Pelacur Sang CEO

Pelacur Sang CEO

Episode 01

⛄SELAMAT DATANG DI NOVEL(Pelacur Sang CEO)SEMOGA KALIAN DAPAT TERHIBUR DENGAN NOVEL INI⛄

Jangan Lupa Like Komen dan Vote nya yah terima kasih:)

.

.

.

Luna Ayudia(22 tahun)

Dewa Danuar (30 tahun)

Sebelumnya author minta maaf kalo visual nya gak bagus soalnya author gak pandai milih visual.

terimakasih:)

.

.

.

Sambalado eh-eh sambalado eh-eh itu sambalado cinta mu sambalado....

Wanita itu nampak sangat asyik bernyanyi menemani pria berjas hitam yang sedari tadi memandangi tubuh si wanita itu dengan tatapan lapar itu.

Gadis berpenampilan seksi tersebut nampak sangat lihai dalam berg*yang dengan pakaian yang serba mini yang memperlihatkan paha dan belahan daddanya membuat sigadis itu semakin terlihat menggoda.

"Yah lagu nya udah abis"ucapnya sambil menghentikan g*yangan pinggulnya dan beralih menghampiri pria berjas hitam yang sedari tadi duduk disebuah sofa sambil menikmati keindahan tubuh si pemuda karaoke tersebut.

"Tuan apa anda ingin saya bernyanyi lagi? "ucapnya sambil duduk di samping pria tersebut.

"Luna luna kan Om sudah pernah bilang sama kamu jangan panggil tuan panggil aja Om,,oke"ucap pria tersebut sambil merangkul pundak Luna.

Luna adalah seorang pemandu karaoke dewasa di sebuah tempat hiburan malam yang ada di ibu kota,ia sudah bergelut dengan dunia malam sejak ia berusia tujuh belas tahun semata mata hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya karena sejak ia berusia tujuh belas tahun ia sudah kehilangan ibu dan ayahnya.

"Mmm baiklah Om"ucap Luna sambil tersenyum kepada pria yang sedang memeluk tubuhnya.

"Bagus"ucap pria itu sambil menyentuh hidung Luna.

"Ih..Om Galih genit"ucap Luna dengan nada centil.

Pria paruh baya itu terkekeh melihat Luna yang centil dan manja kepada dirinya.

"Mmm jadi Om mau Luna nyanyi lagi atau enggak"ucap Luna yang masih dalam rangkulan pria tersebut.

"Terserah kamu aja"ucap pria berjas hitam itu sambil merangkul pundak Luna.

"Mmm kalo begitu Luna diem nemenin Om ajah yah"ucap Luna sambil memeluk tubuh si pria itu.

"Om Luna boleh duduk di sini gak"ucap Luna sambil mengusap ngusap paha pria tersebut.

"Oh tentu"ucap Om galih mempersilahkan untuk Luna duduk di pangkuannya.

"Asik"ucap Luna kegirangan dan langsung duduk di pangkuan Om galih.

Luna nampak tidak merasa malu sama sekali dengan Om galih terlihat dari cara ia menggoda pria tersebut hingga pria tersebut rela memberi semua uang dari dompetnya untuk Luna.

..........

Setelah waktu menemani habis Luna pun keluar dari ruangan VIP tersebut dengan b*lahan dadda di penuhi uang dan bekas merah yang memenuhi lehernya.

"Wih dapet banyak nih"ucap seorang wanita yang menghampiri Luna yang sedang memungut uang dari b*lahan daddanya.

"Apaan sih Lo ganggu aja"ucap Luna yang masih sibuk menghitung uangnya.

"Dapet berapa Lo dari si bandot tua itu"ucap wanita tersebut sambil membantu Luna menghitung uang.

"Nih hitung nih Mel tanda merah dileher gue"Ucap Luna sambil menujukan lehernya yang penuh dengan bekas mereh.

Mela pun langsung menghitung bekas merah yang ada dileher jenjang milik Luna dan sontak ia pun terkejut karena ada lima belas tanda merah dileher Luna yang berarti Luna mendapatkan uang satu juta lima ratus hanya dengan bekas merah di lehernya.

"Wiss satu juta lima ratus cuma buat lima belas c*pang dileher,,murah banget sih Lo"pekik Mela sambil menghitung uang milik Luna.

