Malam pun tiba, semua orang telah selesai makan malam bersama.
Halwa merasa badannya tidak enak, dan dia sering mual dari kemarin. Dia ingin sekali Kevin menemaninya tidur malam ini. Sebab selama Alisha hamil, Kevin sangat jarang tidur sama Halwa.
Halwa pun menemui Kevin di ruang kerjanya sambil membawakan secangkir kopi untuk Kevin.
"Mas, ini kopinya." ujar Halwa.
"Makasih yah Sayang," ujar Kevin tersenyum.
"Mas, boleh nggak kamu nemenin aku tidur malam ini," ujar Halwa.
"Aku bilang sama Alisha dulu yah, soalnya kan kamu tau, dia butuh banget perhatian lebih dari aku." ujar Kevin dan diangguki oleh Halwa.
Kevin pun menemui Alisha di kamarnya, sedangkan Halwa menunggu di luar kamar Alisha.
"Sayang aku hari ini tidur bareng Halwa ya, kan aku udah jarang banget tidur bareng Halwa lagi." ujar Kevin.
"Nggak, aku nggak mau. Pokoknya selama aku hamil, kamu harus bareng aku, kan Mba Halwa nggak bisa hamil," ujar Alisha.
"Tapi," ujar Kevin dipotong Alisha.
"Kamu mau aku jatuh dari kamar mandi lagi, terus anak kamu keguguran. Mau!?" ujar Alisha dengan nada kesal.
"Yaudah aku bareng kamu." ujar Kevin.
Kevin pun keluar dan mendapati Halwa sedang menunduk.
"Halwa maaf ta," ucap Kevin yang langsung dipotong oleh Halwa.
"Aku udah tau mas. Yaudah nggak papa, aku ngerti, kan aku nggak bisa hamil, jadi Alisha lebih penting dibandingkan aku," ujar Halwa sedih.
"Halwa plis!, tolong dong kamu ngerti!. Kamu sendirikan yang mau agar aku menikah sama dia, kok sekarang kamu jadi ngomong kayak gitu," ujar Kevin.
"Gimana aku nggak ngomong kayak gitu, kalau kenyataannya kayak yang aku ucapkan. Sembilan bulan aku harus nunggu untuk sama, sama kamu, kamu tau nggak sih aku ngerasa seperti seorang selingkuhan!!" ujar Halwa dengan suara keras.
"Halwa cukup!!. Kenapa sih, mau kamu ataupun Alisha nggak ada yang mau ngerti posisi aku, dan disini itu kamu yang salah, aku sudah berapa kali menolak untuk berpoligami, kamu sendiri yang memaksaku Halwa," ujar Kevin.
"Ok Mas. Aku tau, maaf aku salah, permisi," ujar Halwa, lalu pergi.
"Halwa tunggu!, kita belum selesai bicara," ujar Kevin, tapi Halwa malah makin mempercepat langkahnya.
Sesampainya Halwa di kamarnya, lagi-lagi untuk kesekian kalinya air matanya mengalir dengan deras dari mata lentiknya itu.
Tanpa sadar Halwa pun tertidur dalam keadaan duduk sambil memegang kedua lututnya dengan air mata di pipinya.
Esok pun tiba.
"Non, non Halwa," ujar bi Minah membangunkan Halwa.
"Ehmm," ujar Halwa, lalu tak lama kemudian dia pun bangun dan mendapati bi Minah di sampingnya.
"Non kenapa tidur sambil duduk?. Non habis nangis?" ujar bi Minah.
"Nggak kok bi. Saya lagi mau aja tidur sambil duduk, mau ngerasain gimana rasanya," ujar Halwa tersenyum.
Kasihan non Halwa, andai saya bisa bantu non Halwa, pasti saya sudah membantu non, batin bi Minah.
Halwa pun lagi-lagi merasa mual dan langsung berlari ke kamar mandi sehingga membuat bi Minah menjadi bingung.
"Non Halwa kenapa?" ujar bi Minah saat Halwa sudah keluar dari kamar mandi.
"Saya mual banget bi dari kemarin, nggak tau juga kenapa, mungkin masuk angin," ujar Halwa.
"Non kapan terakhir kali halangan?" ujar bi Minah.
"Kayaknya saya telat bulan ini bi, saya belum halangan," ujar Halwa.
"Jangan-jangan,," ujar bi Minah.
**Jangan lupa vote dan komen yah
Kritik dan saran dari kalian selalu Author nantikan
Makasih
Salam manis Author**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
nengawliadewi
dari mana ke adilan lo kevin lo laki nya imam nya bu ukan nurut "aja d gituin kyk suami takut istri lo
2022-03-20
0
Nurhayati Ummi Qiyah
moga halwa juga hamil
2022-03-12
0
Ros Diana
Di doakan spy halwa hamil
2022-01-02
0