Farel pun mengantar Halwa pulang ke rumahnya. Sesampainya di depan rumah Halwa.
"Makasih yah Rel. Nggak mampir dulu?" ujar Halwa.
"Sama-sama. Nggak deh Wa, soalnya kan udah malam nggak enak sama tetangga dan suami kamu," ujar Farel.
"Yaudah makasih yah," ujar Halwa tersenyum.
Semoga senyum itu tidak pernah hilang lagi halwa, batin Farel.
"Sama-sama princes," ujar Farel.
"Masih manggil aku dengan sebutan princes," ujar Halwa mengingat waktu SMA, Farel sering sekali memanggilnya dengan kata princes.
"Iya dong. Kamu tetap princes aku Wa," ujar Farel.
Tapi sekarang udah beda Rel, batin Halwa.
"Yaudah aku turun yah, hati-hati di jalan. Owh yah salam buat Mama sama Papa kamu." ujar Halwa.
"Iya nanti aku salamin," ujar Farel.
Halwa pun turun dan Farel pun pergi dari hadapan Halwa.
Halwa memasuki rumahnya dengan perasaan gembira.
Gimana kalau mas Kevin tau aku hamil?, pasti kami sama-sama bahagia, batin Halwa tersenyum.
"Dari mana saja kamu?" ujar Kevin tegas saat melihat Halwa memasuki rumah.
"Aku dari taman mas, habis itu aku ke rumah sakit dan ak," ujar Halwa terpotong.
"Bohong kamu Wa. Kamu habis jalan sama laki-laki kan. Udah lupa pulang ke rumah, sampai malam kayak gini ijin ke taman, tapi malah keluyuran!" ujar Kevin marah.
"Mas bukan kayak gitu, tadi emang aku dari taman, dan ketemu sama temen lama aku," ujar Halwa.
"Terus sudah itu kamu jalan sama dia, dan lupa sama suami kamu. Aku khawatir seharian ini karena kamu, dan kamu malah asyik-asyikan sama laki-laki itu!!" ujar Kevin membentak.
Deg.
Untuk pertama kalinya Halwa dibentak sama Kevin, dan itu membuat hatinya terluka.
Kamu nggak boleh nangis Wa, tahan, tahan Wa. Kamu udah janji sama Farel, batin Halwa.
"Mas dengerin dulu penjelasan aku, aku itu ha," ucapan Halwa terpotong oleh kehadiran Alisha.
"Sabar mas, mungkin mba Halwa mau balas dendam sama kamu, karena kamu udah poligami dia." ujar Alisha sambil menatap sinis Halwa.
"Nggak mas. Sumpah mas, aku nggak sama sekali mau bales kamu, aku beneran, percaya sama aku." ujar Halwa.
"Maling mana ada mau ngaku. Penjara penuh mba kalau maling ngaku," ujar Alisha.
"Alisha!" ujar Ayah Kevin.
"Papa," ujar Alisha.
"Kamu itu nggak pantes ikut campur urusan Kevin dengan Halwa. Saya tau kamu istrinya, tapi kalau bukan karena Halwa, kamu nggak akan pernah jadi istrinya Kevin," ujar Papa Kevin.
"Papa kok ngomong gitu sama Alisha, papa mau belain perempuan mandul ini. Papa seharusnya belain Alisha yang jelas-jelas bisa kasih kita keturunan, gimana sih Papa ini," ujar mama Kevin.
"Papa cuman mau bela yang bener ma. Ini masalah Halwa dan Kevin, nggak pantes kalau Alisha ikut campur"ujar Papa Kevin.
"Cukup pa, ma, jangan cuman karena masalah rumah tangga Kevin, kalian bertengkar juga." ujar Kevin.
"Mas kita ke kamar yuk, aku mau tidur"ujar Alisha menarik mesra Kevin di depan Halwa.
Halwa yang melihatnya pun hanya bisa menghela nafas berat.
Kuatkan hati hambamu ini ya Allah, batin Halwa.
"Maaf Alisha, hari ini aku tidur di kamar tamu aja, aku lagi pengen sendiri," ujar Kevin, lalu pergi ke kamar tamu.
Papa dan mama Kevin pun sudah memasuki kamarnya juga.
Sedangkan Alisha, dia marah karena Kevin tidak ingin tidur dengan dia.
Halwa melangkah ingin ke kamarnya, tapi tangannya di cekal oleh Alisha.
"Aku akan buat mas Kevin ceraiin mba Halwa, lihat aja nanti." ujar Alisha, lalu pergi.
Dan aku akan berusaha mempertahankan pernikahan ini. Maafkan bunda sayang, besok kita tanya ayah yah bilang kamu ada di rahim bunda, batin Halwa sambil mengelus perut ratanya itu.
**Jangan lupa vote dan komen yah
Kritik dan sarannya selalu Author nantikan
Salam manis Author***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Syinta Azmi
ihhhh thorrrr😪😪
2022-11-12
0
Sri Wahyuni
sebel sm s halwa yg bsa y mwek ngeluh d hati jd cwe ko lmah ya g ada ktegasan pdhal istri yg sah oon dsar y
2022-04-09
0
mama yuhu
cinta buta
2022-03-01
0