Keesokan paginya *_*
Brydan sudah rapi dengan setelan jas berwarna hitam dan Dendy yang sedari tadi sudah menunggunya juga memakai jas senada dengan sang atasan. Brydan sudah menyelesaikan sarapan paginya, saatnya untuk berangkat ke kantor. Hari ini dia menunda semua meetingnya dengan klien karena sudah berjanji pada Velyn untuk berbicara serius di restoran dekat kantornya.
"Den kamu sudah lakukan yang saya mau?" Tanya Brydan.
"Sudah, Tuan." jawabnya pada Brydan.
"Jalan!" Titah Brydan.
Kemudian mobil sport keluaran terbaru itu pun berjalan ke arah kantor Brydan.
Di kantor Robson.Drction_
Ada segerombol karyawati yang sedang bergosip tanpa sadar bahwa Sang Penguasa sudah memasuki area perkantoran beriringan dengan sekertaris galak dibelakangnya. Seketika Brydan melirik Dendy dengan tatapan tajam. Seakan meminta Dendy untuk bertindak. Tanpa bertanya, Dendy langsung mengerti apa yang dimaksud tuannya itu. Dia pun langsung mengeluarkan tatapan tajam dan kegalakannya.
Bruakkkkk.....
Terdengar suara gebrakan meja, Seketika semua karyawati yang sedang berbicara langsung terdiam dan kaget saat mendapati orang yang menggebrak meja adalah sekertaris galak. Semua karyawati yang sedang bergosip itu tidak berani menatap mata Dendy dan hanya bisa tertunduk takut.
"Apa ini waktunya break?" Tanya Dendy.
Tapi mereka tetap diam, jika saja salah satu dari mereka berani menjawab mungkin beberapa menit lagi mereka akan berada di kutub utara. Hahaha...
"Apa kalian sudah bosan bekerja?" Teriak Dendy.
"Jawabbb!" Imbuhnya.
"Kalian semua keruangan saya, SEKARANG!" Teriaknya.
Mati aku aduhhh pake ketahuan sama Tuan Dendy sihhh.
Aduhh gimana ini mana cicilan masih banyak.
Tamatlah aku.
Coba aja tadi aku tidak ikut.
Itulah kata yang mereka ucapkan namun sayang hanya dalam hati saja.
Jangan tanya Brydan dimana, tentu dia sudah berada di ruangannya, bagi nya Dendy bisa diandalkan untuk hal sepele. Dendy sangat dipercaya oleh atasannya itu. Tapi Brydan juga tidak akan segan menghukum Dendy jika sekertaris nya itu sampai melakukan hal yang tidak diinginkannya. Seperti membantah perkataannya.
Diruangan Dendy_
"Kalian semua berani menentang Tuan Brydan?" Tanya Dendy sambil menatap tajam.
"Ti... tidak, Tuan." Ucap mereka gugup.
"Kalian tau apa peraturan yang kalian langgar?" Tanya Dendy lagi.
"Tidak boleh berkumpul dan berbicara saat jam kerja, Tuan." Sahut salah satu dari mereka.
"Lalu kenapa kalian melanggar. Apa kalian sudah bosan bekerja?" Teriak Dendy.
"Maaf, Tuan." ucap mereka semua sambil menundukkan kepalanya.
"Jika aku melihat lagi kejadian ini, maka kalian bersiaplah menjadi gelandangan." Ucapnya
"Untuk hukuman kalian, kalian harus datang lebih awal sebelum karyawan lainnya, jika kalian melanggar lagi, saya tidak akan main main dengan ancaman yang baru saja saya ucapkan." Imbuh Dendy.
"Baik, Tuan." Ucap mereka kompak
Legaaa. Batin mereka setelah keluar dari ruangan Dendy.
"Den keruangan ku." Titah Brydan di sambungan telfon bersama Dendy.
"Baik, Tuan." Sahut Dendy.
Tutttt... Brydan mematikan sambungan telfonnya.
"Tuan Restoran FoodGood yang didekat kantor sedang tutup, jadi tempat mana yang Anda kehendaki untuk pertemuan dengan Nona Velyn?" Ucapnya sopan pada Brydan.
"Beritahu Velyn untuk menemui aku di Restoran Great Bread saja, aku sedang ingin aneka macam roti." Kata Brydan.
"Baik, Tuan." Dendy.
Di Restoran Great Bread_
"Hy Baby, sudah lama menunggu aku?" Tanya Velyn yang baru saja tiba di restoran dan langsung menghampiri Brydan yang terlihat bermain handphone sambil sesekali menyeruput minuman nya dan terlihat Dendy di meja ketiga setelah meja Brydan.
"Aku baru saja datang." Sahut Brydan.
Velyn melihat Dendy yang hanya mengangguk hormat untuk menyapa kekasih tuannya itu.
"Silahkan menunya Nona, Tuan." Ucap seorang wanita. Di kartu pengenal nya tertulis nama 'NADYA KHARISMA'. Ya, restoran yang didatangi oleh sepasang kekasih itu adalah restoran tempat Nadya bekerja.
"Strowberry sweet bread dan vanilla chocolate bread." Jawab Velyn itu adalah menu kesukaannya dan Brydan.
Beberapa menit kemudian makanan yang Velyn dan Brydan pesan pun datang.
"Silahkan Tuan Nona, aawww maaf, Nona." Ucap si pelayan karena tanpa sengaja selainya sedikit tumpah ke jam tangan Velyn.
Seketika tatapan tajam Brydan tertuju padanya.
"Apa kau buta?" Hardiknya
"Sudah Sayang, tidak apa-apa, tolong ambilkan aku tissue ya." Ujar Velyn.
"Pelayan seperti dia ini tidak pantas dipekerjakan, melayani saja tidak becus." Brydan sudah memaki nya.
"Maaf Tuan, Nona." Ucapnya.
Masalah begini saja dibesar-besarkan dasar norak.
Batin pelayan itu. Dengan memberikan tatapan malasnya kepada tuan norak di hadapannya itu. Kemudian ia berlalu pergi untuk kembali bekerja.
Selesai dengan masalah selai mereka berdua pun mulai menikmati makanannya kemudian setelah makanan keduanya habis, mereka pun berbicara dengan serius. Mereka sama sekali tidak berbicara saat makan karena Brydan tidak suka ada yang berbicara ketika dirinya sedang makan.
"Sayang aku ingin berbicara serius, jadi aku mohon jangan potong ucapanku sebelum aku selesai." Pinta Velyn.
"Tentu, katakan!" Sahut Brydan.
"Aku sudah memutuskan untuk.........."
***
Salken Yah😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Bzaa
nyimakkk
2021-10-27
2
Muzayyaroh
aq takut dgn sikap tuan Brydan Dy kasar
2021-10-12
2
Lina Wati
lanjut
2021-09-25
2