BAB 4

BAB 4

Seperti biasa, Nadia akan selalu berkutat dengan alat tempurnya untuk menghasilkan karya-karya menarik yang akan berubah menjadi pundi-pundi rupiah…

Saat tengah berkutat dengan alat tulisnya, tiba-tiba Nadia merasa sesak dan sakit yang teramat sangat di dadanya. Bahkan rasa sakit itu melebihi rasa sakit ketika mengetahui penghiatan mantan kekasihnya itu.

“Ya Tuhan… kenapa dadaku tiba-tiba sakit sekali. Rasanya sangat sesak, perasaanku juga tidak karuan” Nadia memegang dadanya sambil sedikit menekannya, berharap dapat mengurangi rasa sakitnya.

“astagaa… kenapa semakin sakit rasanya. Kenapa aku merasa seperti ada hal buruk. Tapi apa?”

“Kumohon Tuhan, lindungi aku dan semua orang yang aku sayangi.” Ucapnya sambil memejamkan mata.

Akhirnya dia memilih beristirahat sebentar dan merebahkan diri di sofa yang ada dalam ruangannya itu.

Kriing… kriing.. kriing…

Tiba-tiba handphone Nadia berbunyi menandakan ada panggilan masuk. Tertera nama mamanya di layer

“halo ma.. mama sudah akan berangkat kesini kah?” ucap nadia mengira mamanya akan berangkat ke butiknya seperti katanya tadi pagi.

“hh-halo sayang…cepat datang kesini nak” terdengar suara mama Mel yang terbata-bata

“mama kenapa ma?!” Nadia panik seketika mendengar suara mamanya.

“nanti mama jelaskan, cepat datang ke rumah sakit Medika nak.”

“iya iya ma, aku segera kesana” ucap Nadia dan langsung mematikan sambungan telfon. Dia menyambar kunci mobil dan tasnya dan keluar dengan tergesa-gesa.

“Mbak Nadia mau kemana mbak? Kenapa panik begitu?” tanya Maria yang melihat bosnya terburu-buru keluar.

“Mar, titip butik. Aku ada urusan penting. Mungkin nanti aku tidak kembali kesini, minta Bimbim tutup dan kunci butik seperti biasa yaa” pesan Nadia pada salah satu karyawannya itu.

“iya mbak, nanti aku sampaikan. Mbak Nadia hati-hati jangan mengebut.” Maria mengingatkan bosnya itu.

“iya Mar. kalian semua juga jangan pulang terlalu malam yaa. Aku pergi dulu.”

Nadia segera memacu mobilnya menuju rumah sakit yang dikatakan oleh mamanya. Sesampainya disana, dia langsung menelfon mamanya dan menanyakan keberadaannya.

“mama.. papa..” sapa Nadia setelah sampai di depan sebuah ruanngan yang ternyata itu adalah ruangan bersalin.

Tapi siapa yang melahirkan? Batin Nadia. Kemudian dia memelototkan matanya kala teringat sang kakak.

“ma.. kakak..??” tanya Nadia dengan panik.

“iya nak, Safira sedang ditangani di dalam.” Mel memegang tangan Nadia untuk menenangkan putrinya itu.

“tapi kenapa tiba-tiba? Kata kakak perkiraannya masih sekitar 2minggu lagi kan?” Nadia terus gelisah memikirkan sang kakak.

“memang itu perkiraan dokter. Tapi tadi Bara menelfon mama dan mengatakan safira jatuh di kamar mandi dan mengalami pendarahan. Hiks..hiks… dan sekarang dia sedang ditangani dokter. Kandungannya juga terpaksa dilahirkan sekarang karna ketuban nya juga sudah pecah.”

Nadia kemudian memeluk mamanya sambil memejamkan mata menahan tangisnya. Apa mungkin ini maksud dari kegelisahannya tadi? Batin Nadia.

Ya Tuhan, tolong selamatkan kakakku dan putrinya, kumohon.. – Doa Nadia dalam hati untuk kakak tersayangnya.

Ceklek..

Pintu terbuka dan menampilkan sosok laki-laki tampan dalam keadaan kalut bercampur bahagia.

“Bara, nak.. bagaimana keadaan istri dan anakmu?” tanya mama langsung mendekati Bara yang baru keluar.

“Anakku lahir dengan selamat ma, dia cantik seperti mamanya. Tapi Safiraa….” Terdengar helaan nafas berat dari pria tampan itu. Bahkan terdapat genangan di pelupuk matanya.

“dia… kritis ma… istriku kritis setelah melahirkan..”

- - - -

Terpopuler

Comments

siti fatimah

siti fatimah

oh judul nya turun ranjang

2021-11-17

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!