Selang beberapa menit berjalan, Cao Zhen Xin menghentikan langkahnya, saat Lian tetua sekte Cahaya Abadi juga menghentikan langkahnya didepan bangunan besar yang dijaga oleh dua murid sekte.
"Tetua. " ucap mereka semua hormat.
Melihat banyaknya para murid yang memberi hormat pada pria paruh baya didepannya, Cao Yuan berpikir bahwa pria didepannya itu memiliki posisi yang tinggi.
"Buka pintu. " ucap Lian.
"Baik. " jawab mereka berdua kompak.
Jgleeeek! Pintu terbuka, terlihat puluhan tetua sedang mendiskusikan sesuatu, dari raut wajah mereka terlihat panik dan khawatir.
"Ketua Nahoi, aku membawa pemuda yang tadi ada di area terlarang sekte. " ucap Lian hormat.
Nahoi sang ketua Sekte Cahaya Abadi, beserta tetua sekte memandangi Cao Zhen Xin dengan tatapan curiga.
"Jelaskan pada mereka, aku harap masalahmu itu dapat dimaafkan. " ucap Lian.
Cao Zhen Xin mengangguk, dan kemudian mengikuti langkah Lian menuju tempat Nahoi berada. Pria paruh baya bernama Nahoi, memiliki janggut yang tak terlalu panjang, namun aura kepemimpinannya terasa sangat tegas menatap Cao Zhen Xin dengan tajam.
"Saya Zhen Xin...." ucap Cao Zhen Xin terpotong.
"Siapa yang menyuruhmu mengenalkan diri. Dasar tidak punya sopan sama sekali. " ucap salah satu tetua dengan wajah tidak bersahabat.
"Sudahlah. " ucap Nahoi yang sudah merubah tatapan tajamnya mencoba melerai tetua Vao.
"Pemuda, apa yang kau lakukan ditempat terlarang sekte ini. " ucap Nahoi.
Dengan tenang Cao Zhen Xin menjelaskan seperti penjelasan yang diberikan pada Lian, namun tiba tiba ditengah penjelasan tetua Vao menggebrak mejanya.
"Lancang! Kau kira kami tidak tahu bahwa kamu menginginkan pusaka Valorant legendaris! " ucap Vao.
"Benar. "
"Benar."
Cao Zhen Xin menghela napas, walaupun ia tidak bisa merasakan ranah kultivasi mereka, namun ia sendiri sebenarnya tak takut sama sekali dengan mereka.
"Pusaka itu saja aku tidak tahu, aku benar benar sedang mencari kakakku yang hilang dan....." ucap terpotong oleh Vao kembali.
"Dan apa......" ucap Vao terpotong oleh Nahoi.
"Cukup tetua Vao, kita juga tidak memiliki bukti, jadi kita tidak bisa terus menuduhnya. " ucap Nahoi.
Vao yang entah mengapa selalu marah marah tiba tiba kembali duduk dengan mata melotot kearah Cao Zhen Xin.
"Aku terima alasanmu itu, dan sekarang pergilah. " ucap Nahoi.
"Ta-tapi ketua, para murid saja dilarang kenapa anak muda yang tidak kita kenal ketua lepaskan? " ucap Tetua Vao memberanikan diri.
Nahoi tersenyum dan kemudian menggelengkan kepalanya.
"Tetua Vao, apakah kamu tidak melihat sikapnya yang tenang itu, jika dia bersalah mana mungkin ia akan bisa tenang ketika berada di tempat ini." ucap Nahoi yang disetujui oleh Lian.
Vao ingin membuka mulutnya kembali, namun Nahoi mengangkat tangannya.
"Apalagi ranah Kultivasinya. "
"Sudahlah, pemuda itu sudah tidak penting, kini kita harus membahas masalah penting terkait tentang munculnya tujuh pusaka iblis yang tiba tiba muncul di benua ini. " ucap Nahoi.
Cao Zhen Xin yang masih berada ditempatnya dengan tenang membalikan tubuhnya, ia juga masih bisa mendengar ucapan Nahoi.
"Tujuh pusaka iblis. " gumam Cao Zhen Xin bingung. Karena dalam pengetahuan yang ia baca, ataupun yang diberikan oleh ayahnya Cao Yuaan, Cao Zhen Xin tidak mengetahui pusaka tersebut.
Setelah keluar dari aula, Cao Zhen Xin langsung menuju kearah gerbang sekte. Ditengah perjalanannya, beberapa murid wanita terlihat terpesona melihat wajah Cao Zhen Xin yang sangat tampan saat melewatinya.
