ADaB Bab 4 Mungkinkah Jatuh Cinta 2

"Buruan kak kita akan terlambat, kamu dandan model apaan sih. Kenapa lama sekali" Teriak Vanny sambil sesekali melirik kearah jam tangannya.

Baru dua jam yang lalu mereka tiba di Bali dan sekarang mereka harus langsung menghadiri pesta pernikahan mantan kekasih Jeje. Tentu saja Jeje akan berdandan habis-habisan bahkan kalau perlu dandanannya akan mengalahkan mempelai wanitanya.

"Diamlah Van, kamu sungguh mengganggu konsentrasi ku berdandan. harusnya kamu membantuku bukan malah membuatku jadi tergesa-gesa begini. Tuh... kan.... " Ucap Jeje yang memungut anting-antingya yang jatuh karena terburu-buru.

"Hemmmm... " Dengus Vanny sambil mengambil anting dari tangan Jeje dan membantu memasangkan nya.

"Sudahkan, sekarang mau apa lagi"

"Ok beres, kita berangkat sekarang" Ucap Jeje bahagia. Namun seketika berhenti ketika melihat penampilan Vanny.

"Apa ini Van,kita mau datang ke resepsi pernikahan bukan mau pergi ke mall atau jalan-jalan santai" Teriak Jeje yang tidak terima dengan penampilan Vanny yang hanya memakai jumpsuit tanpa lengan tapi masih ditutupinya dengan blezer panjang.Penampilan macam apa itu? Apalagi Vanny juga tidak memakai make up sama sekali hanya memoles sedikit bibirnya dengan lip balm. Padahal kemarin Jeje sudah membelikan gaun cantik untuk Vanny.

"Berhentilah berceramah kak, kita akan terlambat nanti. Lagipula kamu tau sendiri kan kalau aku paling tidak suka dengan pakaian macam itu"

"Tapi ini pesta Vanny bukan acara jalan-jalan santai?" Ucap Jeje masih tidak terima.

"Siapa bilang ini acara jalan-jalan santai? Lagipula gak akan ada yang berani ngusir aku. Karena ada undangan yang kita bawa"

Ck... paling susah memang berdebat dengan Vanny apalagi soal dandan. Padahal menurut Jeje gadis itu akan lebih cantik darinya jika saja mau berdandan. Walaupun tanpa dandan Vanny pun memang terlihat cantik. Tapi karena penampilan tomboynya jadi tertutupi aura kecantikannya.

"Aku kasih lipstik sedikit ya? " Bujuk Jeje sekali lagi.

"No, jangan coba-coba atau kakak harus berangkat kesana sendiri"

Jeje pasrah juga.

*****

Suasana pesta begitu meriah, banyak pengusaha-pengusaha sukses yang datang menghadiri pernikahan mantan kekasih Jeje ini. Karena memang mantannya adalah anak salah satu pengusaha sukses juga. Jadi Jeje gak akan heran jika banyak orang penting yang datang. Makanya Jeje dandan habis-habisan. Selain diperlihatkan pada mantannya, kali aja ada pengusaha yang lainnya yang melirik nya. Meskipun ujung-ujungnya Jeje harus ditinggal nikah dengan perempuan lainnya lagi. Sudah nasib Jeje ditinggal kawin pacar-pacarnya. Mengingat Jeje yang tidak punya komitmen.

"Kak buruan kita ketemu pengantinnya yokk"Seketika Jeje menghentikan lamunanya.

Sebenarnya Jeje agak aneh melihat tingkah Vanny hari ini. Tadi ngajakin buru-buru datang. Sekarang baru sampai di acara langsung ngajakin ke pelaminan. Sebenarnya ada apa dengan gadis ini?

"Ayo kak...? " Sekali lagi Vanny mengajak Jeje Lalu menyeret tangan Jeje, hingga mau tak mau Jeje pun mengikuti keinginan Vanny.

Sebenarnya Jeje malas bertemu dengan Bram mantan kekasih nya itu. Mengingat Bram beberapa kali masih menghubungi nya dan masih menawarkan pernikahan meskipun dia akan menikah dengan perempuan lain. Kalau saja bukan karena hasutan Vanny dia tidak akan datang.

"Kalau kakak gak datang, Bram akan mengira kalau kakak patah hati dan menyesal tidak menikah dengannya. Makanya kakak harus datang dan menunjukkan kalau kakak baik-baik saja"

Hah kalau saja tidak ingat kata-kata itu Jeje gak akan datang. Dan sekarang Jeje sedikit menyesal. Bagaimana jika Bram akan nekat disini.Mengingat pria itu cukup nekat juga. Masa belum apa-apa dia akan dianggap pelakor nanti.

