Keesokkan harinya, Asyila tengah memeriksa beberapa laporan dan proposal di meja kerjanya, hingga tak lama seseorang mengetuk pintu ruangannya.
Tok Tok Tok
"Masuk.." sahut Syila
"Selamat Pagi bu maaf mengganggu, Pak Andhika meminta anda untuk ke ruangan beliau sekarang." ucap Yasmin sekretaris dari Pak Andhika.
"Baiklah terimakasih." ucap Asyila
Asyila beranjak dari kursi kerjanya dan melangkah menuju ruangan Pak Andhika.
Tok Tok Tok
"Silahkan masuk." ujar Pak Andhika
"Selamat pagi Pa, ada apa Papa mendadak memanggilku kemari ?" tanya Asyila
"Pagi sayang, begini nak Papa hari ini dijadwalkan untuk meninjau lokasi tempat produksi kita yang Baru yang ada di Bogor, ada masalah sedikit sepertinya nak." ujar Pak Andhika
"Lalu ? Papa meminta aku untuk pergi ke Bogor ikut dengan Papa ? Baiklah ayo aku siap." ucap Syila
"Tidak nak, Papa akan kesana dengan Yasmin dan beberapa karyawan yang lain. Papa memintamu untuk mewakili Papa menghadiri meeting dengan klien yang baru bergabung dengan Perusahaan kita hari ini." ucap Pak Andhika
"Baiklah Pa itu mudah bagi Asyila, pukul berapa meeting itu dan dimana ?" tanya Syila.
"Meetingnya diadakan pukul 10 nanti, mereka sepakat untuk kita yang datang ke Perusahaan mereka. Nanti supir kantor akan mengantarmu nak." jelas Pak Andhika.
"Oke Pa, aku akan usahakan bisa memimpin meeting ini dengan baik, dan klien baru kita akan setuju untuk bekerjasama dengan GNW Corp". tegas Syila
"Papa percayakan semua padamu nak." ucap pak Andhika
🌷🌷
VS Corp
Disinilah Erlan berada, VS Corp. Ya Erlan adalah pemilik dari Perusahaan yang cukup terkemuka di Ibukota ini. Erlan sedang duduk di kursi kebesarannya, jari yang selalu tak henti menggeser dan menscroll tablet dengan harga puluhan juta itu, dibarengi dengan mata yang tetap fokus pada tablet itu.
"Permisi Pak." ujar Asisten dari Erlan yabg diketahui bernama Aldo
"Ada apa Aldo ?" tanya Erlan seraya mendongakkan kepalanya.
"Begini Pak, perwakilan dari GNW Corp sudah menunggu anda di Ruang Meeting."
"Direkturnya langsung yang menghadiri meeting kali ini ?"tanya Erlan
"Tidak Pak, Direktur GNW mendadak tidak bisa hadir, tapi diwakili oleh Wakil Direkturnya." ujar Aldo
"Baiklah, saya akan kesana dalam 5 menit." ujar Erlan
Asyila sudah duduk rapi di kursi meeting kali ini, dia menunggu seseorang yang sedari tadi membuat dia sedikit bosan.
"Meeting harusnya mulai pukul 10, tapi ini aku udah nunggu 15 menit ga dateng-dateng, Pemimpin yang tidak profesional sekali." keluh Asyila
"Mungkin mereka sedang mempersiapkan bahan meetingnya Bu." ujar Pak Tomi selaku orang yang mendampingi Asyila di meeting kali ini.
"Bagi saya waktu itu penting Pak, sedetik saja bila berkenaan dengan waktu saya selalu anggap iti sangat berharga." kesal Asyila
"Oh jadi anda tidak berkenan untuk menunggu saya hadir di Ruangan ini ?" ujar seseorang.
"Tentu, karena anda tidak profe..." lirik Asyila
"Asyila." gumam Erlan
"Ka- Ka- Erlan." gumam Asyila
jadi Direktur VS Corp adalah Kak Erlan. Ya Allah apalagi ini ? Batin Asyila
"Maaf pak Erlan atas kelancangan saya berbicara seperti tadi." ujar Asyila sambil menundukkan kepala
"Tak apa bu Asyila, sa-saya yang harusnya meminta maaf karena membuat anda menunggu." ujar Erlan
"Baiklah, untuk mempersingkat waktu kita mulai saja meetingnya kalo begitu." ujar Erlan
"Baiklah silahkan Pak" ujar pak Tomi.
1 jam berlalu, meeting pun selesai. Hasilnya VS Corp resmi menjalin kerjasama dengan GNW Corp.
"Terimakasih ya Pak Erlan untuk meeting kali ini, selamat bekerja sama dengan GNW Corp." ujar Asyila seraya memberikan tangannya untuk bersalaman.
"Ooohhh Ya selamat juga untuk kalian." ujar Erlan sedikit terbata
" Kalau begitu kami pamit, mengenai kontrak kerjasama nanti bisa kita bicarakan lagi." ujar Asyila
"Baiklah." ujar Erlan
Saat Asyila akan beranjak untuk meninggalkan ruangan itu, mendadak Erlan memanggilnya.
