Malam yang dingin kini meliputi pikiran Ardiaz yang tengah melamun di pinggir kolam. Dia begitu memikirkan kejadian tadi pagi saat bertemu anak-anak yang mirip dengan keluarganya, apalagi saat mereka memanggilnya papa. hatinya terketuk untuk memeluk mereka.
Kini dia berdebat dengan dirinya sendiri.sambil memutar musik di handphonenya.
"Anak-anak itu tumbuh dengan cepat. Mereka bisa sampai kantor tepat waktu, bahkan mereka bisa menolong Shelvia. Mereka anak-anak yang cantik dan beruntung wajahnya mirip denganku. sebenarnya,aku salah kenapa malam itu aku bisa terhanyut dalam kenafsuan? Aku sungguh menyesal karena merenggut kesuciannya. Butuh waktu untuk memberitahu orang tuaku dan waktu untuk mencarimu Shelvia. Bahkan setelah aku mendapatkan kepercayaan mereka aku tak dapat melacak lencana yang aku berikan, dan kini aku hanya perlu memastikan bahwa kau wanita yang ada bersama ku malam itu. Dan segera menikahimu agar aku tidak di jodohkan oleh keluarga Charles"
Setelah pesta kecil bersama, kini Shelvia sedang mandi. Dan Mavis melanjutkan mencari tahu di internet tentang Arkatama Group.
"Gimana??sudah ketemu" tanya Navis yang penasaran.
Tangannya kini mencari beberapa foto orang tampan yang berada di bawah Arkatama Group.
"Hei, om ini tampan. Tapi namanya Norak" Sahut Navis yang melihat seorang lelaki tampan berambut cokelat
"Hust, ga bole gitu. Nama itu doa Navis kalau ketemu orang ini jangan di ejek, bisa aja orang ini berpengaruh bagi perusahaan. Lagipula namanya sedikit keren juga kok" Mavis menasehati Navis karena mengejek seseorang yang bernama Syamsul Zam.
"Iya kalau di panggil Sam" Nyengir Navis.
Navis mengambil tablet dan juga memulai membantu mencari beberapa informasi.tetapi, Navis melihat semua foto Syamsul di internet.
Mavis yang melihat apa yang di cari Navis tiba-tiba memukul pelan "kamu nih bukannya nyari papa malah liatin om Syamsul!" tegur Mavis.
"habisnya ganteng sih, kalau ketemu nanti aku akan kasih hadiah" ucap Navis sambil tersenyum kecil.
"ish kamu nih, dia kan tua kamu juga masih anak kecil. ga cocok" ucap Mavis dengan kesal karena Navis yang masih melihat foto-foto Syamsul.
Navis tak menghiraukan perkataan kakaknya dia malah mengedit foto Syamsul.
Setelah Shelvia keluar dari kamar mandi, dia melanjutkan pekerjaan rumah yaitu mencuci baju. Tentu mereka berdua masih ada waktu untuk menemukan informasi. Karena sudah 2 minggu cucian menumpuk pasti butuh waktu lama.
Namun, saat Shelvia ingin mencuci airnya mati sehingga hanya bajunya dia saja yang tercuci. Tetapi milik Si kembar belum selesai.
"Mavis Navis ayok tidur sudah jangan main lama-lama, kasihan matanya" Teriak Shelvia yang melihat mereka berdua yang makin serius.
Mereka berdua segera menghapus data-data pencarian terkait Arkatama Group dan pura-pura membuka website belajar.
"Main apaan sih ma, ini nih liat Navis buka tutorial menendang lawan hingga pingsan 2 hari" Navis dengan reflek mengatakan itu dan membuat Shelvia terkejut
"kamu mau nendang siapa lagi? Sudah jangan Autodidak belajar bela dirinya. Doa in mama dapet uang buat kursus kamu bela diri.dan juga tahun depan kalian mulai sekolah jadi do'ain mama semoga mama dapet rezeki yang banyak." Shelvia menasehati mereka berdua sambil mengambil tablet dan laptop dari tangan mereka.
"Ayo, sikat gigi dulu dan Ambil air wudhu. Kita tidur jangan ada yang main HP mama ya" Shelvia menyuruh mereka berdua.
"SIAP MAMA" Tegas mereka berdua dengan sikap hormat.
Pikiran mereka berdua tak tenang karena ingin mencari tahu lagi tentang Ayah mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Momy Victory 🏆👑🌹
author ikut event cerita anak genius ya?
2021-10-11
1