Halwa sudah mempunyai keputusan, yang Insya Allah terbaik untuk semua keluarganya.
"Apa kamu yakin, Nak?" ujar Ibunda Halwa, saat Halwa datang ke rumahnya memberitahu kalau dia akan meminta suaminya berpoligami, sesuai permintaan ibu mertuanya.
"Aku yakin ma. Mama tenang saja, aku pasti akan baik-baik saja," ujar Halwa berusaha tersenyum.
"Surga jaminan untukmu anakku," ujar ayah Halwa. Sesungguhnya ayah Halwa sangat prihatin terhadap putrinya itu.
Halwa dan Kevin sedang berduaan di dalam kamar mereka.
Halwa sedari tadi sedang memikirkan kata-kata yang pas untuk suaminya.
"Kamu mikirin apa Wa?" ujar Kevin.
"Hmm, nggak kok mas," ujar Halwa tersenyum.
"Jangan sering senyum, nanti aku diabetes, soalnya terlalu manis," ujar Kevin, dan berhasil membuat pipi halwa merona.
"Apaansih mas. Aku mau bicara," ujar Halwa.
"Dari tadi juga udah bicara Sayangku" ujar Kevin menggoda Halwa lagi. Entah mengapa Kevin senang melihat Halwa yang salah tingkah karena dirinya.
"Menikahlah dengan Alisha mas" ujar Halwa berusaha menahan air matanya yang ingin keluar dari mata lentiknya itu.
Deg.
Kevin terdiam. Entah apa yang merasuki pikiran Istrinya itu sehingga bersedia untuk di poligami.
"Maksudnya?" ujar Kevin.
"Agar kam..kamu bahagia," ujar Halwa terbata-bata.
"Aku bahagia bersamamu Halwa, aku tidak butuh wanita lain lagi," ujar Kevin. Dia lelah dengan Halwa yang dari kemarin selalu memikirkan soal anak. Padahal Kevin bahagia tanpa anak asal bersama Halwa.
"Tapi mama tidak mas. Tolong jangan cuman pikirkan egomu, pikirkan kondisi dan situasi juga. Aku sudah ikhlas, aku mohon mas," ujar Halwa.
"Kamu benar-benar sudah di pengaruhi sama mama Halwa," ujar Kevin. Lalu Kevin pun mengambil kunci mobilnya dan pergi begitu saja
Tujuan Kevin adalah kantornya. Dia lebih baik tidur dikantornya saja memikirkan permintaan Istri yang dicintainya itu.
Apa kamu nggak akan tersiksa, batin Kevin.
Kevin sangat mencintai halwa. Wanita yang sudah bertahta di hati Kevin sejak lima tahun terahir ini. Wanita yang menjadi alasan Kevin mengenal cinta.
Setelah kepergian Kevin. Halwa menangis sejadi-jadinya, hatinya sungguh sangat sakit.
kuatkan hati ini Tuhan, batin Halwa.
Esok pun tiba.
Kevin pulang dan langsung membuka pintu kamarnya yang ternyata tidak dikunci oleh Halwa.
Kevin melihat Halwa yang masih tertidur pulas di ranjang mereka.
Kevin mendekat ke arah Halwa dan mencium kening istrinya itu.
"Kamu adalah wanita terkuat yang pernah kutemui Sayang," ujar Kevin, lalu ikut berbaring di samping Halwa dan memeluknya.
Tak lama Halwa terbangun dan terkejut dengan kehadiran Kevin yang memeluknya.
"Mas, lepas," ujar Halwa.
"Biarkan seperti ini Halwa. Aku akan menuruti keinginanmu untuk berpoligami," ujar Kevin, dan tetap pada posisi memeluk Halwa.
Deg.
Dua kata untuk hati Halwa saat ini setelah mendengar bahwa suaminya siap untuk menikah lagi, tidak rela.
Bukankah kemarin dia sudah bilang bahwa dia ikhlas, tapi sungguh di lubuk hati Halwa yang paling dalam belum ada yang namanya keikhlasan.
"Ini, kan, yang kamu mau?" ujar Kevin.
"Terima kasih mas," ujar Halwa, dan berusaha menahan cairan bening yang siap kapan saja keluar dari mata indahnya.
Aku tau kamu terluka Halwa, tapi kenapa kamu bersikap seolah-olah kamu baik-baik saja, batin Kevin.
Cinta ini akan terus untukmu mas, sampai kapanpun, biarpun nantinya hatiku yang harus terluka, batin Halwa.
**Jangan lupa di vote dan komen yah
Kritik dan sarannya selalu Author nantikan
Makasih***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Tatiputri Solo
pagi2 sdh mewek ini mak😢😢😢
2023-12-01
1
Syinta Azmi
ahhh guri guri ngeri,,,,😅
2022-11-12
0
akukaya
bukan kemauan Halwa... itu kemauan ibu mu.... aduhhh.... mudahnya menyalahkan....
2022-08-11
0