"Bu Asyila.." panggil Erlan
"Ada apa Pak ?" tanya Asyila seraya menoleh
"Bisa saya mengajak anda untuk makan siang di Restoran dekat sini ?" ajak Erlan
"Hah ?" kejut Asyila
"Maaf Bu Asyila, pak Erlan mengajak Anda untuk makan siang dengannya di Restoran dekat sini." jelas Aldo
"Tapi saya.." ujar Asyila terpotong
"Tak apa Nona Asyila karena ini ajakan langsung dari Pak Erlan sebaiknya nona berkenan untuk ikut. Saya akan kembali ke Kantor bersama supir kita, nanti jika memang makan siang Nona sudah selesai, supir kita akan menjemput Nona." jelas Pak Tomi
"Tidak perlu Pak, saya akan mengantar Bu Asyila langsung ke Kantor jika makan siang kami sudah selesai." ujar Erlan antusias
Asyila sedikit heran dan banyak hal yang sedang bergelut dalam pikirannya. Mengapa saat dia mencoba untuk melupakan Erlan, hari ini justru Erlan mengajaknya makan siang.
"Saya diantar oleh Pak Erlan saja kalau begitu, karena saya merasa kasihan jika supir kita harus bolak balik kesini, jarak dari Kantor kesini kan lumayan jauh Pak, belum macet dan lain hal." ucap Asyila
"Baiklah kalo begitu nona Syila, saya pamit kembali ke Kantor kalau begitu." undur Pak Tomi
"Silahkan Pak, Hati- hati dan terima kasih" ujar Asyila seraya tersenyum.
Setelah acar pamitan, kini Asyila dan Erlan sudah tiba di Restoran itu, mereka duduk berhadapan dan sedang menunggu pesanan makanan mereka.
"Sebelumnya terimakasih ya Pak untuk makan siangnya."ucap sopan Asyila
"Syil, ini udah di luar Kantor gausah formal gitu. Panggil seperti biasa ga perlu pake embel-embel Pak." ujar Erlan
"I-i-iya Kak." ucap Asyila sambil menundukkan kepalanya.
"Sebenarnya ada yang ingin aku sampaikan sama kamu Syil." ujar Erlan
"Soal apa ya Kak ?" ucap Asyila seraya mendongakkan kepalanya perlahan.
"Hmm begini Syil, setelah pertemuanmu dengan Vino kemarin, dia terus merengek ingin bertemu denganmu lagi, sepertinya dia sangat nyaman di dekatmu. Dan lagi aku juga ingin memohon maaf atas kelancangam Vino memanggilmu Bunda, seharusnya dia tidak boleh seperti itu."jelas Erlan
"Aku juga sangat senang dengan Vino ka, terlebih aku sangat menyukai anak kecil. Tak apa bila waktuku senggang aku akan kabari Kaka agar Vino bisa bertemu denganku. Soal Vino yang memanggilku Bunda itu tak jadi masalah bagiku, lagipula aku tidak bisa membayangkan betapa sedihnya jika aku menjadi dia, merindukan sosok seorang Mama selama ini dan.."ucapnya terhenti.
"Hmm maaf Kak aku tidak bermaksud menyinggung mengenai Mama nya Vino." ucapnya seraya menunduk
"Tak perlu merasa bersalah Syil, ini sudah jalan-Nya dan aku yakin lambat laun Vino pun akan ikhlas melepas kepergian Mamanya."ucap Erlan
"Maaf Kak jika pertanyaanku ini lancang, apa kaka tidak berniat untuk menikah kembali demi Vino agar dia bisa mempunyai Ibu sambung ?"tanya Asyila.
DEG
Erlan mendadak terkejut dengan pertanyaan yang Asyila tunjukkan, pasalnya Asyila bertanya soal menikah lagi dan memilihkan Ibu sambung untuk Vino.
"Syil sepertinya kamu salah, sebenarnya aku.."ucap Erlan
"Maaf kak aku yang lancang menanyakan ini, sebaiknya kaka tidak perlu menjawab pertanyaanku yang tidak penting ini. Lagipula siapa aku yang ingin tahu betul bagaimana kehidupan kaka?"ucapnya tanpa sadar.
"Bukan begitu Syil, kamu sudah.."
Erlan ingin menjelaskan namun Asyila kembali memotong perkataan Erlan.
"Sudah Kak tak perlu dibahas lagi, anggap pertanyaanku ini angin lalu ya, mari kita makan. Setelah ini aku harus kembali ke Kantor kak, karena masih ada pekerjaan yang menungguku."ucapnya Syila.
"Baiklah, aku akan mengantarmu kalau begitu." balas Erlan.
"Apa yang dipikirkan Asyila ? Aku harus menikah lagi ? Apa dia sudah salah memahamiku ? Ah sudahlah Erlan". Batin Erlan seraya terus menatap wajah cantik Asyila.
"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Rielia Indriyani
bagus banget ceritanya
2021-12-13
0