Pagi pun tiba, Halwa menuruni tangga rumahnya dan makan bersama Kevin serta keluarganya.
Tiba-tiba hpnya berdering, Halwa melirik hpnya dan tertera nama 'Farel'. Farel dan halwa memang sudah tukar nomor telfon kemarin.
Halwa diam sejenak, dia takut Kevin akan salah paham jika dia mengangkatnya, sedangkan semua orang sudah melihat ke arah Halwa saat ini.
"Kok nggak diangkat?" ujar Kevin.
"Kita kan lagi makan, nggak enak aja kalau aku angkat telfonnya," ujar Halwa sedikit gugup.
Pasti ada yang disembunyikan Halwa. Aku harus cari tau, batin Kevin.
Setelah selesai makan, Halwa menelfon kembali Farel di dalam kamarnya.
Dalam telfon.
"Halo Wa, kok nggak diangkat sih tadi?" ujar Farel.
"Sorry Rel, tadi aku lagi makan sama mas Kevin, jadi nggak enak aja kalau diangkat." ujar Halwa jujur.
"Aku mau ketemu kamu dong, kita liat-liat perlengkapan bayi kamu, mumpung ada promo nih di mal," ujar Farel antusias.
Andai kamu juga seperti Farel, mas. Kenapa aku jadi bedain mas Kevin sama Farel, kamu apaansih Halwa, batin Halwa.
"Nggak usah deh kayaknya Rel, soalnya aku juga belum bilang ini semua ke mas Kevin." ujar Halwa.
"Kok belum bilang?" ujar Farel.
"Belum ada waktu sih," ujar Halwa.
"Kamu baik-baik aja kan?" ujar Farel.
"Iya kamu tenang aja, makasih buat dukungan kamu yah, kamu sahabat terbaik buat aku sekarang," ujar Halwa.
Hanya sahabat. Aku mau lebih dari kata itu Wa, batin Farel.
"Halo Rel, kamu masih disana kan?" ujar Halwa.
"Ehk iya Wa. Ehm udah dulu yah. Kabarin aku kalau ada apa-apa, dan ingat janji kamu kemarin," ujar Farel.
"Iya, aku pasti ingat." ujar Halwa.
Setelah sambungan terputus, Halwa pun tersenyum memikirkan Farel. Menurut Halwa Farel adalah sahabat sekaligus seperti kakak baginya saat ini.
"Telfonan sama siapa sambil senyum-senyum gitu?" ujar Kevin yang tiba-tiba masuk bersama Alisha.
"Paling sama pacarnya, Sayang," ujar Alisha.
"Bener yang di bilang Alisha, Halwa!!" ujar Kevin sudah memasang wajah yang tidak enak dipandang.
"Nggak mas. Aku cuman telfonan sama teman aku," ujar Halwa.
"Cewek atau cowok?"ujar Kevin.
Halwa pun hanya terdiam. Halwa takut kalau Kevin salah paham terhadap dirinya dan Farel.
"Jawab!" ujar Kevin marah dan membentak Halwa.
"Co..Cowok"ujar Halwa gemetar. Dia benar-benar takut akan bentakan, dia takut dengan suara yang keras, sebab mama dan papanya dari kecil tidak pernah berkata kasar, apalagi membentak Halwa.
Kevin menjadi sangat marah dengan Halwa, dia kecewa dengan perempuan yang ada di hadapannya, perempuan yang ada di hatinya saat ini.
"Tapi dia cuman sahabat untukku, mas, beneran," ujar Halwa.
"Nggak ada antara laki-laki dan perempuan yang hanya sebagai sahabat, kalau bukan kamu yang suka sama dia, dia yang suka sama kamu, atau kalian sama-sama saling suka," ujar Kevin.
"Nggak mas, kita hanya sebatas sahabat. Cinta aku udah sepenuhnya untuk kamu, tolong percaya sama aku," ujar Halwa memegang tangan Kevin.
Kevin pun langsung menghempaskan tangan Halwa dan pergi dari kamar Halwa, sedangkan
Alisha dia tersenyum puas dengan semua yang terjadi.
"By, Mba Halwa," ujar Alisha, lalu pergi meninggalkan Halwa.
Air mata Halwa pun sudah ingin jatuh, tapi dia teringat akan Farel dan janjinya terhadap Farel.
Tahan Halwa, kamu udah janji, batin Halwa berusaha tegar.
**Jangan lupa vote dan komen yah
Kritik dan sarannya selalu Author nantikan
Makasih**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Ahrin
ayo salwah tahan sampe km mati rasa di situuu,,,biar bahagian di akhirat bersama anakmu nnti😀
2023-09-19
0
Yuantusha
aduh kenapa halwa pake telfon farel segala sih
2023-01-07
0
Syinta Azmi
Halwa panas bikin aku gerah sekaligus marah,,,🥵😠
2022-11-12
0