Dan Kia tidak mau diantar supir kesekolah"

"Itu berbahaya, sayang. Kak Kevin tidak setuju"

"Kak, boleh ya. Aku juga mau seperti anak-anak lainnya, Kak. Berbaur dengan semua orang. Kia mohon ya, Kak"

"Baiklah, lakukan apa yang kamu yakini baik",ucap Re.

"Terima kasih, Kak",seutas senyum manis terukir dibibir perempuan cantik itu.

Dia bahagia sekali mendengar Re menyetujui permintaannya itu. Kevin menoleh ke arah Reagan. Dia agak terkejut dengan keputusan yang diambil kakak sulungnya itu.

******

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***