03 Blm Revisi seterusnya

Bel pulang akhirnya mulai berbunyi. Semua siswa-siswi pun mulai berjalan keluar kelas, ada yang berjalan ke arah kantin, ke lapangan, bahkan ada juga yang langsung pulang ke rumahnya.

Alga yang mulai berjalan keluar dari kelasnya yang diikuti oleh David di sampingnya. Langkah mereka berdua pun mulai dihentikan oleh seorang gadis yang berdiri di hadapan mereka dan menghalangi jalan kedua lelaki tersebut.

David yang mengerti dari tatapan Alga, dirinya mulai menatap gadis di hadapannya. "Lu bisa minggir nggak? Kita berdua mau kelapangan sekarang!" Pinta David dengan penekanan.

Asa mulai menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Nggak mau! Kalau Kak Alga ingin mendengarkan perkataan Asa dulu, baru kalian berdua boleh pergi." Jelas Asa dengan tegas.

Alga yang mulai bosan dengan setiap permainan murahan dari gadis di hadapannya. Dirinya mulai melangkahkan lagi kakinya, tapi langkahnya mulai di hentikan oleh seorang gadis yang sama, yaitu, Asalina Hyena.

"Kak Alga kasih Asa waktu lima menit saja!" Pintanya dengan memohon.

Alga yang masih ingin meninggalkan gadis di hadapannya, dirinya mulai mengambil langkahnya lagi dan sekali lagi langkahnya dihentikan oleh Asa.

"Dua menit, deh!" Pintanya sekali lagi dengan memohon-mohon sambil menatap ke arah wajah Alga. Asa yang melihat dari tatapan tidak suka dari Alga, dirinya mulai menghela nafasnya dengan sangat berat.

"Satu menit, deh! Ijinkan Asa bicara, yah?" Pintanya lagi dengan memohon.

Alga yang mulai merasa emosinya sudah meluap atas permainan murahan dari seorang gadis yang sekarang ada di hadapannya. Kini dirinya mulai menarik lengan Asa dengan kencang dan mendorongnya tersungkur ke lantai dengan kasar.

"Seorang gadis murahan tidak pantas menghalangi jalan gue. Lagi pula, percuma lu mau ngomong apa saja ke gue, nggak akan gue dengerin sampai kapan pun!" Jelasnya dengan emosi dan sama sekali tidak ingin melihat kondisi Asa sekarang.

Asa yang di perlakukan dengan kasar, mungkin ada rasa sakit atau sedih di dalam hatinya. Tapi, Asa tidak ingin menyerah begitu saja untuk memperjuangkan seseorang yang dirinya cintai.

"Kak Alga, dengerin Asa sebentar saja!" Panggilnya dengan nada yang mulai ditinggikan.

Alga yang mulai tidak tertahan lagi semua emosinya, dirinya mulai menarik lengan Asa untuk mengikutinya dengan langkah yang sangat besar. Mungkin, Asa tidak bisa mensejajarkan setiap langkah yang diberikan oleh lelaki di hadapannya sampai detik ini.

Sekali lagi, Alga menghempaskan Asa dengan kasar di tanah. Tanpa merasa bersalah sedikit pun, Alga tersenyum kemenangan.

"GUE BILANG SEKALI LAGI KE LU! MAU PUN DENGAN YANG LAIN! GUE NGGAK AKAN PERNAH MENYUKAI SAMA BARANG YANG MURAHAN, SEPERTI ASALINA HYENA!" Teriaknya dengan sebuah kalimat penekanan.

Asa yang mendengar perkataan Alga. Dirinya mulai berusaha untuk bangkit dan menatap lelaki di hadapannya sekarang dengan senyuman kecil.

"Kak Alga, apa salahnya jika Asa ingin memperjuangkan Kak Alga?" 

"Apa salahnya, jika Asa mencintai Kak Alga?"

"Apa salahnya, jika Asa menyayangi Kak Alga? Salah Asa dimana, Kak?" Tanyanya bertubi-tubi, sambil mengeluarkan sebuah tetesan air mata yang mengalir dengan deras.

Alga tersenyum sinis. "Bullshit, jangan pernah bilang semua itu ke gue." Ucapnya dengan datar.