"Apakah dia dewa.." ucap mereka semua menatap tanpa berkedip.
Cao Zhen Xin hanya menggelengkan kepalanya, sedikit risih saat dipandangi oleh murid wanita, namun lebih risih lagi saat murid lelaki yang terlihat hitam dengan tubuh kurus melotot tak suka kearahnya.
"Murid sekte ini sangat aneh. " ucap Cao Zhen Xin merinding.
Setelah keluar dari sekte, Cao Zhen Xin kemudian memikirkan arah yang harus dituju, beberapa detik berpikir, Cao Zhen Xin menghela napasnya sejenak.
"Huh! Jika begini aku harus melakukan pencarian hingga semua seisi sudut benua ini. " gerutu Cao Zhen Xin, namun ia sendiri tersadar akan sesuatu.
"Bagaimana aku mencari kakakku jika aku sendiri tidak mengetahui wajah kakaku. " gerutu Cao Zhen Xin lagi.
****
Di hutan yang aura iblisnya terasa kentara, sosok pemuda tampan berbaju hitam sedang memberikan perisai yang menutupi pedang yang ia tancapkan diatas tanah.
"Dengan begini, aku dapat memiliki banyak bawahan, dan disaat itu juga..." ucap pemuda tersebut terhenti setelah merasakan aura yang ia kenali.
"Zier. " ucap Fusen.
"Kakek. " ucap Wangzi memberi hormat pada Fusen.
"Zier mari kita kembali, aku takut para dewa merasakan kehadiran kita. " ucap Fusen.
Wangzi atau Cao Xie yang dibesarkan oleh Fusen mengangguk, aura kegelapan sangat kental ditubuhnya, ranah Kultivasinya kini yang berada ditingkat kaisar dewa puncak lima tanpa menggunakan sumber daya dan berkultivasi menyebar.
Swuuuush! Tubuh mereka berdua menghilang, tujuh pedang yang telah mereka tancapkan untuk melaksanakan rencana mereka. Aura kegelapan yang sangat menindas para hewan buas membuat hewan buas yang ada di sekitar pedang hitam tersebut berlari keluar hutan. Beberapa Kultivator yang merasakan hal tersebut bukannya pergi melainkan mencari sumber energi gelap tersebut, sehingga saat mereka melihat pedang hitam yang memiliki aura kegelapan yang mengerikan, membuat mereka berebut dan saling membunuh demi mendapatkan pusaka mengerikan tersebut. Nyatanya hal tersebut tidak hanya dihutan itu saja, di enam tempat berbeda juga sama, banyak murid sekte, dan Kultivator individu bertarung, hingga saling membunuh demi mendapatkan pusaka tersebut.
****
Cao Zhen Xin kini telah berada disebuah kota setelah melakukan perjalanan dengan menggunakan ilmu meringankan tubunya selama tiga jam perjalanan. Ditengah perjalanan, ia sedikit penasaran dengan banyaknya kultivator yang pergi ke kota Vuan, sehingga ia sendiri mengikuti mereka, hingga kini ia tiba dikota Vuan tersebut. Padatnya orang yang ingin memasuki kota Vuan membuat Cao Zhen Xin sangat penasaran.
"Apa yang membuat mereka rela berdesakan memasuki kota Vuan ini. " gumam Cao Zhen Xin, beberapa diantaranya ia juga melihat kumpulan murid sekte Cahaya Abadi yang mengantri.
"Hei. " ucap wanita berumur enam belas tahun tiba tiba mengejutkan lamunan Cao Zhen Xin.
"Ehh, iya senior maaf jika saya menghalangi jalan anda. " ucap Cao Zhen Xin terkejut.
Dengan centilnya wanita berumur enam belas tahun tersebut melewati Cao Zhen Xin dengan mengibaskan rambutnya. Tak ingin membuat masalah, Cao Zhen Xin hanya diam menatap pergi wanita yang mulai mengantri berdesakan tersebut.
"Cantik sih, tapi bukan kamu saja yang cantik, ibuku juga cantik. " ucap dalam hati Cao Zhen Xin.
Setelah itu ia mengikuti para Kultivator ataupun murid sekte yang berdesakan, tak lain mereka semua mengantri untuk memasuki kota Vuan tersebut.
***
Maaf ya gaessss wkwkwkw, semangat novelku yang LSDN ga dapet bulanan lagi, semingit...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
ZannyA Purty
gassss
2022-05-10
0
Wak Jon
💜💜💜💜💜💖💖💖💖💖💖💖
2021-10-31
2
Hendri Jadmiko
pantang mundur maju trus thor...semangat semangat
2021-09-17
2