"Apa aku kabur aja dari sini" Batin Jeje

Namun naas Vanny didepannya sudah bersalaman dengan Bram dan istrinya.Kini Bram juga sudah melihat kehadirannya. Sehingga mau tak mau Jeje memaksakan senyumnya ke arah Bram.

"Selamat atas pernikahanmu Bram, semoga kamu bahagia" Ucap Jeje tulus meskipun sedikit ada rasa takut dihatinya.

"Terimakasih Je? " Ucap Bram. Namun sedetik kemudian pria itu memeluk Jeje.

Benar dugaannya, Bram benar-benar nekat. Lalu apa yang harus dia lakukan sekarang. Mana Vanny sudah menghilang lagi?

"Aku masih mencintai mu Je, belum terlambat kalau kamu berubah fikiran. Aku akan membatalkan pernikahan ini dan kembali padamu" Bisik Bram.

Deg

Jeje bingung sendiri? Apa yang harus dia lakukan sekarang.Kalau sampai istri Bram tau kalau Jeje adalah mantan Bram bisa dijambak-jambak nanti dirinya. Mau ditaruh dimana mukanya nanti. Apalagi tamu yang hadir adalah pengusaha. Bisa hancur reputasinya.

"Ehmmmm" Suara deheman seorang pria membuat Bram melepaskan pelukannya dan Jeje baru sadar kalau sudah mendapatkan tatapan intimidasi dari pengantin wanita.

"Mampus aku" Batin Jeje

"Sayang, sudah berpelukan nya. Masih banyak antrian tamu yang lain. Aku tau kalian kawan lama yang jarang bertemu. Bisa disambung ketemu lain kali lagi kan? " Ucap pria ya berdehem tadi.

Seketika Jeje mengalihkan pandangan ke arah pria itu. Jeje tak mampu berkata-kata hanya matanya yang mengerjap dua kali sambil menatap pria separuh bule itu.

"Sekali lagi selamat pak Bram atas pernikahannya.Ayo sayang bukankah kita belum mencicipi hidangannya"

Lagi-lagi Jeje dibuat terdiam dengan perlakuan pria itu yang kemudian merangkul nya turun dari pelaminan. Mimpi apa Jeje semalam, kalau bertemu dengan penyelamat nya hari ini.

Begitu sampai ditempat yang agak jauh Jeje memegang dadanya yang sudah tak karuan.

"Ya Tuhan.... ini beneran jantungku mau copot kalau kak Ale gak ada. Makasih banget kak udah nolongin Jeje dari pria aneh itu" Ucap Jeje

Pria yang dipanggil Ale itu hanya tersenyum. Sewaktu ingin memberi ucapan pada pengantin tadi, Ale tidak sengaja melihat perempuan didepannya, terasa familiar. Hingga saat pengantin pria memeluk perempuan itu Ale bisa melihat wajah perempuan itu. Tidak salah lagi itu adalah Jeje adik kandung Nadin. Meskipun sudah lama tidak bertemu Ale masih sangat mengingatnya.Melihat gelagat Jeje yang tidak nyaman, Ale langsung tau apa yang terjadi. Makanya Ale langsung menolong Jeje.

"Lain kali jangan berurusan dengan laki-laki macam Bram Je. Laki-laki itu kalau sudah sangat nekat bisa berbahaya"

Hati Jeje mencolos mendengar ucapan Ale.Benar dirinya selama ini terlalu cuek mempermainkan hati lelaki karena selama ini pria yang di pacarinya tidak berbuat hal aneh padanya. Bahkan setelah menikah Jeje malah berhubungan baik dengan para mantan dan istrinya. Tapi beda dengan Bram, lelaki ini begitu agresif sehingga membuat Jeje takut.

"Jangan ulangi kesalahan kakak yang dulu. Aku tau kamu gadis baik.Jangan buat Bunda dan kakakmu kecewa"

Lagi-lagi Jeje hanya dibuat melongo dengan ucapan Ale.

Ah... kenapa laki-laki ini sangat berbeda dengan Ale yang dikenalnya dulu. Lebih dewasa dan entah mengapa Jeje merasa..........

Dag dig dug

Jeje juga bingung dengan perasaannya saat ini. Entah apa yang dirasakan kini. Mungkinkah dia jatuh cinta. Gak mungkin secepat itu kan???

*

*

*

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***