"Lu mau tahu? Salah lu apa? Salah lu adalah mencintai seseorang yang sangat salah dan gue pun nggak akan pernah menyukai lu."

"Seperti yang pernah gue bilang, seseorang yang pernah gue tolak akan selalu gue pandang murah, dan sama halnya dengan cewek murahan di hadapan gue sekarang."

"Cewek murah yang selalu di tolak berkali-kali sama gue sampai sekarang, seperti dirinya nggak ada muka sama sekali. Apa di rumah lu nggak ada kaca yang besar?" Sindirnya dengan tajam.

Asa yang mendengar hal itu, dirinya kembali tersenyum lirih. "Kak Alga nggak tahu satu hal. Asa punya sebuah kaca yang sangat besar dan setiap Asa ingin berangkat ke sekolah, Asa selalu mengaca kok."

"Lagi pula, di balik sebuah kaca wajah Asa terlihat sangat cantik dan sempurna. Makanya itu, banyak lelaki yang suka sama Asa sampai detik ini, dan hanya Kak Alga seorang saja yang tidak menyukai Asa." Jelas Asa dengan membanggakan dirinya.

Alga tersenyum sinis. "Kalau lu banyak di sukai lelaki lain, lebih baik pacaran saja sana sama yang lain." Ucapnya dengan ketus.

"Walaupun banyak lelaki yang menyukai Asa. Tapi Asa malah jatuh cinta sama Kak Alga." Jelasnya dengan jujur.

Alga yang mendengar perkataan gadis di hadapannya, dirinya pun mulai tersenyum kecil. "Kalau begitu buktikan rasa sayang dan cinta lu itu ke gue, sekarang!" Pintanya dengan ketus.

Deg ...

Asa mulai memikirkan apa yang terjadi tadi siang di kelas Alga. Apakah, lelaki di hadapannya kini sedang meminta hal itu kepadanya?

"Yang lu pikirkan memang benar, lanjutkan lagi permainannya. Keburu Wisnu sahabat gue nggak ada untuk membela lu." Ucapnya dengan sinis.

Asa sudah paham kok. Tapi apakah Asa sudah siap? Tidak, Asa masih belum siap, untuk memberikan hak miliknya, kepada seseorang yang sama sekali tidak dirinya cintai untuk menyentuhnya.

"Kenapa? Lu nggak sanggupkan? Lebih baik, jangan bilang tentang semua perasaan lu lagi di hadapan gue, kalau itu semua hanyalah sebuah omongan belaka."

Asa yang mendengar hal itu, Asa mulai memberanikan dirinya untuk menganggukkan kepalanya. "Asa sanggup kok, dan perasaan Asa untuk Kak Alga nggak omongan belaka." Ucapnya dengan pelan dan lirih.

Alga yang mendengar hal tersebut, dirinya mulai menatap wajah sahabatnya. "Lanjutkan, Vid." Perintahnya dengan datar.

David yang dipanggil mulai tersenyum lebar, kini dirinya mulai menatap tajam ke arah Asa.

"Sorry, yah. Bukan kemauan gue untuk melakukan hal ini ke lu. Tapi karena lu yang menerima tawaran dari Alga." Jelas David yang takut nanti di salahkan.

Asa mulai menganggukkan kepalanya, dengan sangat berat dirinya mulai menutup kedua matanya, dan di satu sisi semua penonton tidak sabar ingin melihat adegan panas tersebut.

Bugh ...

Seketika, sebuah bola basket mulai melayang sempurna ke arah kepala David. David yang merasa sakit, kini dirinya mulai meringis kesakitan.

"Lu berdua kayak tuyul, yah? gue cari kemana-mana tahunya ada di sini." Ucap Putra dengan emosi.

David yang merasa kesal, karena birahinya di tunda mulu. Dirinya mulai menghela nafasnya dengan berat. "Yah Tuhan, hamba salah apa? Sampai-sampai semua kegiatan hamba harus di tunda-tunda lagi." Ujarnya dengan ngelantur.

Putra yang mendengar perkataan David, kini dirinya merasa heran. "Gini-nih, yang otaknya nggak waras dari kecil. Gara-gara kebanyakan minum susu formula SGM." Jelasnya.