"Emangnya Lo engga bege"ucap Luna sambil menjitak kepala temannya tersebut.

Luna dan Mela bersahabat sejak mereka bekerja sebagai pemandu karaoke mereka memiliki nasib yang sama yaitu sudah tidak memiliki orang tua hanya saja Mela adalah seorang pelacur dan sudah kehilangan kep*rawannanya beberapa tahun yang lalu sedangkan Luna masih p*rawan akibat pergaulan bebas Luna dan Mela tubuh menjadi seorang wanita malam.

"Aw..sakit t*loll"pekik Mela sambil mengusap-usap kepalaku.

"Eh Lun ko ini uangnya lebih loh"ucap Mela keheranan melihat uang yang ia hitung bukan satu juta lima ratus melainkan dua juta.

"Oh itu,,tadi Om Galih rem*s dadda gue beberapa kali"ucap Luna sambil menghisap rokok.

"Em..kamu memang hebat j*lang kecil ku"ucap Mela sambil mencubit pipi Luna.

"Aw..Mel sakit"rintih Luna sambil mengusap-usap pipinya.

"Gapapa yang penting Lo hebat bisa dapeti duit sebanyak ini"ucap Mela sambil mengipas ngipaskan uang dua juta milik Luna.

"Hebat apanya Lo gak gerasain apa yang gue rasain di dalem tadi"ucap Luna sambil terus menghisap rokoknya.

"Emang kenapa,apa Lo udah kehilangan kep*rawanan Lo atau permainan Om Galih yang kasar sama Lo"ucap Mela nyerocos.

"B4cot Lo Mel gue masih perawan emang nya Lo udah enggak,,lagian gue itu sebenarnya jijik dapet ini semua dari si bandot tua itu tapi ya karna gue terpaksa lakuin ini"ucap Luna sambil menujukan semua bekas merah dilehernya.

"Alah Lo jangan sok suci deh Lun,,gue sama Lo itu sama sama cewe murahan"ucap Mela sambil mengambil sebuah rokok.

"Emang gue itu cewe m*rahan tapi gue masih p*rawan sedangkan Lo udah enggak kan"ucap Luna kepada Mela.

"Ya udahlah terserah Lo aja mau hina gue kaya gimana"ucap Mela sambil terus menghisap rokoknya.

"Aduh ini ada apa sih pake ribut ribut segala"ucap seorang pria yang tiba-tiba muncul di hadapan Luna dan Mela.

"Eh ada bos Roni,,sini duduk bos"ucap Luna sambil menggeserkan tubuhnya dan menyuruh pria tersebut duduk.

"Ehemm"gerutu pria tersebut.

Seketika Mela langsung mencubit tangan Luna.

"Eh lupa bos Rani maksudnya,,sini duduk bos"ucap Luna mempersilahkan duduk pria tersebut.

"Ngapain sih si bencong ini dateng kesini bikin ribet aja"ucap batin Luna.

"Luna kamu itu yah kebiasaan panggil eike Roni eike kan udah pernah bilang panggil eike Rannii bukan Ronnii"ucap Roni/Rani terjeda jeda.

"Maaf bos gue suka lupa minta maaf yah"ucap Luna sambil memeluk tubuh bosnya tersebut.

"Ih...apaan sih kamu itu Lun geli tau cewe sama cewe kok pelukan nanti di kira orang kita lesbian lagi"ucap Roni/Rani sambil melepaskan pelukan Luna dari tubuhnya.

"Cih amit amit lesbian,gue sama Lo kalo pelukan yah wajarlah namanya juga cewe sama cowo Lo nya aja yang gak nyadar kalo Lo itu sebenernya punya burung dasar bencong gila"ucap batin Luna.

Mela yang medengar hal itu pun berusaha menahan tawanya dihadapan Roni/Rani bagaimana tidak kata lesbian hanya untuk perempuan yang menyukai sesama perempuan ya kalo laki laki dengan perempuan itu namanya normal

Terpopuler

Comments

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

wedewwwww.....nakal kamu lun,

2024-02-16

0

Rehta Ta

Rehta Ta

ikut👍

2022-09-21

1

❤️⃟WᵃfℛᵉˣzhA_ yUy𝓪∆𝚛z

❤️⃟WᵃfℛᵉˣzhA_ yUy𝓪∆𝚛z

mampir kak😁😁
roni kocak deh😂

2022-08-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!