"Lu tuh, gara-gara lu gagal lagi gue. Kenapa sih, gue punya sahabat nggak ada yang ngertiin gue sedikit pun?" Gumam David dengan ketus, sambil berjalan ke arah lapangan basket dengan kesal.

Asa yang hampir di perlakukan seperti itu, kini dirinya mulai menghela nafasnya dengan lega. Sedangkan, Alga yang melihat seorang gadis di hadapannya, dirinya hanya tersenyum sinis.

"Gue tegaskan ke lu! Kalau lu nggak bisa melakukannya, lebih baik jangan pernah ada di hadapan gue sampai kapan pun!" Jelasnya dengan tegas, sambil meninggalkan Putra berduaan dengan Asa di lapangan dekat area parkiran.

Putra yang masih di tatap tidak suka oleh seluruh mahasiswa. Kini dirinya mulai menatap seluruh mahasiswa itu dengan tatapan tajam.

"UDAH BUBAR PADA! NGAPAIN NGURUSIN MASALAH ORANG, SIH? DRAMA UDAH KELAR, KARENA GUE TAHU PASTI BANYAK PEMBACA YANG DI BAWAH UMUR." Jelas Putra dengan gemas dengan teman satu sekolahnya.

Putra pun mulai beralih menatap ke arah Asa dan tatapan mereka berdua pun bertemu satu sama lain. 

"Makasih, Kak." Ucap Asa dengan senyuman.

Putra mulai membalas senyumannya. "Sama-sama. Gue harap, lu bisa jauhin sahabat gue, jangan pernah lu dekatin Alga lagi. Karena gue nggak mau persahabatan kita hancur cuma gara-gara masalah perempuan!" Pinta Putra dengan tegas, supaya Asa bisa menjauhi sahabatnya.

Putra yang merasa perkataan yang dirinya lontarkan sudah selesai. Kini dirinya mulai mengambil bola basketnya yang tergeletak di tanah dan berjalan ke arah dimana para sahabatnya pada kumpul.

Asa yang mendengar perkataan lelaki yang sudah menolongnya, dirinya mulai  tersenyum lirih, dan menghela nafasnya dengan berat.

"Kenapa? Semua orang pada suruh Asa untuk melepaskan Kak Alga? Asa hanya ingin mendapatkan perasaan Kak Alga untuk Asa saja kok." Gumamnya dengan pelan sambil tersenyum kecut.

"Ternyata susah juga, yah? Jika kita harus berjuang seorang diri, untuk seorang lelaki yang sama sekali tidak ada rasa sedikit pun untuk kita."

"Asa mencintainya dan ingin memperjuangkannya. Tapi dirinya tidak mencintai Asa dan malah menjauh dari Asa."

"Apa Asa memang semurah itu? Sampai-sampai untuk mencintai Asa saja Kak Alga nggak ingin, apalagi untuk menatap Asa?" Gumamnya dengan lirih sambil menundukkan kepalanya dan menatap kedua sepasang sepatunya.

Sebuah tepukan pelan di pundak Asa, mampu membuatnya kembali tersadar ke alamnya.

"Maaf yah, Sa. Tadi gue dipanggil sama wali kelas kita." Jelas Nanda dengan nafas yang tidak beraturan.

Asa pun mulai menyembunyikan semua rasa hancurnya seketika, seorang gadis yang tadinya sedang bersedih. Kini dirinya mulai tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Yaudah, ayok, kita pulang." Ucap Nanda dengan senyuman.

Asa pun menganggukkan kepalanya dan memberikan jawaban dengan senyuman manisnya.

Inilah seorang gadis yang bernama Asalina Hyena. Walaupun dirinya mempunyai beribu banyak luka dan kesedihan yang mendalam. Asa tidak pernah menunjukkan bahwa dirinya sedang bersedih kepada orang lain, melainkan dirinya malah menyembunyikan semua luka yang ada di dalam kehidupannya.

Terpopuler

Comments

Devi Ardhani

Devi Ardhani

kesannya jadi nyebelin asa nya

2021-10-02

2

Sesilia Juwita

Sesilia Juwita

kaya yg keterbelakangan mental itu s asa

2021-10-02

2

Dewi_fatmawati

Dewi_fatmawati

jadi temen gue.. udah tak sleding lu sa.. goblog bolehh.. tolol jangan..

2021-09-16

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!